My Goddes - Bab 392 Unggul

Tuan Muda Ben pun muncul di samping Sandra sambil mengibas kipas putih kearahnya. Di atas udara terdengar suara 'puft'. Kipas putih milik Tuan Muda Ben ini pun sangat tajam bagaikan pedang dan tidak kalah dari senjata kelas atas setelah dipenuhi tenaga dalam. Sandra juga tidak panik, ia mengeluarkan pedangnya dan langsung menghalangi kipas putih Tuan Muda Ben.

Kemudian Sandra memutarkan ujung pedang dan mengarahkan sisi tajamnya kearah Tuan Muda Ben. Tuan Muda Ben segera menutupkan kipas putih di tangannya, lalu meletakkannya di depan untuk menghalangi pedang Sandra.

Ketika pedang Sandra menekan keras kipas putih Tuan Muda Ben. Sandra menekan pedangnya lebih keras lagi, lalu terdengar suara 'Krak'. Seketika rusuk kipas putih milik Tuan Muda Ben mengeluarkan suara garing. Ekspresi wajah Tuan Muda Ben sedikit berubah dan melihat sekilas pedang di tangan Sandra. Sandra pun menekan pedangnya semakin keras.

'Krak', kipas putih Tuan Muda Ben mengeluarkan suara yang semakin besar.

Senjata di tangan Sandra adalah senjata ternama yang bernama Pedang Splendor Virtue, salah satu pedang dari sepuluh pedang legendaris di China. Jangan bilang kipas biasa di tangan Tuan Muda Ben, kalaupun kipas itu adalah pedang kelas atas juga akan ada bekas yang tertinggal jika ditekan sebanyak dua kali oleh Sandra.

Saat ini, rusuk kipas putihnya telah ditembus sepertiga oleh Sandra. Sandra hanya perlu mengeluarkan sedikit tenaga lagi dan sudah bisa langsung mematahkan kipas putihnya di tempat dan melukai tubuhnya pada saat yang sama.

Melihat Sandra yang menekan pedangnya lagi, Tuan Muda Ben pun segera menghilang dari hadapan Sandra. 'Shush', ia pun muncul lagi di belakang Sandra dan datang kearah Sandra sambil mengarahkan kipasnya yang terlipat kepadanya.

Sandra berbalik badan dengan pedangnya.

Tuan Muda Ben segera melenting tubuhnya ke belakang. 'Swak' sebuah cahaya dingin melewati ujung hidungnya. Saat Sandra melontarkan pedangnya lagi, Tuan Muda Ben sudah berada di hadapan Sandra yang sejarak sepuluh meter.

Ia melihat sekilas kipas putih di tangannya dan menyadari bahwa kipasnya telah dipotong oleh Sandra menjadi dua bagian, lalu ia pun membuang kipas putih di tangannya ke tanah. Ekspresi wajah Tuan Muda Ben pun menunjukkan kemarahan.

"Ada sebuah senjata ternama memang berbeda, ya kan?" Tuan Muda Ben melihatnya sambil tersenyum dingin.

Tatapan mata Sandra kosong dan melihatnya dengan tenang.

Gadis ini sama sekali tidak berperasaan, ia juga tidak mengerti cara untuk mengobrol dengan orang lain.

"Tampaknya, aku harus lebih serius lagi untuk bertarung denganmu." 'Swak', sebuah kipas putih muncul lagi di tangan Tuan Muda Ben. Ia pun membuka kipas putihnya dan mengibas pelan dihadapannya.

"……………"

Di sisi ini, Davis sedang membuka lebar mulutnya sambil melihat kipas putih milik Tuan Muda Ben di kompetisi seni bela diri dari sebuah layar besar.

Ia mempunyai sangat banyak kipas...

Satu kompetisi utama ini sangat tenang, sama sekali tidak ada yang berbicara. Semua penonton pun menonton kompetisi dari layar besar dengan tenang.

