My Goddes - Bab 560 Bertemu Jade

"Tidak baik, tuan muda Ben sudah pergi." Melihat tuan muda Ben sudah hilang, tatapan para tentara menjadi panik.

"Meskipun master Wulin sangat hebat, tapi seseorang biasa yang bersenjata, meskipun adalah seorang anak yang kekuarangan pengalaman, kemampuan membunuhnya bisa dibandingkan dengan master tingkat dewa, dengar-dengar Jade adalah putri yang paling disayangi jendral Blues, perlengkapan tentara bawahannya jauh lebih bagus daripada Viera, dia mempunyai 10 ribu orang, kalau terjadi sesuatu padanya, kak Jilson pasti tidak akan melepaskan kita. Tidak boleh, kita harus menelepon kak Jilson dulu, harus melaporkan hal ini kepada kak Jilson." Ucap seorang tentara.

"Di golden triangle ini tidak ada sinyal, kak Jilson mempunyai total 20-an lebih telepon satelit, kita hanya mempunyai nomor telepon tuan muda Ben seorang, dia sudah pergi, juga membawa teleponnya pergi, bagaimana kita menghubungi kak Jilson?" Ucap seorang tentara.

Saat berbicara, tiba-tiba mereka mendengar suara gemersik dari kejauhan, saat melihat ke arah sumber suara, menyadari entah kapan sekelompok tentara patroli berjalan kemari.

Sejauh ini jendral Kahn, jendral Blues, dan Hansen tidak berani menyerang karena takut dengan Jilson, tapi tidak berarti pasukan Jilson bole bebas berkeliaran di hadapan mereka, kalau ketahuan oleh tentara patroli, akan langsung menembak mereka, mengejutkan kepungan pasukan Jade, nantinya mereka pasti akan musnah.

Bawahan tuan muda Ben semua memakai kostum kamuflase, saat ini langit sudah gelap, kalau bukan berjalan dekat melihat dengan seksama akan sulit mengetahui mereka. Sekejap mereka tidak berani berbicara, hanya merangkak di atas lantai melihat pasukan yang berpatroli itu dari lapisan rumput.

Sedangkan tuan muda Ben sini, dia dengan sekejap menggerakkan tubuhnya sudah dengan cepat menghindari pasukan Jade yang sedang berpatroli dan peluit rahasia. Tubuhnya baru sampai di atas tanah, sudah melihat sekelompok tentara berjalan dari kejauhan.

"Kata sandi!" Total ada 7 8 orang, melihat bayangan hitam langsung bertanya tanpa ragu.

"Ala!" Tuan muda Ben sengaja menjawab dengan tidak jelas.

Barak Jade mempunyai total puluhan ribu orang, setiap hari dimana pun bisa melihat bayangan orang, mereka sudah terbiasa melihat orang bertanya kata sandi, sedangkan depannya juga bisa menjawab kata sandi. Mengira bayangan hitam didepannya adalah cadel, mereka juga tidak banyak berpikir, lalu menyambut tuan muda Ben tanpa ekspresi berjalan masuk.

Sedangkan saat mereka berjalan semakin dekat ke arah tuan muda Ben, menyadari kalau kostum tuan muda Ben tidak benar, tuan muda Ben juga bertanya mereka kata sandi.

"Farhan." Orang didepan berkata dengan heran sambil melihat tuan muda Ben.

"......" tuan muda Ben tidak mengatakan apapun, langsung berjalan ke dalam barak,

"........" Orang-orang itu lanjut mengawasi tuan muda Ben sebentar, bepikir sebentar lalu lanjut berkeliling.

Seperti yang dikatakan Jilson, orang-orang yang dipaksa jendral Blues ini adalah orang susah, setelah masuk ke dalam pasukan jendral Blues, lalu sudah menyerahkan jiwa kepada jendral Blues, bagaikan zombie, hanya memikirkan kapan peperangan di golden triangle bisa berakhir, mereka kembali ke kampung berkumpul dengan keluarga. Mereka menjadi tentara di bawah tangan jendral Blues sama sekali tidak fokus, dan juga jendral Blues suka berteman, sering mempunyai panglima perang pasukan kecil dan pengedar senjata, penyelundup obat terlarang, bos mafia sebagai tamunya, mereka sudah terbiasa melihat orang luar.

Sepertinya orang ini juga teman jendral Blues, tamu Jade, mereka sudah menjadi tentara selama setahun, juga tidak pernah menemui kejadian musuh masuk ke dalam barak, jadi tidak mempedulikan tuan muda Ben.

Barak jendral Blues memang selalu ada tamu, Jade di dalam barak juga pernah menjemput tamu untuk jendral Blues, setelah mengetahui kata sandi, tuan muda Ben di dalam barak Jade pun bagaikan ikan di dalam air, semua orang mengucapkan kata sandi dengan mudah, dia juga tau sangat banyak bahasa asing, bisa memahami dan berbicara bahasa lokal dengan terampil, meskipun dia memakai seragal marshal pasukan Viera, juga membuat semua orang tidak curiga kalau dia adalah tamu Jade, bahkan juga menaiki mobil patroli barak, langsung ke markas pusat barak Jade.

"Jade adalah master tingkat dewa lanjutan, merupakan putri jendral Blues paling berbakat, tapi dia hanya pintar membawa pasukan, tidak pintar bela diri, aku adalah master tingkat dewa lanjutan kelompok kecepatan, mempunyai kemampuan dalam kecepatan bisa bertarung dengan master tingkat dewa puncak, dia bukan lawanku, kalau orang yang menjaganya sedikit, mungkin aku bisa langsung menangkapnya kembali ke barak." Tuan muda Ben sambil berbicara sendiri, sambil menyalakan sebatang rokok, dengan sok berjalan ke markas besar ruang perang komando, ketika dilihat oleh penjaga masih dikira orang sendiri, panglima berkuasa mana yang mengutuskannya untuk bernegosiasi dengan Jade.

Setelah melirik ke dalam ruang perang, dia melihat hanya ada sekelompok pria dengan dua orang gadis bekerja, dia melihat foto Jade, ada semua informasi Jade, tau kalau Jade tidak meninggalkan sini, saat berjalan juga menepuk pundak pejaga, "Teman, sudah bekerja keras."

"Terimakasih." Penjaga tersenyum menunjukkan sederet gigi putihnya.

Siapa menyangka orang pasukan Jilson seberani ini, tidak hanya diam-diam memasuki barak mereka, bahkan juga langsung berjalan ke depan pintu ruang perang mereka?

"Kalau aku memakai kemeja bunga-bunga dengan rantai emas, mungkin akan lebih mirip tamu Jade." Tuan muda Ben menegakkan punggungnya, sudah tau kalau dia dianggap musuh sebagai tamu.

"Bajingan, dimana si Jade?" Tuan muda Ben berpikir, bertanya kepada penjaga di pintu.

Saat dia memaki suaranya sangat kecil, hanya dia yang bisa mendengarnya, saat bertanya Jade dimana, dia menggunakan bahasa lokal, para masyarakat golden triangle sangat ramah menghadapi tamu, meskipun mereka sudah menjadi pembunuh untuk jendral Blues, tapi masih tetap mempertahankan sifat alami mereka, penjaga dengan tersenyum berkata kepada tuan muda Ben, "Saat ini nona muda Jade harusnya sedang beristirahat di kamarnya, atau sedang berlatih di ruang latihan."

"Bagaimana pergi kesana?" Tanya tuan muda Ben.

"Jalan lurus kedepan sampai ujung belok kiri, jalan lagi sampai ujung lalu belok kanan, ruang pertama adalah kamar nona muda, ruang kedua adalah ruang latihan nona muda, lalu ruangan di belakangnya adalah kamar pengikut nona muda." Ucap si penjaga.

"Baik, terimakasih." Tuan muda Ben juga menepuk pundak penaga itu, langsung memberikan sebungkus rokok Zhongha untuk penjaga.

"Ini adalah barang bagus, rokok terkenal di China!" Mata penjaga itu langsung berbinar.

"Bagus kalau suka, tunggu kamu sudah melepaskan golden triangle, setiap hari kalian akan merokok." Ucap tuan muda Ben.

Masih belum menunggu si penjaga mengerti apa maksud perkataan tuan muda Ben, tuan muda Ben pun langsung menghilang dari hadapan si penjaga. Saat ini dia sudah pergi ke kamar jade sesuai jalan yang ditunjukkan penjaga, berbelok dua kali, lalu berdiri di depan jendela kamar Jade melihat ke dalam. Barak Jade jauh lebih bagus daripada barak Amber, banyak kamar semen di dalam barak, sedangkan dekorasi kamar Jade lebih bagus, dalamnya bernuansa gaya Eropa.

