My Goddes - Bab 35 Ethan Yang Sombong

di klub seni bela diri milik Jilson. seluruh jadwal perkuliahan diuniversitas sudah selesai pada siang hari. setelah para mahasiswa selesai menyantap makan siang, mereka pun ingin melatih tubuh mereka. klub seni bela diri pun mulai didatangi oleh orang orang.

mereka hanya melakukan olahraga sederhana di klub bela diri ini sambil mengintip kearah salah satu wanita cantik yang ada di klub bela diri itu juga.

" putar pinggang, putar pinggang kamu ketika ingin meninju. putaran kepalan tangan merupakan titik standar gerakan." Tommy berdiri disamping wanita cantik itu dan meletakkan tangannya pada pinggang wanita itu. dia juga diam diam mencium aroma parfum wanita itu.

wanita cantik ini adalah Luna, dia belum pergi setelah bertemu dengan Jilson tadi. dia ditahan oleh Tommy untuk melakukan latihan disini. sifat Tommy terlihat sedikit murahan, dia sangat lihai dalam berbicara, sambil menahan pinggang Luna, dia pun sambil memberi bisikan kecil kepada Luna, " nona Luna, ayahku dan ibumu adalah rekan kerja. aku pernah magang di departemen ibumu. aku dan ibumu juga bisa dikatakan sebagai rekan kerja, aku sudah pernah melihat mobil audi A4 milik ibumu. keluargamu merupakan keluarga ternama didepartemen kami."

" bagaimana menurutmu tekhnik pengajaranku? sebenarnya kalau wanita cantik sepertimu mengikuti pelatihan bela diri, kamu tidak perlu pergi membentuk badan lagi. namun khawatir kalau kamu ketemu dengan para kaum mesum. bagaimana kalau kamu diteror oleh kaum mesum? lagipula keluarga kalian begitu kaya, bagaimana kalau kamu membayarku untuk memberimu pelatihan agar bisa kamu gunakan jika kamu bertemu dengan kaum mesum nantinya?"

" aku tidak takut akan kaum mesum, aku sudah mempunyai pelindung." kata Luna sambil menatap kearah Ethan.

Ethan memakai celana jeans dan juga baju kaos berwarna putih ditambah lagi jas bergaya eropa. dia langsung mengangka kepalanya ketika mendengar perkataan Luna.

dia dan Luna sama sama merupakan keturunan orang kaya. namun dia sangat merendah ketika berada didepan orang kalangan bawah seperti Tommy dan Jilson.

" pelindung seperti dia? dia tidak bisa mengalahkanku." sahut Tommy.

di aula seni bela diri ini terdapat dua buah kursi guru, masing masing kursi itu diduduki oleh Jilson dan Ethan. Jilson yang tadinya masih menutup mata untuk beristirahat itu pun seketika membuka mata ketika mendengar perkataan Tommy. ekspresinya pun berubah dan dia seketika batuk. dia lalu menatap Tommy dengan tatapan tidak berdaya. dia merasa tidak ada artinya memiliki teman seperti itu yang membuat dirinya malu didepan umum. sangat jelas kalau pria disampingnya itu sangatlah menyayangi Luna. Tommy malah berani bersikap sombong didepan Luna. dia benar benar tidak takut dipukul.

" hei gemuk, apa yang kamu katakan!" kata Ethan sambil beranjak dari tempat duduknya.

seperti yang diduga, ekspresi wajahnya berubah drastis ketika mendengar perkataan Tommy.

" pria lemah, kenapa rupanya kalau aku mengataimu? kalau kamu tidak senang, mari bertarung?" Tommy berkata dengan begitu tidak segan. dia lalu memperlihatkan otot tangannya yang terlihat besar itu.

" baiklah, tunggu saja!" kata Ethan dengan ekspresi yang buruk sambil kembali duduk kekursi guru itu.

meskipun dia ada Tommy adalah orang biasa, namun orang biasa juga terbagi atas orang biasa yang kuat dan lemah. Tommy memiliki tinggi badan sekitar 175cm, berat badan 87,5 kg. sedangkan Ethan memiliki tinggi badan sekitar 180cm, berat badan 65kg. lagipula Tommy sudah membuka klub seni bela diri ini dan telah berhasil melatih beberapa murid bela diri. jikalau mereka benar benar bertarung, Ethan pasti akan kalah.

" dasar orang barbar." kata Ethan karena tidak ingin memalukan dirinya sendiri didepan Luna.

" dasar pria lemah." kata Tommy dengan tatapan tidak puas kepada Ethan.

" sudahlah, jangan bertengkar lagi. Tommy, bagaimanapun ayahmu dan ibuku adalah rekan kerja, kamu dan ibuku juga merupakan rekan kerja. sekarang kamu sudah membuka klub seni bela diri ini, aku akan mendukungmu. aku akan membayar biaya pelatihan ini. namun aku tidak memiliki uang sebesar 30juta sekarang, aku hanya membawa 10juta. aku akan membayar DP terlebih dahulu, selebihnya akan aku bayar besok." kata Luna sambil mengeluarkan ponselnya untuk mentransfer uang itu.

Luna memiliki banyak uang. melihat Tommy yang bisa mendapatkan uang dari Luna itu, Jilson hanya menatapnya dengan tatapan penuh kagum. Tommy juga tidak menyianyiakan tatapan kagum dari Jilson, setelah dia menerima DP sebesar 10juta dari Luna, dia pun berkata kepada Ethan, " pria lemah, apakah mau ikut pelatihan bersama? kamu begitu kurus, kamu harus belajar sedikit tekhnik bela diri dari aku. kalau tidak kamu pasti akan habis dihajar kedepannya."

" hei gendut, aku sudah emosi ketika melihat kamu, bagaimana mungkin aku menghabiskan uang untuk belajar darimu?" kata Ethan dengan ekspresi yang sadis.

" sudahlah, lagipula kamu juga tidak sanggup mempeajari ini. sangat jelas kalau kamu sangat menginginkan seluruh harta dari keluarga Luna dan hanya ingin menjadi seorang pria lemah saja. akan kukatakan sejujurnya, klub ini hanya mengizinkan para murid yang telah membayar uang latihan masuk kedalam. kalau kamu tidak ingin membayar uang pelatihan, kamu tidak usah ikut masuk lagi jika Luna ingin melakukan latihan bela diri kedepannya. apakah kamu mengerti?" kata Tommy.

" sh*t, kamu kira aku tidak punya uang? ini adalah uang pelatihan ku, aku juga akan menanggung biaya pelatihan Luna. kembalikanlah biaya DP Luna sebesar 10juta itu!" kata Ethan dengan penuh amarah. dia lalu mengeluarkan ponselnya dan mentransfer uang kepada Tommy.

Tommy dengan gampangnya berhasil mendapatkan 60juta dari Ethan.

melihat tatapan Jilson yang penuh kagum itu, Tommy tersenyum sombong. kelebihan terbesarnya adalah bersikap murahan, tidak ada yang bisa membandinginya. dia masih belum menawarkan pakaian latihan dan juga perlengkapan lainnya kepada Luna. kalau tidak, dia akan mendapatkan lebih banyak uang lagi.

Luna menatap kearah Jilson dengan ekspresi yang sombong. dia adalah putri dari keluarga kaya dan dia selalu dikelilingi oleh teman yang baik. dia tidak pernah memikirkan masalah uang, dia rela menghabiskan uang asalkan hal itu bisa membuatnya sombong. dia suka berteman dengan orang miskin seperti Tommy, karena sifat kekampungan Tommy bisa membuatnya merasa senang. lagipula Tommy tidak takut berantam, jikalau dia ditindas diluar sana, dia bisa mencari Tommy untuk membantunya.

relasi sangatlah penting.

tentang Jilson, jika Jilson memiliki setengah kemampuan dari Tommy, mungkin Luna akan mempertimbangkan untuk menjadi teman Jilson, meskipun tidak untuk menjadi pasangan. namun dia sama sekali tidak bisa berantam, tidak memiliki uang juga. bahkan Jilson mungkin tidak sanggup membeli pakaian olah raga bermerek Kappa yang sedang dikenakan Tommy itu. benar benar tidak menarik perhatian. maaf, bukan aku yang terlalu sombong, hanya saja aku tidak ingin mencari teman yang menyusahkan.

" Tommy, ajari aku cara meninju." kata Luna kepada Tommy dengan tersenyum.

di klub ini, Tommy memiliki 10murid bela diri. jikalau mereka semua bergabung untuk berantam, pastilah bukan merupakan kekuatan yang kecil.

tidak buruk.

murid di klub seni bela diri itu tidak mengenal Jilson dan sama sekali tidak ada orang yang berbicara dengannya. Luna dan Ethan juga meremehkan Jilson, ini membuat Jilson merasa diasingkan.

setelah duduk beberapa saat, dia pun berdiri dan pindah ke bagian tengah ruangan untuk melatih tenaga dalamnya.

" jurus aneh apa yang sedang dilatihnya itu?" kata semua orang dengan pelan ketika melihat tingkah Jilson.

10menit kemudian, sekelompok orang datang dengan seram. mereka datang dengan mobil mobil mewah seperti Mercedes ML, BMW X5, Porsche911, beberapa mobil itu berhenti didepan pintu klub seni bela diri itu. sepasang pria dan wanita pun berjalan dari tengah mobil itu.

mengenakan seragam silat serba putih dan juga mengikat rambut dengan pita hitam. Sonny berhasil menendang salah satu papan yang dipegang oleh salah satu bawahannya hingga patah, " hei gendut, aku menyuruhmu menutup klub ini dalam 3 hari, siapa yang menyuruhmu tetap membuka klub ini?"

" bukankah kamu bilang 3 hari? ini masih hari kedua....." kemarin malam, Tommy sudah dihajar habis habisan oleh Sonny. dia pun pucat ketika melihat Sonny membawa sekelompok orang datang dengan mobil mobil mewah dan juga masuk dengan aura yang seram.

dia sadar kalau dia telah melakukan kesalahan tidak hanya kepada seorang murid taekwondo, dan juga kepada seorang orang kaya generasi kedua.

" yang aku bilang itu dalam 3 hari, aku tidak mengatakan 3 hari lagi. aku sangat tidak puas kalau melihat klub ini masih beroperasi, mari kita lanjutkan perkelahian kita." kata Sonny dengan cuek.

" bro, bolehkah kita tidak usah berkelahi? aku tidak ingin melukaimu, kita hari ini tidak usah berantam dan bagaimana kalau kita membicarakan logika saja?" kata Tommy dengan gemetaran dan juga wajah yang pucat.

" tidak usah omong kosong lagi, aku tidak punya banyak waktu." kata Sonny dengan cuek.

"........" setelah mendengar perkataan Sonny, tatapan Tommy dipenuhi kekecewaan dan dia menatap kearah Jilson yang sedang duduk diam melatih tenaga dalam itu.

awalnya Tommy masih ingin mencari uang selama satu hari ini lagi, setelah itu dia akan melarikan diri bersama uang uang itu dan pergi ke pusat kota untuk membuka klub bela diri baru disana. sekarang dia sudah kembali didatangi pada hari kedua. ini semua harus menyalahkan Jilson, kalau dirinya kembali dihajar oleh Sonny hari ini, tidak hanya Luna dan Ethan yang akan meminta balik uang mereka, mungkin saja seluruh murid disini juga akan melakukan hal yang sama.

sudah datang?

mengedipkan matanya perlahan, Jilson pun tersenyum tipis. datang diwaktu yang tepat, jika dia menghajar bocah sombong itu lebih awal, maka dia juga bisa kembali lebih awal untuk menemani Monika.

" tunggu sebentar!" kata Ethan ketika melihat Jilson yang hendak bangkit berdiri.

" hm?" Jilson membuka matanya perlahan.

" aku mengenal mereka semua. mereka adalah tuan tuan besar dikota besar ini. mereka adalah tuan Sonny, tuan Kris, tuan Yoni, nona Lisa dan juga nona Stella!" kata Ethan ketika melihat jelas beberapa orang itu. dia lalu segera menghampiri mereka dan menatap Tommy dengan sombong.

kebetulan sekali, ternyata Tommy telah melakukan kesalahan kepada para tuan tuan besar dikota ini. mari kita lihat bagaimana kalian mati hari ini!

Novel Terkait

Lelaki Greget

Lelaki Greget

Rudy Gold
Pertikaian
4 tahun yang lalu
Wonderful Son-in-Law

Wonderful Son-in-Law

Edrick
Menantu
4 tahun yang lalu
Sederhana Cinta

Sederhana Cinta

Arshinta Kirania Pratista
Cerpen
5 tahun yang lalu
You Are My Soft Spot

You Are My Soft Spot

Ella
CEO
4 tahun yang lalu
Innocent Kid

Innocent Kid

Fella
Anak Lucu
4 tahun yang lalu
The Winner Of Your Heart

The Winner Of Your Heart

Shinta
Perkotaan
5 tahun yang lalu
Cinta Presdir Pada Wanita Gila

Cinta Presdir Pada Wanita Gila

Tiffany
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Behind The Lie

Behind The Lie

Fiona Lee
Percintaan
4 tahun yang lalu