My Goddes - Bab 251 Perusahaan Kak Hesti

Pasti tidak bisa bekerja di perusahaan Kak Hesti.

Setelah berpikir sepanjang malam, keesokan harinya Jilson langsung pergi ke perusahaan Hesti. Perusahaan Hesti kecil, dia hanya menyewa seluruh lantai 17 dari gedung yang berseberangan dengan kantor pusat perusahaan teanokobe.

Ketika Jilson berjalan masuk ke perusahaan Hesti dan ingin menjelaskan kepada Hesti, seorang gadis cantik mendekati Jilson dan tersenyum. “Kamu Jilson, kan? Kami sudah tahu tentangmu.”

“Di mana Kak Hesti?” tanya Jilson.

“Kak Hesti ada rapat di Kota Venia.” Ujar wanita itu.

“Rapat di kota Venia?” kata Jilson.

“Betul, Kak Hesti sudah berpesan kepada kami, untuk memastikan kamu harus bekerja di perusahaan kami, ikutlah denganku.”

Sebelum Jilson menolak, gadis itu meraih tangan Jilson dan berjalan menuju satu ruangan kantor di dalam perusahaan.

Jilson terkejut mendapati bahwa karyawan di perusahaan Hesti semuanya adalah perempuan. Ketika dia ditarik oleh gadis itu dan pergi jauh ke perusahaan, ada beberapa gadis yang sedang mengenakan pakaian seksi untuk diperlihatkan kepada semua orang.

Melihat tata letak perusahaan Hesti.

Jilson tercengang, ternyata ini adalah perusahaan pakaian dalam bermerek yang sangat terkenal di China!

Apa yang kulakukan!?

“Mulai hari ini, ini adalah ruangan kantor kamu. Untuk sementara waktu Kak Hesti menetapkan gaji tahunan sebesar 40 miliar rupiah untukmu. Dia juga berpesan kepada kami untuk membayar di muka gaji tahun pertamamu kepadamu. Ini adalah gaji tahunan pertama kamu, PIN-nya adalah tanggal lahirmu.” Gadis itu memakai riasan ringan yang indah, ia menyipitkan matanya dan menatap Jilson sambil tersenyum.

“Kak Sara, Jilson sudah datang, kan?” Beberapa gadis datang membawa jas.

“Dia sudah di sini.” Kata Kak Sara.

“Perkenalkan, aku adalah wakil CEO kak Hesti, namaku Sara. Kali ini Kak Hesti akan pergi rapat di Kota Venia selama beberapa hari, jadi aku yang akan menjagamu selama beberapa hari ini. Jika kamu memiliki sesuatu atau ada hal yang tidak di mengerti, kamu bisa bertanya kepadaku. Ini adalah Irene, Leyli, Jessica, dan Celine, mereka adalah HRD di perusahaan kami, manajer departemen penjualan, manajer departemen perencanaan dan manajer operasi. Mulai hari ini kita adalah partner, semoga kita bisa menjadi teman.”

“Tuan Jilson, ayo kami bantu ganti bajumu dulu. Meskipun seragam di perusahaan kami lebih kasual, kak Hesti bahkan tidak memiliki aturan ketat untuk kami, tapi pasti tidak baik jika kamu bekerja di perusahaan kami dengan mengenakan seragam satpam. Ini juga pakaian yang dipilih oleh Kak Hesti dan Kak Rini khusus untukmu kemarin. Dia tampaknya sangat tahu dengan sosokmu.” Irene tersenyum dengan mulut tertutup dan menaruh sepasang tangannya di dada Jilson hendak membuka pakaiannya.

“Tunggu sebentar ...” Jilson merasa sedikit tidak nyaman, dia segera menatap Irene dengan tatapan waspada dan melangkah mundur untuk menjaga jarak.

“Ada apa?” Irene tersenyum dan tertegun.

Irene, Sara, Leyli, dan Jessica semua berparas cantik, yang jika tidak berdandan mendapat tujuh poin dan setelah berdandan mendapat delapan atau sembilan poin. Sedangkan penampilan Celine agak seperti pria dengan rambut pendek dan sedikit tomboi. Sara tampaknya beberapa tahun lebih tua darinya dan beberapa tahun lebih tua dari Hesti. Sekitar tiga puluh tahun di tahun ini, agak ramping dan menawan, keempat gadis lainnya seusia dengan dirinya.

Melihat lima gadis di depannya, jilson berpikir dalam hatinya bahwa jika dia segera meninggalkan perusahaan kak Hesti, Kak Hesti sangat baik padanya sebelumnya, Kemarin dia keliru dengan mengira bahwa dirinya adalah seorang satpam pun dia tidak memandang rendah dirinya sama sekali, tetapi malah mengiriminya uang untuk dipakai sekaligus memberinya pekerjaan, itu adalah niat baik dia, jika dia pergi maka akan terkesan tidak menghargai Kak Hesti.

Karena Kak Hesti tidak memberinya kesempatan untuk menolak kemarin dan menyuruhnya datang ke perusahaan untuk melapor hari ini, bersamaan meminta eksekutif senior perusahaan untuk menahannya, Jelas sekali Kak Hesti memiliki kepercayaan diri dan merasa bahwa adik lelakinya akan mendengarkan dia.

Kak Hesti mungkin akan sedih jika dia pergi.

Tapi jika dia tidak pergi, dia masih memiliki setumpuk pekerjaan yang harus ia kerjakan di perusahaan teanokobe, dia juga lebih bersedia bersama-sama dengan teman-temannya. Dia adalah seorang tentara bayaran, bagaimana bisa dia menjalin hubungan dengan tempat kerja, tidakkah ini terlalu berantakan.

