My Goddes - Bab 848 Hongkou

Tuan muda Ben juga termasuk master hebat. Tidak peduli dari penampilan, seni bela diri, atau latar belakang keluarganya, dia bisa mengalahkan sepuluh Neji, tapi dia malah lebih memilih berselisih dengan perempuan atau orang rendahan, orang seperti ini betapa baik dirinya juga tidak akan dihormati orang lain, karena dia terlalu perhitungan hingga menurunkan harga dirinya.

Tapi Jilson tidak seperti itu, dia sangat dewasa dan stabil, tidak perhitungan dengan orang lain, kalau dia benar-benar perhitungan dia akan menguliti orang itu, membuat orang itu selamanya trauma.

Saat ini dia memiliki aura seorang raja, meskipun dia masih terlihat mudah didekati seperti sebelumnya, bahkan setelah kembali dari Afrika, dia terlihat semakin lembut dari sebelumnya, tapi dirinya memiliki aura kepemimpinan dan rasa percaya diri.

Melihat kedelapan pintu di depannya tertutup rapat, Neji berbalik menatap Jilson dengan panik sampai berlutut di tanah dengan ketakutan.

Beberapa preman itu juga berlutut karena terkejut.

Mereka cukup tahu diri.

Tidak tahu bagaimana seni bela dirinya, apakah dia penjual obat, tapi dia bisa duduk bersama dengan petinggi militer pangkat tiga bintang dan juga bisa duduk bersama petinggi militer pangkat dua bintang, dia pasti bukan orang biasa.

Jasper, Taurus, Frankenstein dan banyak orang di dalam sini memiliki tinggi badan lebih dari dua meter. Leo, Gavin, Tommy dan lainnya terlihat garang dan terlihat lebih preman dibanding mereka.

“Ada apa?”Jilson memandang Neji sambil tersenyum.

Meskipun Tuan muda Ben suka berkelahi, tapi dia tidak pernah menindas orang. Sekarang Neji mengajak beberapa preman datang untuk balas dendam, dia tahu ini pasti bukan masalah yang disebabkan oleh Tuan muda Ben.

“Dia meremehkanku. Beberapa hari yang lalu dia pergi ke pasar malam bertemu dengan Agatha, Juna dan beberapa anak dari Empat Keluarga Besar. Dia duduk di duduk di sisi Empat Keluarga Besar, mengira aku orang biasa, selalu mengejek dan mencari masalah denganku. Kemudian ketika kami keluar dari pasar malam bertemu dengan ninja dari Organisasi Naga Hitam. Aku sengaja menjebaknya, membiarkan ninja Organisasi Naga Hitam menculiknya.” ucap Tuan muda Ben dengan singkat, memiringkan mulut dan menjelaskan apa yang terjadi.

“Dia mencelakaiku ditembak sekali, bahkan mendapatkan banyak siksaan. Kemudian mereka mengetahui aku tidak mengenal Tuan muda Ben, melihat aku tidak berguna lagi baru melepaskan diriku, aku dipukuli hingga babak belur.”ucap Neji dengan gugup, berlutut di lantai.

“Masalah ini…………”Jilson mengerutkan alisnya, tidak tahu harus bagaimana mengatasi mereka.

Kalau mengatakan Neji bersalah, dia pasti ada salah. Tidak mengenal Tuan muda Ben dan untuk apa dia terus mengejek orang di pasar malam? Ketika bertemu bahaya dan dijebak orang lain, masalah ini seharusnya dianggap sebagai kesialannya sendiri. Kalau mengatakan Tuan muda Ben bersalah, dia juga ada salah, dia mencelakai orang lain sampai tertembak, sampai diculik dan disiksa ninja Organisasi Naga Hitam. Balas dendam Tuan muda Ben sedikit keterlaluan, Jilson tahu Organisasi Naga Hitam memiliki banyak siksaan yang tidak tertahankan.

“Apakah layak kita menghabiskan terlalu banyak waktu pada masalah sepele ini? Hei si kacamata, kamu minggir ke samping, di sini tidak ada ruang untukmu berbicara, kita sedang membahas hal penting.”pembicaraan Andreas dan Jilson tiba-tiba dicela, melihat Neji dan preman bertato dengan marah.

Beberapa preman ini benar-benar sangat memalukan. Melihat Neji berpenampilan malang, tidak memiliki temperamen pria yang maskulin, dia benar-benar sangat benci dengan pria seperti ini.

“Beberapa preman yang lain, kalian jangan pergi dulu, nanti aku ingin menanyakan identitas kalian.”ucap Vincent dengan dingin kepada preman itu.

Beberapa preman ini memiliki catatan tindak kriminal di kantor polisi, kali ini anggap saja mereka yang menyerahkan diri.

“Jilson, dimana kamu akan menyerang Bisma?”tanya Andreas.

“Jangan bahas ini dulu.”ucap Jilson tersenyum.

