My Goddes - Bab 190 Belum Tentu

Berjuang!

Leo melihat darah segar di tubuh Jilson Lee, kedua matanya langsung memerah. Dengan cepat dia menembakkan tombak enhero, di udara tiba-tiba muncul percikan api yang sangat banyak.

Satu percikan api bisa membakar seluruh padang rumput.

Saat Leo memasukkan semua energi sejati ke dalam tombak enhero, suara desahan nafas, naga merah yang besar menyemburkan api ke seluruh lawan.

Aku akan membunuh kalian! Mata Susi juga memerah saat melihat Jilson Lee yang terluka parah.

Dari auranya muncul sebuah naga emas yang besar, mengibaskan kapak di kedua tangannya dengan keras ke tanah. Grakkkk, dari tanah langsung muncul sebuah lengkungan yang besar.

Lengkungan tanah itu dengan kuat menabrak para lawan di depannya, tiba-tiba, suara Bangg, seekor naga tanah muncul dari tanah, dengan cepat menabrak sekelompok petarung hingga terlempar jauh dan memuntahkan darah.

Ardham memainkan kedua pisaunya dengan cepat, seluruh tubuhnya berubah menjadi angin topan hitam. Saat dia dengan gila memotong anak buah sano, cakra hitamnya tidak berhenti menguap, pelan-pelan berkumpul di langit dan membentuk pusaran hitam.

Aku bisa melindungi kalian untuk kabur dari sini, tapi kalian datang lagi, kalian tidak takut mati kah? Wajah Jilson Lee putih bagaikan kertas, seluruh luka ditubuhnya tidak berhenti meneteskan darah, di tangannya memegang besi berkarat dengan erat, Jilson Lee melihat Tuan muda Ben, Ardham, Leo dan susi yang mempertaruhkan nyawa dan kembali.

Kak, jika kami takut mati kami tidak akan bergabung denganmu. Kami ini siapa? Baik kesepian atau susah diurus, kami semua tetap bagian dari Wulin. Kami tidak memiliki teman, satu-satunya teman kami adalah kamu. Kamu menganggap kami ada, dan mengajak kami berteman lebih dulu. Sekarang, kami bisa memiliki teman begitu baik seperti mu, bagaimana mungkin kami meninggalkan mu? Jika kami meninggalkanmu, apa bedanya kami dengan binatang dan sampah diluar sana? Tuan muda Ben mengibaskan kipas putih nya, energi Qi sejati nya menerbangkan beberapa orang.

Kak, jika mau mati kita mati bersama, mau hidup juga harus hidup bersama. Pergi bersama atau menetap bersama!

Terima kasih…………mendengar ucapan tuan muda Ben, Jilson Lee merasa sangat terharu.

Kamu istirahat dulu, kami yang akan membereskan segerombolan ikan busuk ini. Tuan muda ben dengan cepat merobek sebuah kain dari tubuhnya, dan menahan darah yang keluar dari dada Jilson Lee.

Melihat Leo, susi dan ardham sedang bertarung melawan musuh, dia juga lekas berubah menjadi angin puyuh berwarna emas dan membantu yang lain.

Leo, Susi, Ardham dan tuan muda Ben menjaga sekitar Jilson Lee, agar bawahan Sano tidak dapat mendekati nya.

Melihat kekuatan tim Jilson tiba-tiba meningkat, sekali mereka mengeluarkan jurus, mereka bisa mengalahkan ribuan anak buah Sano, dan serangan mereka yang kejam, bisa terlihat bahwa bawahan sano akan mundur, Sano hanya melihat besi berkarat di tangan Jilson Lee tanpa berbicara sepatah kata pun, Arifin Han melihat Jilson Lee dengan tatapan yang sangat sombong.

Ryo hanya tertawa, dan mengangkat tangan kanan nya yang putih, dan memainkan cincin giok yang melingkar di jempolnya, Briani, kasih bantuan untuk Jilson lagi, kekalahannya terlalu lama.

Baik. Briani menjawab dengan ekspresi wajah yang datar.

Jurus memanah.

Melihat Jilson Lee dilindungi oleh Leo, Susi, Ardham dan tuan muda ben di kerumunan orang, Briani dengan pelan melonggarkan jari telunjuknya yang putih.

suara busur api panjang yang menembus ke arah Jilson Li dengan cepat terdengar.

Luka Jilson lee semakin parah, saat dia sedang mengembalikan tenaga dalamnya dan menutup mata di kerumunan orang.

Wanita sialan!

Panah yang panjang melewati tuan muda ben, langsung di ambil. Segera emosinya mengobar karena anak panah itu langsung berputar di udara. Saat dia mendarat, melihat Briani dengan tatapan yang sangat ganas, aura dari panah panjang itu masih belum redup, dia langsung melemparkan panah panjang ke arah aura panah tersebut, panah panjang dengan cepat menusuk balik Briani.

Melihat panah panjang milik briani dengan cepat kembali, Arifin Han yang masih berdiri di samping Ryo dan Briani, berpikir panah yang dilempar balik mengarah padanya, sehingga membuat dia ketakutan sampai wajahnya memucat. Saat panah panjang semakin mendekat, Briai menggunakan busurnya memukul panah panjang itu, suara pukulannya terdengar diikuti anak panah yang terbang jauh ke langit.

Wajah Briani masih tetap datar, tangan kanannya yang memegang busur sedikit bergetar, panah yang bergetar membuat mulut dan tangannya mati rasa.

Adik Sano, tim jilson sudah membrutal, sekarang kemampuan mereka sangat luar biasa, sepertinya bawahanmu tidak akan bisa menghadapi mereka lagi, bagaimana kalau kamu bertindak. Ryo semakin ingin Jilson Lee mati, melihat bawahan soni yang jatuh semakin banyak, membuat dia berkata pada sano.

