My Goddes - Bab 52 Dia Juga Harus Meninggalkan Sesuatu

Jilson Lee adalah master tingkat dewa, ketua prajurit luar negeri, ia memiliki cara yang sangat baik untuk merebut pistol musuh, dan kecepatan gerakannya sangat mengejutkan. Dava ini hanya preman biasa dengan anggota tubuh yang lemah, gerakannya memegang pistol longgar, dia bisa menonjol di antara anak buah Angga yang tak terhitung jumlahnya, semuanya karena kekejamannya yang luar biasa.

Di depan Jilson Lee, dia tidak bisa melakukan perlawanan sedikit pun. Dia lebih tidak menyangka Jilson Lee akan berani langsung merebut pistolnya.

Luna masih mengkhawatirkan Jilson Lee, apakah dia perlu membantu Jilson Lee memohon atau tidak, namun dia juga khawatir Jilson Lee akan melibatkan dirinya, pada saat ini, dia merasa sangat bingung. Melihat Jilson Lee langsung mengambil pistol Dava dan mengarahkan pistol ke kepala Dava, tatapan matanya melihat Jilson Lee langsung tercengang.

Teman-teman Luna dan Ethan sedang merasa sangat gembira, mereka hari ini menderita karena Jilson Lee, pada saat ini mereka membenci Jilson Lee, mereka berharap Jilson Lee dipukuli, asalkan adegannya jangan terlalu sadis itu sudah oke. Melihat Jilson Lee dengan mudahnya mengalahkan Dava, ekspresi wajah mereka langsung sedikit berubah.

"Apa?"

Tommy masih menunggangi Ethan dan memukulinya habis-habisan, melihat Jilson Lee mengalahkan Dava, dia dan Ethan yang berada di bawahnya juga menghentikan gerakan mereka.

"Bung, aku adalah anak buak Angga, orang terhebat di kota ini. Angga tidak hanya orang terhebat di kota ini, dia juga orang terkaya di kota ini, selain itu, ia juga memiliki guru Justin, master Shaolin cabang Organisasi Eagle Claw sebagai backingannya, jika kamu berani menyentuhku, takutnya kamu akan menghilang dari kota ini dalam tiga hari." Senyuman di wajah Dava menjadi kaku, dan perlahan-lahan menjadi serius. Keringat mengucur dari dahinya, ketika melihat pemuda yang tampak tidak berbahaya di depannya, langsung menekan pistol dikepalanya, dia hanya merasa suasananya perlahan-lahan menjadi bahaya.

Dia tidak percaya pemuda itu berani menembak dirinya, dia hanya takut kalau pemuda itu menjadi gila dan tiba-tiba menarik pelatuk di tangannya. Ada banyak peluru di pistol itu, namun nyawanya hanya ada satu.

"Apakah kamu pernah mendengar Yongki?" Mata Jilson Lee terlihat tenang.

"Yongki? Apakah Yongki? Grandmaster?" Tatapan mata Dava sedikit berubah.

Sebagai orang di dunia persilatan kota ini, ia otomatis pernah mendengar tentang seorang penjahat kriminal yang melarikan diri di kota ini beberapa waktu lalu. Seni bela diri penjahat kriminal yang melarikan diri ini sangat hebat, dia ingin pergi ke tempat lain dari pelabuhan kota, namun saat dia ingin melarikan diri dia ditangkap oleh seorang master tingkat dewa. Berbicara tentang ini, Yongki dan guru mereka adalah saudara satu generasi.

"Dia dikalahkan olehku, aku waktu itu pernah mengatakan padanya bahwa jika dia segera memohon belas kasihan dan meminta maaf kepada istriku, maka aku akan membiarkannya tidak perlu terlalu menderita dan hanya menyerahkannya ke kepolisian. Jika dia tidak menaatiku, maka aku akan melumpuhkan kedua tangan dan kakinya." Ujar Jilson Lee.

