My Goddes - Bab 940 Jilson Turun Tangan

"Nona Besar, aku merasa tidak tenang, dua hari ini kedua mataku terasa tidak nyaman." Di sebuah hutan lebat di Kota Nankai, Convinus, Gisel, Taurus, Lucifer, Belphegor, dan beberapa orang bergerak bersama, Convinus berpikir sejenak dan berkata pada Gisel.

“Bagaimana kalau kamu melakukan ramalan sekali lagi untuk memprediksi apa risiko perjalanan kita?”

Saat ini, mereka semakin mendekat garis belakang barak Winni, mereka sudah berjalan selama lima hari, dan dalam sepuluh menit lagi mereka akan melihat barak Winni.

“Ramalan Nona Besar selalu akurat, tapi tidak selamanya benar. Karena dunia berubah setiap harinya, kalau Nona Besar meramal masa depan lagi, dan dengan sengaja merubah masa depan, semuanya akan terjadi sesuai dengan prediksinya. Sebaliknya, kita tidak bisa meramal masa depan, kita hanya bisa bergerak sesuai dengan indra keenam kita, kita mungkin bisa mendapatkan hasil yang paling aman. Jadi lupakan saja, tidak ada masalah kalau Nona Besar meramal masa depan orang lain, tapi sebaiknya kita jangan sengaja melihat masa depan kita. Kita yang awalnya mungkin akan mendapat hasil yang bagus, tapi karena mendapat ramalan yang buruk, kita jadi menunda hal-hal besar yang seharusnya terjadi.” Kata Lucifer.

"Haa, kalau begitu sebaiknya kita tidak perlu melihat ramalan Nona Besar, tapi dua hari terakhir ini aku benar-benar merasa nyaman, semakin dekat kita dengan barak Winni, semakin tidak tenang pula perasaanku. Dalam sekejap mata, lima hari sudah berlalu, dan tak lama lagi kita akan sampai di garis belakang barak Winni, aku merasa ada bahaya yang tidak diketahui sedang menunggu kita di barak Winni." Convinus mendesah pelan.

“Kita pasti akan bertemu dengan bahaya, meskipun kita menyerang secara diam-diam, tapi kita tetap menyerang pasukan Winni yang berjumlah dua ratus orang. Kemampuan Winni untuk memimpin perang sangat terkenal di dunia, pernah ada negara besar yang ingin merekrut Winni sebagai Menteri Pertahanan mereka, tapi Winni menolak. Dengan kemampuan Winni, begitu kita menyelinap ke dalam baraknya, dia pasti akan langsung memimpin anak buahnya untuk berbalik dan menyerang kita. Tapi kita sudah sepakat dengan Jilson, selama kita mengirim sinyal untuk menyerang barak Winni, mereka pasti akan datang untuk membantu kita secepat mungkin. Perjalanan kita memang berbahaya, tapi dengan dukungan Jilson, risiko kita tidak akan terlalu besar." Kata Taurus.

“Lebih baik kita mengirim orang untuk bersiaga, jangan sampai kita disergap Winni." Kata Convinus.

Saat Convinus berbicara pada semua orang, Gisel tidak mengatakan satu kata pun.

Rambutnya dikepang dua, dia mengenakan seragam militer dengan rapi di tubuh mungilnya, dan kedua mata biru besarnya berkedip pelan, dia seperti sedang memikirkan sesuatu.

Dengan cepat, jarak mereka dengan barak Winni semakin menipis, setelah melewati hutan lebat, pemandangan barak Winni perlahan-lahan mulai terlihat jelas di depan mereka.

Seperti yang mereka pikirkan, Winni menempatkan kekuatan utamanya di garis depan, pasukan penembak utama juga tersusun di garis depan, pertahanan mereka di garis belakang sangat rendah, tentara yang berjaga tidak banyak, dan senjata mereka juga tidak terlalu canggih, mereka hanya membawa beberapa senapan mesin berat, tidak ada senjata seperti senapan mesin, tank, dan kendaraan lapis baja.

"Apa kita serang sekarang?” Gisel memimpin lima puluh ribu tentara dalam penyergapan di hutan lebat, Convinus menarik rumput liar dan bertanya dengan suara rendah.

"Winni adalah ahli dalam berperang, dia memiliki kemampuan yang hebat dalam bertahan dan melawan musuh, aku merasa kalau pertahanan garis belakangnya terlalu lemah, dia terlihat seperti sudah mengatur penyergapan di garis belakang untuk menangkap kita." Gisel mengerutkan dahinya pelan dan berkata.

"Aku rasa tidak ada yang aneh dari pertahanannya." Kata Lucifer.

"Kenapa?" Gisel bertanya.

"Coba pikirkan luas daerah barak Winni, Winni memiliki total dua ratus ribu tentara, luas baraknya sekitar 200 kilometer, kalau dia terfokus pada pertahanan di semua sisi, dan Jilson tiba-tiba menyerang, dia pasti tidak akan bisa bertahan melawan Jilson di satu sisi itu. Karena itu, dia akan membuat penyesuaian dan menempatkan pasukan utamanya di garis depan dan pasukan yang lebih lemah di garis belakang, ini adalah salah satu merupakan rencana pertempuran yang diajarkan Jilson pada kami." Kata Lucifer.

"Nona Besar, kita bisa mengirim beberapa orang dulu untuk melihat reaksi mereka, kita lihat apa Winni memang menyiapkan penyergapan atau tidak." Kata Taurus.

