My Goddes - Bab 842 Seorang Diri Melawan 100 Ribu Orang

Jilson Lee sejak awal sudah tahu sifat licik Convinus, sudah berapa lama Jilson Lee menjalani hidup seperti ini, dan Convinus baru menjalani beberapa tahun saja? Saat dia melihat Convinus dengan penampilan manusia serigala berlari ke arah dia, kemudian melihat para preman yang mengejar di belakang Convinus sudah tahu dengan rencananya.

Convinus adalah Master Tingkat Kultivator Menengah, di dunia ini selain dari Wren, hanya kemampuan seni bela diri mereka paling tinggi.

Apa dia bisa tidak mengalahkan semua preman ini hingga dikejar para preman ini di gunung?

Jika dia benar-benar tidak bisa mengalahkan semua preman ini dan dikejar preman ini mengelilingi gunung, dia jelas-jelas tahu Jilson Lee dan lainnya di depan villa, jika dia tidak sengaja merusak rencana bertarung Jilson Lee, dia bisa membawa para preman itu ke tempat lain, tetapi kenapa mau membawa mereka ke sini?

Jadi Jilson Lee menggunakan rencana Convinus untuk melawannya, dia pura-pura melebih-lebihkan kemampuan Convinus, terkejut saat Convinus berlari ke arahnya dan menanyakan kenapa dia dipukul hingga begitu tragis.

Lalu melihat ekspresi Tuan Muda Ben dan Tommy yang marah, ekspresi dingin Ardham, mungkin mereka belum menyadarinya, mereka mengira Convinus benar tidak bisa mengalahkan para preman ini maka berlari kemari.

Convinus adalah orang yang temperamen, dia sama seperti Tuan Muda Ben. Dia pura-pura merendahkan Convinus, meremehkan Convinus menggunakan beberapa patah kata. Tuan Muda Ben dan Ardham ikut memprovokasi, jadi Convinus tidak tahan dan mengatakan kebenaran masalah ini.

Vannie Han benar sangat marah.

Dia adalah wanita yang melakukan kerjaan jelas, dia hanya menyukai yang berkemampuan kuat, dewasa, dia tidak suka ada yang sembarangan bercanda saat sedang serius. Kini Convinus demi sebuah taruhan yang kurang kerjaan membawa sepertiga bawahan dari Richie Yehenara kemari. Vannie Han hanyalah wanita yang biasa saja, dia tidak bisa kemampuan seni bela diri, sebelum usia 26 tahun dia selalu berada di sekolah, sejak tamat sekolah dia bekerja di Parlemen International, dia sama sekali tidak pernah melihat situasi seperti ini.

Semua preman ini masing-masing memiliki submachine gun, jika senapan mereka ada yang tertembak tiba-tiba, maka semua preman di depannya akan menembak. Saat para preman ini menembak, maka Vannie bisa meninggal, Jilson Lee meninggal, semua yang di sini akan meninggal.

Sampai saat itu mereka tidak hanya tidak bisa mengalahkan Richie Yehenara, mereka bahkan bisa semuanya meninggal di sini.

Meskipun dia yang dari dulu tidak suka dengan kekerasan, sebagai seorang doktoral juga tidak tahan untuk memukul Convinus.

"Convinus, kamu terlalu keterlaluan. Aku sudah salah menilaimu." Ardham menggelengkan kepala dengan ringan.

"Aku akan bantu kalian mengalahkan mereka, kenapa kalian begitu panik?" wajah Convinus tiba-tiba menjadi kemerahan dan berteriak dengan keras.

"Apa kamu bisa mengalahkan 100 ribu pasukan?" Ardham bertanya.

"Kamu lawan 10 ribu, aku lawan 10 ribu, Jilson Lee lawan 10 ribu, Tuan Muda Ben juga melawan 10 ribu, bawahan kita sudah bertarung dengan Richie Yehenara, dia bukan lawan Gisel, jadi dia akan dikalahkan Gisel dalam waktu yang tidak lama. Asalkan mereka sudah mengalahkan Richie Yehenara, maka mereka pasti akan datang membantu kita, karena mereka semua juga adalah Master yang hebat." Convinus berkata.

