My Goddes - Bab 255 Raymond

setelah aku mendapatkan pedang itu, aku belum pernah melatih cara memakai pedang itu. semua karyawan yang ada di perusahaan milik kak Hesti adalah karyawan wanita. aku akan merasa canggung jika tinggal di sini dan membahas masalah proyek perusahaan bersama mereka. lebih baik aku menggunakan waktu ini untuk latihan. pedang ini memiliki seni bela diri yang sangat baik dan dapat digunakan untuk budidaya. jika aku bisa menguasai teknik penggunaan pedang ini, meskipun hanya menguasai setengah dari total kemampuannya, itu cukup bagiku untuk memasuki ranah baru.

rapat akan diadakan pada sore hari. setelah Jilson dan para wanita berjalan memasuki ruang rapat, dia langsung memejamkan matanya ketika melihat Leyli dan desainer Anna sedang menampilkan sebuah gambar pakian dalam. dia pun memejamkan matanya sambil melatih kemampuan penggunaan pedangnya sendiri.

sekarang, mari kita sambut manajer baru dari departemen pemasaran kita, Anita Chen untuk memberi sepatah dua patah kata kepada kita. terdengar suara tepukan tangan dan juga terlihat seorang wanita cantik bangkit dari tempat duduknya. dia menatap semua orang dengan tatapan yang dingin dan juga menanggukkan kepala.

terimakasih atas kepercayaan dari kak Hesti dan juga kak Sara, dan juga para senior serta rekan kerja yang ada di perusahaan ini. perkataan Anita begitu lancar dan terdengar sedikit cuek. Anita tahu kalau pendidikannya sendiri tidaklah tinggi dan tidak bisa dibandingkan dengan para senior dan juga rekan kerjanya. namun dia ingin belajar....

ketika mengatakan itu, dia pun mengarahkan tatapannya ke arah Jilson dan dia pun sedikit menghela nafas ketika melihat Jilson yang sedang memejamkan kedua matanya.

apakah dia tertidur?

Anita terdiam sebentar dan dia sengaja menatap Jilson selama beberapa detik. ketika Anita sedang menatap ke arah Jilson, semua wanita yang ada di ruangan itu juga menatap ke arah yang sama.

melihat aksi Jilson itu, beberapa wanita mulai tertawa dan Sara juga merasa tidak berdaya akan hal itu.

Jilson sedikit keterlaluan.

ini adalah hari pertama Anita Chen bekerja dan wanita ini terkenal akan kecuekannya. meskipun tingkat pendidikan dan juga latar belakang keluarganya tidak bisa dibandingkan dengan wanita yang ada di sini, namun dia sangatlah giat bekerja. dia tidak hanya mendapatkan gelar sarjana ketika bekerja, dia juga mendapat kehormatan dari banyak orang karena dia pernah menggapai juara pertama selama beberapa kali di departemen pemasaran.

kebanyakan wanita yang ada di sini adalah mahasiswi tingkat S2 ataupun yang telah mencapai tingkat pendidikan doktor. mereka memiliki gaji tahunan sebesar miliyaran rupiah. Anita sangatlah hebat karena bisa mencapai tingkat pekerjaan yang setinggi ini.

meskipun Jilson adalah saudara dari kak Hesti dan dia bisa mendapatkan gaji yang sama seperti Hesti, namun dia juga tidak boleh meremehkan Anita seperti ini.

bagaimana pun, Anita juga termasuk atasan baru baginya. dia malah tertidur pada hari pertama Anita bekerja, bukankah ini sengaja untuk mencari masalah?

manajer Jilson sepertinya tidak begitu suka pada Anita. dia merasa dirinya adalah saudara kak Hesti dan dia merasa dirinya akan mencapai jabatan sebagai manajer baru di departemen pemasaran? dia pastilah merasa tidak puas pada Anita. ini pastilah akan sangat seru............ wanita-wanita di perusahaan itu mulai bergosip dan menertawakan Jilson dan Anita secara diam-diam.

manajer Jilson. Anita tetap mendaratkan pandangannya ke arah Jilson.

Jilson tetaplah melatih kemampuan menggunakan pedangnya dengan hati yang damai dan dia tidak menghiraukan semua hal yang tengah terjadi di dalam ruang rapat tersebut.

manajer Jilson! Anita terlihat sedikit marah.

hm? Jilson perlahan membuka matanya dan menatap Anita dengan terkejut.

ini bukanlah perusahaannya sendiri dan dia juga tidak bekerja di bidang yang tepat. dia merasa kesulitan ketika berada di perusahaan ini, dia hanya ingin tidur. dia benar-benar merasa bosan dan dia pun memilih untuk melatih kemampuan pedangnya ketika rapat di mulai.

manajer Jilson, kamu dan aku sama-sama merupakan pemimpin di departemen pemasaran. aku merasa kalau kita masih harus banyak belajar di bidang ini dan mengumpulkan lebih banyak pengalaman. kita harus memulainya dari awal. pukul 9 pagi besok, aku harap kamu bisa sampai dalam waktu yang tepat di sebuah toko bermerek pada pusat perbelanjaan yang ada di sekitar perusahaan kita untuk mengetahui dengan jelas keperluan setiap pelanggan. kata Anita dengan cuek kepada Jilson.

kamu ingin aku pergi denganmu untuk menjual bra? Jilson langsung mengerti akan maksud dari Anita.

benar, kita berdua adalah manajer departemen pemasaran, bukankah kamu harus pergi denganku? tanya Anita.

