My Goddes - Bab 56 Racun

Malam ini, Jilson Lee mendapatkan kenikmatan begitu banyak dari tubuh Monika. Dia menyentuh dua bagian depan milik Monika, tangannya menikmati kaki indahnya. Saat dia ingin memasukkan tangannya kedalam pakaian Monika, berniat ingin merasakan kulit mulus Monika lebih dalam lagi, tapi tiba tiba Monika memberikan penolakan secara halus.

“Sudah cukup.” Monika teringat akan Angel yang sedang menonton televisi diluar, sedangkan dirinya sudah dipermainkan oleh Jilson Lee selama sekitar 20 menit, dia menahan rasa tidak nyaman yang dia rasakan karena ulah Jilson Lee dengan menepisnya perlahan.

“Sayang, aku hanya menikmatinya sedikit lebih banyak dibandingkan yang sebelumnya.” Jilson Lee lebih menderita dibandingkan dengannya, dia hanya merasa jika sekujur tubuhnya terasa tidak nyaman, menginginkan bisa mendapatkan lebih banyak lagi dari tubuh Monika.

“Cukup!” Monika langsung beranjak, merapikan kembali seragam yang dia kenakan.

“Biarkan aku menikmatinya sebentar lagi.” Jilson Lee memohon.

“Fendi, awalnya aku tidak menyukaimu, dalam hidup ini aku juga tidak memikirkan akan melakukannya dengan laki laki manapun. Sikapmu lah yang terlihat membaik akhir akhir ini, kita juga sudah menikah, jadi aku bersedia melakukannya sampai tahap ini dengamu. Kamu sudah melakukannya cukup banyak malam ini, aku sama sekali tidak pernah berpikir akan melakukan hal ini denganmu, perkembangan hubungan kita sudah termasuk sangat cepat. Jika kamu benar benar ingin mendapatkan sesuatu, maka lain kali aku akan memberimu kesempatan.” Monika yang dipojokkan terus oleh Jilson Lee merasa tidak nyaman.

Pada awalnya dia tidak pernah memikirkan jika dia akan disentuh oleh Jilson Lee, tapi sejak Jilson Lee kembali, perubahan dalam dirinya sangatlah besar. Dia juga tidak tau kenapa sampai bisa disentuh oleh Jilson Lee bahkan sampai dua kali.

Sekarang perasaannya sangat tidak karuan, tetapi benaknya terasa kosong.

“Lain kali itu kapan?” Hasrat dalam diri Jilson Lee masih belum padam, melihat kaki Monika yang terbungkus oleh stoking gitam membuatnya tidak tahan.

Saat pulang kerja, Monika langsung menjemput Angel untuk kembali kerumah, saat sampai dirumah, pakaian yang dia kenakan saat kerja bahkan belum sempat dia menggantinya.

“Tergantung kamu.” Monika sudah tidak mau menggubris Jilson Lee lagi, menjawab dengan nada tidak sabaran.

“Aku akan bersikap lebih baik lagi besok, biarkan aku melakukannya sekali, ya?” Jilson Lee sudah tidak tahan lagi, tangannya sudah mulai menyentuh kaki indah Monika.

“Bicarakan besok saja!” Monika menatap Jilson Lee kesal, setelah itu baru melangkahkan kakinya keluar.

Saat keluar, Monika kembali teringat akan apa yang baru saja terjadi, detak jantungnya berdetak sangat kencang. Siapa sangka sosok laki laki yang diluarnya terlihat sangat dingin, tapi saat dirumah dia menjadi begitu sembrono.

Bagaimanpun Jilson Lee juga manusia, dia juga membutuhkan kebutuhan seperti itu.

Malam ini, setelah menidurkan Angel, perasaan Monika kembali menjadi sangat tidak karuan. Saat dia memutup kedua matanya mencoba untuk tidur, gambaran dirinya dan Jilson Lee barusan menari nari dalam benaknya.

Tidak tau apakah karena dia sudah disentuh oleh Jilson Lee, jadi dalam hatinya sudah mulai muncul sosok dirinya atau karena alasan lain.

Sedangkan Jilson Lee, dia sudah merasakan kenikmatan, tapi entah kenapa rasanya tidak nyaman. Begitu teringat akan gambaran barusan, dia memaksa dirinya untuk tetap tenang. Tapi tetap saja pikirannya tidak bisa tenang, dia beranjak, duduk diatas kasur melakukan sedikit olahraga ringan untuk meredam hasrat dalam diirnya. Ei, jika ada istrinya Monika, maka malam ini dia tidak perlu tidur.

Keesokan paginya, setelah terbangun, Monika membantu Angel bersiap siap, dan mengantar Angel ke sekolah. Dia melihat pintu kamar Jilson Lee sedikit terbuka, membuatnya mengerutkan keningnya, melihat kedalam kamarnya. Terlihat jika Jilson Lee sedang bermeditasi, hal itu membuat hatinya sangat terkejut.

Jilson Lee ternyata tidak tidur semalaman, setelah berpikir sebentar, dia mendorong pintu kamar Jilson Lee, mengatakan, “sore nanti jangan kemana mana, tinggallah dirumah dan tunggu aku. Kemarin saat aku kembali kerumah, ayah selalu saja menanyakanmu. Aku akan menelpon ayah nanti siang, sore nanti temani aku beli sesuatu, besok akhir pekan, kita akan membawa Angel pulang.”

“Hem?” Jilson Lee terkejut hingga kedua matanya terbelalak.

Saat dia ingin menanyakan sesuatu kepada Monika, tapi dia sudah membawa Angel pergi.

Setiap teringat akan istrinya, Monika yang kecantikannya memabukkan, gurat senyuman tipis langsung bisa terlihat di wajah Jilson Lee. Monika sudah berencana membawanya pulang kerumah orang tuanya, apa sikapnya ini menandakan jika Monika sudah perlahan mulai menerimanya?

Berpikir bahwa Monika mulai memperlakukannya dengan baik, ia juga memiliki motivasi penuh untuk berlatih. Jadi dia dengan cepat menahan udara di seluruh tubuhnya ke perut, dan baru menyebarkannya keseluruh tubuh beberapa detik kemudian.

Mereka yang berlatih seni bela diri mempraktikkan kekuatan dalam untuk menyerap energi, sehingga mereka dapat menyimpan lebih banyak qi dalam perut mereka. Setelah udara ditahan dan disalurkan dengan baik, maka peredaran darah juga akan menjadi lancar, membuat kekebalan daya tubuh meningkat. Mereka yang kemampuannya sudah mencapai level luar biasa bisa membedakan kekuatan qi yang sebenarnya yang berada di dalam tubuh mereka, tentu saja ini tidak bisa dibandingkan dengan orang biasa. Jika sampai terluka, masih harus memperbaiki peredaran qi yang ada dalam tubuh. Setelah berhasil diperbaiki maka qi yang ada dalam tubuh bisa terus ditingkatkan dan diperluas kegunaannya.

Sekitar pukul 3 sore Monika sudah kembali kerumah. Terlihat Jilson Lee sudah bersiap, menunggunya dengan penuh semangat.

“Ayo.” Monika sudah berganti dress berwarna hitam, keanggunannya terlihat semakin menguat, saat melihat sosok laki laki yang menunggunya dengan penuh tatapan harap, dia hanya tersenyum kesal.

Keluarga Xuan memiliki status yang terpandang di kota, ayahnya Monika juga mantan kepala polisi di kota, kakeknya adalah veteran yang pernah turut berberang saat muda dulu, sedangkan Monika adalah anak tunggal, ayahnya memiliki dua kakak, dan hanya ada satu laki laki dari keluarga mereka. Meskipun Keluarga Xuan tidak termasuk keluarga bangsawan, tapi keluarganya juga tidak bisa diremehkan. Besok adalah hari pertama Jilson Lee kembali setelah menghilang, ayah Monika yang mendangar hal ini sangat bahagia, bahkan sampai mengundang kakek dan juga kerabat lain utuk turut datang kerumah, menyambut kembalinya Jilson Lee.

Keluarga Xuan begitu terhormat, Jilson Lee yang akan berkunjung juga tidak boleh datang tanpa membawa apapun di tangannya, jadi dia pergi ke mall pusat kota untuk membeli beberapa hadiah.

Jilson Lee sudah bertekat akan bertanggung jawab akan Monika, dalam hatinya Monika sudah berubah menjadi sosok istri yang sesungguhnya. Saat dia berjalan dengan Monika, karena kecantikannya terlalu mencolok, tatapan semua orang tertuju kepadanya, menilai apakah mereka berdua cocok atau tidak, hal itu membuat Jilson Lee merasa bangga. Dia ingin hubungannya lebih dekat dengan Monika, saat berjalan mengelilingi mall, dia selalu menggandeng tangannya. Akhirnya dia menemukan kesempatan untuk menggandeng tangan Monika dan tidak melepaskannya. Dia merasa jika tangan Monika sangat lembut, jika digenggam terasa sangat nyaman.

Monika sudah disentuh olehnya hingga dua kali, dia sekaligus juga istri sah Jilson Lee, jadi dia tidak menolak, membarkan Jilson Lee menggandeng tangannya begitu saja.

Dia hanya mendesah pelan dalam hatinya.

Dia hanya khawatir jika dirinya akan terjatuh kepelukan suaminya semakin dalam lagi.

Sudahlah.

Monika sudah mulai terbuka kepada Jilson Lee, mungkin dia juga adalah sosok yang pantas untuk menjadi tempat bersandarnya di kehidupan kali ini.

Jilson Lee dan Monika membeli begitu banyak suplemen kesehatan untuk dibawa pulang, ini adalah pertama kalinya bagi Jilson Lee bisa pergi belanja dengan perempuan, sepanjang hari ini perasaannya sangat bagus, dia merasa jika selama dia hidup di dunia ini, dia tidak pernah merasa sebahagia ini.

Saat dirasa lelah, mereka suami istri memutuskan untuk mendatangi sebuah restoran sekaligus untuk mengistirahatkan diri. Karena khawatir waktu untuk membeli hadiah tidak cukup, jadi dia meminta Stella untuk menjemput Angel pulang kerumah terlebih dahulu.

Jilson Lee belum pernah berkencan dengan perempuan sebelumnya, saat duduk bersama Monika di restoran, dia hanya merasa jika Monika sangat cantik, dan semakin cantik jika terus dipandang, dalam hatinya ada kebahagiaan yang tidak bisa dia ungkapkan.

Meskipun dia dikalahkan oleh musuh, yang membuatnya tidak bisa kembali seperti semula dalam waktu singkat, tapi dia bisa mendapatkan istri yang sesempurna Monika sudah membuatnya merasa sangat bersyukur.

Dia masih ingin agar hubungannya dengan Monika menjadi lebih dekat lagi, saat menunggu makanan datang, dia menggunakan kedua kakinya dibawah meja untuk menjepit kaki Monika, kemudian menatapnya dengan tatapan menggoda.

Monika merasa malu, hanya pura pura tidak menyadarinya saja.

“Sayang, jika besok kita kembali kerumahmu, orang tuamu dan kerabatmu tau jika aku adalah konglomerat yang memiliki kekayaan mencapai 400 miliar, dan seorang ahli dari departmen investigasi kriminal khusus, apa kamu akan merasa bangga?” Jilson Lee mencoba mencari topik.

“Aku tidak pernah memperdulikan hal seperti itu selama ini.” Monika menjawab tenang.

“Benarkah?” Jilson Lee bertanya.

Setelah mendengar perkataan Jilson Lee, Monika tidak menjawab apapun lagi.

Dia juga seorang gadis biasa, meskipun sikapnya sangat dingin, tapi dia tidak begitu memperdulikan akan materi. Tapi tahun ini dia berumur 24 tahun, ayahnya mencarikan suami untuknya yang lebuh muda 2 tahun darinya, bagaimana mungkin dia tidak merasa keberatan? Dan juga suaminya itu tidak memiliki kemampuan apapun, dulu hanya tau jika dia sombong dan penuh nafsu, selama ini dia tidak membiarkan rekan kerja dan teman temannya mengetahui akan sosok suaminya ini. Dalam hatinya, dia juga berharap jika orang tua dan kerabatnya bisa memandang tinggi suaminya.

“Sebenarnya aku juga merasa bangga, ini wajar. Tenang saja, besok aku tidak akan mempermalukanmu.” Jilson Lee melepaskan kakinya yang menahan kaki Monika dibawah meja, tersenyum menggoda Monika.

“Membosankan.” Monika tersenyum, saat melihat makanan datang, dia langsung menunduk memakan makanan di depannya.

“Sayang, kamu sangat cantik saat tersenyum.” Jilson Lee sangat jarang melihat Monika tersenyum, saat melihat senyum cantik yang mengembang di wajahnya, rasanya hatinya sudah meledak ledak.

Hem? Saat Jilson Lee melihat Monika yang juga mengambil makanan untuk dia makan, keningnya tiba tiba terlihat berkerut, melepaskan sumpit ditangannya, dan menjatuhkan makanan yang sudah berada di sumpit Monika.

Setelah itu dia langsung melangkahkan kakinya ke belakang Monika, menepuk punggungnya perlahan, dan membuat Monika memuntahkan apa yang sudah ada di dalam mulutnya.

“Apa yang kamu lakukan?” Monica baru memakan makanannya dengan tenang, tapi Jilson Lee membuat makanan yang sudah berada dalam mulutnya terjatuh, dan tatapan kedua matanya penuh dengan amarah.

Jilson Lee tidak memperdulikannya, hanya berkata dingin, “siapa yang menaruh racun, keluarlah.”

Novel Terkait

After The End

After The End

Selena Bee
Cerpen
5 tahun yang lalu
Menantu Luar Biasa Bangkrut

Menantu Luar Biasa Bangkrut

Menantu
4 tahun yang lalu
Pejuang Hati

Pejuang Hati

Marry Su
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Adieu

Adieu

Shi Qi
Kejam
5 tahun yang lalu
Too Poor To Have Money Left

Too Poor To Have Money Left

Adele
Perkotaan
3 tahun yang lalu
My Cute Wife

My Cute Wife

Dessy
Percintaan
4 tahun yang lalu
Cinta Adalah Tidak Menyerah

Cinta Adalah Tidak Menyerah

Clarissa
Kisah Cinta
4 tahun yang lalu
After Met You

After Met You

Amarda
Kisah Cinta
4 tahun yang lalu