"Kemudian kamu melumpuhkan kedua tangan dan kakinya, kamu bahkan tidak memberi wajah pada master tingkat dewa dan guru Shaolin ketika mereka datang, kamu master baru dari bagian kepolisian mana, ahli penyelidikan kriminal yang baru ditunjuk dari departemen provinsi!" Dava tiba-tiba teringat akan sesuatu, ekspresi wajahnya melihat Jilson Lee yang tampak tidak berbahaya ini langsung berubah drastis.

"Katakanlah, apakah kamu mau berlutut di bawah dan membiarkanku melumpuhkan kedua kakimu, atau kamu sadar diri dan melumpuhkan kakimu sediri?" Jilson Lee langsung berjalan keluar dari kerumunan, dan duduk di sofa di ruangan itu, dia menyilangkan kakinya, dan menatap Dava dengan tenang.

"Jika kamu tidak patuh, itu tidak akan sesederhana hanya melumpuhkan kedua kakimu. Sejujurnya, aku sedang tidak terlalu mood hari ini, aku menginginkan nyawamu." Ujar Jilson Lee.

............ Setelah mendengar perkataan Jilson Lee, Dava tiba-tiba menunjukkan ekspresi ingin menangis, dia langsung berlutut di depan Jilson Lee.

Dia tahu bahwa dia telah menyinggung bintang bencana!

Jika Tommy dan yang lainnya takut pada Dava, mereka tidak berani melawan pukulan ganas Dava. Maka, Dava ini sekarang seperti Tommy dan yang lainnya, dia merasa sangat takut pada Jilson Lee.

Dia dapat memiliki status yang dia miliki saat ini, pengalamannya tentu saja tidak sedikit. Dia tahu segalanya tentang apa yang terjadi di dunia persilatan di kota ini. Bintang bencana ini, dia memiliki kepribadian yang tegas. Dia sudah mengatakan ingin melumpuhkan kedua tangan dan kaki Yongki, maka dia benar-benar melumpuhkan kedua tangan dan kaki Yongki. Dia tentu saja tidak ingin kedua kakinya dilumpuhkan oleh Jilson Lee, tetapi jika dia berani melawan, jangan katakan bahwa Jilson Lee ini memiliki seni bela diri yang tak tertandingi dan bisa mengalahkan master seni bela diri seperti Yongki. Sekarang satu-satunya pistol di ruangan itu ada di tangan Jilson Lee, tembakan pertama Jilson Lee ini pasti akan diarahkan padanya, dia mungkin akan mati.

Jilson Lee ini juga seorang polisi, dengar-dengar dia secara khusus dipekerjakan sebagai ahli di departemen provinsi, dan menikmati perlakuan seperti di tingkat biro. Dia juga seorang preman, hari ini, dia jatuh ke tangan Jilson Lee, dia dikendalikan olehnya.

Namun, jika dia melumpuhkan kedua kakinya begiu saja, maka dia sedikit merasa tidak rela.

Tiba-tiba, Jilson Lee, yang duduk di seberangnya, menarik pelatuk dan menembakkan satu peluru ke lututnya.

"Ah!" Dava kesakitan hingga menjerit keras, dia langsung terbaring dengan menutupi lututnya dan menjerit kesakitan.

Para bawahannya serta para pria dan wanita di ruangan itu terkejut, mereka tidak menyangka Jilson Lee menembak dengan begitu tiba-tiba, dia begitu kejam, dan benar-benar berani menembak Dava.

Dia adalah salah satu bawahan Angga, orang terhebat di kota ini, dan merupakan tangan kanannya.

"Aku sedang tidak mood hari ini, kamu adalah preman di kota, dan melukai temanku, sebenarnya, aku ingin membunuhmu. Tetapi setelah aku bersamanya untuk beberapa waktu, aku menyadari bahwa kepribadianku perlahan-lahan berubah. Aku awalnya berdarah dingin dan kejam, caraku juga tidak benar, kamu hanya orang biasa, jadi aku tidak akan membunuhmu. Kamu harus ingat, jangan terlalu sombong, kamu jahat, ada banyak orang di dunia ini yang lebih jahat daripadamu. Jika kakimu sudah pulih, kamu lakukan sesuatu yang baik untuk diri sendiri mengumpulkan amal. Dan karena adanya keberadaannya sehingga kamu bisa lolos dari bencana hari ini." Jilson Lee langsung mengangkat tangannya.

