My Goddes - Bab 184 Konfrontasi

Mansion Sano cukup besar, Sano memiliki kekayaan sebesar 16 triliun rupiah dan 10ribu anak buah di ibukota provinsi, potensi keuangannya beberapa kali lipat lebih tinggi daripada John, ia sudah dianggap sebagai orang terkaya di ibukota provinsi.

Mansionnya memiliki total empat lantai, setiap lantai memiliki lebih dari 20 kamar seperti kamar tidur, ruang olahraga, kamar mandi, toilet, dll. Mansionnya terletak di gunung besar di pinggiran ibukota provinsi. Mansionnya dikelilingi oleh lingkaran dinding gypsum. Di depan pintu adalah kolam renang besar, mansionnya dibangun menyerupai gaya Eropa.

Sano memiliki kehidupan yang mewah dan mencintai makanan. Hanya dapur saja dapat dibandingkan dengan ruang meeting berukuran besar seluas 200 meter persegi.

Dia memiliki banyak anak buah yang ditempatkan di mansion ini, dan ada banyak pelayan di dalamnya, bahkan jika seseorang berdiri di luar pintu, Sano dan Ryo hanya mengira bahwa mereka adalah pelayan di mansion.

“Minggir!”

Pada saat ini Arifin, Briani, seorang bocah lelaki berpakaian putih dan sekelompok besar murid dari Ryo berjalan masuk dengan tergesa-gesa, dia mendorong tubuh Jilson ketika melihatnya berdiri di depan pintu dan langsung masuk.

“Guru telah mendiskusikan masalah dengan Sano?” Arifin beserta murid-muridnya baru saja bertarung dengan anak buah dari Sano, dan wajah mereka saat ini memerah.

Melirik Sano yang bertubuh kurus dan tinggi, dia segera mengubah perkataannya setelah memikirkannya, senior Sano.

“Rupanya dia tidak melihatku......”

Jilson tidak dapat menahan untuk melebarkan matanya sembari memandang Ardham, Leo, Susi, dan Tuan muda Ben yang ada di sebelahnya. Ardham, Leo, Susi dan Tuan muda Ben juga tidak bisa berkata-kata. Mereka telah menghancurkan tempat Sano. Pada saat ini, Sano sedang memburu mereka di seluruh kota dan memorak-porandakan ibukota provinsi. Arifin berjalan melewati Jilson tapi ia malah tidak mengenalinya.

“Kepar*t......”

“Kak Jilson, sepertinya seni bela diri mulia tidak dapat berkomunikasi dengan seni bela diri black dart, bukan? Tuan muda Ben melihat Ryo yang tengah berbincang dengan Sano di dapur, dia berpikir sejenak sebelum berkata kepada Jilson.

“Benar, seni bela diri black dart sebenarnya adalah bos dari orang sosial seperti John dan Angga. Mereka mengendalikan seluruh dunia bawah China. Mereka khusus menginstruksikan John dan

Angga untuk melakukan bisnis yang tidak masuk akal. Jika ada bisnis yang tidak bisa dilakukan oleh mereka, seni bela diri black dart akan mengirim seorang pembunuh untuk menuntaskan rintangan yang ada di bidang bisnis mereka. Bahkan, mereka adalah versi upgrade dari dunia bawah. Sebagian besar orang dari seni bela diri mulia memiliki gelar resmi, seperti Ryo. Dia adalah ahli yang ditunjuk secara khusus dari departemen provinsi, seorang konsultan seni bela diri dari departemen militer, dan seorang wakil instruktur kamp pelatihan Sirius. Seni bela diri mulia adalah tentara, seni bela diri black dart adalah pencuri, hitam dan mulia seharusnya berbeda, bagaimana seni bela diri mulia dan seni bela diri black dart bisa menjadi teman?” Ujar Jilson.

“Hito selalu bersembunyi di balik layar. Dia melakukan banyak hal tanpa ketahuan, jika tidak, kelompok Dewa China akan mengepung seni bela diri black dart.”

