My Goddes - Bab 388 Tiga Puluh Dua Besar

“Arifin dari Tim Sirius dari Komando Palagan Utara , melawan Ryan dari Tim Snow Tiger, Ryan menang!”

Saat ini, di sisi pertandingan Arifin dan Ryan, wasit di arena terkejut sebentar, akhirnya memang Ryan yang menang, mengumumkan hasil pertandingan dengan kencang.

Ketua wasit di arena pertandingan utama juga memastikan Ryan yang menang, mengumumkan hasil pertandingannya kepada semua penonton.

“Ryan menang!”

Di saat ini, walaupun penonton dari semua komando berkualitas, paling banyak adalah tentara yang paling unggul dari setiap komando, tetap tidak bisa menahan untuk mengeluarkan suara gaduh.

Perlombaan babak ini terlalu aneh, cara dan alat Ryan untuk menang semuanya terlalu aneh.

Hanya melihat di layar lebar.

Ryan tidak berekspresi, tangannya memegang panci, wajah tampannya perlahan memerah......

“Jilson, ini pasti perbuatanmu!” Ryo menggigit gigi, menunjuk Jilson dengan telunjuk dan berteriak.

Jilson yang ditunjuk oleh Ryo, wajahnya tetap tidak berekspresi.

Pertandingan babak kedua, Tim Snow Tiger tetap menggunakan cara yang aneh untuk mengalahkan Tim Sirius.

Pertandingan babak ketiga.........

Pertandingan babak keempat..........

Setengah jam kemudian, ketua wasit mengumumkan secara resmi, “Tim Snow Tiger dari Komando Palagan Utara, melawan Tim Sirius dan Komando Palagan Utara, poinnya empat banding nol, menang total!”

Dari total tujuh babak pertandingan, Tim Snow Tiger langsung menang empat babak berturut-turut, mengeliminasi Tim Sirius dari kompetisi seni bela diri militer.

Orang yang kenal dengan Jilson, pasti tahu kalau ini adalah ulahnya.

Karena Jilson paling pandai dalam memainkan trik, menggunakan cara paling efektif untuk mengalahkan lawan. Misalnya dia memegang stick panjang dari seorang raja stick saat melawan sembilan belas orang ahli dari tiga Keluarga Tao, Zhang, dan Miao, begitu turun tangan langsung merobohkan murid tiga keluarga yang paling lemah, membuat mereka tidak bisa membentuk formasi. Lalu pernah menggunakan tulang jari telunjuk untuk memukul kepala Yongki, langsung menembak ke arah Vicky.

Jilson yang sekarang sudah terkenal luas, keluarga Shangguan mengenalnya, Faksi Shaolin, Faksi Wudang, empat keluarga besar mengetahuinya, ada juga Organisasi Immortal dan kelompok besar kecil lainnya juga mengetahuinya.

“tim Snow Tiger ini hanya sebuah tim penolong dari Komando Palagan Utara, tidak sebanding dengan Tim Sirius yang merupakan tim pasukan spesial yang terkenal, tapi setelah Jilson mengarahkan mereka, malah bisa membuat Tim Snow Tiger menang total empat banding nol melawan Tim Sirius, Jilson ini bernar-benar punya cara.” Setelah ada perwakilan lima komando palagan yang mengetahui ini adalah arahan Jilson, tidak tahan melihat Jilson dengan kagum, hatinya merasa salut padanya.

“dulu saat tiga kuil adu bela diri, Komando Palagan Utara dua kuil berturut-turut menjadi ranking terakhir, tujuh tim, normalnya sampai enam belas besar semua anggotanya sudah kewalahan, kali ini walaupun dibilang dua tim Komando Palagan Utara saling membunuh sendiri, tapi pertandingan ini, Tim Snow Tiger menangnya justru malah menarik.”

Sejak awal, masih ada perwakilan komando palagan yang merasa agak terkejut Ryan mengeluarkan sebuah panci, tapi sekarang dipikir-pikir lagi, malah merasa cara dia mengalahkan Arifin agak menarik.

“ajaran sesat, ada sebagian orang yang kekuatannya tidak cukup, hanya bisa menggunakan trik untuk setiap kesempatan yang ada.” Rendra menghina.

Dia teringat saat di makam Nico Sun, Jilson menggunakan pistol spesial untuk membidik dirinya sendiri, dia yang seorang ahli master tingkat dewa lanjutan bisa dikalahkan dia dengan pistol, bicaranya dengan sinis.

“lihat besok saat dia tanding pakai alat apa, pakai pisau sayur atau bata.” Sukhbaru juga tertawa.

