My Goddes - Bab 445 Pertarungan Pertama

Ini adalah pertemuan pertama antara Jilson Lee dan Hito setelah dia terkenal, setelah bertemu Hito, dia pada dasarnya sudah hampir mengenal seluruh master yang ada di dunia ini.

Kedua orang ini adalah master paling tinggi di dunia tentara bayaran, satunya adalah master paling tinggi di dunia mafia, kekuatan mereka berdua seimbang dan ditakdirkan untuk menjadi lawan.

Sewaktu mobil Jilson Lee bergerak ke arena pertama, dia berpikir di dalam hati bahwa dia dan Hito mungkin bisa berteman.

Hito sepertinya bukan orang jahat.

"Sudah lihat kan? Meskipun itu Jilson Lee, dia juga berusaha bersikap baik padaku sewaktu melihatku, aku adalah yang terkuat." Hito berkata kepada Gina dalam perjalanan ke arena kedua.

Pertemuan pertama dengan Hito berlangsung baik kan?" Turmalin melihatnya sambil tersenyum.

"Lumayan." Jilson Lee tersenyum.

"Sedikit merepotkan, ibuku menyuruh untuk menjadi pemenang pertama pada pertandingan ini. Apakah kita akan berusaha sekuat tenaga?" Turmalin berkata.

"Iya, berusaha sekuat tenaga." Jilson Lee mengangguk pelan-pelan.

Mereka berdua segera diam dan duduk di tempat yang berdekatan sambil mengeluarkan pedang dan menyekanya dengan sapu tangan berwarna putih.

Mereka bisa mengendalikan suasana hati mereka sewaktu menyeka pedang, sehingga bisa mengeluarkan kekuatan paling tinggi sewaktu bertarung. Pada saat yang sama, pengikut Jessy dan Turmalin memeriksa barang-barang di kotak obat untuk memastikan jika terjadi kecelakaan di arena kompetisi maka keduanya bisa diselamatkan tepat waktu.

Ini bukan hanya pertempuran semifinal antara tim Jilson Lee melawan tim Royal Kin, ini juga pertempuran sepuluh besar antara Jilson Lee dan Turmalin.

"Pertandingannya akan segera dimulai, mohon kedua ketua tim naik ke atas panggung." Setengah jam kemudian, wasit berkata kepada mereka berdua.

Setelah menyimpan pedang di tangan wasit, Jilson Lee melihat wasit dengan tenang sambil berjalan naik ke atas panggung. Turmalin juga tersenyum sopan kepada wasit dan berjalan ke atas panggung.

Mereka berdua berjalan ke arah yang sama dan baru memisahkan diri untuk berdiri di kedua sisi panggung setelah naik ke atas.

"Kalian punya waktu sepuluh menit untuk melakukan pemanasan." Wasit berkata.

"Ya." Turmalin tersenyum melihat Jilson Lee sambil mengatur napasnya.

Jilson Lee menyalakan sebatang rokok sambil menatap kosong langit di luar. Sekarang adalah akhir musim gugur dan cuacanya semakin dingin.

Cuaca beberapa hari ini selalu mendung, cuaca mungkin akan berubah dalam beberapa hari ke depan.

Apakah akan terjadi hujan badai?

Luka lama Jilson Lee samar-samar terasa sakit.

"Pertandingannya dimulai." Wasit berkata sepuluh menit kemudian.

"Sudah dimulai." Turmalin mengingatkan Jilson Lee sambill tersenyum.

Jilson Lee masih terlihat melamun dan sekarang baru sadar, dia mematikan sisa rokok di tangannya sambil mengangguk ke arah Turmalin yang perlahan-lahan membungkuk untuk memberi salam yang berarti dia menghormatinya.

Wasit turun dari panggung dan berjalan ke tempat aman.

Jilson Lee dan Turmalin tiba-tiba mengeluarkan jurus sambil menarik pedang dan segera bergerak ke tengah panggung sambil mengarahkan pedang ke arah lawan. Klik, kedua pedang saling bertemu. Selanjutnya Jilson Lee dan Turmalin menekan pedang mereka yang menimbulkan percikan api, sampai pedangnya menyentuh gagang, Jilson Lee mengeluarkan tenaga dan mendorong Turmalin mundur.

Turmalin segera menghilang di depan Jilson Lee, setelah berada di belakang Jilson Lee sambil melihat ke depan dan kembali mengayunkan pedangnya ke arah Jilson Lee, Jilson Lee berbalik untuk menghadang pedangnya, Turmalin dengan cepat mengarahkan pedangnya ke sisi tubuh Jilson Lee. Jilson Lee menghadangnya sekali lagi, di arena utama terlihat Turmalin yang menghilang dan muncul lagi yang terus mengarahkan pedang ke Jilson Lee. Sedangkan Jilson Lee tidak berhenti menggerakkan tubuhnya untuk menghadang setiap serangan pedang Turmalin dengan tepat.

