My Goddes - Bab 946 Demi Keadilan

mereka sudah mendengar suara ledakan dari kamp Winni dan juga lima puluh ribu tentara yang dipimpin oleh Gisel itu telah disergap oleh Winni dan sedang dihajar olehnya.

mereka merasa begitu panik.

ketika puluhan ribu tentara itu sedang menyusun ranjau pada area perang, beberapa bagian tentara milik Winni pun menembaki prajurit-prajurit tersebut. peluru mulai menancap pada tubuh mereka dan beberapa prajurit terjatuh karena tembakan tersebut. bahkan beberapa prajurit merasa begitu cemas hingga meledakkan ranjau yang sedang mereka pegang di tangan mereka sendiri.

sebelum bertemu langsung dengan Winni, Jilson sudah kehilangan begitu banyak prajurit.

setelah mendengar suara ledakan dari kamp Winni semakin mengecil, Jilson pun mulai berkeringat, "suara ledakan dari kamp Winni semakin mengecil, anggota kita juga tidak lagi tersisa banyak. Gisel dan Kongres Black Dart juga berada dalam bahaya."

"bagaimana kalau kita berdua pergi ke sana terlebih dahulu. Kongres Black Dart pernah berbuat baik pada kita. kita tidak boleh membiarkan Gisel mati di tangan Winni." kata Roy dengan wajah yang cemas.

"kita berdua juga bukanlah merupakan lawan bagi Winni yang memiliki ribuan prajurit itu. aku akan pergi duluan dan kamu tinggal di sini untuk memimpin mereka dalam menyusun ranjau." kata Jilson.

"baik!" Roy menganggukkan kepala.

setelah memberi sedikit perintah untuk Roy, Jilson pun segera bergegas ke kamp milik Winni sambil melemparkan pedang miliknya itu. tubuhnya sudah muncul di atas pedang tersebut dan pedang tersebut sedang bergerak ke arah kamp Winni dengan kecepatan yang tinggi.

melihat kedatangan Jilson, para bawahan Winni pun mulai menembaki Jilson.

Jilson tetap berdiri di atas pedang sambil menghindari tembakan tersebut. ketika dirinya mulai mendekat, dia tiba-tiba menarik sebuah pedang dari udara dan energi pedang tersebut berhasil menghantam para bawahan Winni tersebut.

saat ini, anggota milik Gisel tidak lagi tersisa banyak.

Winni sudah melakukan persiapan sejak awal. dia sengaja mengorbankan puluhan ribu nyawa anggotanya sendiri untuk menjebak Gisel agar bisa masuk ke dalam kamp miliknya dan dirinya telah menyusun sekian banyak ranjau di sekitar kamp tersebut. dia juga tahu kalau Jilson akan segera datang, mereka juga membutuhkan waktu untuk membersihkan ranjau yang ada di medan perang. namun mereka tetap memiliki waktu yang cukup untuk menghadapi Gisel.

Mike sudah berhasil melarikan diri dari sisi Jilson dan dirinya segera kembali ke kamp setelah mendegar suara ledakan. saat ini, dia sudah tiba di sisi Winni, "ketua, Jilson sudah tiba bersama prajuritnya!"

"aku tahu!" kata Winni dengan tenang.

Gisel tidak lagi memiliki kemampuan untuk melawan. Gisel, Lucifer dan dua ribu anggota yang tersisa sedang berdiri dengan perasaan yang cemas sambil menunggu tindakan Winni selanjutnya.

"Gisel adalah seorang pemimpin kecil di kongres black dart dan dirinya juga memiliki garis keturunan penyihir murni. dia adalah satu-satunya penyihir terakhir di zaman ini. aku kasihan melihat kalian yang memiliki anggota sihir yang sangat sedikit. aku rela membebaskan kamu karena kamu adalah salah seorang pemimpin di kongres black dart. jika kamu berpihak padaku, maka aku akan segera membebaskan kalian. bagaimana menurutmu?" kata Winni sambil berjalan keluar dari kerumunan orang banyak.

"semua orang di dunia ini berkata kalau kaum penyihir adalah kaum jahat. pada abad pertengahan, orang-orang sangatlah ingin membunuh kaum penyihir dan mereka menyalibkan para kaum penyihir, lalu membakar mereka dalam kondisi hidup. mereka semua mengira kalau kaum penyihir lah yang memulai black death. namun mereka tidak pernah tahu kalau black death sama sekali tidak berhubungan dengan kami. kami tidak hanya tidak memulai black death, kami bahkan menciptakan obat untuk menolong mereka. kami adalah penyihir dan kami juga merupakan dokter yang berbaik hati. jika kaum penyihir bisa hidup hingga sekarang, maka kaum penyihir harus dilindungi dan sikap seperti kaum penyihir haruslah diterapkan untuk memberikan bantuan terbesar bagi rakyat yang ada di Afrika utara ini."

"Winni, kamu dan Fendi, Feri dan juga Benny mendapat julukan sebagai empat pemimpin pasukan terbesar di dunia. kalian semua memiliki kemampuan militer yang kuat dan kalian semua memiliki kemampuan bela diri yang sangat hebat. namun kalian sangatlah egois karena kalian tidak pernah memperdulikan kehidupan rakyat Afrika. pasukan bayaran memanglah berperang hanya karena uang. namun pasukan bayaran sebenarnya hampir sama dengan ajudan. mereka menerima uang untuk melindungi pemimpin mereka dan juga melindungi setiap pekerja di Afrika ini. kalian seharusnya melindungi setiap nyawa yang ada di tempat ini dan melayani semua rakyat di sini agar bisa melewati masa yang sulit ini."