"Sh*t, baru buka mulut langsung bilang lawan 10 ribu, kamu kira melawan 10 ribu orang itu gampang? Kamu memang gampang dalam membahasnya, bagaimana jika kamu coba melawan? Kamu kira sedang main catur?" Tuan Muda Ben memarahinya.

"Jadi apa yang kamu inginkan?" Convinus bertanya.

"Aku ingin memenggal kamu dan dijadikan sebagai stemboat daging anjing untuk dimakan." wajah Tuan Muda Ben tidak berhenti berkeringat melihat 100 ribu preman di depan mata.

"Sudahlah." Jilson Lee mengayunkan tangan dengan ringan.

"Kak Jilson, si Convinus sedang mempermainkan kita. Satu orang melawan 10 ribu orang, kita memang bisa membodohi mereka saja, tapi hanya membodohi saja. Setelah kita melawan mereka beberapa kali, jika energi Qi sejatu sudah habis maka harus kabur. Apakah kamu benar mau 1 orang melawan 10 ribu seperti yang dikatakannya? Meskipun kita 1 banding 100 juga hanya bisa mengalahkan 50 ribu saja. Mereka masih ada sisa 50 ribu lagi, jadi siapa yang melawan, apakah suruh orang biasa seperti Vannie Han untuk melawan?" Tuan Muda Ben bertanya.

"Aku satu orang melawan 100 ribu." Jilson Lee berkata.

“…………” Tuan Muda Ben, Convinus, Tommy, Ardham dan Vannie Lim melihatnya dengan melebarkan matanya.

"Jilson Lee, kamu jangan membual. Jika kamu bisa melawan 100 ribu, maka aku Convinus memberikan kepalaku kepadamu." beberapa detik kemudian Convinus melihatnya dengan menyipitkan matanya.

"Bagaimana kalian ikut Richie Yehenara?" Jilson Lee tidak memedulikan Convinus, dia melihat ke para preman di depan.

Para preman saling bertatapan, mereka tidak mengerti apa maksud Jilson Lee.

Jilson Lee menyalakan sebatang rokok dan menatap mereka dengan diam-diam.

"Namaku Jilson Lee, aku adalah Master Tingkat Kultivator Menengah, pemimpin empat raja tentara di dunia tentara bayaran, hubungan Golden Triangle Segitiga Emas denganku lumayan baik, Wilber, Jade dan Malvis yang seumuran denganku adalah teman baikku, bos kejahatan paling besar di Asia Tenggara si Hito adalah saudaraku, bersamaan juga aku adalah wakil ketua Parlemen International, sekarang adalah Jenderal Besar yang mendapat tugas dari Amerika Utara untuk berperang dengan Fendi."

"Villa ini sudah dikepung oleh pasukan tentara China. Alasan mereka tidak menyerang kalian karena aku pernah mengatakan kepada pihak pasukan tentara China jika aku yang akan menyerang kalian. Dan juga aku memiliki banyak bawahan, aku tidak membawa bawahanku menyerang kalian karena aku tidak ingin ada banyak yang meninggal dan terluka, jika boleh aku harap kita bisa bernegosiasi dan menyelesaikan masalah ini dengan damai." Jilson Lee berkata.

Para preman melihat Jilson Lee dengan mengerutkan alis, mereka sedikit tidak mengerti maksud Jilson Lee.

"Turunkan senjata kalian dan menyerah saja." Jilson Lee menghisap rokok dengan dalam, kemudian dengan serius menatap para preman berkata, "Kalian semua memiliki kejahatan, kalian diundang oleh Richie, masuk ke China secara ilegal adalah sebuah tindakan kejahatan. Dan juga kalian semua memiliki senjata api, ini juga sebuah kejahatan. Sekarang kalian sedang menodongkan senapan berhadapan dengan kami, mungkin saja kalian bisa membunuh kami, tetapi jika kamu membunuh kami, maka itu juga sebuah kejahatan."

