My Goddes - Bab 608 Semangat Pasukan Yang Tinggi

Kiyoshi memang memiliki niat untuk membunuhnya pada saat ini.

Jilson Lee telah mengancam posisi pemimpin dunia persilatannya, dia mengancam harapan keluarga Shangguan mereka di dunia persilatan, dia melihat wajah Jilson Lee yang memucat dan banyak darah di wajah serta tubuhnya dan energi qi sejatinya banyak terkuras, sekarang merupakan waktu terbaik untuk membunuh Jilson Lee.

Ketika melihat Kiyoshi menatap Jilson Lee dengan dingin dan matanya terlihat sedang memikirkan sesuatu, Roy, Leo, Ardham, Janita dan Turmalin serta orang lainnya memegang senjata mereka untuk bersiap-siap melawan Kiyoshi.

Belum tentu Kiyoshi bisa berperang dengan baik dan standarnya mengelola dunia persilatan juga biasa saja tapi dia sangat pintar dalam pertempuran internal, pada waktu itu dia menyebabkan orang tua Hito mati yang membuat orang tua Hito dihancurkan oleh lawan misterius.

"Kiyoshi, apakah kamu ingin melakukan kesalahan?" Jasper bisa melihat niat Kiyoshi dan dia langsung maju untuk menghalangi niat Kiyoshi.

"Ketua Jasper?" Wajah Kiyoshi tidak ada ekspresi.

Pada saat ini Jasper sudah mengagumi Jilson Lee dan dia tahu kemampuan Jilson Lee dan tidak lagi menganggap Jilson Lee sebagai junior yang sombong. Dia benar-benar orang yang mempunyai kemampuan dan dia sudah menghormati Jilson Lee sama seperti rekan seangkatannya. Dia adalah orang yang diutus China untuk membantu pasukan master bela diri untuk melindungi pasukan master bela diri. Jika Kiyoshi berniat membunuh Jilson Lee maka tentu saja dia akan melindungi Jilson Lee.

"Ketua, lebih baik jangan menyentuh Jilson Lee untuk saat ini. kedudukan keluarga Lu mereka di Gangnam lumayan bagus, ada dukungan dari Jimmy Lu, Kaisar Zein, Teddy, mereka juga memegang setengah dunia militer dan politik China, jika kita membunuhnya bukan hanya Jasper yang tidak setuju, kita juga akan menghadapi masalah serius ketika kembali ke China, Rendra masih harus mewarisi posisi pemimpin dunia persilatan." Dilan Song berbisik di samping Kiyoshi setelah dia memikirnya.

"Jilson Lee, kamu bawa aku untuk bertemu Rendra, jika Rendra mati aku pasti akan membunuhmu tidak peduli di belakangmu ada atau tidak yang melindungimu." Kiyoshi berkata setelah dia mempertimbangkan untuk beberapa saat.

"Baik." Jilson Lee tersenyum, dia melihat ke arah kamp Pasukan Feri sewaktu dia menarik kendali di tangannya.

Pada saat ini pasukan Feri sudah mengusir tim Royal Kin dan pasukan Winni juga sudah mundur dan bergabung dengan pasukan Feri. Winni dan Feri sedang mengarahkan anak buahnya untuk memadamkan api besar di kamp mereka juga memerintahkan anak buah mereka untuk segera memperbaiki kamp tersebut dan membangun tembok tinggi dengan karung lumpur mengelilingi kamp mereka.

Gerakan seratus ribu tentara bayaran sangat luar biasa dan sepertinya tidak sempat bagi mereka untuk melawan pasukan Feri saat ini.

Jilson Lee membutuh waktu dua jam lebih untuk membawa Kiyoshi kembali ke kamp mereka, pada saat ini Jilson Lee sama seperti dikendalikan Kiyoshi dan hidup matinya tergantung pada Kiyoshi. Ketika Kiyoshi melihat Rendra, ekspresi dinginnya segera berubah dan badannya yang tinggi besar segera berlari ke arah Rendra, dia berjongkok di depannya sambil memegang tangannya, "Rendra, bagaimana keadaanmu!?"

Pada saat ini, Rendra baru diselamatkan oleh Davis Lee dan sedang berbaring untuk istirahat, wajahnya tersenyum lelah ketika dia melihat Kiyoshi, "Ayah....."

"Rendra, bahunya terkena tembakan, kakimu dan dadamu juga, untung saja bukan bagian vital, hanya saja tembakan di dadamu ini hampir merengut nyawamu. Kenapa kamu menjadi seperti ini? Kamu sudah aku bimbing sejak kecil dan sekarang kamu adalah master tingkat dewa lanjutan, mengapa master sepertimu bisa dilukai sampai seperti ini?"

"Jilson Lee, mengapa Rendra bisa terluka separah ini sedangkan kamu baik-baik saja!?" Tiba-tiba mata Kiyoshi terlihat suram sambil berbalik dan berteriak kencang kepada Jilson Lee.

"Kiyoshi, kakak sepupuku sudah berapa tahun berada di medan perang? Berapa lama Rendramu bertarung di medan perang? Kakak sepupuku bisa melihat lawan yang ada di medan perang, apakah Rendra bisa melihatnya? Selain itu perang ini begitu kacau, kakak sepupuku juga terkena tembakan, buat apa kamu teriak kepada kami?" Susi segera marah.