“Kak Jilson, coba kamu katakan, jika aku mengambil foto Ryo bersekongkol dengan Sano, lalu memposting foto ini di internet, dan jika ada orang dari seni bela diri mulia yang melihatnya, apakah Ryo akan dikeluarkan dari seni bela diri mulia?” seringai Tuan muda Ben setelah berpikir sejenak.

“Bisa, Ryo juga akan diperiksa oleh sekelompok dewa karena masalah ini, kelompok dewa akan curiga kalau Ryo melakukan perbuata ilegal.” Seringai Jilson.

“Oke, kalau begitu aku akan mengambil foto mereka.”

Tuan muda Ben mengeluarkan ponselnya lalu dengan gesitnya ia mengambil foto kebersamaan Ryo dengan Sano, bahkan, Arifin yang memiliki status spesial pun ikut terfoto.

Leo memicingkan kelopak mata ketika melihat mereka tersenyum, kemudian ia menyalakan sebatang rokok.

Siapkan jaring besar, tali, dan keluarkan semua senjata api yang ada di vilaku, dan untuk anak buahku dengarkan baik-baik, mulai dari sekarang ketika kalian membuka pintu besar, semuanya bersembunyi ke tempat yang gelap, jika si pencuri Jilson berani memasuki vilaku, kalian langsung habisi si pencuri Jilson itu.

Di sini, Sano telah menerima saran Ryo yaitu memanfaatkan ancaman dari Jilson untuk datang malam ini. dia suka saran dari Ryo, selama waktu ini Jilson bertindak arogan dalam seni bela diri di China, dia terus mengalahkan satu demi satu master yang terkenal, jika Jilson datang mengacau, dia bahkan tidak akan membiarkan Jilson melihat bayangannya, dan menangkap Jilson dengan santai, yang benar-benar mencerminkan keagungan generasi empunya.

“Sano, kamu telah mengangkat banyak master di vila ini. Mereka semua adalah master di atas tingkat elit. Begitu banyak master, selama mereka mengambil beberapa strategi, mereka dapat menghabisi Jilson dengan mudah.” Sano sangat senang ketika melihat Sano mengikuti sarannya.

“Jilson, dia hanyalah pemuda yang ditinggalkan oleh keluarga Li dan Lu, orang yang tidak bisa berbaur di luar negeri dan akhirnya kembali. Seberapa dalamkah air di luar negeri sehingga dapat dibandingkan dengan China agung-ku? China menyembunyikan bakat tersembunyi, dengan setengah dari sepuluh master China di dunia. Guru, itu luar biasa. Senior Sano akhirnya bersedia untuk bekerja sama denganmu. Sekali lagi, aku ingin mengucapkan selamat kepadamu. Menghabisi Jilson dalam waktu dekat dan menjadi terkenal di Wulin China.” kata Arifin sambil tersenyum lebar.

“Setelah Jilson dihabisi, kita akan menuduhnya sebagai perampok dan pembunuh handalan, dia akan dianggap sebagai anggota dari seni bela diri black dart, dan dia akan dikirim masuk ke penjara para dewa, kita buat dia tidak bisa dilahirkan kembali, itu sangat indah.” Ucap Ryo sambil tersenyum.

“Kak Ryo, apakah kamu meremehkan seni bela diri black dart kami?” Sano mendadak tidak senang setelah mendengar kata-kata Ryo.

“Tidak berani......” Ryo berpura-pura terbiasa dengan keadilan, dia segera menyadari bahwa kata-katanya sedikit tidak pantas.

“Huh, berbicara tentang melakukan kejahatan, itu tidak benar bahwa seni bela diri mulia kalian lebih sedikit daripada kami, hanya saja kalian mengerti bagaimana menjadi munafik dan menyembunyikan keburukan sendiri di kedalaman, sedangkan sifat seni bela diri black dart kami tidak masuk akal, suka bertindak gegabah, dan ingin membunuh siapapun yang tidak kami sukai. Dibandingkan dengan kalian, malahan karakter kami sederhana dan lebih baik hati daripada kalian. Eh, siapa yang merokok di dalam ruangan?” Sano tiba-tiba mengernyitkan keningnya.