"meskipun kamu memiliki kemampuan yang hebat, namun kamu tidak pernah berpikir untuk rakyat. kamu hanya memikirkan kekayaan kamu dan ini tidak akan bisa meningkatkan kemampuan kamu. kamu sudah tidak lagi berhak menjadi seorang pasukan bayaran. kamu hanyalah seorang pasukan yang kejam." kata Gisel sambil menatap Winni.

"hehe, setiap manusia akan hidup untuk dirinya sendiri." kata Winni dengan dingin.

"meskipun nantinya aku akan mati di tempat ini, aku tetap tidak akan menyerah padamu. aku juga tidak akan membuat rakyat yang ada di sini merasa semakin sulit." kata Gisel.

"baiklah, aku akan mengabulkan perkataanmu itu." kata Winni sambil membalikkan badan.

saat ini, para bawahan Winni mulai mengarahkan mobil tank dan juga beberapa senjata ke arah Gisel dan anggotanya.

ketika puluhan ribu pasukan itu hendak mengarahkan senjata mereka ke arah Gisel dan hendak membunuh mereka, Benny seketika baruk dan berkata: "lebih hebatlah dalam menggunakan senjata peledak. kita masih membutuhkan itu untuk melawan Jilson nanti. Gisel dan sekelompok orang ini tidak lagi kuat dan kalian bisa mengalahkan mereka hanya menggunakan pistol."

"baik." jawab para pasukan.

mereka lalu menghentikan pengoperasian mobil tank dan beberapa senjata hebat. mereka lalu mulai menyerang Gisel menggunakan pistol biasa.

terdengar suara ledakan.

sebuah peluru terbang menuju ke arah Gisel dan Gisel pun menatap ke arah matahari. saat ini, waktu yang telah ia janjikan dengan Jilson telah lewat lebih dari 10 menit dan Jilson tetap saja belum muncul di sini.

Gisel segera mengeluarkan teknik perisai ajaib yang ia miliki untuk melindungi diri mereka sendiri untuk terakhir kalinya.

dia tahu kalau Jilson tidak akan mengkhianatinya dan Jilson pastilah sedang menyelesaikan masalah lain.

"Gisel bukanlah merupakan master khusus, perisai yang ia gunakan itu pastilah bisa dihancurkan bukan?" kata Feri di sisi Winni dengan bangga.

"tentu saja." Winni pun tersenyum jahat.

sekelompok pasukan tiba-tiba berlari ke depan Gisel dan sebuah peluru berhasil menembusi tubuh pasukan tersebut. sekelompok pasukan itu pun terjatuh di depan Gisel. peluru tersebut berhasil menembusi perisai milik Gisel tersebut.

"apa yang sedang kalian lakukan?" Gisel begitu terkejut setelah melihat para pasukan itu mati di depan matanya sendiri.

"nona Gisel, kamu adalah orang baik, kamu tidak layak untuk mati. ketua Jilson melakukan begitu banyak kebaikan untuk kita. dia bagaikan dewa bagi kita. karena dia, Golden Triangle bisa berkembang hingga seperti ini. semua orang bisa makan dengan kenyang dan tidak lagi perlu merasakan dampak dari narkotika. Jilson menyuruh kami untuk melindungimu dengan baik dan tidak boleh membiarkanmu terluka. meskipun kami semua akan mati, kami juga harus melindungimu dengan baik...." kata salah satu pasukan muda yang berumur sekitar 18 tahun. dia menatap Gisel dengan tersenyum sambil memejamkan matanya secara perlahan.

"Winni, beraninya kamu menambaki kami. jika kamu memang hebat, maka bunuhlah semua orang yang ada di sini!" sejumlah pasukan kembali berlari ke depan Gisel dan menggunakan tubuh mereka sendiri untuk menghalangi peluru yang ditujukan ke arah Gisel. seorang pasukan pun berkata dengan suara yang keras: "nona Gisel, tenanglah, meskipun kami semua akan mati di medan perang ini, kami juga tidak akan membiarkan dirimu terluka!"

setelah mendegar itu, Gisel pun menatap mereka sambil meneteskan air mata.

mata Convinus, Belphegor, Drakula XIV dan beberapa orang lainnya juga mulai memerah........

Novel Terkait

Perjalanan Cintaku

Perjalanan Cintaku

Hans
Direktur
4 tahun yang lalu
Hello! My 100 Days Wife

Hello! My 100 Days Wife

Gwen
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Adore You

Adore You

Elina
Percintaan
4 tahun yang lalu
The Comeback of My Ex-Wife

The Comeback of My Ex-Wife

Alina Queens
CEO
4 tahun yang lalu
The Richest man

The Richest man

Afraden
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Pejuang Hati

Pejuang Hati

Marry Su
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Satan's CEO  Gentle Mask

Satan's CEO Gentle Mask

Rise
CEO
4 tahun yang lalu
Pria Misteriusku

Pria Misteriusku

Lyly
Romantis
4 tahun yang lalu