My Goddes - Bab 74 Beatrice

brengsek! Jilson, beraninya kamu merebut semua industri milikku dan menjual semua properti yang aku miliki. tempat hiburan, tempat permandian, hotel, bahkan juga menggertak bawahan terhebatku!

seketika terdengar suara tendangan dan Angga menendang salah satu kursi yang ada di depannya. dia sedikit tidak puas melihat semua barang yang ada di ruangan tersebut. dia lalu menepuk kedua tangannya di atas meja dengan kuat dan menjatuhkan semua barang yang ada di atas meja ke lantai.

mendengar suara itu, ekspresi wajah bawahan Angga yang memakai jas itu terlihat sedikit buruk.

saat ini, Angga dan gurunya telah melarikan diri ke pusat kota.

Angga merupakan seorang ketua di kota Gambir, kota gambir ini merupakan kota kedua selain provinsi Haliford. dia hanya memiliki beberapa industri saja di kota Haliford, dan setelah melarikan diri bersama gurunya ke pusat kota, dia pun datang bekerja ke salah satu cabang perusahaan di pusat kota ini.

di kondisi seperti ini, jika harus menyuruhnya mengeluarkan uang 600M hingga 1T, dia masih bisa mengumpulkannya. hanya saja di kota seperti ini, dia masih memiliki kekuasaan. namun posisi sekarang ini tidak lah begitu baik jika dibandingkan dengan posisi ketua pada zaman dulu.

setelah melakukan perperangan dengan Jilson, kondisi kehidupannya juga mulai mengalami penurunan.

saat ini, dia merasa sangatlah marah dan ekspresi wajahnya juga terlihat sangatlah pucat. setelah mendengar Jilson menjual semua industri miliknya, kepalanya hampirlah pecah.

dia bahkan bisa dikalahkan oleh seorang bocah kecil seperti ini. hal ini membuatnya semakin merasa sedih.

kenapa kalau bocah itu adalah master berlevel dewa? apakah dirinya harus merasa takut padanya?

dia lalu menghidupkan sebatang rokok dan ekspresi Angga perlahan membaik. terlihat senyuman yang mulai menghiasi wajahnya yang menyeramkan itu. setelah itu, dia pun mengeluarkan ponselnya dan menekan berulang kali. Leo, aku ingin meminta bantuan kepadamu. apakah 2M cukup? aku ingin menewaskan seseorang......

setelah meletakkan ponselnya, ekspresi wajah Angga terlihat sangatlah puas. dia lalu berbaring di salah satu sisi sambil merokok dan menatap bagian atap ruangannya.

Angga, apakah kamu mencari Leo? tanya Justin dengan ekspresi yang buruk.

benar, aku mencarinya. kata Angga dengan tatapan yang terbengong.

Leo yang kamu cari itu merupakan orang yang hebat di bagian utara sana. dia terkenal dengan sifatnya yang hanya mengenal uang dan juga memiliki kemampuan yang berlevel dewa itu? tanya Justin.

benar. kata Angga.

Angga, apakah kamu sedang mencari mati? tanya Justin dengan marah.

terdengar suara pukulan dan Justin langsung menarik kera baju Angga dan memberi tamparan kepadanya. dia lalu menatap Angga dengan tatapan yang penuh amarah. Justin hanya berjalan bolak-balik di ruangan tersebut dengan perasaan yang panik. berlebihan, kamu benar-benar berlebihan! kamu harus tahu kalau Leo bukanlah orang yang suci. sifatnya juga tidak bisa diketahui dengan pasti. dia menyelesaikan sesuatu tanpa sesuai aturan. terkadang dia menerima uang yang lebih banyak dari orang lain dan mungkin saja dia akan membantu orang tersebut untuk membunuh orang tersebut?

berapa orang kaya yang telah mencari Leo dan tidak bisa menyelesaikan masalah mereka? malah Leo bahkan melarikan semua uang mereka. Jilson yang akan kamu lawan itu juga merupakan orang yang sederhana. jikalau Leo bisa membunuhnya, itu adalah hal yang baik. jikalau tidak bisa membunuhnya, dia mungkin saja akan terluka. jika itu terjadi, kita berdua juga tidak akan merasa tenang. meskipun Leo bisa membunuh Jilson, hal itu juga akan mendatangkan sedikit masalah bagi kita.

aku akan mengatakannya sejak awal, janganlah pergi menganggu Jilson, jangan pernah melakukan itu. namun kamu tidak pernah mendengarnya. ketika Donny bermasalah, kita harus segera pergi dari kota Gambir. jika waktu itu, kita melarikan diri dan kita masih sempat untuk membawa pergi semua industri milik kita. aku tidak akan memperdulikan hal ini lagi, intinya aku membutuhkan 2T sekarang. selama beberapa tahun ini, aku telah membantu kamu melakukan sekian banyak hal. demi kamu, aku juga mengorbankan salah satu bawahanku yang tercinta, yaitu Vicky. aku sudah lelah, sekarang aku hanya membutuhkan 2T untuk menghidupkan diriku sendiri di masa tua nanti!

setelah melihat pertengkaran di antara Justin dan Angga, para bawahan di ruangan itu pun mengerutkan kening mereka dan tidak mengatakan apapun.

tatapan Angga terlihat kosong dan dia hanya mengelilingi ruangan tersebut sambil memandang gurunya. dia lalu menyentuh bagian ujung bibirnya, dia sadar kalau ujung bibirnya berdarah karena tamparan dari gurunya tadi.

