My Goddes - Bab 66 Dua Triliun

Tidak mudah untuk menjadi menantu yang tinggal di rumah mertua, jika sebagai menantu yang tinggal di rumah mertua mempunyai pekerjaan dan memperoleh penghasilan yang baik setiap bulan, dan sering memberikan hadiah kepada keluarga mertuanya, dan mempunyai kemampuan untuk membuat ayah dan ibu mertua bahagia, mungkin hidupnya akan lebih baik. Tetapi yang seperti Fendi ini, tidak mempunyai pekerjaan, tidak ada pendapatan, dan semua pengeluarannya dan ibunya ditanggung oleh keluarga Xuan, meskipun Garlin sangat menyukainya, hidupnya di keluarga Xuan juga tidak baik, karena Garlin masih memiliki banyak orang yang dicintainya.

Di mata orang-orang terkasih Garlin, Jilson Lee berstatus rendah, pria yang mengandalkan wanita dan malas melakukan sesuatu, dan bisa memarahinya dengan sesuka mereka.

Ayah! Ketika suasana di keluarga Xuan perlahan menjadi berat, dan kakek meletakkan sumpitnya di atas meja, raut wajah seluruh keluarga mulai berubah, Garlin mengerutkan kening dan menatap kakek.

Bukankah kita sudah sepakat sebelumnya? Setelah Fendi kembali ke rumah, kita tidak bisa dengan asal memarahinya lagi. Dia masih muda, dan perlu waktu untuk berubah.

Garlin, kamu diam. Raut wajah kakek sangat marah.

Fendi lari dari rumah tidak hanya sekali, dan kakek juga tidak hanya sekali berjanji kepada Garlin untuk tidak memarahi Fendi. Jika dia bisa melakukan apa yang dia katakan, Fendi juga tidak akan berulang kali lari dari rumah.

Dia sangat menyanyangi cucu perempuannya Monika. Dia memandang rendah Fendi dalam hatinya, dia merasa bahwa Monika menikah dengan Fendi itu seperti seorang wanita cantik menikah dengan pria yang tidak punya kemampuan.

Sudahlah jika dia tidak punya ambisi, tapi bahkan dia juga tidak punya kemampuan. Misalnya kejadian tadi, jika Jilson Lee mengambil lauk untuk siapa pun, mungkin dia akan merasa tidak nyaman, tapi dia tidak akan emosi seperti saat ini. Dia malahan makan sendiri, siapa dia? Pagi ini, seluruh orang di keluarga menunggunya selama satu jam di depan pintu. Sudahlah jika dia datang terlambat, tapi bahkan datang dengan tangan kosong dan bahkan tidak membeli dua kilo jeruk, dia memandang rendah keluarga Xuan?

Harus memberi pelajaran kepada Fendi.

Ayah! Melihat bahwa kakek akan bertindak lagi, dan akan memberi pelajaran kepada Fendi seperti terakhir kali, Garlin merasa panik.

Garlin, kamu jangan banyak berbicara. Kesehatanmu tidak baik, tetapi kamu baru berusia lima puluh tahun. Ayahmu sudah berusia tujuh puluh tahun lebih, apa kamu tega membuat ayahmu marah? Yulia menarik Garlin dan menatap Jilson Lee dengan tenang.

Semua orang keluarga Xuan berpikir bahwa Jilson Lee adalah Fendi, dan Yulia juga sangat membenci Fendi, bagaimanapun dia adalah nona besar dari toko kosmetik yang ada cabang dimana-mana, bagaimana mungkin putrinya bisa menikah dengan orang tidak berguna seperti dia. Jika bukan Garlin yang bersikeras menikahkan putrinya dengan Fendi, melihat Monika yang sangat luar biasa, Fendi juga ingin menikahinya, tetapi Monika tidak mungkin menikah dengan Fendi. Baguslah, karena kamu ingin menikahi putri kesayanganku, dan kamu hanya mengandalkan wanita, maka aku akan membuatmu merasakan apa rasanya menjadi orang yang hanya bisa bergantung pada wanita.

Selamat menikmati pertunjukan.

