My Goddes - Bab 872 Memprovokasi

Setelah 5 jam, Nurul dan segerombol master organisasi Flode ditangkap kembali ke gunung Andes oleh Leo, wajah Nurul pucat, wajahnya marah sekali berlutut di hadapan Jilson.

Saat ini, di benteng Jilson ada sangat banyak orang, Jilson, tuan muda Ben, Ardham, Davis, Gisel, Convinus, Vannie......

Setelah beristirahat 3 hari, luka Tredo lebih baik dari hari pertama, menghela nafas lega, tubuhnya kesakitan sekali, wajahnya ditempel kain kasa, tubuhnya juga penuh dibalut kain kasa, dengan kesal tapi tak bertenaga berbaring di hadapan Nurul.

Dibandingkan dengan Tredo, Nurul sebaliknya jauh lebih tehar, meskipun berlutut di atas lantai papan, tubuhnya masih sangat tegak, wajahnya tidak mengakui kesalahan, mengangkat tinggi leher putihnya, sepasang mata besar melihat ke tempat lain.

"Tredo, keluarga Hua 3 tahun lalu hampir dimusnahkan oleh Fendi, keluarga Hua hancur, master keluarga sebagian besar mati, sekarang keluargamu yang mati ada, yang menyamar juga ada, kamu memohonku membantumu balas dendam, sekarang aku sudah membantumu mendapatkan pengkhianat keluarga Hua, ini adalah urusan keluarga Hua kalian, kamu urus sendiri saja." Jilson mengangkat segelas teh, menyicipnya sambil tersenyum.

"Masih mau mengurus apa, melihat dia saja sudah merusak pemandangan, bunuh saja dia." Ucap Tredo yang keadaan tubuhnya masih lemah.

"Ekhem!" Jilson hampir tersedak oleh teh.

"Tredo, Bukannya begitu terlalu kejam? Ini adalah adik sepupumu." Ucap Jilson sambil membesarkan matanya.

"Kenapa rupanya kalau adik sepupu? Istri papaku banyak, saudaraku banyak, semuanya dilahirkan oleh mama tiri, kami semua tidak begitu dekat. Orang yang dilahirkan papaku saja tidak begitu dekat, apalagi anak perempuan yang dilahirkan paman? Aku tau Nurul berambisius, bakat bela dirinya tinggi, selalu ingin menggantikanku menjadi pemimpin keluarga, terhadap pengkhianat seperti ini aku tidak ada perasaan keluarga, bunuh saja, melihatnya benar-benar merusak pemandanganku." Ucap Tredo.

"Tapi saudaramu sudah banyak terbunuh oleh orang suruhan Fendi, keluarga Hua mengalami kerugian besar, sekarang kamu sudah merebut kembali keluarga Hua, kamu butuh master seperti Nurul membantumu." Ucap Jilson.

"Kalau memang kak Jilson sudah ada ide, untuk apa bertanya padaku, kak Jilson saja yang memutuskan." Ucap Tredo yang berbaring di atas kursi.

"Nurul, apakah kamu tau kesalahanmu?" Tatapan Jilson dingin sekali, melihat Nurul yang berlutut di hadapannya.

"Berhasil merebut kekuasaan, kesalahan apa yang mau diakui? Aku dari kecil memang sudah meremehkan Tredo, dia hanya mengandalkan mamanya bisa tumbuh dengan tampan, paling dimanja oleh kepala pembantu tua, makanya diangkat sebagai kepala pembantu muda. Sedangkan aku berbakat dan bertalenta, papaku malah hanya seorang senior di organisasi Flode, aku tidak bisa menjadi kepala pembantu. Sekarang aku sudah merebut kepala pembantu, juga sudah menjadi kepala pembantu selama 3 tahun, sudah menikmati semua kesejahteraan dan kemewahan, bunuh saja kalau kamu mau, tidak perlu menghinaku, aku sudah tidak ada penyesalan lagi." Ucap Nurul.

