My Goddes - Bab 1105 Putra dari Empat Keluarga Besar

Ketika bangun dari tidur, Jilson Lee melihat Mayce masih duduk disamping tempat tidurnya. Mayce seperti istri yang marah, meletakkan kedua tangan diatas kakinya, pandangan yang kosong, ekspresinya terlihat sedikit sedih.

Follan, Sangmin, Younsel, Gendis, Xamir, dan para putranya Mayce, semuanya berdiri di dalam kamar, mereka tidak memiliki syarat untuk duduk, Mayce juga tidak mengizinkan mereka untuk tidur.

Dia adalah kepala keluarga, saat ini dia tidak memiliki suasana hati untuk tidur, maka seluruh orang di keluarga Song tidak berani untuk tidur.

“Sekarang sudah jam berapa?” Hanya merasa sinar diluar jendela sangat terang, Jilson Lee tidur lumayan nyenyak, dia mengulurkan pinggangnya lalu bangkit dan duduk.

“Sudah siang hari, tidak lama lagi dengan jarak kematianmu.” Mayce melambaikan tangannya dengan ringan.

Seorang bawahan mengerti, segera meminta koki membawakan makanan yang lezat.

Melihat sekilas makanannya, Jilson Lee terkekeh. Itu ada brokoli tumis daging, daging sapi rebus dan sebuah paha ayam, ikan kakap kukus, dan masih ada semangkuk besar nasi putih dan sebotol kecil soju.

“Jika aku berada di penjara sekarang, apakah makanan ini akan menjadi makanan terakhirku sebelum mati?” Jilson Lee berkata sambil tersenyum.

“Nyawamu sudah hampir tidak ada, kamu masih memiliki suasana hati bercanda denganku, makanlah, mungkin kamu tidak ada kesempatan untuk makan sarapan yang begitu bagus lagi.” Mayce berkata sambil menghela nafas.

Alasan mengapa Mayce mempercayai Jilson Lee, memberinya waktu untuk tidur satu malam, karena Jilson Lee berjanji padanya, Jilson Lee pada saat ini sudah kembali ke dunia manusia untuk mengambil uang, dan juga membawa para anak buah elit miliknya di dunia manusia. Selama para anak buahnya tiba, Petrus Lano tidak bisa melakukan apapun terhadapnya, dan dia juga akan berjanji mengembalikan 1,8 tael emas ke keluarga Song.

Tetapi saat ini sudah siang hari, sejak pagi Mayce terus mengirim orang untuk pergi melihat di luar kota, sampai sekarang, dia juga tidak mendengarkan kabar ada orang asing yang muncul di luar kota.

Tampaknya, Jilson Lee tidak memiliki anak buah, juga tidak mungkin dapat membayar hutangnya.

Mendengar Petrus Lano sudah bergegas kemari, diperkirakan akan segera membunuh Jilson Lee.

Mayce adalah orang yang baik hati, berpikir bahwa Jilson Lee tidak dapat membayar hutang maka lupakanlah, mereka juga saling mengenal, dan bersama untuk waktu yang lama, setidaknya memiliki sedikit perasaan, istrinya masih mendidik putrinya dengan cukup baik. Kebanyakan orang biasa di dunia dewa sangat baik, jika mereka tidak cukup baik, memiliki hati yang berani dan aagresif, mereka sekarang akan bertarung dengan para kultivator abadi.

“Rasa lumayan lezat.” Jilson Lee juga tidak sungkan, mengangkat Soju lalu menyesapnya, kemudian mengambil sumpit dan mulai makan.

“Kamu sungguh masih memiliki suasana hati, makanlah, makanlah, juga tidak tahu hal buruk apa yang kulakukan, bahkan bisa mengenal orang jahat sepertimu, mungkin itu adalah takdir, kamu makanlah dengan baik, ketika pergi janganlah menjadi hantu kelaparan.” Mayce juga tidak ingin marah dengan Jilson Lee, hanya berkata sambil menghela nafas.

Monika berdiri disamping…………..

Tidak tidur selama semalam, Mayce pada saat ini terlihat seperti lebih tua 10 tahun.

“Lapor Pemimpin, Putra keluarga Lano telah tiba.” Tatapan mata pengurus keluarga Song terlihat panik, berjalan masuk dari luar dengan terburu-buru dan berkata.

“Sudah tiba begitu cepat?” Mayce terkejut.

“Ya, dia sudah tiba.” Pengurus keluarga mengangguk, lalu menggunakan tatapan simpati melihat sekilas Jilson Lee.

“Beri aku dua menit, aku akan makan dengan cepat.” Jilson Lee sungguh lapar, dia dengan cepat mengambil beberapa suap nasi.

Segera, Jilson Lee selesai makan, berjalan ke sebuah sudut kamar lalu menyeka wajahnya dengan handuk hangat, mengambil air yang diberikan bawahan dan berkumur, kemudian membawa semua orang berjalan ke aula utama keluarga Song.

Petrus Lano telah tiba, sedang duduk di kursi utama aula keluarga Song, lalu menatap Jilson Lee dengan wajah yang tersenyum jahat.

Wajah Petrus Lano termasuk lumayan tampan, kulit putih, badan tinggi, lalu mengenakan pakaian mewah, ketika duduk dikursi utama terlihat aura yang tidak bisa digambarkan.