Setelah memikirkannya, Jilson memutuskan untuk tinggal sementara.

Dia berhati dingin dan tidak berperasaan terhadap orang yang jahat, tetapi dia tidak bisa kejam terhadap orang yang baik, terutama orang yang baik padanya. Dia berhati-hati, takut bahwa dia mungkin akan menyakiti orang dermawan jika dia tidak melakukannya dengan baik.

Turmalin benar, pada akhirnya dia akan tinggal dan bekerja di perusahaan Kak Hesti.

“Kalau begitu kalian keluarlah, aku yang akan mengganti pakaianku sendiri.” Jilson berpikir sejenak sebelum berkata.

“Apakah kamu tidak memerlukan bantuan kami?” Para gadis itu tercengang menatapnya.

“Hm, tidak perlu...” Jilson sedikit pemalu, wajahnya pun memerah.

“Baiklah kalau begitu, kalau kamu tidak mengerti cara mengikat dasi, panggil kami saja. Dasi ini adalah salah satu dasi yang Kak Hesti pilih dengan sangat hati-hati untukmu, Dia juga menyuruh kami untuk mengambil fotomu setelah memakainya lalu ditunjukkan kepadanya.” Kata gadis-gadis itu.

“Baik...” Jilson mengangguk.

Benar saja, orang-orang dengan pendidikan high school, belum pernah melihat situasi sosial.

Ketika Jilson bersembunyi di kantor untuk berganti pakaian, gadis-gadis berjalan ke samping, Irene memegang file Jilson dan mencibir, lalu ia berkata kepada gadis-gadis di sekitarnya.

Aku dengar dari Kak Rini bahwa dia adalah adik ipar Kak Hesti, dulunya dia tidak disukai oleh Tuan Besar keluarga Lee, diintimidasi oleh para anggota keluarga Lee, hingga pada akhirnya dia marah dan melarikan diri dari rumah. Sekarang tampaknya beberapa orang selalu diganggu oleh orang lain atau pun selalu dipandang rendah karena suatu alasan.” Leyli menyilangkan kedua tangannya dan tersenyum dingin.

“Sungguh menjijikkan mengandalkan wanita untuk menaikkan jabatannya.” Celine memandangi ruangan kantor Jilson dengan jijik.

“Betul, aku dengar keluarga Lee sangat kaya, terkaya sepuluh besar di China. Setiap anak dari keluarga Lee mempunyai beberapa triliun rupiah uang tunai di saku mereka. Sekarang keluarga Lee membagi harta, dan tiap anggota keluarganya membuka perusahaan yang bagus. Si Jilson, dia benar-benar tidak bisa dibandingkan dengan anak-anak lain di keluarga Lee. Bekerja di perusahaan wanita kita dan mendekati kakak iparnya, dia juga tidak takut orang lain akan membuat rumor tentangnya.” Jessica tersenyum.

“Kalian perhatikan, Kak Hesti adalah Bos kita, meskipun Jilson hanya memiliki gelar high school, tidak sebanding dengan kalian para master pascasarjana, tapi dia selalu menjadi kerabat kaisar, hati-hati dalam membicarakan orang lain di belakang, kalau Kak Hesti mendengarnya maka kalian akan dihukum.” Sara mengerutkan kening.

“Kak Sara jangan berpura-pura lagi. Kamu yang paling kepo di perusahaan kita. Apa yang perlu ditakutkan, kami membicarakan fakta. Awalnya, wakil manajer departemen penjualan kali ini adalah Anita. Dia tiba-tiba datang dan membuat Anita tidak tahu lagi harus bekerja berapa lama untuk bisa menjadi wakil manajer, ayo katakan, apa pendapatmu tentang masalah pribadi Kak Hesti?” Beberapa gadis langsung tertawa.

Di perusahaan kita belum pernah ada laki-laki yang bekerja di sini. Hubungan adik ipar dan kakak ipar sedikit tidak jelas, takutnya hal itu akan membuat tuan Raymond menjadi tidak senang.” Sara hanya mengatakan satu kalimat ini.

“Keluarga kaya-raya, tampaknya kita ada pertunjukan menarik....”

di pagi hari, saat setelah Jilson selesai memakai pakaian jas dan difoto oleh Sara, Sara kemudian membawanya mengelilingi perusahaan, dia membawanya berkeliling sembari mengenalkan situasi internal perusahaan kepadanya.

Saat mereka semua makan siang, Jilson hanya duduk berdiam diri di dalam ruangan kantornya sembari dirinya bengong menatap kantor pusat perusahaan teanokobe di seberang.

Walaupun Kak Hesti sangat baik terhadapnya, tetapi di dalam hatinya masih ada rasa tertekan, rasa tidak nyaman.

Saat ini dia hanya ingin meneriakkan satu kalimat.

“Apa yang kulakukan!!!”

Novel Terkait

Si Menantu Dokter

Si Menantu Dokter

Hendy Zhang
Menantu
3 tahun yang lalu
Cintaku Pada Presdir

Cintaku Pada Presdir

Ningsi
Romantis
3 tahun yang lalu
Loving Handsome

Loving Handsome

Glen Valora
Dimanja
3 tahun yang lalu
Unlimited Love

Unlimited Love

Ester Goh
CEO
4 tahun yang lalu
Love In Sunset

Love In Sunset

Elina
Dikasihi
5 tahun yang lalu
Cinta Yang Dalam

Cinta Yang Dalam

Kim Yongyi
Pernikahan
3 tahun yang lalu
Craving For Your Love

Craving For Your Love

Elsa
Aristocratic
3 tahun yang lalu
Awesome Husband

Awesome Husband

Edison
Perkotaan
4 tahun yang lalu