“Jangan bahas ini dulu?” tanya Andreas.

“Iya, jangan bahas ini dulu”ucap Jilson tersenyum.

“Kapan berangkat?”tanya Andreas.

“Awalnya aku ingin istirahat beberapa hari baru berangkat, tapi begitu beberapa preman ini muncul, membuatku tidak tahan ingin pamer. Jadi aku pastikan malam ini akan berangkat mengajak beberapa preman ini melihat dunia luar,” ucap Jilson tersenyum kepada Neji.

“Untuk apa mengajak mereka melihat dunia luar? Kamu jangan bawa mereka ke medan perang Silver Triangle. Ini penculikan, aku tidak setuju.”ucap Andreas.

“Tidak akan.”ucap Jilson.

“Kalian para anak muda suka bermain, kalau aku ikut campur terlalu banyak akan terlihat suka mengurusi masalah orang lain, kalau aku tidak ikut campur itu juga tidak terlalu baik, yang penting kamu tahu batasan, aku tidak peduli bagaimana kamu bermain, yang penting tidak boleh terjadi sesuatu.”ucap Andreas berpikir sejenak.

“Aku mengerti.”ucap Jilson.

“Aku sudah terlalu lama duduk di sini bersama dengan kalian.”Andreas mengangguk, lalu bangkit membawa dua prajuritnya pergi.

Melihat Andreas pergi, para boss besar China lainnya juga ikut pergi, ketika pergi mereka membawa beberapa preman ini pergi.

Terkait Neji, mereka tidak mempedulikannya, Jilson adalah orang yang memegang kata-katanya dan juga orang yang bersikap rasional. Dia mengatakan tidak akan melakukan sesuatu kepada Neji itu artinya dia benar-benar tidak akan melakukannya. Tapi Neji malah membawa preman datang ke rumah pimpinan seni bela ini, orang seperti ini terlalu sombong, kalau memberinya pelajaran itu juga sudah sepantasnya.

“Bagaimana penampilan Jilson kemarin? Apakah sempurna?”bisik Smith kepada Vannie.

“Sempurna.”Vannie menunjukkan apresiasi di matanya.

“Kalau begitu aku merasa lega.”Smith menganggukkan kepala kepada Randy dan lainnya lalu pergi.

Jilson sudah berjanji akan menyerang Fendi dan mereka juga memberikan banyak hak istimewa kepada Fendi, mereka tidak perlu lagi tinggal di sisi Fendi.

Jilson mengatakan malam ini akan menyerang Bisma, mereka hanya perlu menunggu tindakan apa yang akan dilakukan Jilson.

“Apakah kamu akan pergi?”tanya Monika.

“Aku harus pergi, kalau waktunya pas, setelah menyerang Bisma adalah musim hujan Di Afrika, di Afrika sana sudah bisa berperang, lebih baik aku bertindak lebih awal. Jika perang diselesaikan lebih awal, aku bisa pulang bersamamu, berkumpul dengan Angel dan anakku.”

“Hati-hati.”ucap Monika.

“Ehn, kali ini aku pasti akan berhati-hati.”Jilson memeluk Monika dengan lembut dan terlihat sedikit tidak enggan.

Monika adalah orang yang tegas. Meskipun dia sangat menyukai Jilson dan ingin tinggal bersama Jilson, dia tidak berharap Jilson menjadi raja perang, dia hanya berharap Jilson menjadi orang biasa. Dia ingin hidup damai dengan Jilson seperti orang biasa. Tapi dia tahu Jilson memiliki banyak tanggung jawab dan dia hanya bisa mendukung Jilson tanpa ragu. Harapan terbesarnya adalah melihat Jilson dalam keadaan selamat.

Setelah tinggal di rumah bersama dengan Monika selama beberapa saat dan menyampaikan beberapa hal kepada semuanya. Satu jam kemudian, Jilson membawa Leo, Davis, Tuan muda Ben, Ardham, Neji, Tommy, Lown dan master dari Kongres Black Dart berangkat.

Keesokan siang hari, di Pulau Bintan, Markas besar Organisasi Naga Hitam, Hongkou.

Ketika kepala pelatih kungfu Takeda membimbing ribuan murid elit Organisasi Naga Hitam berlatih, Jilson dan timnya menyusup masuk ke tempat ritual.

Ketika mereka masuk ke tempat ritual, Leo membawa sebuah plakat besar bertuliskan “Pesakitan Asia.”

Tuan muda Ben tersenyum jahat, mengeluarkan kipas kertas putih di tangannya, mengguncangnya dua kali, lalu menutupnya dengan cepat, “Menunjuk ke plakat besar dan berkata dengan tegas, “Kami dari pasukan Teanokobe mendengar Organisasi Naga Hitam sangat hebat, aku ingin bertanding dengan kalian. Selama kalian bisa mengalahkan Jilson, kami akan memakan plakat ini…………”