My Goddes - Bab 320 Pengkhianatan Tommy

Jika aku bisa menangkap Angga, maka aku akan berjasa di depan Jilson Lee, uang penghargaan sekitar 1 triliun adalah hal kecil, jika bisa dipercaya dan disanjung kak Jilson maka perasaan seperti ini tidak bisa dibandingkan dengan uang seberapa pun.

Tommy sudah mengalahkan seperlima bawahan Angga, dulu dia selalu merasa agak keterlaluan, ketika melihat Jilson Lee selalu menjatuhkan beberapa ratus orang. Sekarang dia juga bisa menantang beberapa ratus orang dan merasa pertempurannya semakin menakjubkan. Apalagi ketika dia melihat wajah Angga yang suram sambil memelototinya.

Dia berteriak dan bermain trik dengan anak buah Angga.

Ketika dia berjalan ke arah Angga, para pereman yang ada di depannya terus mundur, ketika mereka melihat dia semakin dekat dengan Angga, akhirnya mereka memaksakan diri untuk menyerangnya dengan parang.

“Jatuh!”

Tommy berteriak sambil mengangkat tangannya dan mengayungkan parangnya, preman yang ada di depannya jatuh dan parang yang ada di tangannya patah.

Parang biasa tidak bisa dibandingkan dengan senjata berkualitas, meskipun tenaga Tommy besar dan kekuatan parang menjadi berlipat ganda di tangannya, tapi akhirnya parang ini patah.

Dia tidak kaget, dia sepertinya sudah menebak hal ini.

Belasan preman yang ada di depannya sudah hampir mendekatinya, dia segera maju dan menghindari senjata yang ada di tangan mereka, dia menggunakan dadanya untuk menabrak dada salah satu preman, kemudian dia mencengkeram leher preman itu dan segera memutarnya.

Dia baru melepaskan preman itu setelah tujuh atau delapan putaran, preman itu langsung muntah darah dan menabrak belasan preman yang ada di sampingnya.

“Aku sudah membuat orang muntah darah, kekuatanku boleh juga ya.” Tommy semakin sombong.

Masih banyak preman yang memberanikan diri maju menyerangnya, mereka ketakutan dan segera mundur ketika melihat dia mengalahkan belasan orang dengan satu pukulan. Dia tertawa sambil maju, badannya yang gemuk berputar dan langsung menerbangkan beberapa orang preman.

“Bos, Tommy ini lumayan kejam, dia seorang diri sudah menjatuhkan seratus lebih orang-orang kita, bagaimana kalau kita kabur saja. Kita masih ada begitu banyak anak buah, jika mereka menghadangnya, kita masih punya kesempatan membawa Monika pergi, jika lebih banyak orang kita yang jatuh lagi, mungkin kita tidak bisa melawannya.” Salah satu anak buah berkata kepada Angga dengan wajah yang semakin pucat.

“Kita lihat sebentar lagi.” Angga berkata.

Dia adalah orang yang punya banyak pengalaman dan tahu kehebatan orang di dunia persilatan. Organisasi Fligle yang ada di belakangnya dulu juga punya master hebat seperti Vicky dan juga gurunya.

Master di dunia persilatan memang hebat, tapi tenaga mereka terbatas, jika lawannya banyak maka mereka akan kelelahan dan tenaganya akan habis.

Dia membawa 500 anak buah untuk menangkap Monika, sekarang baru seperlima yang dikalahkan, dia masih tidak perlu pergi.

Dengan adanya Monika, Jilson Lee akan berlutut jika dia menyuruhnya berlutut, Jilson Lee akan mati jika dia menyuruhnya mati, dia ingin merebut posisinya kembali, bagaimana mungkin dia bisa membiarkan seorang penjilat di samping Jilson Lee menghancurkan gengsinya?

Tommy juga takut Angga akan kabur, tapi untungnya Angga tidak pergi.

Dia terus berjalan ke arah Angga, ketika ada orang yang mendekatinya maka dia akan menjatuhkan orang itu. Dia sangat bangga ketika ada seorang wanita cantik seperti Monika yang melihat kekuatannya.

Dia merasa pertempurannya ini semakin menarik, ini adalah pertempuran satu pihak.

Ketika seorang pria besar mendekatinya dan mengibaskan parang ke arahnya, dia memiringkan badannya dan dengan mudah bisa menghindari parangnya. Kemudian pria besar mengayunkan parangnya lagi, dia langsung meraih tangan pria itu dan memutarnya, wajah pria besar itu terlihat mengerinyit dan berteriak kesakitan, dia menendangnya dengan kaki kirinya yang langsung membuatnya jatuh.

Selanjutnya, dia mengarahkan kakinya di dada pria besar itu, yang membuat pria itu terbang jauh.

Pria besar ini merupakan salah satu master di sisi Angga, dia sebelumnya merupakan penjahat yang khusus melakukan perampokan, setelah kekuatan Angga di kota Gambir dimusnahkan oleh Jilson Lee, dia tidak punya pilihan lagi dan mencari beberapa orang yang putus asa untuk dijadikan anak buah, juga mengeluarkan sejumlah uang untuk mencari beberapa preman dari daerah pedalaman dan menjadikannya sebagai pasukan baru. Ketika mereka duduk bersama membahas cara menghadapi Jilson Lee, posisi pria yang ada di samping Angga ini lumayan tinggi.