Sewaktu Turmalin sekali lagi muncul di depan Jilson Lee dan dihadang olehnya, Jilson Lee langsung menendangnya. Turmalin segera menghilang di depan Jilson Lee. Sewaktu Turmalin muncul, Jilson Lee juga muncul sambil mengayunkan pedang ke arah badannya.

Turmalin menghilang sekali lagi dan Jilson Lee mengejarnya.

Turmalin dan Jilson Lee menghilang dan muncul lagi, keduanya saling menyerang dan bertahan, jika Turmalin yang menyerang maka Jilson Lee yang menghadangnya, sewaktu Jilson Lee menyerangnya maka Turmalin akan menghadangnya, keduanya bermain dengan bagus dan sudah berlangsung selama dua puluh menit tapi kekuatannya masih terlihat sama.

Dua puluh menit kemudian, sewaktu pedang mereka berdua bertemu, Jilson Lee baru akan mendorong Turmalin tapi mata Turmalin sudah mengeluarkan cahaya keemasan dan dia mendorongnya dengan kuat sehingga Jilson Lee mundur. Sewaktu Jilson Lee bergerak mundur, Turmalin melayangkan sebuah ayunan aura pedang berwarna keemasan.

Jilson Lee baru berdiri stabil dan terlihat sebuah bayangan aura pedang berwarna hitam mengarah kepadanya.

Kedua cahaya pedang bertabrakan dan layar besar bergetar.

Selanjutnya, Turmalin melakukan serangan dengan aura pedang, Jilson Lee juga melakukan hal yang sama. Terlihat mereka berdua terus menerus mengeluarkan aura pedang berwarna emas dan warna hitam, meskipun lantainya dilapisi granit yang agak kasar tapi segera muncul bekas yang dalam dan terlihat seperti papan catur yang rumit.

"Kakak sepupu Jilson Lee, teknik pedangmu bagus." Turmalin mengayunkan aura pedang sambil tersenyum melihat Jilson Lee.

"Teknik pedangku bagus tapi energi qi sejati pedangmu benar-benar bagus." Jilson Lee juga tersenyum kepada Turmalin dan matanya terlihat mengaguminya.

"Tentu saja, energi qi sejati naga emas adalah energi qi paling dasyat." Setelah Turmalin mengayunkan sebuah aura pedang, dia tiba-tiba muncul yang jaraknya tiga meter di depan Jilson Lee, dia tersenyum ke arah Jilson Lee sambil mengarahkan sebuah energi qi sejati kepada Jilson Lee.

Energi qi sejati naga emas!

Jilson Lee tidak berani meremehkan energi qi sejati yang begitu dasyat, dia segera menghindari energi qi sejati Turmalin.

Bruk, tempat di mana Jilson Lee berdiri sebelumnya terlihat sebuah lubang besar karena serangan Turmalin.

Sedangkan Jilson Lee segera muncul di depan Turmalin, dia sudah menarik pistol khusus miliknya dan menembaknya ke arah Turmalin.

Tiga tembakan pistol khusus ini bisa menghancurkan energi qi sejati seorang master. Turmalin bukan seorang ahli bela diri, maka energi qi sejati yang melindungi tubuhnya hanya bisa menahan tiga tembakan Jilson Lee.

Dia melihat peluru Jilson Lee mengarah kepadanya, dia tidak mengeluarkan energi qi sejati yang melindungi dirinya tapi dia langsung menangkapnya dengan tangan kirinya dan sebuah energi qi sejati naga emas dikeluarkan dan peluru itu berhenti di udara dan muncul sebuah pusaran.

Sewaktu Turmalin menggerakkan tangan kirinya, peluru itu langsung melayang keluar.

Bruk, peluru itu langsung menghancurkan kamera siaran langsung di arena pertama.

Novel Terkait

Gue Jadi Kaya

Gue Jadi Kaya

Faya Saitama
Karir
4 tahun yang lalu
Craving For Your Love

Craving For Your Love

Elsa
Aristocratic
4 tahun yang lalu
Kakak iparku Sangat menggoda

Kakak iparku Sangat menggoda

Santa
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Cinta Tak Biasa

Cinta Tak Biasa

Susanti
Cerpen
5 tahun yang lalu
Hei Gadis jangan Lari

Hei Gadis jangan Lari

Sandrako
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Cinta Yang Paling Mahal

Cinta Yang Paling Mahal

Andara Early
Romantis
4 tahun yang lalu
The Revival of the King

The Revival of the King

Shinta
Peperangan
4 tahun yang lalu
Sang Pendosa

Sang Pendosa

Doni
Adventure
5 tahun yang lalu