My Goddes - Bab 417 Leo Menang!

Pada saat ini semua arena pertandingan terdengar sunyi. Semua orang yang ada di arena utama melihat layar besar dengan diam, mereka tidak tahu harus mengatakan apa ketika melihat Leo dan Janita yang jatuh bersama.

Janita ditekan oleh tubuh Leo yang tinggi besar, mereka berdua berkeringat karena pertandingan ini sudah berjalan terlalu lama dan melelahkan.

Mereka berdua sudah kehilangan kesadaran dan mereka hanya berpelukan dengan erat sambil bernapas terengah-engah.

"Dua puluh!" Pada saat ini wasit baru teringat untuk menghitung waktunya.

Dia menghitung sambil berpikir apa yang harus dia lakukan jika dia sudah menghitung sampai angka satu tapi Leo dan Janita masih belum bangun juga? Apakah mereka berdua disebut seri?

Tapi hasil seri hanya untuk pertandingan delapan besar, jika ada hasil seri dalam babak delapan besar maka mereka harus mengirim salah satu pemain terkuat dari kedua tim untuk bertarung sekali lagi tapi jika hasilnya masih seri lagi maka delapan wasit dan enam belas juri yang akan memutuskan pejuang mana yang nilainya lebih tinggi atau yang lebih kuat untuk memenangkan pertandingannya.

Sedangkan tidak ada hasil seri sebelum pertandingan babak delapan besar, jika Janita dan Leo masih tidak bangun setelah waktu hitungannya habis maka para juri akan menentukan skor tersembunyi mereka untuk menentukan siapa pemenangnya.

"Delapan belas!" Wasit menghitung sambil berpikir di dalam hati.

"Bagus, pertandingan Janita dan Leo sangat menarik." Salah satu juri merasa kagum melihat semangat Janita dan Leo bertarung dengan baik dan semangat mereka yang pantang menyerah, lalu berkata, "Apakah kita sudah harus menghitung skor tersembunyinya? Ketua Kiyoshi, ketua Kaiser Zein, ketua Bona Forza kalian bertiga adalah master paling kuat di China, berdasarkan kekuatan kalian maka kalian yang paling mengerti dan paling profesional."

"Jika menghitung skor tersembunyi, tidak tahu kalian akan menilai skor siapa yang paling tinggi?"

"Leo selalu memiliki keuntungan di awal pertandingan dan menekan Janita dengan tombak Fierce dan pistol Liaoyuan, di tengah pertandingan Janita menguras energi Leo dengan menggunakan taktik sehingga Janita bisa menekan Leo di akhir pertandingan. Sewaktu pertandingan, kekuatan dan teknik mereka kurang lebih seimbang, meskipun Leo punya kekuatan besar tapi kekuatan fisiknya terluka. Sedangkan bakat dan kemampuan Janita tidak sebangus Leo ditambah juga dia seorang wanita yang memang lebih lemah dari pria dan ini menjadi kelemahannya dan kelebihannya adalah kekuatannya yang bagus serta kelincahannya."

"Tapi senjata yang digunakan oleh Leo adalah senjata dewa tingkat menengah sedangkan senjata Janita adalah senjata dewa kualitas bawah. Maka Leo menang jika dilihat dari senjata yang dipakai. Selain itu karena Leo adalah seorang pria maka tenaganya, berat dan ukurannya tubuhnya menang dari Janita, selain itu Leo berasal dari kekuatan gelap, jika seorang pejuang bahkan tidak memiliki kekuatan fisik mana bisa di sebut sebagai seorang master? Ketika akan berperang, seorang prajurit setidaknya harus membawa senjata dan amunisi yang beratnya puluhan kg, jika tenaganya tidak bagus, bagaimana bisa masuk dalam tim untuk menjamin keberadaan dirinya?"

"Jadi, aku berpikir bahwa Janita lebih profesional dibanding Leo dalam kompetisi seni bela diri militer dan merupakan petarung yang lebih baik dalam kompetisi seni bela diri militer sehingga skor tersembunyinya lebih tinggi dibandingkan Leo." Kiyoshi berkata di antara para juri.

Dia bicara dengan cepat sehingga tidak menghabiskan waktunya. Dari kecepatan bicaranya itu, sudah terlihat jelas jika dia sudah memperhatikan kekuatan Janita Dan Leo sewaktu bertarung dan sudah punya persiapan di dalam hati.

Para juri segera menulis sesuatu di atas kertas.

"Omong kosong." Ibu Turmalin Yehenara, Ibu Suri Yehenara tertawa sinis.

"Apakah Ibu Suri tidak setuju denganku?" Kiyoshi meliriknya.

Ibu Turmalin Yehenara sangat cantik yang seluruh tubuhnya terpancar aura elegan. Dia terlihat seperti seorang gadia muda yang kuat, cantik, elegan yang pada saat ini memakai baju lengkap, tangan kanannya yang putih memakai tiga buah cincin permata, dia menunjuk ke arah Janita dan Leo sambil tersenyum dingin, "Kekuatan Leo lebih kuat dibandingkan Janita karena dia seorang pria juga kemampuannya juga di atas Janita. Mengapa kamu tidak mengatakan Janita master dewa tingkat lanjutan yang bisa menghancurkan master dewa tingkat menengah?"