Merasa di dalam tidak ada orang, dia pun berjalan ke ruangan latihan jade, mendengar suara didalam dari pintu, setelah berpikir sejenak langsung masuk ke dalam. Mendengar di dalam ruangan latihan ada suara air, dia pun berjalan berjingkrat mendekati suara, dengan pelan mendorong papan pemisah ruangan, melihat kedalam sana dari celah.

Baru saja melihat sekilas, dia terkejut sekali, melihat yang berdiri di dalam sana adalah tubuh seorang wanita, sedang mandi berdiri membelakanginya.

Ini pertama kalinya dia melihat tubuh wanita, hanya melihat kulit wanita itu yang gelap, tubuhnya memancarkan kilau muda, kulitnya kenyal, apalagi pinggulnya, membuatnya tidak bisa mengalihkan pandangannya.

"........" Tuan muda Ben hanya merasakan kegugupan di dalam hatinya, ada semacam perasaan bibir kering, tidak berhenti menjilat bibirnya, dan juga mencondongkan tubuhnya ke depan.

Perempuan di depannya ini sangat pendek, tinggi tubuhnya mungkin hanya 157 cm, dengan hati-hati menutupi pintu, dia menunggu wanita ini berbalik, bersamaan tidak ketahuan oleh perempuan itu, "Sampai sekarang, aku baru pertama kalinya melihat wanita, tapi hanya melihat bagian belakangnya, masih belum melihat bagian depan perempuan itu. Setelah lihat, termasuk sedikit pengalaman hidup........"

"Sayangnya terlalu pendek, tubuhnya memang bagus, tapi meskipun secantik apapun juga tidak termasuk standar wanita cantik." Tuan muda Ben berbicara sendiri dengan suara pelan.

"Apakah enak dilihat?" Lalu terdengar suara seorang wanita menemani tuan muda Ben mengintip bersama.

"Tidak begitu enak dilihat, pandangan pertama masih sangat memikat, sudah melihat lama juga seperti itu saja, tidak secantik wanita yang kulihat di majalah." Ucap tua muda Ben.

"Hehe, kamu ini sudah mengintip masih memilih." Wanita itu tertawa dingin.

"Benar............." Ucap tuan muda Ben.

Lalu hening selama 2 detik, tuan muda Ben dengan wanita itu tidak berbicara.

"..............." Dua orang itu lanjut mengintip wanita yang sedang di dalam kamar mandi.

Tiba-tiba, tuan muda Ben mengeluarkan pistol dan memutar tubuhnya mengarah ke wanita di sampingnya, sedangkan wanita itu menyerang dada tuan muda Ben dengan telapak tangannya, menghantam tuan muda Ben dengan kuat ke dalam kamar mandi.

Saat tuan muda Ben mengerang kesakitan di samping perempuan yang sedang mandi, perempuan di belakangnya itu melempar sebuah pisau terbang dari celah dinding keramik.

Terdengar suara "peng", tuan muda Ben menembak pisau terbang itu.

Dia melihat jelas wanita itu, wanita yang menemaninya mengintip orang mandi bukan orang lain, tapi anak perempuan jendral Blues satu-satunya, Jade!

Novel Terkait

Loving The Pain

Loving The Pain

Amarda
Percintaan
5 tahun yang lalu
Cinta Pada Istri Urakan

Cinta Pada Istri Urakan

Laras dan Gavin
Percintaan
4 tahun yang lalu
Asisten Bos Cantik

Asisten Bos Cantik

Boris Drey
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Wanita Yang Terbaik

Wanita Yang Terbaik

Tudi Sakti
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Mendadak Kaya Raya

Mendadak Kaya Raya

Tirta Ardani
Menantu
4 tahun yang lalu
Cinta Dan Rahasia

Cinta Dan Rahasia

Jesslyn
Kesayangan
5 tahun yang lalu
Villain's Giving Up

Villain's Giving Up

Axe Ashcielly
Romantis
4 tahun yang lalu
Pejuang Hati

Pejuang Hati

Marry Su
Perkotaan
4 tahun yang lalu