My Goddes - Bab 855 Segera Bantu

Di sisi ini, Jilson Lee dan Master Organisasi Naga Hitam masih bertarung. Master di Organisasi Naga Hitam yang punya kemampuan standar semuanya melarikan diri, hanya menyisakan master yang dibawa Bisma dari Afrika.

Badan Jilson Lee dan Sakura Moon masih saling berdekatan. Ketika Sakura Moon menyentuh selangkangannya dengan lutut, ia dengan ringan menyentuh kakinya dan mengangkat tingginya lima sentimeter. Sakura Moon tidak setinggi dirinya. Kakinya juga tidak sepanjang itu, dan lutut ini kebetulan baru saja membuat lubang. Sakura Moon segera mengayunkan pedangnya ke belakang dan menusukkannya ke kepala Jilson Lee. Jilson Lee mengucapkan selamat tinggal pada pedangnya, dan memasukkan pedangnya ke sepanjang tepi pedangnya.

Dengan teriakan, percikan api muncul diantara kedua pedang mereka. Ketika pedang Jilson Lee mengenai gagangnya, dia membalikkan pedang itu dan melihat pedang itu akan memotong jari Sakura Moon, Sakura Moon menjerit dan semula wajah cantiknya menjadi pucat. Jilson Lee dengan cepat memutar bagian datar pedangnya dan menepuknya secara ringan hingga membuat jari Sakura Moon yang memegang gagang pedang langsung membengkak.

Ketika Tachibana Koji menyerangnya lagi, Jilson Lee tiba-tiba mengarahkan pedang ke arah Tachibana Koji.

Pedang Tachibana Koji segera berhenti ketika lima sentimeter dari ujung hidung Jilson Lee, sedikit memiringkan kepalanya ke belakang, dan menatap Jilson Lee dengan ekspresi marah.

Semakin panjang maka semakin kuat.

Pedang Awan Merah milik Jilson Lee berukuran tiga kaki, disebut juga Pedang Naga Tiga Kaki.

Menurut satuan ukuran Tiongkok, satu kaki adalah 33,3 cm, orang dahulu suka bersuara dengan indah, padahal pedang Jilson Lee berukuran tepat satu meter.

Pedang Katana Pulau Bintan melengkung. Kebanyakan pedang katana hanya berukuran delapan puluh sentimeter termasuk gagangnya. Hanya pedang milik Bisma yang bilahnya berukuran delapan puluh sentimeter serta gagang dua puluh sentimeter, yang sama panjang dengan Pedang Awan Merah Jilson Lee.

Selain itu, Jilson Lee juga tinggi. Dia memiliki tinggi 1,8 meter. Meskipun tinggi Tachibana Koji juga lumayan, tingginya 1,78 meter namun tidak setinggi Jilson Lee serta lengannya tidak sepanjang Jilson Lee. Jadi ketika dia bergegas ke Jilson Lee, Jilson Lee mengulurkan pedang lurus dan mengarahkannya ke arahnya, dan dia tidak bisa mendekati Jilson Lee. Jika dpaksa mendekati Jilson Lee maka dia akan tertusuk dengan pedang Jilson Lee.

Sekarang, tubuh Jilson Lee dan Sakura Moon saling berdekatan, dan pedang mengarah lurus ke Tachibana Koji. Katana Tachibana Koji tidak dapat mengenai Jilson Lee. Karena takut ditusuk oleh Jilson Lee, dia segera berhenti dengan cepat serta terlihat sangat memalukan ketika berhadapan dengan Jilson Lee.

Tiba-tiba aura pedang muncul dari sisi Jilson Lee, dan dia menebas kea rah Jilson Lee dengan ganas.

Jilson Lee merasakan aura pedang semakin mendekat dengan cepat, dan langsung memeluk Sakura Moon di depannya, memutar tubuhnya, kemudian mengarahkan punggung Sakura Moon ke aura pedang tersebut.

Itu Bisma. Orang di Pulau Bintan sangat memperhatikan aliran darah leluhur. Sakura Moon lahir dari keluarga miskin. Karena bakat silat, keluarganya ingin Sakura Moon berkembang. Jadi dia memberikan Sakura Moon ke keluarga Bisma untuk diadopsi, biarkan ayah Bisma menganggap Sakura Moon sebagai putri angkat, menerima Sakura Moon sebagai murid dan mengajar seni bela diri kepada Sakura Moon. Sakura Moon lebih kecil sepuluh tahun daripada Bisma. Ia memiliki rasa kagum yang tinggi pada Bisma sejak ia masih kecil. Saat beranjak dewasa, Bisma menjadi master nomor satu di Pulau Bintan, dan ia juga menjadi lima besar master di Pulau Bintan. Dia tidak memiliki darah murni dan dia hanyalah anak angkat dari keluarga Bisma. Jika Bisma ingin menjadi pimpinan Organisasi Naga Hitam, dia tidak bisa menikah dengan Sakura Moon, jadi mereka hanya sebagai orang kepercayaan yang tidak jelas beberapa tahun ini.