Pada kompetisi sebelumnya, kemampuan diantara banyak tim memiliki perbedaan yang sangat jauh. Bisa dibilang bahwa situasinya sudah sangat jelas. Hingga babak kedua dimulai, Tuan Muda Ben dan Sandra baru mulai bertarung dengan sesungguhnya.

Kemampuan Sandra berada di Master Tingkat Dewa Lanjutan dan Tuan Muda Ben berada di Master Tingkat Dewa Menengah. Meskipun kemampuan Tuan Muda Ben tidak setinggi Sandra, tetapi ia ahli dalam Jurus Meringankan Tubuh dan pengalaman bertarungnya juga lebih banyak daripada Sandra. Siapa pun ada kemungkinan untuk memenangi kompetisi tersebut, semua ini hanya perlu dilihat dari penampilan mereka dalam kompetisi.

Tuan Muda Ben mengibaskan kipas putihnya sambil melihat Sandra dengan tatapan mata yang semakin serius. Ia melihat dan berjalan mengelilingi Sandra sambil memandang kearah Sandra.

Tatapan mata Sandra masih saja tidak berperasaan, hanya memandangnya dengan sepasang mata yang besar dan kosong.

Tiba-tiba Tuan Muda Ben menutup kipas putih di tangannya dan mengubah dirinya menjadi sebuah bayangan yang muncul di belakang Sandra.

"Kecepatannya..." Gina tercengang setelah melihat layar besar.

"Kecepatannya sudah sebanding dengan Sano." Jilson dan Zoony sana telah selesai bertanding. Mereka sedang duduk di kursi penonton kompetisi dan menonton layar besar yang digantung tinggi di tengah kompetisi.

"Sano? Ia adalah salah satu anggota dari Enam Iblis milik Hito. Bisa-bisanya kemampuan Tuan Muda Ben sudah meningkat ke tahap yang setingkat dengan Sano?" Zoony melihatnya dengan tercengang.

"Ia kan orangku." Jilson tertawa sambil mengeluarkan sebatang rokok dan menyalakannya.

"Pantas, saat di rumah Keluarga Lu kita, Tuan Muda Ben bisa begitu sombong dan berkata bahwa ia bisa menghancurkan Ramon jika dirinya beraksi. Ternyata kemampuan bela dirinya sejago itu dan kecepatannya juga begitu cepat. Bisa-bisanya aku masih memandangnya remeh, ternyata ia adalah seorang master." Cheary duduk sendirian di sub arena dan bergumam sendiri.

Detik ini, ia baru mengetahui betapa jagonya kemampuan bela diri Tuan Muda Ben.

Jago atau tidak kemampuan bela diri Tuan Muda Ben, ia sendiri yang mengatakannya sama sekali tidak berguna. Orang-orang yang menyombongkan dirinya juga tidak ada gunanya. Ia harus membiarkan orang-orang melihat kemampuan dirinya sendiri. Cheary tahu jelas kemampuan Sandra, seorang jenius yang luar biasa dan gila dalam latihan seni bela diri. Tahun ini berusia tujuh belas tahun, saat berusia lima belas tahun, ia sudah berada di Master Tingkat Dewa Lanjutan. Ia sudah diakui sebagai Master Tingkat Dewa Puncak oleh orang-orang dalam lingkungan bela diri. Kemampuannya tidak kalah dari Dua Belas Dewa Emas dan dirinya juga sudah melewati Ayahnya. Ia adalah master terjago di Tim Pendekar Wanita Gangnam.

Namun, Tuan Muda Ben ternyata mampu bertarung dengannya. Itu sudah cukup membuktikan betapa jago kemampuan Tuan Muda Ben.

Ketika Tuan Muda Ben muncul di belakang Sandra, ia pun melompat kearah Sandra sambil menunjuknya dengan kipas putihnya. Sandra pun menghilang dengan cepat, lalu muncul di samping Tuan Muda Ben sambil melontarkan pedang kearahnya.