“Jilson Lee, kamu sungguh berani, aku mengirimmu untuk mencari Aldi, sudahlah jika kamu tidak menemukannya, tetapi kamu malah berani mencemari reputasiku, ingin memancing kebencian antara aku dan Raja Cermin. Pernahkah kamu memikirkan identitasmu? Bahkan jika kamu memiliki kedudukan yang lumayan saat di dunia manusia, tetapi disini adalah dunia dewa, kamu sampai ke dunia dewa, maka semua harus dimulai dari awal, meski kamu berkultivator sampai Master tingkat dewa, dibandingkan dengan kami masihlah orang rendahan, tidak memiliki syarat untuk membicarakan dendam antara kami.” Siku kanan Petrus Lano bersandar pada sandaran tangan kursi kayu kokoh yang berukir, seluruh pusat gravitasi tubuhnya ditekan di sandaran tangan, mengangkat salah satu sudut mulutnya, sepasang mata menatapi Jilson Lee.

“Budak pemberani, saudaraku mengirimmu mencari Aldi untuk menemukan harta yang hilang, kamu tidak melakukan misi dengan baik maka harus dihukum mati, seharusnya segera berlutut dan bersujud ketika melihat saudaraku, dan kamu masih berani berdiri tegak seperti kayu, apakah kamu tidak tahu identitas dirimu?” Primus Lano berdiri disamping dan berteriak dengan keras, ketika berbicara suaranya masihlah seorang bocah yang belum dewasa.

“Hehe.” Jilson Lee melihat Primus Lano sambil tertawa.

“Apa yang kamu ketawakan?” Tanya Primus Lano.

“Aku menertawakan kamu menarik.” Kata Jilson Lee.

“Aku menarik?” Primus lano mengangkat sepasang alisnya.

“Tidak apa-apa, hanya merasa menarik dalam hatiku.” Jilson Lee berkata sambil tersenyum.

Alasan mengapa dia menertawakan Primus Lano, karena dia merasa Primus Lano sama seperti Petrus Lano, adalah orang yang suka menindas dan bersikap arogan terhadap orang lain, dia sudah menghubungi Tuan muda Ben melalui mata dewa, tahu bahwa Tuan muda Ben akan memasuki kota, sedang dalam perjalanan kemari. Kejahatan yang dilakukan Petrus Lano di dunia dewa tidak sedikit, bukan hanya merugikan banyak gadis baik, dan masih membunuh sebuah nyawa. Ini masih yang diketahuinya, kejahatan yang tidak diketahuinya mungkin masih banyak, dia sudah menjatuhi hukuman mati kepada Petrus Lano didalam hatinya.

Hanya saja ketika akan membunuh Petrus Lano nanti, dia berpikir dalam hati, apakah harus sekalian membunuh Primus Lano. Sewaktu kecil sudah begitu arogan, ketika dewasa pasti akan menjadi bencana.

Tetapi mendengar suara Primus Lano yang seperti anak kecil, didalam hatinya menghela nafas dan berkata, lupakanlah, tidak peduli bagaimanapun, itu adalah anak kecil.

“Dia tidak bisa mengelak lebih lama lagi, biarkan dia mendapatkan beberapa keuntungan dari mulutnya.” Gendis memandang Jilson Lee menggunakan tatapan kasihan.

“Jilson Lee adalah temanku, dia pernah menyelamati hidupku, tidak boleh biarkan dia mati begitu saja, kita seharusnya mencari cara untuk menyelamatkannya.” Kata Younsel dengan suara kecil.

“Menyelamatkannya? Pasukan Putra keluarga Lano tidaklah lemah hari ini. Budak keluarga yang bertingkat Grandmaster Dewa sudah membawa puluhan orang, masih ada 2 Master tingkat dewa dasar, seluruh keluarga Song kita tidak ada satupun yang Master Tingkat Dewa, bagaimana menyelamatkan Jilson Lee? Meskipun dunia dewa memiliki peraturan, kultivator abadi tidak boleh bertindak kepada orang biasa, tetapi jika orang biasa berani menantang kultivator abadi, juga akan dibunuh oleh kultivator abadi. Jika kita menyelematkan Jilson Lee dengan gegabah, itu akan melibatkan seluruh keluarga Song.” Kata Follan.

“Kalau begitu, bagaimana?” Younsel sedikit panik.

“Suamimu sudah akan dibunuh, mengapa kamu tidak cemas sedikitpun?” Xamir menyeka keringat di wajahnya, lalu tiba-tiba melihat ke Monika yang disamping.

“Dia tidak akan mati.” Kata Monika.

“Sungguh sombong.” Gendis mencibir.

“Pemimpin……….” Tiba-tiba, seorang penjaga halaman berjalan ke samping Mayce lalu membisikkan sesuatu.

“Mengapa mereka juga datang?” Tatapan mata Mayce langsung berubah drastis.

“Tidak tahu, mungkin ingin melihat keramaian keluarga Song kita.” Kata penjaga halaman dengan ekspresi yang jelek.

“Siapa yang datang?” Tanya Younsel.

“Itu adalah putra dan putri dari Lima keluarga besar dan Empat keluarga besar lainnya, aku yang menyuruh mereka datang.” Kata Gendis.

Novel Terkait

Cintaku Pada Presdir

Cintaku Pada Presdir

Ningsi
Romantis
3 tahun yang lalu
The Serpent King Affection

The Serpent King Affection

Lexy
Misteri
4 tahun yang lalu
Your Ignorance

Your Ignorance

Yaya
Cerpen
4 tahun yang lalu
Waiting For Love

Waiting For Love

Snow
Pernikahan
4 tahun yang lalu
See You Next Time

See You Next Time

Cherry Blossom
CEO
5 tahun yang lalu
Asisten Wanita Ndeso

Asisten Wanita Ndeso

Audy Marshanda
CEO
3 tahun yang lalu
After Met You

After Met You

Amarda
Kisah Cinta
4 tahun yang lalu
My Secret Love

My Secret Love

Fang Fang
Romantis
5 tahun yang lalu