Sano hanya suka memasak dan mencicipi makanan, agar tidak mempengaruhi indra penciuman dan rasa, ia tidak pernah merokok, dia bahkan membenci orang lain yang merokok, dan melarang dengan ketat kepada orang lain yang merokok di dalam rumahnya. Ada kamp di vilanya, anak buahnya biasanya tinggal di kamp.

Sekarang, dia tiba-tiba mencium bau rokok yang menyeruak ke ruangan itu, dia merasakan kekesalan yang teramat sangat, dia sangat jijik ketika mencium aroma rokok.

Saat ini, seluruh singgasananya menjadi sunyi, Sano dan semua anak buah dari Ryo menatapnya dalam diam.

Kacau...... Leo adalah perokok berat, tangannya tengah memegang sebatang rokok, mendapati keberadaan dirinya diketahui, dia memandang Jilson dengan tampang canggung.

“Siapa yang merokok di dalam rumahku, cepat keluar!” melihat tidak ada orang yang merespon, ekspresi Sano tambah marah.

Dia spontan menambahkan beberapa energi Qi sejati pada suaranya, sehingga membuat jendela kaca di rumahnya berdengung.

“Kami yang merokok.” Jilson tiba-tiba keluar dengan membawa Leo, Susi, Ardham dan Tuan muda Ben.

Saat ini, dia menatap Sano dengan tersenyum sembari menggigit pangkal rokok di mulutnya, dan menunduk dengan perlahan, membakarkan ujung rokok dengan pemantik api berwarna keemasan.

“Kamu!?”

Sano sedang bersusah payah untuk menemukan Jilson, Ryo juga datang untuk memberikan nasihat kepada Sano, Ryo benar-benar dikejutkan oleh kemunculan Jilson secara tiba-tiba di rumah Sano.

Arifin juga terperanjat, dia tidak menyangka bahwa Jilson kini berada di dalam rumah Sano.

Melihat Jilson beserta segerombolannya akhirnya datang kemari, Sano tercengang sedikit. Dengan perlahan-lahan, dia menarik napas dalam-dalam untuk menenangkan suasana hatinya yang terkejut.

Dia menyipitkan kelopat matanya dan menatap Jilson dengan tatapan yang suram, “Kapan kamu datang?”

“Dari tadi pagi sampai sekarang.” Sahut Jilson.

“Bagaimana datangnya?” tanya Sano.

“Master tingkat dewa bisa pergi ke manapun yang ia inginkan.” Ujar Jilson.

“Apa kamu takut mati?”

“Tidak.” “Tidak takut dengan lautan manusia-ku?”

“Tidak.”

Jilson melirik ke arah Ardham yang berdiri di sebelahnya. Ardham mengangguk dengan pelan dan mengeluarkan remote control kecil dari tubuhnya. Lampu merah remote control menyala, Ardham menekan jarinya pada remote control dengan pelan.

Terdengar suara dentuman, seluruh vilanya berguncang dengan hebat.

Saat ini, jam Eropa besar di dalam mansion Sano berbunyi, waktunya menunjukkan waktu tepat pukul 12 tengah malam.

Novel Terkait

The Great Guy

The Great Guy

Vivi Huang
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Innocent Kid

Innocent Kid

Fella
Anak Lucu
4 tahun yang lalu
King Of Red Sea

King Of Red Sea

Hideo Takashi
Pertikaian
4 tahun yang lalu
Pejuang Hati

Pejuang Hati

Marry Su
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Gadis Penghancur Hidupku  Ternyata Jodohku

Gadis Penghancur Hidupku Ternyata Jodohku

Rio Saputra
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Akibat Pernikahan Dini

Akibat Pernikahan Dini

Cintia
CEO
4 tahun yang lalu
Mr CEO's Seducing His Wife

Mr CEO's Seducing His Wife

Lexis
Percintaan
4 tahun yang lalu
Don't say goodbye

Don't say goodbye

Dessy Putri
Percintaan
5 tahun yang lalu