"Bukan seperti itu menjadi kerabat." Jilson melihat Nurul dengan diam.

Nurul melihat Jilson dengan diam dan benci.

Jilson pun tidak berbicara lagi, hanya melihatnya dengan diam,

Sudah diperhatikan oleh Jilson begitu lama, Nurul perlahan mengalihkan tatapannya, matanya sedikit memerah.

"Semua orang menyukai kesejahteraan dan kemewahan, aku juga menyukai perasaan berkuasa atas puluhan ribu orang. Tapi yang memang seharusnya milikmu, kamu harus mendapatkannya. Kalau memang bukan milikmu, kalau kamu mendapatkannya, itu namanya pencurian. Aku Jilson memang juga mencuri, tapi yang aku rebut memang barang milikku, aku tidak pernah merebut orang lain tanpa alasan. Aku tidak akan mengatakan lebih banyak, kamu juga masih anak-anak, tidak begitu paham, Tredo juga sedikit kekanakan, tidak mengerti harus mengatur rumah. Sekarang aku membawamu kemari, tidak mempunyai maksud lain, hanya ingin menyelesaikan kebencian keluarga Hua kalian." Ucap Jilson.

"Maafkan aku melewati batas, menggantikan Tredo mengurus urusan rumah kalian. Nurul, kamu mengkhianati organisasi Flode, membalikkan hitam menjadi putih, berlindung pada Fendi yang sudah membunuh kepala pembantu tua, merebut kekuasaan organisasi Flode, mengusir kepala pembantu muda, hukumanmu harusnya hukum mati. Tapi aku memikirkan darah daging keluarga Hua mengalami kerugian yang sangat besar, dibandingkan dengan dulu, jumlah kerabat kalian hanya tinggal beberapa saja, aku mengampuni hukuman matimu, tapi mulai sekarang kamu sudah bukan orang keluarga Hua. Aku akan mengeluarkanmu dari keluarga Hua, mulai sekarang tidak boleh memanggil dirimu sebagai orang keluarga Hua, juga tidak boleh berlindung pada Fendi lagi, kalau tidak kutangkap lagi akan dihukum tak habis-habisnya, tidak akan memberimu hukuman ringan, apakah kamu keberatan dengan keputusanku?"

"..............." Mendengar dirinya dikeluarkan dari keluarga Hua, tubuh Nurul jelas sekali bergetar, mata besarnya ada air mata yang bergulir.

"Aku menangkapmu kembali, tidak berencana memalukanmu, juga tidak berencana mengajarimu, hanya saja tidak peduli melakukan apa saja harus ada peraturan, keluarga Hua adalah keluarga kaya di dunia mafia, harusnya lebih berhati-hati. Kamu boleh tidak senang denganku, tapi harus menghargai nenek moyang keluarga Hua. Kamu boleh tidak membantu Tredo mengurus urusan keluarga, aku juga tidak berencana meyuruhmu membantu Tredo mengurus urusan keluarga. Yang aku inginkan, kamu yang membawa para master organisasi Flode, kamu boleh pergi, tapi kamu tidak boleh memeras organisasi Flode, para master organisasi Flode harus tinggal." Jilson melihat para master organisasi Flode.

"Tuan Jilson, kami sudah tau salah. Kami tau nona besar Nurul sengaja membalikkan benar menjadi salah, sengaja memfitnah kepala pembantu muda, tapi kami takut mati, kami takut dibunuh oleh nona muda besar dan Fendi, makanya pura-pura tidak tau, kami bersedia membantu kepala pembantu muda, menghidupkan kembali organisasi Flode dan keluarga Hua kita!" Tubuh para master organisasi Flode gemetar hebat, langsung bersujud tiada henti kepada Jilson.

Bisma juga sudah dia pukul sampai luka, Fendi juga sudah mundur karena dikalahkan olehnya, Tredo hanya seorang bawahanya, mereka mana mungkin berlawanan dengan Fendi?

