My Goddes - Bab 280 Kekuatan Pistol Khusus

".........." Melihat Jilson Lee semuanya menggunakan sepotong kain untuk menutupi wajah mereka, dan juga menggunakan pistol yang bertepatan dengan Rendra. Tuan Muda Ben juga menarik sepotong kain dan menutupi wajahnya, lalu menggunakan pistol yang bertepatan dengan Rendra.

Davis Lee terkejut melihat hal ini.

Dia sama sekali tidak menyangka, Jilson Lee mengapa tiba-tiba berbuat seperti ini, dia tidak mengontrol pistol khusus tingkat dewa, juga tidak menarik kain untuk menutupi wajahnya, malah dia hanya tercengang melihat mereka.

Apa?

Melihat teman-teman Jilson Lee seketika menutupi wajah, dan menggunakana pistol menghadap dirinya, Rendra juga tercengang.

Jilson Lee, apa yang mereka lakukan?

Beberapa detik kemudian, Jilson Lee menggunakan pistol menunjuk mereka dan berkata, "Kami adalah pemburu, di dalam makam kuno ini telah kamu tanam bom yang sangat kuat, jika kalian berani sembarangan menyentuh, kami bisa mengaktifkan bom yang ada di sini. Kalian semua telah kami kontrol, mulai dari sekarang, siapa pun juga dilarang bergerak. Cepat serahkan teknik rahasia bela diri yang ada di tangan kalian, lalu pergi ke samping. Teknik rahasia bela diri yang ada di tangan kalian dan juga barang berharga yang ada di dalam gua ini, semuanya serahkan pada kami."

".........." Mendengar perkataan Jilson Lee, Rendra......

"Serahkan teknik rahasia bela diri kalian, lalu berdiri di sana, teknik rahasia bela diri yang ada di tangan kalian dan juga barang berharga yang ada di makam kuno ini, semuanya serahkan pada kami." Jilson Lee mengulangi lagi perkataannya.

Saat kata-katanya selesai diucapkan, kedua matanya melihat Rendra dengan tatapan yang sangat tenang, dengan pistol yang ada di tangannya menunjuk ke arah Rendra, selangkah demi selangkah mendekati Rendra.

Melihat Jilson Lee yang sangat berhati-hati berjalan ke arahnya, Rendra perlahan-lahan mengerti.

Jilson Lee memang sepertinya ingin memburu......

"Astaga, Jilson Lee, apa kamu gila?" Dengan segera, Rendra emosi. Kedua matanya sangat tajam, wajahnya yang putih langsung berubah menjadi merah, "Kalian menutupi wajah di hadapanku, kamu kira kami tidak mengenal kalian? Kalian anggap kita bodoh, kalian kira kita adalah anak yang berusia 3 tahun?"

"Dan juga, kalian menggunakan pistol palsu, siapa yang ingin kalian takut-takuti? Grandmaster tidak takut pistol, kita bisa menghindari peluru. Sedangkan kalian, master tingkat atas, dalam waktu singkat dapat menghalangi peluru dari lawan hanya dengan perlindungan tubuh. Apa kamu kira kita percuma latihan perlindungan tubuh? Latihan bela diri kita hanyalah palsu? Dengan wajah tertutup ingin memburu kami, kamu gila ya?" Rendra semakin lama semakin emosi, dan berteriak pada Jilson Lee.

Dari makam kuno bertemu dengan Jilson Lee, Jilson Lee hampir tidak banyak bicara.

Tidak tau juga bagaimana cara berpikirnya, ternyata tiba-tiba menyuruh orang biasa dengan membawa pistol memburu dirinya. Dia merasa otak Jilson Lee berbeda dengan orang normal, sedikit gila.

Dia sepertinya bukan datang untuk berburu, akan tetapi untuk bercanda.

"Rendra, aku tidak ingin berbasa-basi denganmu, aku hanya mengulangi ucapanku sebanyak 3 kali. Letakkan teknik rahasia bela diri yang ada di tangan kalian, lalu pergi ke sana, jika tidak, jangan salahkan kami jika kami tidak sungkan terhadap kalian." Jilson Lee berbicara dengan wajah tertutup.

"Gila...." Hinaan dari Rendra.

Dilan Song dan Sukhbaru yang berada di sisi Rendra pun tertawa, Ryo juga mengamati Jilson Lee beberapa detik lalu juga ikut tertawa. Perlahan-lahan, Arifin Han, Delon De, Abraham Lin dan beberapa orang lainnya yang berada di makam kuno pun semuanya tertawa.

Dengan tatapan penuh hina, mereka menatap Jilson Lee, seperti melihat seseorang yang idiot. Mereka semua merasa otak Jilson Lee tidak berfungsi dengan baik. Dia sepertinya karena selalu ditekan oleh Rendra, sehingga membuatnya sakit hati, dan memiliki delusi di dalam hati. Dia kira dengan menggunakan orang biasa yang membawa pistol itu bisa menyakiti mereka.

Semua orang yang berada di sini mengetahui, pistol biasa tidak akan bisa menyakiti grandmaster ataupun master di atasnya. Menjadi seorang master yang berlatih hingga ke tingkat grandmaster, mereka bisa menggunakan sulap yang sangat indah untuk menghindari peluru dari lawan, bahkan ada beberapa master, bisa menggunakan senjata untuk menembakkan kembali peluru ke arah lawan. Adapun beberapa prajurit seni bela diri, mereka hanya dapat menangkal peluru yang ditembakkan oleh musuh dengan tubuh mereka yang kuat, seperti Yongki yang merupakan mantan master keterampilan kepala besi, dan Susi yang beradai di sisi Jilson Lee yang merupakan seorang master pelatihan tubuh. Banyak orang di sini adalah master tingkat dewa. Setelah memasuki masker tingkat dewa, mereka hanya bisa menangkal peluru dengan perlindungan tubuh mereka.

Bagi mereka, pistol yang ada di tangan Jilson Lee tidak lebih baik dari senjata tersembunyi milik Kastil Tang yang berada di Sichuan, sama sekali tidak menakutkan.

Melihat Jilson Lee ternyata menggunakan pistol menunjuk mereka, dan secara bersamaan dengan wajah tertutup berkata ingin memburu mereka, di wajah Erick, Janita dan Briani juga terlihat sebuah senyuman yang pasrah.

Janica dengan sorotan mata yang empati melihat Jilson Lee, pengetahuan adikku, bagaimana tingkatannya bisa sama dengan Tim Shaolin?

Dia telah mendengar perihal Jilson Lee bersama pasukannya menyerang Tim Shaolin, kemungkinan kepala Tim Shaolin, Master Mercy melihatnya terlalu gila, jadi dia terkejut hingga menyerah karena penggetahuannya.

Plak!

Tiba-tiba, Jilson Lee perlahan-lahan menggerakkan pelatuk pistolnya.

Saat Jilson Lee menarik pelatuk itu, pistol emasnya itu langsung menyemburkan sebuah percikan yang sangat menyilaukan mata, sebuah peluru pun dengan cepat berputar, setelah membentuk garis yang panjang di udara, peluru itu pun langsung menuju ke arah Rendra. Kecepatan peluru ini sama sekali tidak dapat diperkirakan oleh Rendra, terlebih peluru yang begitu kuat ini juga tidak dibayangkan oleh Rendra. Dia hanya merasa sebuah bahaya yang sangat kuat sedang mendekatinya, akan tetapi dia sama sekali tidak memiliki kesempatan untuk menghindar peluru itu.

Saat peluru itu hampir menyerang tubuhnya, pupil matanya berubah menjadi hitam, lalu berteriak dengan suara yang sangat keras, asap putih yang tebal keluar dari tubuhnya, membentuk energi qi sejati.

Weng......

Saat peluru menyerang energi qi sejati di tubuh Rendra, dari energi qi sejati langsung keluar gelombang yang berlapis-lapis dari tubuh Rendra. Dia tidak dapat menahan diri untuk menatap Jilson Lee dengan tatapan yang ketakutan, dengan segera, dia mendesak energi qi sejati di dalam tubuh dan mempertahankan energi qi sejati di luar tubuh.

Kemudian, kakinya mulai meluncur, dia pun tidak dapat mengontrolnya dan mundur 3 langkah, baru saat itulah dia menerima serangan peluru dari Jilson Lee.

Energi qi sejati yang dilepaskannya itu untuk mempertahankan energi qi sejati yang ada di dalam tubuh, setelah dia masuk ke dalam dunia master tingkat dewa, untuk mencoba energi qi sejatinya baik digunakan atau tidak, dia bahkan menyuruh orang menggunakan pistol untuk menyerangnya. Energi qi sejati miliknya memang sangay hebat. Menurutnya, peluru dari pistol biasa itu hanyalah mainan busa anak-anak, sama sekali tidak dapat mengganggu energi qi sejati di tubuhnya. Sedangkan pistol emas milik Jilson Lee ini, adalah pistol yang belum pernah dia jumpai sebelumnya. Untuk menangkal peluru Jilson Lee ini, dalam sekejap, dia telah membuang energi qi sejatinya sebanyak 30%, saat ini pun kemampuannya telah kehilangan 30% bila dibandingkan dengan sebelumnya.

Selain itu, kecepatan peluru ini juga tidak dapat dikatakan seberapa cepat, ini sebanding dengan proyeksi pasir dari sepuluh senjata gelap utama Kastil Tang, dia pun tidak bisa menghindari peluru Jilson Lee, jika tertembak oleh Jilson Lee 2 kali lagi, dia pasti akan mati di tempat.

Darimana dia memiliki pistol yang begitu hebat?

Saat Erick, Abraham Lin, Sukhabaru, Dilan Song dan orang yang lain melihat Jilson Lee ternyata menembakkan peluru pada Rendra, tanpa basa-basi, hanya dengan sekali tembak langsung membuat wajah Rendra yang merupakan grandmaster langsung pucat pasi. Saat di dahinya terdapat banyak keringat dingin, wajah mereka saat melihat pistol emas Jilson Lee perlahan-lahan menjadi curiga.

Novel Terkait

Where’s Ur Self-Respect Ex-hubby?

Where’s Ur Self-Respect Ex-hubby?

Jasmine
Percintaan
4 tahun yang lalu
Cinta Yang Dalam

Cinta Yang Dalam

Kim Yongyi
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Cinta Tapi Diam-Diam

Cinta Tapi Diam-Diam

Rossie
Cerpen
5 tahun yang lalu
Villain's Giving Up

Villain's Giving Up

Axe Ashcielly
Romantis
4 tahun yang lalu
Bretta’s Diary

Bretta’s Diary

Danielle
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Wanita Pengganti Idaman William

Wanita Pengganti Idaman William

Jeanne
Merayu Gadis
5 tahun yang lalu
My Japanese Girlfriend

My Japanese Girlfriend

Keira
Percintaan
4 tahun yang lalu
Asisten Bos Cantik

Asisten Bos Cantik

Boris Drey
Perkotaan
4 tahun yang lalu