Kakak pertama dan kakak kedua keluarga Xuan saling melirik, bibi pertama dan bibi kedua juga saling melirik, dan mereka semua tertawa dalam hati. Alasan mengapa mereka dengan susah payah untuk menghadiri reuni keluarga, pertama karena Garlin mempunyai otoritas dalam keluarga Xuan, dia adalah pemimpin keluarga, semua orang tidak berani menentang perkataannya. Dan yang kedua, untuk mengolok-olok menantu yang tinggal di rumah keluarga Xuan, mereka merasa mengolok-olok menantu yang tinggal di rumah keluarga Xuan lebih menarik daripada bermain mahjong atau minum bir.

Fendi, apakah kamu baik-baik saja? Monika memandang Jilson Lee dengan sepasang mata yang cantik, dan merasa sangat khawatir.

Dia sudah ada kemajuan dibandingkan sebelumnya, tetapi dulu setiap kali kakek menegurnya, dia pasti akan langsung marah, jika bukan menyangkal dengan kata-kata keras maka dia akan langsung pergi dengan marah.

Dia ada kemajuan dan Monika berharap dia bisa berubah menjadi lebih baik.

Aku baik-baik saja. Jilson Lee hanya tersenyum, dan ekspresinya sedikit tidak berdaya.

Pria yang hanya bergantung pada wanita adalah Fendi, bukan dia, tidak peduli seberapa keras teguran dari kakek, bahkan jika memarahinya dengan kata-kata kasar dia juga tidak akan marah, lagipula yang dimarahi kakek adalah Fendi bukan dia. Selain itu kakek hampir berusia delapan puluh tahun, biarkan saja dia memarahi. Menghargai orang tua dan berkarakter baik adalah budaya tradisional china.

Tapi, ketika dia berusia delapan belas tahun, dan meninggalkan keluarga Lee, bukankah situasinya sama dengan sekarang? Temperamen dan karakternya waktu itu, bukankah sama dengan Fendi yang dulu? Saat itu dia masih muda dan impulsif. Karena ibunya adalah seorang wanita dari dunia persilatan, kakeknya memandang rendah ibunya, dan sering melampiaskan kemarahan padanya. Dan saat itu, dia masih seorang anak yang tidak melakukan bisnis dengan benar, karena penghinaan berulang kali dari kakeknya, baru ada kemampuannya hari ini.

Terima kasih kepada orang-orang yang menyakitiku, kalian yang membuatku bisa menjadi seperti hari ini.

Perlahan-lahan, Jilson Lee memikirkan kakeknya, dia ingin bertemu dengan kakeknya. Perasaannya muncul oleh situasi saat ini, dia mengeluarkan sebatang rokok Huangguoshu dan menyalakannya.

Kamu masih berani merokok!? Melihat Jilson Lee tiba-tiba merokok, mata kakek berubah?

Hah? Jilson Lee tertegun.

Gawat ...... Monika menutupi kepala dengan tangannya, dan ada ketidakberdayaan dalam hatinya.

Meskipun keluarga Xuan bukan keluarga yang terkenal, tetapi kakek adalah orang yang sangat teliti. Tampaknya kondisi keluarga kakek ketika kecil lumayan bagus, dia adalah pemimpin keluarga yang terkenal di Kota Gambir. Kemudian terjadi perang dan kakek memilih untuk bergabung dengan tentara untuk mengabdi pada negara. Meskipun dia sudah banyak menderita di berbagai peperangan dalam beberapa tahun terakhir, tetapi selalu mempertahankan kebiasaan hidup ketika masih muda.

Menurut etiket dulu, sangat tidak sopan jika anak muda merokok di depan penatua mereka.

Fendi, kenapa kamu merokok? Melihat Jilson Lee merokok, Garlin juga sedikit terkejut.

Semua orang keluarga Xuan menatapnya dengan ekspresi terkejut, dilihat oleh semua orang, Jilson Lee merasa sedikit malu. Setelah berpikir, dia mengeluarkan beberapa batang rokok dan bertanya pada kakek dan semuanya, apakah kalian merokok?

