My Goddes - Bab 145 Dapatkan Dia!

Jilson Lee merupakan orang yang sangat gigih. Apapun barang yang dia inginkan, harus didapatkan. Dia direndahkan oleh keluarganya, dan memilih untuk membuka usaha di luar negeri. Monika mengira dia masih orang yang sama seperti dulu, jadi Monika tidak suka kepada dia. Dan dia memutuskan untuk membuat Monika jatuh cinta kepadanya. Sekarang dia ingin mendapatkan Ardham untuk menjadikannya sebagai rekan setim. Jika tidak mendapatkan Ardham, maka dia tidak ingin meninggalkan dari Jiangxi.

Setelah ditolak oleh Ardham, dia mengajak Susi, Leo, Tommy untuk tinggal di sekitar kota film dan televisi selama tiga hari. Setiap hari, dia memikirkan cara untuk mendapatkan Ardham.

Tommy merupakan penggemar Ardham, setiap hari dia mendesak Jilson Lee untuk mendapatkan Ardham karena dia berharap dapat berteman dengan Ardham.

Siang hari ini, Tommy mendesak Jilson Lee lagi. Sepertinya dia telah diracuni oleh Ardham. Jika dia tidak bisa berteman dengan Ardham, dia akan kelihatan lebih sedih daripada Jilson Lee. Dia sangat suka makan, dan suka minum dua botol bir setiap kali dia makan. Tiga hari belakangan ini, dia tidak makan banyak dan berat badannya turun dari 210 kg menjadi 207 kg.

"Eh kakak, di hatiku kamu adalah orang yang serba bisa. Ardham kalah dari segala sisi keuangan, kekuatan dan kemampuanmu. Apakah kamu benar-benar tidak bisa mendapatkannya?" Tommy menghela nafas.

"Diam, dasar babi gendut. Kamu nggak berhak merendahkan kemampuan Jilson. Kamu sekarang sudah merasa hebat? Kalau kamu berani sekali lagi seperti itu, hati-hati saja aku akan memotong lidahmu." Susi langsung menegur Tommy

"Potong saja, lagian jika tidak bisa berteman dengan Ardham, aku juga tidak ada gunanya hidup di dunia ini. Susi, kakakmu memberiku harapan. Harusnya dia tidak usah memberiku harapan, jika ujungnya membuatku kecewa. Ah, tidak bisa berteman dengan Ardham, membuatku sedih." Tommy menghela nafas.

"Kamu terlalu mengidolakan Ardham, apa baiknya dia?" Susi sengaja berbicara seperti itu kepada Tommy. Dia sedih melihat Tommy tidak nafsu makan hanya karena Ardham. "Ardham sepertinya juga bukan artis yang luar biasa, cuma belakangan ini tiba-tiba saja terkenal. Aku dan Navier kurang suka dengannya. Kalau ingin berteman dengan artis, aku bisa mengenalkanmu artis yang lebih banyak."

"Tidak, aku hanya suka Ardham." Tommy menghela nafas.

"Kamu suka sama lelaki?" Susi terkejut.

"Mana mungkin aku suka sama laki-laki? Aku suka Ardham karena dia terkenal dan tampan. Aku suka dia hanya sebagai penggemar. Ah, aku tidak menyangka ternyata Navier merupakan calon istri dari Ardham. Tiba-tiba saja, aku iri dengan Navier, aku ingin menjadi calon istri Ardham juga." Tommy menghela nafas.

"Tommy, tadi kamu bilang mengapa kamu bisa suka Ardham?" Tanya Jilson Lee.

"Karena dia terkenal, dan tampan. Sekarang di China entertainment dia paling tampan dan lebih terkenal dari seniornya. Aku merasa jika dia memakai baju wanita, mungkin akan lebih cantik daripada wanita." Ucap Tommy.

"Aku mengerti." Jilson Lee perlahan-lahan tersenyum.

"Aku sudah tau bagaimana cara mendapatkan Jilson Lee, aku sudah tau kelemahannya."

Malam hari, Jilson Lee tiba-tiba saja membawa sekumpulan penggemar wanita masuk ke kota film dan televisi. Dia adalah orang yang memiliki kekayaan sebanyak 36 trilliun. Membawa sekumpulan penggemar wanita ke kota film dan televisi hanya masalah kecil baginya.

Sekarang Ardham sedang syuting drama bersama seorang artis wanita bernama Wennis. Jilson Lee tidak mencarinya lagi setelah dia menolaknya. Dia melihat Jilson Lee membawa sekumpulan penggemar ke dalam studio, dan berpikir dalam hati apa yang akan dilakukan oleh Jilson Lee?