Di dalam hati Bisma, Sakura Moon sangatlah penting, bagaimana bisa ia melukai Sakura Moon?

Melihat bahwa aura pedang telah ditebas dengan ganas, dia ingin menarik kembali aura pedangnya namun sudah terlalu terlambat, sehingga dia membalikkan badan dan aura tersebut mengalir ke seluruh tubuhnya kemudian menebas sekali lagi.

Ketika aura pedang pertama hendak mengenai Sakura Moon, aura pedang kedua dengan cepat menyusul aura pedang pertama, dan aura kedua pedang bertabrakan dengan keras sehingga meledak dengan cepat di belakang Sakura Moon.

Pada saat ini, keempat master Pulau Bintan telah muncul di samping Jilson Lee. Keempat master Fu, Rin, Kaz, dan Zan menyerang Jilson Lee secara bersamaan. Fu dengan cepat memasukkan pedang diantara Jilson Lee dan Sakura Moon, Rin dengan cepat menyisipkan pedang di antara kedua kaki Jilson Lee dan mengangkatnya ke atas. Kaz dan Uzuki masing-masing berada di bagian atas dan bawah menusuk kedua bagian.

Keempat master ini hanya di master tingkat dewa dalam hal kekuatan individu, tetapi ketika kekuatan mereka bergabung, itu sebanding dengan Master Tingkat Xianxia Menengah.

Jilson Lee tidak bisa bermain dengan Sakura Moon lagi, sehingga dengan cepat ia membalikkan badannya, menghindari serangan Fu, Rin, Kaz, dan Uzuki.

“Jilson Lee, rasakan kekuatan bumiku!” Fujiwara Takayama tiba-tiba mengeluarkan raungan yang keras, menggoyangkan tubuhnya yang berisi dengan lemak hingga bergetar, dan bergegas menuju Jilson Lee.

Meskipun Fujiwara Takayama sangat gemuk dan terlihat seperti sebuah gunung berisikan daging, dia sangat ahli dalam kecepatan dan kekuatan. Sebelumnya Fujiwara Takayama terlihat berada enam atau tujuh meter darinya. Tiba-tiba saja Fujiwara Takayama telah muncul di hadapannya bahkan sebelum matanya berkedip. Di depannya, ia menghantam Jilson Lee dengan tubuh gemuknya hingga dia memuntahkan darah dan terbang jauh.

“Semua petarung sudah ada di depan.” Haraki dengan cepat muncul di depan Jilson Lee, membentuk segel, dan ingin mengeluarkan aura yang kuat untuk membunuh Jilson Lee.

“Dasar!” Jilson Lee dengan cepat muncul di depan Haraki dan menjatuhkannya dengan satu tendangan.

Ketika dia menendang Haraki keluar, dia merasakan ada aura tidak biasa di belakangnya. Dia menoleh untuk melihat dan ternyata seorang samurai rambut putih dengan lengan patah dan bertopeng hantu dan tidak tahu kapan dia muncul didepannya. Guru onmyoji nomor satu di Pulau Bintan yaitu Shimizu Abe, mengenakan kimono, berdiri di belakang samurai bertangan patah dan menatapnya dengan dingin.

Udara tiba-tiba menjadi terdistorsi. Samurai dengan lengan patah menundukkan kepalanya, tubuhnya berlumuran darah serta aura pembunuh yang kuat, dan tiba-tiba meninju ke lantai, dan sebuah cahaya hitam besar menghantamnya dengan ganas.

Sekali lagi, dia terkena serangan cahaya hitam hingga terdengar suara keras sehingga ia menyemburkan darah dari mulutnya.

“Apa itu? Kenapa tiba-tiba muncul!?” Neji terlihat panik dan memandang samurai di depan Shimizu Abe dari kejauhan.

“Itu makhluk halus yang dipanggil oleh Guru Onmyoji Pulau Bintan. Bela diri ini sangat mirip dengan ilmu hitam Gisel, dan sangat mirip dengan ilusi formasi Roy, tetapi perbedaan formasi dan ilusi itu merupakan pembeda unik Guru Onmyoji Pulau Bintan. Ia menggunakan mantra untuk memanggil makhluk halus dalam legenda Pulau Bintan untuk membunuh musuh, terutama serangan mental." Tuan Muda Ben mengeluarkan rokok Dachongjiu dari saku Leo dan menarik napas dalam juga mengerutkan kening.

“Masih ngobrol? Aku hampir diserang sampai mati oleh mereka!” Jilson Lee jatuh ke lantai dan berguling hingga jungkir balik, kemudian bangkit dari lantai dengan rasa malu yang tak tergambarkan.

“Apakah kamu tidak bisa mengalahkan mereka?” tatapan Tuan Muda Ben berubah.

“Apakah kamu bisa mengalahkannya?” Jilson Lee balik bertanya.

“Cepat segera bantu.” Leo, Davis Lee, Ardham, Gisel, Covinus dan para master lainnya bereaksi dengan cepat dan bergegas menuju para master Organisasi Naga Hitam.