"Tredo, sejujurnya, orang sepertimu mengikutiku juga tidak guna, banyak sekali orang ingin ikut denganku tapi kutolak, sedangkan kamu mengikutiku memang tidak sedikit mempengaruhiku, kaki tuan muda Ben cacat karenamu." Jilson menghela nafas pelan, berkata kepada Tredo.

"Kak Jilson, aku tau kamu kasihan padaku, melihatku sendiri tidak ada andalan, makanya............." Mata Tredo memerah secara perlahan, berusaha ingin bangkit dari atas kursi.

"Sekejap mata saja 3 tahun sudah berlalu, sekarang Fendi sana sudah kacau sekali, dia menjaga diri sendiri saja sudah kewalahan, meskipun kamu kembali ke keluarga Hua menjadi kepala pembantu, Fendi juga malas melawanmu, kamu dan bawahanmu pergi saja, kembali ke keluarga Hua dan kembali menjadi kepala pembantumu." Ucap Jilson.

"Kak Jilson, aku tau kebaikanmu kepadaku, aku Tredo bersumpah, seumur hidup ini keluarga Hua dan organisasi Flode selamanya.........." Tredo berusaha mau bangun/

"Bawa pergi kepala pembantu kalian, ini adalah teman Jilson, kalau kalian berani melawan temanku, aku tidak akan melepaskan kalian." Jilson mengayunkan tangannya, kedua tangannya diletak di belakang badan dan berjalan ke dalam benteng.

Akhirnya, kekacauan di dalam keluarga Hua sudah selesai.

Nona muda organisasi Flode Nurul sudah Tredo kalahkan di silver triangle, Jilson menggantikan Tredo menghukum Nurul, membantu Tredo merebut kembali kepala pembantu, mengeluarkan Nurul dari keluarga Hua, sejak itu keberadaan Nurul tidak jelas. keluarga Flode dan Jilson beraliansi selamanya, setia kepada Jilson sampai mati.

"Menurut kalian, Nurul dan Fendi sudah pernah begitu tidak?" Saat malam hari, Tredo sudah Jilson antar pergi, tuan muda Ben dan semua orang sedang ngobrol santai di benteng.

"Tidak tau, meskipun Fendi adalah seorang laki-laki brengsek, tapi tidak main-main dalam berhubungan, saat aku pergi ke pulau kekaisaran, melihat dia kepada kesepuluh istrinya semuanya sangat baik, harusnya bisa membawa Nurul ke pulau kekaisaran, dia dan Nurul harusnya tidak ada apa-apa. Tapi Fendi selain istri-istrinya itu juga tidak sedikit menyentuh wanita lain, dia mungkin tidak menyukai Nurul, makanya mengambil keuntungan dari Nurul juga tidak membawanya pergi ke pulau kekaisaran, hubungan mereka tidak tau kebenarannya." Ucap Ardham.

"Kak Jilson, silver triangle sudah sama, sekarang hanya keluarga kita yang berkuasa, kapan mau memancing Bisma kemari untuk menentukan pertarungan?" Tanya Davis.

"Sekarang saja, aku provokasi Bisma dulu." Ucap Jilson

Novel Terkait

My Secret Love

My Secret Love

Fang Fang
Romantis
5 tahun yang lalu
After The End

After The End

Selena Bee
Cerpen
5 tahun yang lalu
The Campus Life of a Wealthy Son

The Campus Life of a Wealthy Son

Winston
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Mendadak Kaya Raya

Mendadak Kaya Raya

Tirta Ardani
Menantu
4 tahun yang lalu
Baby, You are so cute

Baby, You are so cute

Callie Wang
Romantis
3 tahun yang lalu
Cinta Yang Tak Biasa

Cinta Yang Tak Biasa

Wennie
Dimanja
4 tahun yang lalu
Step by Step

Step by Step

Leks
Karir
3 tahun yang lalu
Memori Yang Telah Dilupakan

Memori Yang Telah Dilupakan

Lauren
Cerpen
4 tahun yang lalu