Angga, cepat beri aku uang. aku ingin pergi dan tidak ingin berhubungan dengan kamu lagi! kata Justin sambil membalikkan badannya.

tentunya kedua matanya menciut ketika dirinya yang membalikkan badan.

ketika membalikkan badannya, dia melihat kalau Angga sudah ada di depannya dan Angga langsung mendaratkan sebuah pukulan yang berat pada dadanya.

Angga, beraninya kamu memukulku!? Justin terkejut dan berjalan mundur sambil memegang dadanya.

Angga tidak mengatakan apapun dan sebuah cakaran pun mengarah ke arahnya.

murid yang jahat, aku akan membunuhmu! ekspresi Justin berubah dengan drastis dan langsung menarik Angga.

namun cakaran elang yang Justin miliki sudah terluka karena serangan Jilson. seharusnya cakaran batu yang dia miliki akan hancur dengan mudah. jika dibandingkan dengan cakaran milik Angga, dia langsung berteriak karena dia telah terluka. cakaran elang miliknya juga tidak bisa dibandingkan lagi dengan cakaran elang milik Angga. keempat jarinya telah dipatahkan oleh Angga dengan muda. Angga kembali menarik dadanya dan memukulnya beberapa kali. setelah itu, dia pun berjalan keluar dari ruangan tersebut.

setelah itu, Angga membuka dasinya dan berjalan keluar dari ruangan tersebut sambil mengikat dasi tersebut pada leher Justin.

meskipun Justin berusaha mengelak, namun dia tetap tidak berhasil karena kedua tangannya dalam kondisi berdarah.

secara perlahan, Justin pun memejamkan kedua matanya yang penuh amarah itu. dia lalu melepaskan tangannya yang tengah menggenggam tangan Angga dengan erat.

guru, hal melawan Jilson ini merupakan idemu. sekarang kamu melihat kalau Jilson lebih hebat dari kita, dan kamu ingin mengkhianati kami? aku bahkan mengira kalau kamu menganggapku sebagai adik yang sangat kamu cintai. ternyata tidak, dia lalu menepuk wajah Justin dengan pelan dan Angga kembali mengikat dasi tersebut pada lehernya.

setelah kembali ke ruangan tersebut, dia melihat semua bawahan di sana menatapnya dengan tatapan yang penuh ketakutan.

apa yang kalian lihat? bukankah ini adalah hal yang sangat biasa? apa yang ingin kalian lihat? dia sudah tua dan tidak berguna lagi. dia sudah layak untuk mati. ini waktunya untuk membersihkan semua ini......... Angga lalu merilekskan tulang lehernya dan terlihat senyuman menyeramkan pada wajahnya.

dia bisa melakukan apapun sesukanya jika tidak mendapat halangan dari pria tua ini.......

di tempat ini, kota Gambir.

Jilson dan Tommy sudah menerima semua hal dari Angga. dia lalu mengirimkan Tommy untuk pergi ke kota Gangnam untuk mencari seorang wanita bernama Susi.

Jilson juga menyuruh Tommy untuk melelangkan semua industri yang dimiliki Angga. semua bawahan yang dimiliki Angga tidaklah sedikit, sekitar 3000 orang. dan dia juga telah menerima semua orang itu. dalam tiga hari kedepan, dia akan membentuk sebuah tim keamanan baru dan menjadikan semua orang itu sebagai bawahannya sendiri.

setelah dia keluar dari dalam kantor, dia melihat dua orang wanita sedang menatapnya dengan erat. dia tidak begitu menghiraukan hal ini dan hendak pergi setelah masuk ke dalam mobilnya sendiri.

hei, Fendy, kamu bahkan sudah memiliki mobil! seketika seseorang wanita cantik datang dan langsung membuka pintu mobilnya. wanita itu langsung menariknya keluar dari dalam mobil.

siapa kamu! kata Jilson sambil melototkan matanya.

dia tidak menyangka kalau Fendy merupakan orang yang lumayan baik. dia selalu menemukan orang yang tidak ia kenal semenjak memalsukan dirinya menjadi Fendy.

aku adalah kakakmu, Beatrice! wanita itu lalu menepuk pundaknya.

kakakku? Beatrice? tunggu sebentar.... Jilson sedikit terbengong dan langsung membuka buku diary yang ia bawa.

Novel Terkait

Takdir Raja Perang

Takdir Raja Perang

Brama aditio
Raja Tentara
4 tahun yang lalu
Doctor Stranger

Doctor Stranger

Kevin Wong
Serangan Balik
4 tahun yang lalu
My Superhero

My Superhero

Jessi
Kejam
4 tahun yang lalu
This Isn't Love

This Isn't Love

Yuyu
Romantis
4 tahun yang lalu
Loving Handsome

Loving Handsome

Glen Valora
Dimanja
4 tahun yang lalu
Beautiful Lady

Beautiful Lady

Elsa
Percintaan
4 tahun yang lalu
Cinta Di Balik Awan

Cinta Di Balik Awan

Kelly
Menjadi Kaya
4 tahun yang lalu
Too Poor To Have Money Left

Too Poor To Have Money Left

Adele
Perkotaan
4 tahun yang lalu