My Goddes - Bab 224 Jessy Menang

Terlalu Menakutkan.......

Nathan berdiri persis di depan Jessy dan ditatap olehnya dengan diam, dia hampir menangis karena takut kepada Jessy.

Kekuatan Jessy tidak hanya mengerikan, selain itu, penampilannya sekarang pun sedikit menakutkan.

Dia tidak bisa menahan untuk melirik pada waktu di layar lebar arena kompetisi, dia hanya berharap supaya kompetisi ini cepat selesai dan cepat-cepat dikalahkan oleh Jessy.

“Semut kecil, katakan di manakah dewa harus memukulmu?” Jessy menatapnya sembari tersenyum, ekspresi wajahnya sangat aneh.

“Di mana saja boleh, mau bunuh aku pun terserah.” Nathan sama sekali tidak melawan, dia duduk di tanah dengan tangan dilipat, dan melafalkan dengan keras, “Amithaba!”

“Biksu menganggap kematian sebagai rumahnya, Biksu salah, kamu ajarilah Biksu.”

“Baik, kalau begitu aku akan membunuhmu!” mata satu di dahi Jessy tiba-tiba memancarkan cahaya merah dengan kuat, begitu dia melambai tangan putihnya, tubuh tinggi Nathan segera terlempar keluar.

Dia bahkan tidak perlu bergerak, saat setelah tubuh tinggi Nathan melayang keluar, dia mengangkat tangannya lagi, dan Nathan seolah seperti di tampar di tengah-tengah udara hingga tubuhnya berputar melayang ke atas. Kemudian Jessy kembali melayangkan tangan kirinya, lagi dan lagi, Nathan seperti dipukul olehnya terus menerus hingga tubuhnya berputar-putar di udara. Setelah berturut-turut memukuli Nathan hingga belasan kali, Jessy sontak melompat dan memotong dengan kaki kanan mengarah ke bawah. Terdengar suara dentuman, Tubuh tinggi Nathan segera terbanting ke arena dan menciptakan sebuah lubang besar.

“Datangkan pedang.” Begitu Jessy mengulurkan tangan kanan, segera pedang kayu persik muncul di tangannya.

Begitu pedang kayu persik ditunjuk ke arah Nathan, bayangan pedang yang tak terhitung jumlahnya menghunjam ke arah Nathan dan langsung menikam ke tengah lubang besar di arena, menembus tubuh Nathan dengan ganas sampai membuatnya memuntahkan segumpal darah.

Setelah serangan sengit Jessy berakhir, dia menggenggam pedang kayu persik sembari berjalan mendekati nathan selangkah demi selangkah.

Di saat ini, seluruh arena kompetisi menjadi sunyi, matahari yang membakar di langit, semua orang menatap Jessy dengan tatapan menakutkan.

Leo terus menghisap rokoknya kuat-kuat, baru habis menghisap sebatang rokok, dia menyalakan sebatang rokok lagi. Jilson pun tidak dapat menahan untuk menyalakan sebatang rokok, sepasang matanya menatap Jessy dengan diam.

Dia tidak menyangka bahwa Jessy ternyata adalah seorang jenius dari faksi Wudang yang hanya dapat ditemui sekali dalam seabad.

“Cukup gunakan pedang ini untuk mengakhiri hidupmu saja.” Jessy perlahan-lahan berjalan ke hadapan Nathan dan mengangkat pedangnya tinggi-tinggi.

Nathan berbaring di atas tanah dan tidak berbicara, dia terengah-engah, dirinya sudah sekarat akibat pukulan dari Jessy.

“Jessy, beraninya kamu!” pengurus kuil komandemen memekik kepadanya.

“Apakah kamu sedang berbicara denganku?” tiga mata merah Jessy sontak menatap tajam ke pengurus kuil komandemen.

Begitu melesat, pedang kayu persik melewati samping wajah pengurus. Tanpa menunggu pengurus memberi reaksi, energi Qi pedang dari pedang kayu persik yang dilempar oleh Jessy menyayat pipi sang pengurus sampai berdarah.

“Jessy, walaupun kamu berhasil menghipnotis dirimu dengan kesurupan Dewa Erlang, tetapi pada akhirnya kamu hanyalah seorang manusia biasa, Dewa Erlang bisa menjagamu untuk sesaat, namun tak bisa menjagamu untuk selamanya. Jika kamu berani membunuh murid dari faksi Shaolin-ku, faksi Shaolin kami pasti tidak akan melepaskanmu, tidak akan melepaskan keluargamu, kami akan meratakan faksi Wudang kamu.” Tidak ada rasa takut di mata pengurus dan dia menatap Jessy dengan seksama.

“Kamu sangat sombong, karena ucapanmu aku jadi ingin menjaga Jessy seumur hidup.” Bibir Jessy menyunggingkan senyuman yang aneh serta memandang Nathan yang berada di bawahnya dengan tatapan angkuh dan dingin.

Kali ini pernapasan Nathan tambah parah, seluruh tubuhnya basah dinodai oleh darah, dadanya naik turun terus menerus. Melihat master yang mengakui kekalahan kepadanya dengan sopan, dia memutar lehernya dengan lembut, “Manusia biasa, tampaknya aku bisa membunuhmu hanya dengan menggunakan sedikit tenaga.”

“Apakah Jessy mau membunuh orang?” Tuan Muda Ben berdiri di bawah arena sembari menyipitkan kelopak matanya.