Dia hanya mencintai para penggemarnya dan tidak akan pernah melakukannya dengan Jilson Lee.

"Wennis, bahkan jika butuh sembilan hari untuk menangkap bulan dan pergi ke laut dalam untuk mengambil es, aku juga akan menyembuhkan lukamu. Dari seluruh dunia ini, aku hanya mencintaimu seorang." Ardham sedang bermain drama dengan Wennis. Saat ini, dia sedang mengenakan kostum tradisional dan memeluk Wennis dengan erat.

"Tuan, lepaskan aku." Ucap Wennis.

"Ardham sangat tampan, lebih tampan daripada di televisi. Wennis juga lumayan, dia terlihat cocok dengan Ardham. Aku sangat mencintai Ardham." Sekumpulan penggemar wanita sedang berdiri di sana sambil berbicara pelan. Mereka sangat senang melihat idolanya, mereka merasa Ardham sangat tampan dan ingin menjadi wanitanya.

Mendengar pujian dari para penggemarnya, Ardham sangat senang

Adanya dukungan dari para penggemarnya, membuat rasa lelahnya terbayar.

Tommy tidak berhenti memotret Ardham, dan terus mengirim WeChat momen.

Aku merasa aktingnya berlebihan, membuatku merinding. Susi memegang kedua lengannya sambil tertawa.

Dia itu idola, bukan aktor. Dia tidak bisa sebanding dengan seniornya. Jilson Lee menyalakan sebatang rokok sambil tertawa.

Setelah mendengar komentar Susi dan Jilson Lee, Ardham tidak bisa menahan amarahnya. Dia terus melihat kearah Susi dan Jilson Lee, menahan rasa ketidaknyamannya dan terus memandang Wennis yang ada dipelukannya sambil berkata, "Dia membuatmu terluka, aku harus membuatnya merasakan hal yang sama."

"Janji kepadaku, jangan balas dendam." Wennis menangis.

"Pft."

Susi tidak bisa menahan tawanya, wajah putih kecilnya itu terlihat sangat lucu saat ini. Dia menahan senyum di wajahnya dan menutupi mulutnya berkata, "Akting Ardham membuat orang tertawa dan merinding."

"Mau bagaimana lagi? Dia kan tampan, hanya butuh menjadi tampan saja sudah cukup." Ardhan tertawa.

"Eh, kalian datang ke sini untuk apa? Apakah kalian tau kalau studio ini tidak mengizinkan orang lain untuk masuk? Aku tidak menghentikan kalian jika kalian ada urusan, tapi tolong jangan menganggu akting aktor kami. Direktur langsung tidak senang dan langsung meminta berhenti, menatap Jilson Lee dan Susi dengan pandangan tidak senang.

"Maaf, kita tidak ada niat untuk menganggu. Kita hanya mengatakan yang sebenarnya saja, silahkan kalian lanjut akting." Jilson Lee langsung meminta maaf.

"Ardham, kamu tidak ada masalah kan?" Direktur mengerutkan alisnya berkata kepada Ardham.

"Aku tidak masalah." Ardham berbicara sambil menahan rasa tidak senangnya.

Sangat cepat, Ardham dan Wennis terus melanjutkan aktingnya. Kali ini Ardham meneteskan air matanya, dan melihat Wennis yang ada dipelukannya menutup kedua matanya. Air matanya terus mengalir dan jatuh di muka Wennis.

Sedangkan Susi dan Leo langsung tertawa, dan Jilson Lee juga tertawa terbahak-bahak sampai air matanya mengalir.

"Dasar kalian para setan, benar-benar cari mati." Ardham sangat marah, dia tidak bisa menahan amarahnya lagi.

Dia memakai kostum perang, dan tiba-tiba saja matanya memancarkan cahaya hitam. Dia mengayunkan pedangnya ke Jilson Lee dan datangnya energi gelap dari pedangnya.

Mereka tidak berani meremehkan energi pedang dari master tingkat dewa. Jilson Lee segera mengangkat tangan kanannya dan menggerakkan jari telunjuknya pelan. Sebuah pusaran hitam muncul di depannya, dengan cepat dia menahan energi pedangnya.

Ardham tidak ingin berakting lagi, langsung melepaskan pelukan Wennis, dan mengambil pedang mainan mengarah ke Jilson Lee, melompat tinggi dan menikam Jilson Lee dengan pedang.

Drama yang lemah, Jilson Lee hanya tertawa dan jari telunjuknya mengarah ke pedang Ardham.

Terdengar suara patahan, Ardham mematahkan pedangnya.