menjual bra adalah pekerjaan wanita, bagaimana mungkin seorang pria sejati seperti aku bisa melakukan hal ini? lelucon seperti apa yang kamu katakan tadi? kamu menyuruh aku yang merupakan ketua dari tim pasukan Teanokobe untuk menjual bra? Jilson tidak menyangka kalau Anita akan mempersulit dirinya. dia merasa begitu marah akan hal ini.

kamu boleh memilih untuk tidak pergi, aku akan pergi ke sana sendirian. Anita lalu menatap Jilson dengan cuek dan pergi dari ruang rapat tersebyt.

ketika Anita pergi, semua orang juga bubar dan tersisa dia sendiri yang tengah menghayal di sana.

dia merasakan sebuah amarah di dalam hatinya yang tidak bisa dia lampiaskan. dia adalah seorang presdir perusahaan teanokobe dan juga merupakan ketua dari tim pasukan Teanokobe. kenapa dia sekarang malah harus berhubungan dengan para pekerja biasa ini?

namun ada gunanya ketika berhubungan dengan para wanita ini. sebelumnya dia diserang di pertengahan laut karena kekuatan para bawahannya semakin menguat dan bagian internal pasukan Teanokobenya sendiri mengalami masalah yang sangat rumit. dia sudah terbiasa akan jabatannya yang tinggi dan tidak pernah menghiraukan para bawahannya. hingga dirinya dikhianati oleh bawahannya, dia pun tersadar kalau semua ini sudah terlambat.

Fendi bisa melampauinya karena Fendi terlahir sebagai orang biasa dan dia tidak memiliki kemampuan bertarung yang tinggi. dia hanya lihai dalam menarik perhatian semua orang.

dia seketika tersadar kalau Fendi bisa menggapai keberhasilan karena diantara mereka berdua terdapat sedikit perbedaan dan ini merupakan titik beda dari mereka.

senyuman pun perlahan menghiasi wajahnya.

hal mencuri perhatian semua orang terlihat sedikit lebih bermakna sekarang. wanita sangatlah teliti dalam segala hal. jikalau dia bisa mengalahkan semua wanita ini, apakah Winni, Feri, Benny dan beberapa orang lainnya masih termasuk lawan baginya?

baiklah, aku akan melayani kalian untuk bermain!

malam ini, ketika dia kembali ke perusahaan teanokobe untuk beristirahat, dia melihat Roy, Susi dan tuan muda Ben sedang bermain ponsel. dia hanya melihat Ardham dan Leo sedang latihan saja.

pada keesokan harinya, dia bersiap-siap untuk pergi ke toko bermerek yang telah ia janjikan bersama Anita Chen. sebelum pusat perbelanjaan itu dibuka, Anita sedikit terkejut melihat keberadaan Jilson di sana.

Jilson memakai busana jas yang sangat formal dan tersenyum kepada Anita. Anita tiak berkata apapun dan hanya menatap dua karyawan wanita yang sedang menyusun barang di dalam toko sambil menunggu pelanggan datang untuk berbelanja.

seorang pria menjual bra bukanlah hal yang aneh, namun menjual bra di pusat perbelanjaan termasuk hal yang sangat aneh. ketika Jilson berdiri ditengah toko yang menjual bra, dia pun menarik perhatian beberapa karyawan dari toko lain. beberapa wanita yang hendak membeli bra juga sedikit terkejut ketika melihat keberadaan Jilson di sana. mereka pun menatap Jilson secara diam-diam ketika mereka sedang memilih bra. mereka merasa kalau pria ini mengalami gangguan jiwa.

Jilson tidak menghiraukan tatapan mereka. dia tetap bersikap kokoh meskipun semua orang menatapnya engan remeh.

menyuruh Jilson untuk menjual bra di toko ini merupakan sebuah hukuman ringan dari Anita untuknya karena Jilson yang tidak menghormati atasannya.

pada pukul 3 sore, Anita melihat Jilson telah berdiri sepanjang hari di sana. dia merasa hukuman ini sudah cukup baginya. ketika Anita hendak menyuruh Jilson pergi dari tempat ini, dia melihat seorang pria muda berpakaian formal membawa segerombol orang datang menghampirinya.

Jilson, lama tidak bertemu. pria muda itu berumur sekitar 27 tahun. dia terlihat ganteng, pakaiannya terlihat mewah dan nada bicaranya terhadap Jilson terdengar sedikit aneh.

suara tersebut tidaklah terdengar asing.

ekspresi wajah Jilson menjadi cuek ketika menatap wajah pria muda itu.

pria muda itu adalah putra pertama di keluarga Lee. dia adalah putra dari keluarga pamannya dan merupakan konsorsium keluarga Lee, Raymond.

Raymond sudah tahu kalau Jilson tengah bekerja di perusahaan milik Hesti.

Novel Terkait

See You Next Time

See You Next Time

Cherry Blossom
CEO
5 tahun yang lalu
Adore You

Adore You

Elina
Percintaan
4 tahun yang lalu
Step by Step

Step by Step

Leks
Karir
3 tahun yang lalu
Diamond Lover

Diamond Lover

Lena
Kejam
4 tahun yang lalu
Mr. Ceo's Woman

Mr. Ceo's Woman

Rebecca Wang
Percintaan
3 tahun yang lalu
My Greget Husband

My Greget Husband

Dio Zheng
Karir
3 tahun yang lalu
Love And Pain, Me And Her

Love And Pain, Me And Her

Judika Denada
Karir
4 tahun yang lalu
Anak Sultan Super

Anak Sultan Super

Tristan Xu
Perkotaan
3 tahun yang lalu