Tuan Muda Ben menghilang lagi dan muncul di sisi lain Sandra.

Sandra menghilang lagi dan muncul di sisi atas Tuan Muda Ben.

Tuan Muda Ben dengan cepat berubah menjadi sebuah bayangan berlari ke samping Sandra dengan kecepatan yang sangat tinggi. Tepat di saat ia melontarkan kipas putihnya kearah Sandra dengan ganas, Sandra pun memblokirnya dengan meletakkan pedangnya di sisinya. Kemudian Sandra pun berusaha memotong kipas putih di tangan Tuan Muda Ben. Tuan Muda Ben menghilang dengan cepat dan muncul lagi di hadapan Sandra. Entah kapan muncul sebuah kipas lagi di tangan Tuan Muda Ben. Ia pun melontarkan dan menyodok kipas putihnya kearah titik akupunktur di bagian dada Sandra.

Sandra pun melambaikan pedangnya.

'Krak', kipas Tuan Muda Ben patah lagi.

Tatapan mata Tuan Muda Ben tampak kesal, ia pun menggosok jarinya dan sebuah kipas muncul lagi. 'Krak', Sandra melambaikan pedangnya sekali lagi.

Tanpa sadar, Sandra telah mematahkan kipas Tuan Muda Ben sebanyak sepuluh kali lebih .

Setelah mereka berdua bertarung selama dua puluh menit lebih, Tuan Muda Ben pun marah. Ia tiba-tiba merobek bagian dada baju kamuflase militernya dengan keras. Di dalam baju kamuflase militernya masih terdapat lebih dari sepuluh kipas.

Ia pun membuka setelan pakaiannya dan melemparkannya kepada Sandra.

Saat ini, semua kipas putih di baju kamuflase militernya terbang keluar. Setelah kipas-kipas ini terbang keluar, mereka seperti ada nyawa dan langsung membuka secara otomatis, lalu terbang berputar mengelilingi tubuh Sandra yang kecil dengan cepat.

Dan Tuan Muda Ben juga beraksi di saat ini. Ia lari ke hadapan Sandra dan melompat tinggi, lalu menyerang kearah Sandra dengan tenaga dalamnya.

Tatapan mata Sandra masih saja tidak berperasaan, ia pun melihat Tuan Muda Ben dengan pikiran kosong dan membiarkan tubuhnya muncul sebuah tameng berwarna hitam.

Saat ini, lima ekor Black Phoenix naik keatas langit, lalu mengeluarkan suara teriakan dan tangisan kepada Tuan Muda Ben.

Sandra membiarkan sepuluh kipas tersebut menyerang tameng energi Qi sejatinya, sehingga tameng energi Qi sejati dari luar tubuhnya bergetar kasar. Di saat yang sama, ia melawan tenaga dalam Tuan Muda Ben yang menyerbu kearahnya dengan ganas.

'Dukk' Tuan Muda Ben pun ditabrak dengan keras hingga terbang jauh...

Novel Terkait

Mr CEO's Seducing His Wife

Mr CEO's Seducing His Wife

Lexis
Percintaan
4 tahun yang lalu
Awesome Guy

Awesome Guy

Robin
Perkotaan
4 tahun yang lalu
CEO Daddy

CEO Daddy

Tanto
Direktur
4 tahun yang lalu
Love And War

Love And War

Jane
Kisah Cinta
4 tahun yang lalu
Sang Pendosa

Sang Pendosa

Doni
Adventure
5 tahun yang lalu
Mr Huo’s Sweetpie

Mr Huo’s Sweetpie

Ellya
Aristocratic
4 tahun yang lalu
My Enchanting Guy

My Enchanting Guy

Bryan Wu
Menantu
4 tahun yang lalu
Istri Direktur Kemarilah

Istri Direktur Kemarilah

Helen
Romantis
4 tahun yang lalu