Boom, lutut Dava satunya lagi langsung ditembus peluru.

"Ah!" Dava terbaring di bawah dan berguling, dia langsung menangis kesakitan. Dia hanya merasa kedua kakinya sangat sakit, ketika dia bertemu dengan Jilson Lee, si bintang bencana, hatinya dipenuhi dengan keputusasaan.

Bawa bos kalian pergi. Jilson Lee meletakkan tangannya di meja teh, dia mengambil sebatang rokok Yuxi dan menyalakannya.

Melihat kaki bos mereka ditembak, para bawahan Dava memegang parang dan ingin membantu Dava membalaskan dendamnya. Tetapi melihat satu-satunya pistol yang di ruangan ini ada di depan Jilson Lee, dan Jilson Lee ini menembak dengan sangat kejam, mereka berpikir sejenak, lalu mereka langsung mengangkat Dava lalu melarikan diri dari ruangan.

Bagi Jilson Lee, mereka hanya semut, menembak mereka dengan pistol hanya akan membuang-buang waktu.

Para pria dan wanita di ruangan ketika melihat Jilson Lee langsung mengusir mereka keluar, mereka merasakan suatu perasaan yang tidak bisa terungkapkan. Luna bahkan terus menatap Jilson Lee, perlaha-lahan ia merasakan perasaan khusus di hatinya. Dia hanya merasa bahwa meskipun pemuda di depannya terlihat lemah, namun cara yang ia gunakan cukup hebat.

Ethan juga masih ditekan di bawah Tommy, dia hanya menatap Jilson Lee tanpa mengatakan apa-apa. Saat kekuatan Tommy perlahan melemah, dia berpikir sejenak dan merangkak keluar dari bawah tubuh Tommy.

Dia sudah sedikit takut pada Jilson Lee, dia semakin merasa bahwa Jilson Lee bukanlah orang yang bisa disinggung, dia melirik tas kulit di atas meja teh dan berencana untuk mengambil tas kulitnya lalu pergi.

"Ethan, apakah kamu mau pergi sekarang?" Jilson Lee tiba-tiba berbicara.

"Apa yang ingin kamu lakukan?" Wajah Ethan menjadi pucat, dia terus menatap Jilson Lee.

"Aku tidak tahu apa yang terjadi di ruangan ini, aku juga tidak ahu apa yang baru saja kamu lakukan, tetapi Tommy adalah temanku, kamu tidak seharusnya berkelahi dengannya. Karena kamu berkelahi dengannya, maka aku akan berdiri di sisi temanku, hari ini aku sudah menangani Dava, jadi sekalian melakukan sesuatu kepadamu." Ujar Jilson Lee sambil menatap kaki Ethan dengan tatapan datar.

"Jilson Lee, apakah kamu ingin melumpuhkan kakiku?" Melihat mata Jilson Lee menatap kakinya, wajah Ethan langsung menjadi tidak enak dipandang.

Novel Terkait

Lelah Terhadap Cinta Ini

Lelah Terhadap Cinta Ini

Bella Cindy
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Waiting For Love

Waiting For Love

Snow
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Anak Sultan Super

Anak Sultan Super

Tristan Xu
Perkotaan
3 tahun yang lalu
Unlimited Love

Unlimited Love

Ester Goh
CEO
4 tahun yang lalu
Chasing Your Heart

Chasing Your Heart

Yany
Dikasihi
3 tahun yang lalu
Menantu Luar Biasa Bangkrut

Menantu Luar Biasa Bangkrut

Menantu
4 tahun yang lalu
Be Mine Lover Please

Be Mine Lover Please

Kate
Romantis
3 tahun yang lalu
Menantu Hebat

Menantu Hebat

Alwi Go
Menantu
4 tahun yang lalu