"Di dalam tingkat dewa, tingkatan membedakan semuanya. Janita sebagai putri seorang jenderal militer sudah dididik dengan baik sejak kecil dan mendapatkan sesuatu yang selamanya tidak bisa didapatkan oleh wanita biasa lainnya. Sedangkan Leo adalah anak yatim, dia mengandalkan kemampuannya sendiri untuk bisa mengikuti kompetisi seni bela diri militer dan ini sangat susah sekali. Apalagi lebih susah lagi jika bisa bermain seri dengan Janita. Jilson Lee punya penglihatan yang bagus, dia lebih memilih Leo yang memiliki bakat daripada Janita yang sudah jadi maka aku pikir skor Leo lebih tinggi."

"Selain itu skor tersembunyi juga hanya berdasarkan skor Leo seorang saja kan? Tim Jilson Lee hanya ada enam orang sedangkan tim pendekar wanita Gangnam ada tujuh orang. Selama enam pertandingan, tim Jilson Lee hanya bertarung sengit di tiga pertandingan, satu pertandingan menekan dan dua pertandingan langsung mengaku kalah, pertandingan terakhir seharusnya menghitung skor keseluruhan tim baru adil, ini jelas terlihat tim Jilson Lee yang skor tersembunyinya lebih tinggi yang lebih pantas untuk menjadi pemenang di kompetisi seni bela diri militer." Kaisar Zein juga ikut tersenyum.

"Jika seperti itu, maka Leo dianggap menang jika pada akhirnya Leo dan Janita tidak bangun, tim Jilson Lee yang menang." Para juri mengangguk.

Kali ini, Kiyoshi tidak memihak kepada tim pendekar wanita Gangnam karena membenci Jilson Lee, dia hanya memberikan penilaian sebagai juri.

Dia merasa kesal karena dia baru mengatakan beberapa kata tapi Kaisar Zein dan Ibu Suri sudah membantahnya.

"Leo bangun!" Ada orang berteriak di arena utama.

Semua orang melihat ke arah layar besar dan memang benar Leo sudah bangun. Pada saat ini dia batuk keras sambil menekan tubuh Janita dan ada darah yang mengalir di mulut yang jatuh di wajah Janita.

Dia menyeka darah di wajah Janita dengan tangannya tapi darahnya menjadi semakin banyak.

Dia mencoba untuk berdiri dengan menopang kedua tangannya di atas lantai.

Dia turun dari tubuh Janita. Dia ingin berdiri tapi badannya tidak ada tenaga.

Janita juga perlahan-lahan membuka matanya, dia juga ingin berdiri tapi dia merasa badannya bukan miliknya.

"Tujuh!"

Wasit melebarkan mata melihat mereka sambil menghitung dengan suara yang keras.

Leo mengambil sebatang rokok dan menyalakannya dengan korek dan koreknya jatuh di sampingnya, dia sudah tidak punya tenaga untuk mematikkan korek itu.

Dia mengisap rokoknya sambil membuka salah satu matanya, dadanya bergerak dan melihat langit yang perlahan-lahan gelap.

Dia berkata, "Janita, kekuatanmu lumayan bagus. Aku Leo sudah termasuk master tertinggi di China tapi kamu bisa memukulku sampai seperti ini, kemampuanmu bagus sekali."

"Haha... ... ... ..." Janita tertawa.

"Tapi, aku akan segera menang!"

Sewaktu wasit menghitung mundur ke angka satu, Leo menggunakan kekuatan pinggangnya dan langsung berdiri.

Selanjutnya, dia berbalik untuk melihat Janita yang sedang kaget.

Pada saat ini hitungan wasit berakhir.

Dia juga melihat Leo dengan tatapan kaget seperti Janita. Selanjutnya, matanya terlihat emosional sambil berjalan ke samping Leo untuk mengangkat tangan kiri Leo, "Janita, tim pendekar wanita Gangnam dari komando palagan Timur melawan Leo, tim Jilson Lee dari komando palagan Utara, Leo menang!"

"Menang!" Tuan muda Ben, Roy, Susi, Ardham dan Jilson Lee terlihat sangat emosional.

Seluruh arena pertandingan bergemuruh!

Novel Terkait

Bretta’s Diary

Bretta’s Diary

Danielle
Pernikahan
3 tahun yang lalu
Cantik Terlihat Jelek

Cantik Terlihat Jelek

Sherin
Dikasihi
4 tahun yang lalu
The Sixth Sense

The Sixth Sense

Alexander
Adventure
3 tahun yang lalu
Predestined

Predestined

Carly
CEO
4 tahun yang lalu
 Habis Cerai Nikah Lagi

Habis Cerai Nikah Lagi

Gibran
Pertikaian
4 tahun yang lalu
Your Ignorance

Your Ignorance

Yaya
Cerpen
4 tahun yang lalu
Akibat Pernikahan Dini

Akibat Pernikahan Dini

Cintia
CEO
4 tahun yang lalu
Step by Step

Step by Step

Leks
Karir
3 tahun yang lalu