“Ryan masih dihitung pintar, ternyata betulan mengikuti cara yang kuajarkan padanya. Mungkin cara yang kuajarkan padanya memang agak mengejutkan, tapi mudah dan efektif untuk mengalahkan lawan. Kedua tim pertandingan ketiga tidak ada hubungannya dengan kita, kita tidak perlu nonton lagi.”

Dikomentari oleh orang banyak, dari awal sampai akhir Jilson tidak membalas perkataan mereka. Setelah duduk diam sebentar, dia langsung membawa semuanya berdiri, pergi keluar arena pertandingan.

“Jilson ini gila banget!” melihat bayangan Jilson, ada tidak sedikit tim yang tidak memahami dia bicara dengan suara kecil.

“betulan dia yang mengarahkan Ryan untuk mengalahkan Arifin? Arifin, dia itu murid Ryo salah satu dari dua belas dewa emas loh............”

“pertandingan besok sepertinya ada kelompok Jilson, lihat saja standar mereka seperti apa.”

“lawan mereka adalah Tim Serigala Terbang Gunung Es kan? Kemampuan orang-orang tim Serigala Terbang Gunung Es juga lumayan.”

Saat tidak sedikit orang sedang duduk mengobrol di arena pertandingan, menunggu pertandingan ketiga di jam lima sore hari, Jilson langsung membawa timnya meninggalkan arena pertandingan.

“Fanny, aku masih tetap tidak percaya Jilson.” William duduk di bangku penonton, ekspresinya agak stress.

“kakek, ada apa?” Fanny bertanya dengan terkejut.

“kalau aku mempercayainya, seharusnya aku mengajarkan semua hak untuk mengatur Kamp Pelatihan Sirius padanya. Supaya dia melatih anak-anak ini dengan baik. Sebelum kompetisi, seharusnya pergi menemuinya lebih cepat beberapa hari, menyuruhnya mengajar Arifin dengan baik. Aih, menyesal, kalau tahu Jilson mengarahkan Ryan beberapa hari, sudah bisa membuat Ryan mengalahkan Arifin yang lebih kuat darinya, aku pasti akan menyuruhnya untuk banyak mengarahkan tim yang mengikuti kompetisi.” William menghela napas.

Hari pertandingan tim Jilson adalah hari ketiga pertandingan kedua.

Sampai hari kedua, setelah selesai satu babak, ada orang dari arena pertandingan datang ke dorm mencari Jilson, bersiap membawa enam orang Jilson ke tujuh arena pertandingan.

Saat ini Jilson dan yang lain sedang duduk diam di area dorm dan berlatih bela diri dengan tenang.

Sudah mau berkompetisi, Jilson memanggil semuanya untuk berkumpul, berkata pada semuanya, “walaupun kita pasti masuk kelompok kuat delapan besar, tapi tidak peduli bertemu dengan musuh seperti apapun, kita dari awal sampai akhir tidak boleh meremehkan lawan ya. Sangat disayangkan, Roy tidak bisa mengikuti kompetisi kali ini, Davis juga harus membantu Organisasi Immortal untuk kompetisi bela diri.”

“sekarang adalah aku, Leo, Susi, Ben, Ardham dan Gina, kita berenam yang mengikuti kompetisi, ini adalah pertama kalinya kita berkolaborasi, kita akan dipecah di tujuh arena pertandingan, aku tidak akan bisa melihat kalian, berikan tangan kalian padaku.”

Sambil bicara, Jilson mengulurkan tangan kanannya, mengepalkannya menjadi bentuk tinju.

Melihat Jilson seperti ini, semuanya mengeluarkan tangan kanannya dengan kebingungan, mengepalkannya menjadi tinju, dan mendekatkannya dengan tangan Jilson.

Jilson mengeluarkan sebuah sign pen, menggambarkan sebuah tanda di tangannya dan yang lainnya, bicara sambil mengerutkan alis, “selama ini, aku selalu seorang diri, sejak setelah teman perangku mati, juga tidak pernah mencari teman tim, karena aku tidak bisa menerima teman perangku meninggalkanku.”

“setiap dari kalian semuanya adalah teman timku, adalah teman yang aku hargai, aku hanya ingin bilang satu kalimat, keselamatan yang pertama, kompetisi yang kedua, tim Jilson kita menang atau kalah tidak apa, kalian harus melindungi diri dengan baik.” Sambil bicara, Jilson melihat Gina dengan sedih, “terutama kamu, paham?”

“lebih baik kamu jaga dirimu sendiri!” Gina memperlihatkan bola mata putihnya pada Jilson.

Saat naik mobil, hati Gina sangat marah, Jilson dan semua teman timnya jelas-jelas adalah ahli, tapi malah seperti tidak akan ketemu lagi, mereka jelas-jelas bisa mengalahkan lawan dengan sangat pasti kan? Dan dia, walaupun tidak tentu bisa menang melawan Jilson, tapi pasti ahli yang paling tinggi di kompetisi seni bela diri militer kali ini kan?

