My Goddes - Bab 833 Stephenie Han

"Jilson si brengsek itu sudah bertaruh denganku tadi. dia berkata kalau dirinya akan bersujud mencuci kakiku selama sebulan jika dia tidak bisa mengalahkan Stephenie dalam waktu tiga hari."

selama ini, hubungan diantara Kimberly dan Convinus tergolong baik. setelah mendengar perkataan Jilson dengan Monika, Kimberly pun segera menghampiri Convinus dan menceritakan semua ini padanya.

saat ini Tommy berada di sisi Kimberly, Convinus, Belphegor, Taurus, Elizabeth dan beberapa orang lainnya sedang latihan. dia lalu berkata dengan penuh kejutan, "Jilson benar mengatakan itu?"

"dia benar berkata seperti itu." kata Kimberly dengan senang.

"Stephenie berumur 26 tahun dan dia merupakan tamatan dari universitas Stanford dengan gelar profesor. wanita ini tidak menguasai seni bela diri, namun dia merupakan seorang wanita karir yang terkenal dikalangan politik negara. dia merupakan asisten dari pemimpin parlementer internasional dan memiliki bawahan sebanyak puluhan ribu orang. Jilson malah berkata kalau dia akan mengalahkannya dalam waktu tiga hari? haha, mungkin dia akan gagal kali ini." Convinus pun tertawa keras.

"orang yang menguasai seni bela diri di dunia ini sangatlah sedikit. begitu banyak orang yang tidak menguasai seni bela diri, namun mereka tidaklah beda jauh dengan kita yang sudah ahli di bidang bela diri. pemikiran kita sama, Jilson tidak mungkin bisa mengalahkan Stephenie dalam tiga hari. kali ini, dia akan kalah dan dia harus mencuci kakiku selama satu bulan." kata Kimberly.

hingga sekarang, begitu banyak orang yang sudah merasa takut pada Jilson. mereka semua tahu akan ketenaran Jilson dan segera menyerah setelah bertemu dengannya. namun sebagian orang juga tidaklah takut dengan jilson. mereka tetap saja tidak merasa takut meskipun Jilson memiliki seni bela diri yang hebat dan juga kekuasaan yang luas. Kimberly, Convinus dan Stephenie termasuk dalam kategori ini.

Stephenie tidak takut pada Jilson karena dia dilindungi oleh parlementer internasional. meskipun Jilson adalah seorang master, apakah dia bisa mengalahkan pasukan militer negara? ada begitu banyak organisasi parlementer dari berbagai negara yang mendukung Stephenie dari belakang. jika Jilson berani menyentuhnya, Stephenie pastilah akan menggunakan semua relasinya untuk membantunya membalas dendam.

Kimberly dan Convinus tidak takut pada Jilson karena mereka terlahir dikeluarga yang kaya. Kimberly merupakan nona besar dari klan keluarga kelima, Convinus merupakan seorang master hebat di Kongres Black Dart. dulunya klan keluarga kelima dan Kongres Black Dart merupakan dua organisasi terhebat tingkat dunia. lagipula Jilson adalah Master Tingkat Kultivator Menengah, mereka berdua juga merupakan Master Tingkat Kultivator Menengah. mereka belum pernah melawan Jilson dan belum pernah dipukul secara langsung olehnya, bagaimana mungkin mereka akan takut pada Jilson?

"tiga hari kemudian, Jilson pastilah akan mencuci kakimu. kamu harus membuat kakimu lebih jorok agar kamu bisa membuat Jilson terhina." kata Convinus.

"sudah pasti." Kimberly mengedipkan matanya pada Convinus.

setelah bertemu dengan Convinus, Tommy pun merasa sedikit sedih ketika menemani Kimberly.

Gisel pernah meramal dirinya, Gisel berkata kalau selama hidupnya, Tommy akan menikah dengan puluhan gadis. namun tidak tahu kenapa, dirinya merasa keberuntungannya dalam hal percintaan semakin menurun. setelah dia menolong Kimberly, dia tidak lagi pernah memiliki kesempatan untuk mendekati wanita lain. jarak diantara dirinya dan Kimberly juga semakin jauh.

Kimberly memiliki hubungan yang baik dengan Convinus. Convinus merupakan seorang pria keren yang berasal dari Eropa, ditambah lagi dirinya yang didukung oleh Kongres Black Dart dari belakang. Tommy merasa kesulitan jika harus membandingkan dirinya dengan Convinus.