“Jika Jessy benar-benar membunuh seorang master dari faksi Shaolin, maka faksi Shaolin pasti tidak akan melepaskan Jessy, semua orang dari mereka ingin membuat Jessy merasakan kemarahan dari faksi Shaolin bukan?”

Tiba-tiba, ekspresi wajah Jessy sedikit berubah. Dia menunjukkan ekspresi terkejut, energi Qi sejati tebal tersebar keluar dari seluruh tubuhnya dan merasa energi Qi sejati di dalam tubuhnya dengan cepat menghilang, dia terkesiap dengan mulut komat kamit, “Apakah waktunya sudah tiba?”

Dia kembali menatap Nathan yang terbaring di tanah, menggigit bibirnya lalu menendang tubuh Nathan keluar dari arena.

Di saat ini, energi Qi sejati di seluruh tubuh Jessy semakin mereda, pusat arena perlahan-lahan dikerubungi oleh energi Qi sejati merah, dia panik lalu menggunakan tiga buah matanya memandang ke sekitarnya kemudian tatapannya jatuh kepada Jilson.

“Anak muda, kamu lumayan, aku tidak bisa menjaga gadis yang kasihan ini, gadis ini akan kuserahkan dan dijaga olehmu. Jika kamu berani menindasnya, dewa pasti tidak akan mengampunimu.”

...... Jilson tersentak sembari menatap Jessy, dia tidak tahu siapa yang sedang berbicara dengannya.

Dia menatap Jilson dalam-dalam, akhirnya Jessy menutup matanya dan perlahan-lahan tubuhnya terkulai lemas dan jatuh ke tanah.

Ketika sosok Jilson muncul di atas arena dengan secepat kilat dan memeluk tubuh Jessy, dia tidak merasakan lagi jejak energi Qi sejati sedikitpun di dalam tubuhnya, meridian di dalam tubuh mungilnya rusak parah.

“Metode rahasia dari faksi Wudang adalah semacam menghipnotis diri sendiri, walaupun itu bisa membuat prajurit mendapatkan kekuatan besar dalam waktu singkat, tetapi juga bisa meninggalkan gejala sisa yang ganas bagi prajurit, kekuatannya bukan tingkat dewa puncak, dia bersikeras menghipnotis dirinya menjadi master tingkat dewa puncak yang hanya akan melukai tubuhnya sendiri. Mempraktikkan metode rahasia ini membutuhkan komitmen yang kuat, seseorang perlu sendirian untuk waktu yang lama untuk membentuk kepribadian lain di hatinya seperti sekarang, sepertinya dia sangat menderita sejak kecil.” Turmalin muncul di samping Jilson, dia dengan lembut memegang pergelangan tangan mungil Jessy selama dua detik, dan mengeluarkan pil dari tubuhnya dan memasukkannya ke mulut Jessy.

“Hm, dari kecil sampai sekarang dia benar-benar kesepian, dia tidak punya teman sepertiku.” Jilson menganggukkan kepalanya dengan ringan.

“Jessy, kamu sudah bekerja keras.” Jimmy pun segera muncul di arena dan tertekan menyaksikan gadis di pelukan Jilson.

“Kakak, apa kau baik-baik saja?” dibawah arena, sekelompok besar faksi Shaolin juga berlari ke arah Nathan, ada yang membantunya mengkonsumsi pil untuk melindungi jantungnya, ada yang menyuntikkan energi Qi sejati untuk menyembuhkan lukanya.

“Aku tidak apa-apa.” Nathan hanya lemas menatap Jessy di arena, lalu ia menutup matanya dan pingsan.

“Sialan, para botak biksu dari faksi Shaolin rupanya berani melukai adik Jessy-ku sampai seperti ini. Kak Jilson, lebih baik kita langsung bertarung dengan mereka saja, kita beri pelajaran untuk si botak dari faksi Shaolin ini, demi membalaskan dendam adik Jessy-ku!” Tuan muda Ben turun ke arena dengan ringan dan melirik Jessy yang matanya tertutup rapat seperti orang yang koma, ia segera berkata kepada Jilson.

“Selamatkan dia lebih penting.” Sepasang mata Jilson tampak tenang, dia memeluk tubuh mungil Jessy dengan lembut dan turun dari arena.

Ketika Jilson hendak berjalan ke tepi arena, sepasang matanya tiba-tiba berubah tajam dan menoleh ke belakang dan melihat ke arah kursi juri.

“Pak tua, jadi siapa yang memenangkan kompetisi ini?”

“Yang menang adalah jessy dari tim Jilson.” raut wajah wakil pemimpin itu nampak kejam.

Novel Terkait

The Gravity between Us

The Gravity between Us

Vella Pinky
Percintaan
5 tahun yang lalu
Pengantin Baruku

Pengantin Baruku

Febi
Percintaan
4 tahun yang lalu
Cinta Yang Tak Biasa

Cinta Yang Tak Biasa

Wennie
Dimanja
4 tahun yang lalu
Menantu Hebat

Menantu Hebat

Alwi Go
Menantu
4 tahun yang lalu
Dewa Perang Greget

Dewa Perang Greget

Budi Ma
Pertikaian
4 tahun yang lalu
Beautiful Lady

Beautiful Lady

Elsa
Percintaan
4 tahun yang lalu
Spoiled Wife, Bad President

Spoiled Wife, Bad President

Sandra
Kisah Cinta
4 tahun yang lalu
The Comeback of My Ex-Wife

The Comeback of My Ex-Wife

Alina Queens
CEO
4 tahun yang lalu