Sore hari jam dua, di arena pertandingan utama sangat cepat muncul gambaran tim Jilson dan tim Serigala Terbang Gunung Es.

“Jilson dari Tim Jilson dari Komando Palagan Utara menang!” dari gambarannya, Jilson menghancurkan pedang antik di tangan Risno, raut wajah Risno langsung memucat, langsung melempar gagang pisau dan mengaku kalah di tempat.

“Leo dari Tim Jilson dari Komando Palagan Utara menang!” dari gambarannya, Leo melompat ke udara, menjatuhkan lawan kebawah arena dengan satu tamparan.

“Susi dari Tim Jilson dari Komando Palagan Utara menang!” Susi tersenyum, melihat musuh dibawah arena.

“Tuan Muda Ben dari Tim Jilson dari Komando Palagan Utara menang!” Tuan muda Ben mendesir dan membuka sebuah kipas kertas putih, kipas-kipas ke kamera dengan percaya diri.

Sama seperti faksi shaolin sebelumnya, tim Jilson juga menumbangkan musuh dengan satu jurus, tim Serigala Terbang Gunung Es seutuhnya ‘digiling’, tim Jilson mengeliminasi tim Serigala Terbang Gunung Es dengan poin empat banding nol, masuk ke tiga puluh dua besar.

Beberapa hari berikutnya, kompetisi terus diadakan dengan pukulan gong.

Rendra mengayunkan pedang dua sisinya, senjata ketua kelompok Geng Kapak langusng terbelah jadi dua, raut wajahnya memucat melihat Rendra, langsung melempar dua kapak di tangannya yang terbelah menjadi dua bagian, langsung mengaku kalah.

“Komando Palagan Timur, Pasukan Kansas menang!”

Briani memegang busur panah, jari panjangnya yang putih menahan empat buat panah panjangnya, saat musuh menyerbu kearahnya, dia mengarahkan busurnya ke langit, memanahkan empat panahnya ke arah langit. Belasan detik kemudian, sebuah panah panjang dengan cepat mendarat di sebelah kiri musuh, satu panah panjang mendarat dengan cepat di sebelah kanan musuh, dua panahnya lagi melewati wajah musuh, seperti mengenai wajah musuh.

Lawannya melihat Briani dengan terkejut, setelah berpikir dia membalikkan senjatanya, membungkuk dan menepuk tangan terhadap Briani, menunjukkan hormat, mengaku kalah.

“Komando Palagan Utara, tim Ryo menang!”

“lumayan.” Ryo memegang dagunya yang botak licin, bicara ke Briani yang di layar lebar.

Ketua tim Dragon mengalahkan lawan dengan satu jurus, Davis melihat lawannya dengan tersenyum, sebuah aura pedang yang sangat besar menghempas kemari dengan sadis.........

Bryn mengeluarkan sebuah naga emas dari energi qi sejati dengan satu tangan untuk menyerang, Miguel murid dari Faksi Wudang menghempas aura pedang yang besar, menyerang ke atas tanah di sebelah kanan murid Organisasi Heaven, muncul sebuah tiang api yang sangat besar.

“Tim Dragon menang!” “Organisasi Immortal menang!” “tim Royal Kin memang!” “Faksi Dangwu menang!”

.................

Semua tim kuat tidak berhenti naik peringkat, atau menang dengan mudah, atau pertarungan sengit antar yang kuat.

Delapan hari kemudian, kelompok tiga puluh dua besar resmi muncul.

Dibandingkan dengan pertandingan babak pertama sebelumnya, kelompok tiga puluh dua besar ini jelas sangat penting.

Hari ini, Jilson dan tiga puluh satu ketua tim lainnya melakukan undian sekali lagi.

Saat mengambil undian, Jilson menarik napas dalam-dalam..........

Novel Terkait

Love And Pain, Me And Her

Love And Pain, Me And Her

Judika Denada
Karir
4 tahun yang lalu
My Lady Boss

My Lady Boss

George
Dimanja
4 tahun yang lalu
The Break-up Guru

The Break-up Guru

Jose
18+
4 tahun yang lalu
Nikah Tanpa Cinta

Nikah Tanpa Cinta

Laura Wang
Romantis
4 tahun yang lalu
Istri Yang Sombong

Istri Yang Sombong

Jessica
Pertikaian
5 tahun yang lalu
Hanya Kamu Hidupku

Hanya Kamu Hidupku

Renata
Pernikahan
4 tahun yang lalu
My Cold Wedding

My Cold Wedding

Mevita
Menikah
5 tahun yang lalu
Loving The Pain

Loving The Pain

Amarda
Percintaan
5 tahun yang lalu