Aku tidak merokok! Kakek merasa hancur, dia sangat marah sampai menutupi dadanya dengan tangannya.

Sebelum Jilson Lee mengatakan sesuatu, kakek mengarahkan jarinya ke arahnya dan berkata, "Fendi, kamu tidak melakukan apa pun, sejak kecil kamu lemah, tidak kompeten dan pengecut, ayahmu meninggal cepat, dan sejak kecil kamu tidak diurus oleh seorang ayah, ibumu sakit-sakitan, situasi keluarga yang sulit. Karena itu, kamu harus bekerja lebih keras, dan membuat orang yang memandang rendahmu melihat kemajuanmu. Tetapi kamu tidak ingin menjadi agresif, dan sangat malas. Dari kecil sampai besar nilai ujianmu sangat rendah, hanya satu digit, selember kertas berbahasa Inggris, bahkan jika buta juga tidak akan serendah itu kan? Menurutmu seberapa sialnya kamu? Bahkan ketika masuk universitas masih ayah mertuamu yang menghabiskan uang untuk mencari orang untuk membantumu, dan katanya kamu mengulang semua mata kuliah, bahkan mungkin tidak bisa mendapatkan sertifikat kelulusan.

Coba lihatlah kedua kakakmu, kakak pertama berusaha keras dalam tiga tahun, membangun sebuah perusahaan dengan pendapatan tahunan dua miliar. Dan kakak kedua diterima di pemerintah kota, dan sekarang dia bekerja keras untuk lembur setiap hari untuk menjadi wakil cabang.

Setelah mendengar perkataan kakeknya, baik kakak pertama maupun kakak kedua keluarga Xuan mengangkat kepala mereka dengan bangga, dan kedua bibi juga sangat bangga.

Istrimu juga bekerja keras untuk masuk ke departemen kepolisian, dan menjadi polisi wanita yang membawa pistol. Bagaimana dengan kamu? Tidak bisa melakukan apa pun! Kakek menepuk meja dengan keras, aku berani bersumpah kepada langit, jika orang seperti kamu ke depannya mempunyai masa depan yang bagus, bahkan jika bisa menghasilkan empat miliar seumur hidup, aku akan menjilat meja sampai bersih hari ini!

Huh!

Setelah mendengarkan perkataan kakeknya, Monika tidak bisa menahan tawa.

Monika, apa yang kamu tertawakan? Kakek menatapnya memerah.

Kakek paling menyanyangi dan mencintai Monika, melihat dia menjalani kehidupan dengan sulit, dan semakin jengkel dengan Fendi. Monika terlahir sangat dingin, jarang berbicara dan tertawa. Tatapan matanya sedikit terkejut ketika melihat cucu kesayangannya tersenyum.

Kakek, aku baik-baik saja. Monika tersenyum sampai wajahnya memerah, dia segera menekan senyuman di wajahnya dan menatap Jilson Lee dengan ekspresi canggung.

Kakek, kamu benar. Jilson Lee juga merasa canggung, dan dia menyentuh kartu bank di sakunya dengan tangannya.

Kemarin, setelah pertempuran Organisasi Eagle Claw, dan dia mengusir Angga, dia telah melahap semua aset Angga. Dan sekarang, dia sudah memiliki dua triliun uang tunai di kartu banknya ...

Novel Terkait

My Perfect Lady

My Perfect Lady

Alicia
Misteri
4 tahun yang lalu
Cinta Yang Dalam

Cinta Yang Dalam

Kim Yongyi
Pernikahan
3 tahun yang lalu
Spoiled Wife, Bad President

Spoiled Wife, Bad President

Sandra
Kisah Cinta
4 tahun yang lalu
Mata Superman

Mata Superman

Brick
Dokter
3 tahun yang lalu
Love And Pain, Me And Her

Love And Pain, Me And Her

Judika Denada
Karir
4 tahun yang lalu
Pernikahan Kontrak

Pernikahan Kontrak

Jenny
Percintaan
4 tahun yang lalu
Love In Sunset

Love In Sunset

Elina
Dikasihi
5 tahun yang lalu
Step by Step

Step by Step

Leks
Karir
3 tahun yang lalu