"Jilson Lee, apa yang ingin kamu lakukan?" Ardham melempar pedangnya, dan menatap Jilson Lee dengan tatapan tajam sambil berteriak.

"Aku hanya ingin kamu melihat aslinya saja." Jilson Lee tertawa.

"Aslinya?" Dahi Ardham memar, dia paling benci orang lain mengganggunya saat akting.

"Coba kamu tanya para penggemarmu, apa alasan mereka suka kamu?" Jilson Lee minat kearah parah penggemar.

"Apa yang kalian suka dari aku?" Ardham bertanya.

Para penggemar semuanya terkejut, mereka tidak mengira bahwa Ardham akan marah. Mereka tidak kepikiran bahwa Ardham ternyata seorang master ??????. Para penggemar melirik kearahnya, salah satu penggemar berbicara, "Suka karena kamu terkenal dan tampan."

"Sekarang di China kamu paling terkenal, jika kita bisa mendapatkan tanda tanganmu, semua orang bakal iri dengan kita. Tetapi kita juga suka dengan penampilanmu, kita merasa kamu adalah orang paling tampan di China, bahkan artis luar negeri juga kalah denganmu."

"Benar, kamu sangat tampan, bisakah kamu jangan marah? Ekspresimu saat marah sangat seram." Ucap seorang penggemar ke Ardham.

"Mereka hanya suka kamu karena kamu terkenal, tampan. Kalau kamu tidak tampan, mungkin saja kamu tidak akan pernah punya penggemar." Jilson Lee tersenyum.

"Apa!?" Ardham mulai memandangnya dengan tatapan tajam

"Ardham, kamu harus ingat. Aku tidak mendiskriminasi orang yang bekerja di bidang seni, tetapi kita adalah seniman bela diri dan lebih baik kita melakukan hal yang berhubungan dengan bela diri. Tidak ada bunga yang selalu mekar, tidak ada orang yang selalu baik. Kamu sekarang masih muda jadi masih tampan, semua orang menyukaimu. Tetapi jika suatu saat kamu sudah tua, atau sudah menjadi jelek, sepertinya sudah tidak ada penggemar yang menyukaimu. Lagipula, kamu juga tidak mempunyai penggemar yang begitu banyak. Penggemar yang tertarik padamu hanya beberapa perempuan dan laki-laki muda. Kamu masih tidak bisa membuat satu kota China menyukaimu kan?"

"Lagian aku sudah melihat, kamu punya banyak haters kan? Apakah kamu tau apa yang mereka katakan? Mereka bilang kamu seperti wanita. Aku tidak mengerti, kamu seorang lelaki yang gagah, mengapa membuat dirimu sendiri di dandani seperti wanita? Kelihatannya seperti banci." Jilson Lee tertawa.

"Jilson Lee, kamu tidak usah bicara lagi." Tubuh Ardham mulai gemetar.

"Sekarang kamu memakai riasan, apakah kamu berani menghapus riasanmu? Apakah kamu berani membiarkan orang orang melihat wajahmu yang asli? Apakah kamu berani membuat dirimu terlihat jelek? Apakah kamu berani bilang bahwa aktingmu bagus? Kamu sangat percaya diri walaupun kamu sangat jelek, tetapi apakah para penggemarmu akan tetap menyukaimu?" Jilson Lee tetap berbicara.

"Jilson Lee, diam!" Ardham tiba tiba saja berteriak.

Tatapan Ardham sangat tajam, dan para penggemar yang sangat ketakutan. Tiba-tiba saja, Ardham meneteskan air matanya dan memandang Jilson Lee dengan tersiksa sambil berbicara, "Menjadi seorang artis, aku memiliki banyak tekanan. Aku takut aktingku tidak baik, setiap hari aku berlatih selama 18 jam, hanya tidur selama 2-3 jam. Aku takut jika aku menjadi gemuk, penggemarku tidak menyukaiku lagi. Aku tidak pernah berani mengonsumsi makanan yang berlemak tinggi."

"Aku tidak bebas, tidak punya kehidupan pribadi, tidak berani makan dengan teman wanita, tidak berani menerima kebaikan wanita, dan tidak berani duduk di mobilnya."

"Aku juga harus diledekin oleh para haters, dan media sosial. Aku tidak berani mengubah rambutku sendiri. Seringkali saat ingin berbicara lebih aku harus memikir terlebih dahulu, aku takut salah bicara dan penggemarku tidak menyukaiku lagi. Aku sudah sangat lelah, sangat tertekan. Mengapa kamu masih ingin memberiku tekanan? Aku hanya menyukai akting, menyukai menjadi artis. Aku tidak menyukai menjadi seorang bela diri, mengapa kamu memaksaku untuk bergabung dengan kalian?" Ardham duduk di lantai, dan menutup mukanya dengan tersiksa.