"Kimberly, lupakan saja, kamu tidak perlu bertaruh dengan Jilson. kamu bukanlah lawan yang tepat untuk Jilson. Jilson adalah petaruh yang terkenal di dunia. aku belum pernah melihat dirinya gagal dalam bertaruh. meskipun kamu merasa dendam pada Jilson, namun itu semua sudah merupakan masa lalu. sekarang Jilson sudah bersikap baik padamu dan hubungan kalian juga semakin membaik. kenapa kamu terus memberontak padanya? kamu adalah seorang wanita, dia tidak mungkin akan mencuci kakimu dengan tulus. mungkin dia akan melakukan hal yang tidak sopan padamu nantinya, kamu akan dirugikan dalam hal ini. kakimu sangatlah indah, jikalau kamu ingin kakimu dicuci, aku rela mencuci kakimu." kata Tommy dengan wajah yang kasihan.

"kamu ingin mencuci kakiku?" kata Kimberly.

"iya." Tommy mengangukkan kepalanya.

"kamu belum terkualifikasi!" kata Kimberly dengan ekspresi sinis dan dirinya pun segera menghindar dari Tommy.

meskipun Tommy pernah menyelamatkan nyawa Kimberly, namun Kimberly tidaklah begitu menyukainya sejak awal. bahkan Kimberly sedikit benci kepadanya. namun kondisi diantara mereka berubah menjadi lebih baik karena mereka sering bertemu. kini Jilson sudah kembali dan begitu banyak anggota baru di sisi mereka. Kimberly terus memikirkan cara untuk membalas dendamnya pada Jilson dan dia juga tidak lagi tertarik pada Tommy.

tidak berdaya.

pada keesokan harinya, Jilson pun menemani Monika untuk jalan santai di taman. sambil berjalan, dia pun bertanya pada Ardham yang ada di sisinya, "kamu sudah pernah pergi ke pulai kekaisaran dan kamu pastilah sudah mengerti akan bagian internal pulau tersebut dan juga segala informasi tentang Fendi. seingatku, kamu pernah berkata kalau ketika kamu berada di pulau kekaisaran, Fendi sudah menemukan Lorelle dan tahu kalau Lorelle adalah mata-mata. namun Fendi tidak ingin membunuhnya, melainkan Lorelle yang bunuh diri di pulau kekaisaran itu karena dirinya takut disiksa oleh Fendi?"

"benar, jika Lorelle waktu itu menyerahkan bukti itu kepada Fendi, mungkin Fendi tidak akan melakukan apapun padanya. meskipun Fendi sedikit gila, namun dia masih berperasaan pada wanita yang ada di sekelilingnya." kata Ardham sambil menganggukkan kepala.

"jika dia berperasaan kepada wanita disisinya, para wanita itu juga tidak akan membiarkan Fendi menikah dengan puluhan wanita lainnya." kata Jilson sambil tertawa.

"semalam, Amerika Utara berkata kalau mereka kehilangan kontak dengan Belinda. mungkin identitas Belinda sudah diketahui oleh mereka." kata Ardham.

"aku pernah bertemu dengan Belinda, dia memiliki sifat yang baik. kita harus segera beraksi untuk pergi menolong Belinda." kata Jilson.

"namun sekarang merupakan musim angin di Afrika, aku mendengar kalau Roy dan Attar sudah menghentikan peperangan. Rendra juga ingin mengirimkan pasukan untuk menyerang Winni, namun mereka kembali ke markas mereka sendiri karena bertemu dengan badai pasir. musim angin di Afrika akan berlangsung selama dua bulan. selama dua bulan ini, akan sering terjadi badai pasir dan juga akan terjadi badai pasir hitam yang kemungkinan akan menenggelamkan kedua tim pasukan militer itu. kita tidak memiliki ide lain meskipun kita dalam kondisi yang panik. kita tidak bisa menyerang pulau kekaisaran sebelum menghancurkan dasar kekuasaan Fendi." kata Ardham.

"setelah mengalahkan Richie, kita boleh mulai menyerang Bisma. kita tidak harus mengirimkan pasukan kita ke Afrika untuk menyerang Bisma, kita juga bisa mengirim pasukan kita ke daerah lain." kata Jilson.

"kemana?" tanya Ardham.

"Silver Triangle saja, pancing mereka semua untuk datang ke Silver Triangle, aku memiliki caraku sendiri." Jilson tersenyum.

"namun kita ingin membicarakan syarat yang kita inginkan dengan Amerika Utara. jika Amerika Utara tidak menerima syarat kita, kita juga tidak bisa menyerang Richie dan juga Bisma." kata Ardham.

"mereka akan segera datang, syarat yang akan mereka berikan nantinya pastilah tidak akan berbeda jauh dengan syarat semalam. aku akan menyetujuinya jika tidak beda jauh." kata Jilson.

"mereka akan datang?" tanya Ardham.

"mereka sudah datang." Jilson mengangkat kepalanya dan melihat Stephenie sedang berdiri di depan pintu taman dalam kondisi penuh amarah.