Setelah melihat Tommy dengan mudah menjatuhkannya, anak buah Angga semakin takut. Tommy sudah menjatuhkan banyak anak buah Angga, dia merasa tenaganya telah hilang separuh, meskipun wajahnya terlihat penuh keberanian, tapi sebenarnya dia sudah sangat kelelahan. Dia ingin segera menaklukkan Angga, dia menahannya dan menjatuhkan beberapa anah buah Angga lagi.

Akhirnya, anak buah Angga berjatuhan, selain sekelompok pria besar di sisi Angga, semua preman yang masih muda tidak berani melawannya lagi, mereka melihat Tommy semakin dekat dengan Angga, mereka terus mundur bahkan ada beberapa yang ketakutan sambil membuang senjata mereka.

Tommy bukan hanya bisa imu bela diri, orangnya juga gemuk, tingginya kurang lebih 170 cm, berat badannya kurang lebih seratus kg lebih. Kekuatan orang gemuk besar, bahkan jika dia tidak bisa ilmu bela diri, dia bisa dengan mudah menjatuhkan beberapa orang biasa.

“Bos, kita pergi saja ... ... ... ... “ Pria besar yang ada di sisi Angga semakin takut. Wajah mereka semakin pucat, tangan mereka yang memegang parang penuh keringat.

Kekuatan pria yang jatuh tadi lumayan bagus, jika mereka maju maka mereka akan berakhir sama.

“Tidak perlu buru-buru.” Angga juga merasa panik tapi dia tidak mau pergi.

Dia merasa dirinya bisa menghadapi Tommy, Tommy hanyalah seorang penjilat Jilson Lee, dia pasti bukan lawannya.

“Hahaha, Angga, aku sudah mengalahkan anak buahmu, apakah kamu masih belum mau kabur?” Tommy semakin bangga ketika melihat anak buah Angga yang ketakutan.

Dia terus melangkah ke arah Angga, ketika anak buahnya terus mundur sambil menjaga jarak aman darinya, dia merasa kesal dan merasa anak buahnya semuanya tidak berguna.

“Kenapa aku harus lari?” Angga mengerutkan keningnya sambil menatapnya denagn mata suram.

“Mengapa kamu tidak kabur?” Tommy akhirnya berada di depannya, jaraknya tiga langkah darinya dan melihatnya sambil tersenyum.

Dia tidak berbicara, Angga berpikir sejenak dan mengarahkan pistol padanya, wajahnya terlihat serius.

“Pistol?” Ekspresi Tommy sedikit berubah sambil tertegun melihat Angga.

“Berlutut.” Angga berkata.

“.... ... ... ... “ Tommy tidak berbicara.

Dia bertatapan dengan mata Angga, Tommy terlihat tersenyum lebih bangga lagi, dia tertawa terbahak-bahak. Dia seolah-olah melihat sebuah lelucon sambil melihat pistol yang ada di tangan Angga, tawanya semakin kencang,”Brengsek, Angga, kamu tidak salah kan? Kamu bahkan ada pistol untuk melawanku?”

“Apakah kamu tidak tahu? Grandmaster bisa menghindari peluru, bahkan beberapa master bisa menahan peluru. Kamu melawanku dengan pistol? Apakah kamu pikir aku takut dengan pistolmu?”

Tommy berkata sambil tertawa, dia merasa Angga yang ada di depannya sangat lucu dan menganggap pistol yang ada di tangan Angga hanya mainan anak kecil saja.

Pistol memang menakutkan meskipun dia seorang grandmaster, Angga bisa mengambil nyawanya dengan satu tembakan. Hanya saja, jika pistol itu berada di tangan seorang anak SD, apakah pistol itu bisa mengenainya?

“Aku menyuruhmu berlutut.” Angga berkata lagi.

“Sampah ... ... ... ... “ Tommy tidak takut, dia melihat tangan Angga yang memegang pelatuk pistolnya. Jika tangannya bergerak maka Tommy akan segera menghindarinya.

Anak buah yang ada di samping Angga berpikir sejenak dan langsung mengeluarkan pistol serta mengarahkan ke arahnya.

Total ada belasan pistol, wajah Tommy berubah dan langsung berlutut.

“Kak Angga jangan tembak, aku ada cara untuk menghubungi kak Jilson ... ... ... ... “

Novel Terkait

Get Back To You

Get Back To You

Lexy
Percintaan
4 tahun yang lalu
Love And War

Love And War

Jane
Kisah Cinta
3 tahun yang lalu
My Goddes

My Goddes

Riski saputro
Perkotaan
3 tahun yang lalu
My Beautiful Teacher

My Beautiful Teacher

Haikal Chandra
Adventure
3 tahun yang lalu
Love From Arrogant CEO

Love From Arrogant CEO

Melisa Stephanie
Dimanja
4 tahun yang lalu
My Cold Wedding

My Cold Wedding

Mevita
Menikah
4 tahun yang lalu
Nikah Tanpa Cinta

Nikah Tanpa Cinta

Laura Wang
Romantis
3 tahun yang lalu
His Second Chance

His Second Chance

Derick Ho
Practice
3 tahun yang lalu