"Coba kirim lima ribu orang, kalau ada penyergapan di barak Winni, cepat mundur." Gisel mengangguk pelan.

Segera, Gisel mengirim sinyal ke Jilson, artinya mereka sudah memulai penyerangan pada barak Winni. Sesuai dengan kesepakatan Jilson dan Gisel, begitu Gisel dan orang-orangnya menyerang Winni, Jilson akan langsung membawa anak buahnya untuk membantu mereka, mereka akan membentuk serangan dari dua sisi untuk mengalahkan Winni.

Taurus dan Elizabeth memimpin lima ribu orang untuk melancarkan serangan diam-diam ke barak Winni.

Di sisi Jilson, Roy masih berbicara dengan Lina.

"Apa kamu pernah memperbaiki mobil?” Lina sedang duduk di mobil, memakai kacamata hitam besar, berbaring di mobil dengan nyaman, menggulung celananya tinggi-tinggi, memperlihatkan dua kakinya yang mulus.

“Iya, aku pernah memperbaiki mobil sebelumnya, saat itu sebuah truk mogok, dan aku merasa jacking itu merepotkan, jadi aku langsung mengangkat truknya, saat itu Christina menemukanku dan memperkenalkanku pada guru bela diri." Kata Roy.

"Sepertinya informasi yang kami dapatkan memang sangat tepat, kamu adalah seorang ahli kekuatan fisik." Kata Lina.

Saat Roy sedang duduk di dalam mobil dengan Lina, salah satu dari mereka terbaring dengan nyaman di dalam mobil, dan tiba-tiba seorang ajudan datang dari barak dan berbisik di telinga Roy.

"Maafkan aku." Roy yang mendengar bisikan si ajudan, mengernyit, ekspresi wajahnya perlahan-lahan berubah menjadi serius.

“Ada apa?" Lina terkejut.

"Ini bukan tentang kita, tapi orang-orang kita yang melancarkan serangan diam-diam ke Pasukan Winni, pertarungan antara kedua sisi sudah dimulai. Meskipun kita sudah menjadi teman bicara yang baik selama dua hari ini, kita berdua memiliki pemimpin yang berbeda, kalau pihak kami ingin memenangkan pertempuran ini, aku harus menjatuhkanmu." Kata Roy.

Saat Roy berbicara, orang-orang dari pasukan Roy sudah membuka pintu barak dan mengeluarkan kendaraan off-road, tank, dan kendaraan lapis baja, di saat bersamaan, sebuah helikopter tempur dan sebuah jet tempur juga sudah lepas landas dan siap untuk pergi. Banyak prajurit infanteri yang mulai bergerak di bawah pemimpinan Harry, Heita, Tom, dan Hill, mereka sedang berjalan kea rah Roy dan Lina.

Lina dan anak buah Mike melihat bawahan Roy tiba-tiba menyerang mereka, jadi mereka dengan cepat langsung mengambil senapan otomatis dan menembak ke arah mereka.

Saat Roy akan menjangkau dan menangkap Lina, Lina melompat turun, tubuhnya berputar dengan ringan dan keluar dari kendaraan off-road, dan dengan cepat dia sudah memberi jarak puluhan meter di antara mereka.

Mike muncul di samping Lina, dia menatap Roy dengan dingin dan berkata: "Ternyata selama dua hari ini kamu sengaja terus berbicara dengan kami, kamu ingin menahan kami dan membiarkan anak buahmu menyelinap untuk menyerang Winni."

"Jendral Roy, meskipun kita sudah menjadi teman bicara yang baik, kita memiliki pemimpin yang berbeda, kalau Winni kalah, kami pasti akan ditangkap, jadi maaf, kami harus keluar dari sini dan kembali untuk membantu Winni. Meskipun kemampuan bela diri kami tidak sehebat kemampuan bela dirimu, tapi kamu tidak mungkin bisa menahan kami berdua." Kata Mike sambil menatap Roy dengan dingin, dan bersiap untuk melarikan diri.

"Kalian tidak bisa pergi." Seseorang tiba-tiba muncul di belakang Mike dan Lina, lalu berkata dengan tenang.

“Siapa kamu? Pergi!” Lina menarik belatinya dan mengayunkannya ke belakang.

Dengan sekejap, sosok itu mengulurkan tangannya dan dengan mudah meraih pergelangan tangan Lina.

“Kamu Jilson, komandan Pasukan Teanokobe!?" Mike melihat wajah Jilson dengan jelas, matanya tiba-tiba melebar terkejut.

"Hehe." Jilson tertawa, membuka tangannya yang besar dan meraih Mike...

Novel Terkait

My Lady Boss

My Lady Boss

George
Dimanja
4 tahun yang lalu
Revenge, I’m Coming!

Revenge, I’m Coming!

Lucy
Percintaan
4 tahun yang lalu
Siswi Yang Lembut

Siswi Yang Lembut

Purn. Kenzi Kusyadi
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Pejuang Hati

Pejuang Hati

Marry Su
Perkotaan
4 tahun yang lalu
My Perfect Lady

My Perfect Lady

Alicia
Misteri
4 tahun yang lalu
Cinta Yang Berpaling

Cinta Yang Berpaling

Najokurata
Pertumbuhan
4 tahun yang lalu
Cinta Setelah Menikah

Cinta Setelah Menikah

Putri
Dikasihi
4 tahun yang lalu
Aku bukan menantu sampah

Aku bukan menantu sampah

Stiw boy
Menantu
4 tahun yang lalu