"Jika aku dibunuh kalian, maka aku tidak bisa mengalahkan Richie Yehenara dan tidak bisa menolong sandera yang berada di dalam villa, saat itu pasukan China akan menyerang kalian. Awalnya menggunakan bom dahulu untuk meledakkan vila dan menewaskan 90% dari kalian, kemudian ada pasukan yang resmi masuk ke dalam vila untuk menyelesaikan sisa yang masih hidup."

"Tetapi jika sekarang kalian melepaskan senapan dan menyerah, maka semuanya akan berbeda. Kalian jangan lupa jika sekarang kalian semua adalah orang asing di China. Jika kalian mau menyerah dengan baik-baik, maka China tidak akan sembarangan menghukum kalian dan bisa mengantar kalian kembali ke negara kalian sendiri, lalu menyerahkan kepada negara kalian sendiri yang menghukum. Lalu bagaimana dengan hukum negara kalian sendiri, mungkin kalian sangat jelas. Kalian memiliki 300 ribu orang, apakah negara kalian sanggup menahan jumlah orang sebanyak kalian ini? Jadi selagi kalian belum melakukan masalah besar, maka menyerah saja, mungkin kalian masih punya sebuah jalan hidup. Tetapi jika kalian membunuh aku, maka kalian semua tidak bisa hidup. Pasukan tentara China juga tidak akan membiarkan kalian begitu saja, bawahanku juga tidak bisa membiarkan kalian, jadi pikirkan baik-baik saja." Jilson Lee tersenyum.

“…………” para preman menahan submachine gun dengan erat, kemudian melihat Jilson Lee sambil mengerutkan alis.

Semua yang dikatakan Jilson Lee sangat masuk akal.

Apakah mereka benar mau menyerah terhadap Jilson Lee?

"Song, sebelumnya sepertinya kita pernah mengatakan jika kali ini kita bisa aman dan tidak ada masalah apapun, maka kita bisa kembali ke Thailand dan hidup dengan tenang menjadi orang baik." Nai berpikir kemudian berkata dengan teman di sampingnya.

"Jika kita melepaskan senjata dan menyerah, mungkin kita masih ada kesempatan." Song berpikir kemudian membuang submachine gun di tangannya.

Setelah Song membuang submachine gun di tangannya, Nai dan sekelompok besar preman yang terkejut juga membuang submachine gun di tangan mereka setelah berpikir.

Kemudian semakin banyak preman yang membuang submachine gun mereka.

Di seluruh Villa Yehenara, para preman membuang senjata mereka.

Saat para preman melemparkan senjata mereka dan memilih untuk menyerah terhadap Jilson Lee dan membukakan sebuah jalan besar kepada Jilson Lee, Vannie Han memelototi Jilson Lee dengan mata yang melebar.

Inilah yang dikatakan Jilson Lee sendiri melawan 100 ribu orang.

Novel Terkait

Cinta Di Balik Awan

Cinta Di Balik Awan

Kelly
Menjadi Kaya
4 tahun yang lalu
The Break-up Guru

The Break-up Guru

Jose
18+
4 tahun yang lalu
Precious Moment

Precious Moment

Louise Lee
CEO
3 tahun yang lalu
Cintaku Yang Dipenuhi Dendam

Cintaku Yang Dipenuhi Dendam

Renita
Balas Dendam
4 tahun yang lalu
Now Until Eternity

Now Until Eternity

Kiki
Percintaan
5 tahun yang lalu
Penyucian Pernikahan

Penyucian Pernikahan

Glen Valora
Merayu Gadis
3 tahun yang lalu
Mr Huo’s Sweetpie

Mr Huo’s Sweetpie

Ellya
Aristocratic
3 tahun yang lalu
1001Malam bersama pramugari cantik

1001Malam bersama pramugari cantik

andrian wijaya
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu