My Goddes - Bab 628 Fendi Yang Putus Asa

Tidak peduli bagaimanapun Fendi menjilat dan meminta, mana mungkin Jilson memberikannya buku kultivasi tao teratas?”

Dewa Iblis Kelima yang master tingkat xianxia lanjutan saja sudah sangat sulit dihadapi, walaupun ilmu bela dirinya tinggi, tapi dia sombong, dibandingkan Dewa Iblis Kelima, Fendi jauh lebih pintar daripadanya, walaupun sementara Fendi tidak sebanding dengan Jilson, tapi setiap kali dia melakukan kesalahan akan mengintropeksi dan mengoreksi diri, berkembangnya sangat cepat sampai membuat orang salut.

Kalau Fendi mendapat buku kultivasi tao teratas, dia akan menjadi tidak ada tandingannya, dialah ajaran sesat yang paling sulit dilawan.

Jadi setelah Fendi mengganggu Jilson sebentar, Jilson sama sekali tidak memberikannya.

“kak Jilson, kamu dari awal sampai akhir merahasiakan sesuatu dariku, kalau begini, kita tidak akan bisa jadi teman lagi.” Lingkar mata Fendi menjadi hitam, melihat Jilson dengan tatapan yang mengerikan.

“........” Jilson tidak bicara.

“benar tidak boleh memperlihatkannya padaku? Walaupun hanya setengah buku pun tidak apa.” Fendi bicara lagi.

“kalau ingin buku kultivasi tao teratas, pergi dapatkan sendiri.” Kata Jilson.

“oke, kamu hebat, kamu sangat hebat!” Fendi menunjuk Jilson.

Saat bicara, tiba-tiba pintu kantor Jilson dibuka oleh Monika. Monika tampaknya tidak suka Jilson mengobrol banyak dengan Fendi, dia sengaja masuk untuk memutus obrolan Jilson dan Fendi, “hari ini Angel diurus oleh Tommy, dia sudah masak di rumah, sekarang sudah waktunya makan siang, apa kamu ingin pulang makan dengan kami?”

“ya, aku akan pulang makan dengan kalian.” Jilson seperti mendapat pengampunan, hatinya berpikir Monika semakin lama semakin pengertian, bisa masuk menolong dirinya karena tahu dirinya dalam masalah.

Dia adalah orang yang tidak suka basa-basi, kalau Fendi lebih tidak tahu malu dan terus menggunakan taktik padanya, akhirnya mungkin dia akan benaran memberikan buku kulvitasinya pada Fendi.

Kalau orang lain yang masuk, walaupun sahabat Jilson yang masuk, dengan sikap Fendi yang kasar dan angkuh pasti akan memarahinya, melihat Monika masuk, walaupun raut wajah Fendi tidak terlalu bagus tapi juga tidak bilang apa-apa.

Melihat Bella dan Rocky masih menunggu dengan sekelompok bodyguard, mood Fendi tidak bagus, dia melampiaskannya pada Bella dan Rocky, “Bella, kamu suka Jilson atau aku? Kalau kamu suka Jilson, aku bisa memberikanmu pada Jilson.”

“aku sudah bersama denganmu, mana mungkin masih suka Jilson?” kata Bella.

“kalau begitu bagus, kalau kamu menyukaiku, lain kali jangan cari masalah lagi dengan Jilson. Jilson berguna untukku, aku tidak bisa membiarkanmu mengganggunya, juga tidak suka wanitaku terus menempeli pria lain, paham?” kata Fendi.

“paham.” Bella menganggukan kepala dengan nurut.

“kamu juga, marga Niu, aku yang menangkat Geng Bambu dan melindungi ratusan nyawa Keluarga Niu kalian, sudah kelamaan hidup enak, lupa dengan marga sendiri ya? Orang besar seperti Jilson, apa kamu berhak mengusiknya?” tanya Fendi.

“Tuan Fendi, junior tidak berani menyinggungnya, kedatangan junior kali ini tidak ada maksud untuk mencari masalah dengan paman, hanya ingin mendekatkan diri dengan paman, berhubungan baik dengan paman.” Rocky langsung bercucuran keringat.

“bodoh!” Fendi memaki Rocky lagi, dan memelototi Raymond.

Dilihat dengan tatapan mengerikan oleh Fendi, hati Raymond tiba-tiba merasa dalam bahaya besar.

Habislah.....

Tidak disangka Jilson juga punya hubungan tidak jelas dengan Bella sang nona pertama di Hongkong, dan lagi tuan muda Geng Bambu yang pertama di Hongkong juga keponakannya Jilson, ada juga Fendi yang paling terkenal di dunia internasional, ternyata juga temannya Jilson, selama kehidupannya ini, mungkin selamanya tidak akan bisa mengejar bayangan Jilson, selamanya tidak akan bisa memanjat keatas Jilson.

Dia dan Jilson adalah saudara dekat, kakak beradik dari satu keluarga, kalau Jilson lebih kuat daripadanya sedikit, dia pasti akan iri dengan Jilson, dan sekarang perbandingan posisi Jilson dengannya sangat sangat jauh, dengan kekuasaan Jilson, tidak menekan dan menghinanya saja sudah lumayan, dia sama sekali bukan tandingannya Jilson.

Sampai saat ini dia baru tersadar akan sesuatu.

Bukan Jilson tidak ingin melawannya, tapi Jilson bahkan merasa tidak perlu untuk melawannya. Dia kira Jilson punya maksud buruk terhadapnya, membiarkan dia disisinya hanya untuk bermain-main saja, sebenarnya Jilson tulus baik padanya.

Temannya Jilson semuanya siapa, pemimpin grup finansial, nona yang berkekuatan, musuhnya adalah orang besar terbaik di dunia internasional, dia bahkan tidak di tingkat yang sama dengan orang-orang Jilson ini, dia tidak sanggup.

“dik Jilson, aku ingin kembali ke Kota Aruba.” Berpikir sejenak, Raymond hanya merasa hatinya dipenuhi keputusasaan.

“kamu sudah sadar?” Jilson mengeluarkan senyuman, sekilas dia sudah menetap disisinya lima hari, sedang menunggu kalimat ini darinya.

“Hesti, apa benar dia sudah tidak menyalahkanku lagi?” Raymond berpikir lalu bicara.

“tidak peduli apapun yang terjadi antara kalian, kalian sudah punya anak, dari awal sampai akhir kalian adalah sepasang suami istri yang hanya menikah sekali. Dan walaupun hubunganku dengan kak Hesti lebih baik lagi, aku hanyalah adik iparnya. Kalau aku membunuhmu, kak Hesti pasti akan menyalahkanku selamanya, anaknya juga akan membenciku, menurutmu apa di hati kak Hesti ada dirimu, apa dia akan menyalahkanmu?” Jilson tersenyum.

“aku mengerti, terima kasih.” Raymond menganggukan kepala dengan tulus, mengekspresikan terima kasihnya pada Jilson dari lubuh hatinya.

“hati-hati di jalan.” Jilson melempar kunci mobil audi nya kepada Raymond.

“terima kasih.” Raymond menganggukan kepala, lalu pergi begitu saja.

Saat dia berjalan keluar dari Perusahaan Teanokobe, hanya merasa cahaya matahari menusuk mata, hatinya menjadi sangat lega. Seperti kembali lagi ke dunianya yang seharusnya dari sebuah dunia yang dipenuhi kegelapan dan keburukan. Sekilas sudah menjadi orang bebal belasan tahu, sudah waktunya untuk hidup baik-baik sebagai manusia.

Jilson, maaf. Hesti, maaf........

Kalau tidak ada kepala Keluarga Qian yang mengacau, Raymond dari awal sudah berubah jadi baik dan kembali ke sisi Hesti. Kepala Keluarga Qian lah yang terlalu angkuh, mencelakai Raymond, juga mencelakai dirinya sendiri.

Sampai saat ini, isi Keluarga Lee yang kacau bisa dibilang diakhiri semuanya oleh Jilson. Mulai hari ini hanya ada satu Keluarga Lee yang harmonis di Kota Aruba, tidak ada lagi Keluarga Lee yang suram dan bertengkar satu sama lain seperti dulu.

“Jilson, sudah waktunya kita pulang makan.” Monika melihat Jilson dengan mata yang dingin.

“oke, aku pamitan dulu dengan Fendi baru pergi.” Jilson tersenyum, memutar badan kearah Fendi, “kami pergi dulu, lain kali kamu jangan bahas soal buku kultivasi tao lagi denganku, aku tidak akan memberikannya padamu, kalau mau kamu pikirkan cara sendiri untuk mendapatkannya. Lalu soal Klan Keluarga Kelima, pokoknya jangan gegabah, Dewa Iblis Kelima sangat berbahaya. Kamu adalah chipku untuk menyerang Dewa Iblis Kelima, kalau terjadi sesuatu denganmu, aku akan kesulitan menghadapi Dewa Iblis Kelima.”

“aku paham.” Kata Fendi.

“hari ini Tommy yang membawa Angel main? Dia tidak ikut Davis keliaran, berpura-pura dan main perempuan di Hongkong?” saat Jilson pergi berdampingan dengan Monika, Jilson tersenyum sambil mengobrol dengan Monika.

“tidak, dia hari ini memasak banyak makanan, kata Susi skill memasaknya sangat lumayan.” Kata Monika.

“kalau begitu aku harus mencicipinya, kesal sekali tiap hari makanan pesan antar.” Jilson bicara sambil tersenyum.

Saat Jilson dan Monika pergi, Fendi terus menatap bayangan tubuh mereka berdua.

Deni langsung berjalan ke sisi Fendi, melihat Fendi menatap Jilson dan Monika seperti itu, dia tahu apa yang dipikirkan oleh Fendi.

“kak Fendi, sebenarnya Jilson si manusia hina ini merebut istrimu, kamu juga tidak rugi. Bella harusnya wanita Jilson, Natasha juga seharusnya wanitanya jilson, masih ada tidak sedikit nona yang memuja Jilson, sebelumnya semuanya sudah kamu dapatkan semua, dia merebut satu istrimu, kamu sudah merebut belasan istrinya, juga lumayan.” Deni bicara sambil melihat bayangan tubuh mereka yang menjauh.

Fendi tidak bicara, hanya mengangkat tangan kanannya.

“kak Fendi.....” wajah Deni mengeluarkan ekspresi tersiksa, memberikan wajahnya pada Fendi.

‘plak’, Fendi memberikan sebuah tamparan pada Deni dengan tidak pelan tidak kencang.

“Bella dan Natasha para wanita yang sombong ini, apa bisa dibandingkan dengan Monika? Seribu maupu sepuluh ribu orang Bella, juga tidak sebaik satu per sepuluhnya Monika!”

Novel Terkait

Craving For Your Love

Craving For Your Love

Elsa
Aristocratic
3 tahun yang lalu
You Are My Soft Spot

You Are My Soft Spot

Ella
CEO
4 tahun yang lalu
Your Ignorance

Your Ignorance

Yaya
Cerpen
4 tahun yang lalu
Dark Love

Dark Love

Angel Veronica
Percintaan
5 tahun yang lalu
Innocent Kid

Innocent Kid

Fella
Anak Lucu
4 tahun yang lalu
Hanya Kamu Hidupku

Hanya Kamu Hidupku

Renata
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Adore You

Adore You

Elina
Percintaan
4 tahun yang lalu
Cinta Presdir Pada Wanita Gila

Cinta Presdir Pada Wanita Gila

Tiffany
Pernikahan
4 tahun yang lalu