Mereka hanya sedang dalam masa Terminal lucidity, mereka tidak akan bertahan lama. Sano berkata dengan tenang.

Benarkah? Ryo terkejut.

Rupanya, kira-kira 10 menit, dia melihat tenaga tim Jilson pelan-pelan berkurang. Tadi tim Jilson mau menyelamatkan Jilson Lee, melihat Jilson Lee demi menyelamatkan mereka akan bertarung sampai mati, semuanya terharu, sehingga semuanya mengeluarkan tenaga dalam. Sedangkan sekarang walaupun bawahan sano banyak yang gugur, tapi tenaga tim Jilson juga pelan-pelan berkurang. Sekalipun tenaga master bela diri sangat tinggi, tapi energi Qi sejati mereka tetaplah ada batasnya. Saat semuanya bertarung habis-habisan dengan bawahan sano, energi Qi sejati yang mereka keluarkan pelan-pelan berkurang, kekuatan di tangan mereka juga pelan-pelan berkurang.

Dari mata mereka terlihat jika mereka sudah tidak fokus, terkadang mereka bisa buyar, tiba-tiba mengembalikan tenaga mereka lagi. Bawahan yang mereka bunuh dan yang mereka sakiti terlalu banyak, hampir di tubuh setiap orang mengalir darah segar.

Mereka sudah pasti tidak sanggup lagi. Ryo tertawa.

Bunuh mereka! Tatapan mata Sano berubah.

Mendengar ucapan sano, bawahannya menyerang ke depan lagi dengan lebih ganas. Orang mereka masih terlalu banyak, walaupun tim jilson mengalahkan banyak bawahan mereka, tapi jumlah bawahan mereka sama seperti tidak bisa dibunuh habis. Saat itu seorang Grandmaster tingkat lanjutan tiba-tiba menerobos ke belakang susi, susi baru mengibaskan kapaknya, tapi Grandmaster tingkat lanjutan menundukkan badan dan memukul perut susi. Membuat Susi langsung mundur beberapa langkah, lalu Grandmaster tingkat lanjutan memukul dada susi lagi.

Dia memukul susi dalam 3 langkah berturut-turut, saat Susi mengigitkan bibirnya dan mengibaskan kapaknya pada orang itu, dia langsung masuk kedalam segerombolan orang, membuat segerombolan orang itu mengepung susi.

energi Qi sejati Leo hanya tersisa 30%, dia melihat masih banyak orang yang belum selesai dibunuh, dia mengambil pistol untuk menghemat tenaga.

Ada penembak jitu yang menembak kearahnya, dengan cepat dia menghindari peluru penembak jitu tersebut, dan dengan ketepatan menembaknya langsung menembak tepat ke orang itu.

Tiba-tiba, sebuah jaring dengan cepat menutup nya, sekelompok orang di sekitarnya langsung mengepungnya.

Dua pisau yang dipegang Ardham masih tidak berhenti berputar, pelan-pelan, kekuatan tangannya juga berkurang, kecepatan berputar pisaunya sangat cepat, sehingga jumlah orang yang dibunuh juga sangat mengejutkan. Banyak petarung tidak berani mendekati dirinya, hanya menghabiskan tenaga nya dengan jarak yang tidak jauh dan tidak dekat. Saat dia mengarahkan kedua pisau ke pertarung lainnya, para petarung itu dengan cepat mundur kebelakang. Tiba-tiba, kaki kanannya melemah, seluruh tubuhnya terjatuh di tanah. Tim jilson, sepertinya hanya Ardham yang kekuatannya paling lemah, dia sudah terlalu lama menjadi aktor, jurus pisau keluarganya sudah kaku baginya.

Melihat Ardham yang tiba-tiba terjatuh di tanah sendiri, para pertarung lainnya tertegun, dan melihat satu sama lain. Lalu mata mereka menunjukkan rasa senang, mereka mengambil senjata mereka dan menyerbu Ardham.

Hanya tersisa tuan muda ben yang masih bertahan, dia menggunakan jurus ringannya yang tiada tandingannya menembus sekelompok orang, tidak berhenti mengalahkan orang-orang yang mendekati Jilson Lee.

Saat dia melompat dan menendang grandmaster tingkat lanjutan, dia melihat Leo, Susi dan Ardham pelan-pelan sudah tenggelam di lautan manusia, tuan muda ben tertawa dengan pahit, kak, sepertinya tim kita akan benar-benar musnah.

Belum tentu. Jilson Lee tiba-tiba membuka matanya.

Novel Terkait

Cinta Di Balik Awan

Cinta Di Balik Awan

Kelly
Menjadi Kaya
4 tahun yang lalu
The Winner Of Your Heart

The Winner Of Your Heart

Shinta
Perkotaan
5 tahun yang lalu
Perjalanan Selingkuh

Perjalanan Selingkuh

Linda
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Revenge, I’m Coming!

Revenge, I’m Coming!

Lucy
Percintaan
4 tahun yang lalu
Blooming at that time

Blooming at that time

White Rose
Percintaan
5 tahun yang lalu
Cinta Dibawah Sinar Rembulan

Cinta Dibawah Sinar Rembulan

Denny Arianto
Menantu
5 tahun yang lalu
Cinta Adalah Tidak Menyerah

Cinta Adalah Tidak Menyerah

Clarissa
Kisah Cinta
5 tahun yang lalu
Unplanned Marriage

Unplanned Marriage

Margery
Percintaan
5 tahun yang lalu