"Karena kamu seorang bela diri, kamu adalah seorang jenius. Kamu dilahirkan di keluarga yang memiliki senjata api dan kamu memiliki kemampuan alami untuk menciptakan senjata api. Kamu jelas bisa mengandalkan bakatmu, tetapi mengapa kamu malah mengandalkan wajahmu untuk mencari uang? Ada satu hal lagi yang perlu kamu ingat, kamu sudah punya tunangan. Jika kamu sudah menikah, kamu akan kehilangan banyak penggemar kan?" Jilson Lee menatapnya dengan dingin

"Aku tidak mau menikah, demi karir seniku. Aku lebih baik tidak menikah selamanya." Ardham berteriak kencang.

"Apakah ayahmu akan menyetujuinya?" Jilson Lee bertanya.

"Dia tidak akan menyetujuinya, aku satu satunya anak lelaki di keluarga Lei. Tidak mudah bagiku untuk mendapatkan izinnya untuk berakting. Jika aku tidak menikah, dia akan menghancurkan karierku." Ardham berkata dengan sedih.

"Dilihat dari kemampuanmu, kamu harusnya bisa menjadi artis di dunia nyata. Mengapa kamu harus hidup di dunia palsu ini? Di dunia palsu ini kamu harus berhati-hati, takut jika semua orang akan membencimu." Jilson Lee bertanya.

"Artis di dunia nyata?" Ardham bertanya.

"Bergabunglah denganku di kompetisi seni bela diri nasional. Kita bersama-sama mengalahkan semua orang, dan menjadi peringkat satu di bela diri nasional. Kita akan dihormati oleh orang orang, meskipun tidak punya penampilan, meskipun sudah tua, meskipun orang yang sudah mempunyai anak, kita akan tetap menjadi artis yang disukai dan dihormati oleh orang orang. Dilihat dari kemampuanmu, kamu mempunyai kemampuan untuk menjadi artis di dunia nyata. Mengapa kamu harus menjadi artis di dunia palsu?" Jilson Lee berbicara pelan.

"Bergabung dalam kompetisi seni bela diri nasional?"

"Benar, kompetisi seni bela diri nasional."

"Jika aku bisa menjadi juara di kompetisi seni bela diri nasional, aku dapat dianggap mempunyai medali emas kan? Kalau aku bisa menjadi juara kompetisi seni bela diri nasional, dilihat dari kemampuanku, aku bisa mempunyai banyak penggemar, bukan?" Ardham berpikir.

"Benar, temani aku di kompetisi seni bela diri nasional. Kamu bisa pergi kemanapun yang kamu ingin. Kamu juga bisa mengembangkan sifat yang harus dipunya oleh seorang lelaki sejati." Jilson Lee berbicara.

"Jika begitu saat kamu balik ke dunia entertainment, kamu sudah bisa menjadi seorang aktor dan artis. Tidak usah melihat pandangan orang lain." Ardham tidak tahan melihat kearah penggemarnya

"Ardham, kamu tidak boleh mendengar omongan lelaki ini. Remunerasi film ini adalah 200 juta. Jika kamu melanggar kontrak, kamu harus membayar kompensasi sebanyak 2 trilliun." Direktur tidak menyangka bahwa Ardham tergoda, dan direktur mulai khawatir.

"Aku akan membayar kompensasinya." Ardham tertawa dan langsung mengeluarkan sebuah kertas dan menulis 2 trilliun.

Dia adalah putra dari aula perak di Jiangxi, dan keluarganya bertanggungjawab atas pengembangan dan bisnis manufaktur pabrik militer China.

Dia butuh uang?

Novel Terkait

Pria Misteriusku

Pria Misteriusku

Lyly
Romantis
3 tahun yang lalu
The Campus Life of a Wealthy Son

The Campus Life of a Wealthy Son

Winston
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Loving Handsome

Loving Handsome

Glen Valora
Dimanja
3 tahun yang lalu
Dark Love

Dark Love

Angel Veronica
Percintaan
5 tahun yang lalu
Kembali Dari Kematian

Kembali Dari Kematian

Yeon Kyeong
Terlahir Kembali
3 tahun yang lalu
The Break-up Guru

The Break-up Guru

Jose
18+
4 tahun yang lalu
Si Menantu Dokter

Si Menantu Dokter

Hendy Zhang
Menantu
3 tahun yang lalu
The Winner Of Your Heart

The Winner Of Your Heart

Shinta
Perkotaan
4 tahun yang lalu