"Juga tempat ini, kondisi seperti apa ini? tendanya berlubang dan jelek sekali yang bahkan akan roboh jika ditiup angin. Di tanah juga penuh darah, serpihan daging, lalat dan serangga, apakah tempat ini cocok untuk manusia? Rendra kamu terluka seperti ini, dia membantu perang tapi terluka parah, apakah kalian menjaga Rendra seperti ini? Jilson Lee, aku lihat kamu benar-benar tidak ingin hidup lagi!" Kiyoshi terus menegurnya.

"Ketua Kiyoshi, aku malah merasa sudah bagus karena Jilson Lee bisa membangun kamp seperti ini. Di sini adalah Golden Triangle bukan di China, sudah bagus Jilson Lee bisa menyelamatkan Rendra. Selain itu Jilson Lee sepertinya memberikan tenda terbaik untuk orang-orang yang terluka dan kamu tidak boleh menyalahkannya." Ivan Chen tersenyum.

"Pasang tenda yang kita bawa dan bersihkan tendanya, pindahkan Rendra dan Duke ke sana." Kiyoshi berkata.

"Ayah, tidak perlu....." Rendra berkata dengan wajahnya yang pucat.

"Jilson Lee, kamu mencelakai Rendra, aku akan melakukan perhitungan denganmu nanti!" Kiyoshi memelototi Jilson Lee dan pergi.

"Brengsek, ada apa dengan Kiyoshi ini? Mengapa dia tiba-tiba datang melampiaskan kemarahan di sini? Kita telah menyelamatkan Rendra tapi dia malah membalasnya dengan kebencian dan memarahi kita. Aku akan memberinya pelajaran jika aku sudah sembuh nanti." Tuan muda Ben berbaring di tempat tidur dan merasa kesal karena wajah sombong Kiyoshi.

"Buat apa peduli dengan mereka?" Jilson Lee berkata sambil tersenyum.

"Jilson Lee, aku pasti akan mengatakan kebenarannya ketika kembali ke China nanti." Jasper berkata.

"Tidak apa-apa." Jilson Lee tersnyum, dia tinggal di tim penyelamatan untuk membantu korban yang terluka.

Pertempuran ini menyebabkan kerugian besar bagi Jilson Lee, seratus ribu pasukannya hanya tersisa kurang dari lima puluh ribu. Dua puluh ribu tentara terkorban di bagian Winni dan seluruh pasukannya hanya tersisa kurang dari empat ribu. Di bagian Feri hanya ada tiga puluh ribu, sekarang pasukan mereka berdua yang berjumlah seratus lima puluh ribu pasukan hanya tersisa tujuh puluh ribu pasukan.

Ketika langit terang, Kiyoshi memindahkan Rendra dan Duke ke tenda lainnya, setelah memastikan kondisi mereka tidak bahaya, dia baru mengumpulkan semua orang untuk membahas masalah pertempuran dengan Winni dan Feri.

Jasper berada pada posisi netral, meskipun dia tidak suka dengan sikap Kiyoshi tapi dia tetap ikut berdiskusi bersama mereka untuk melihat bagaimana rencana mereka.

"Jilson Lee tidak punya kemampuan dalam berperang, ini sudah tiga bulan tapi masih tidak bisa mengalahkan Winni dan Feri, sehingga butuh pertolongan master Liga Persilatan kita. Untung saja kita datang tepat waktu jika tidak pasukan Jilson Lee pasti akan musnah dan tidak tahu akan berapa banyak orang yang menjadi korban." Kiyoshi duduk di posisi ketua dan ekspresinya dingin, "Kalian semua sudah melihatnya dan murid-murid partai persilatan kita sudah mati, mereka semua mati karena dicelakai oleh Jilson Lee."

"Kita taklukkan Winni dan Feri dulu kemudian baru membuat perhitungan kepada Jilson Lee."

Setelah mendengar kata-kata Kiyoshi, Jasper, Axel, Gavin, Daffin, Dragon serta Farel saling memandang, Kiyoshi ini jelas-jelas membalikkan fakta dan menyalahkan Jilson Lee atas luka yang terjadi pada anaknya.

Apakah ini disebut dengan diskusi? Ini semua hanya mendengarkan kata-kata Kiyoshi dan dia sama sekali tidak memberikan kesempatan orang lain untuk bicara.

"Pasukan besar Liga Persilatan akan menjadi saksi untukku, sekarang jam lima pagi dan sebelum jam dua belas siang, aku akan menaklukkan Winni dan Feri."

Kiyoshi langsung keluar dari kamp dan langsung melompat ke atas sebuah kuda hitam sambil menarik pedangnya mengarah ke atas langit.

Pada saat ini semangat pasukan master dunia persilatan sangat tinggi

Novel Terkait

My Secret Love

My Secret Love

Fang Fang
Romantis
5 tahun yang lalu
Evan's Life As Son-in-law

Evan's Life As Son-in-law

Alexia
Raja Tentara
4 tahun yang lalu
Excellent Love

Excellent Love

RYE
CEO
4 tahun yang lalu
His Soft Side

His Soft Side

Rise
CEO
4 tahun yang lalu
Don't say goodbye

Don't say goodbye

Dessy Putri
Percintaan
5 tahun yang lalu
Behind The Lie

Behind The Lie

Fiona Lee
Percintaan
4 tahun yang lalu
Jika bertemu lagi, aku akan melupakanmu

Jika bertemu lagi, aku akan melupakanmu

Summer
Romantis
5 tahun yang lalu
Wonderful Son-in-Law

Wonderful Son-in-Law

Edrick
Menantu
4 tahun yang lalu