My Goddes - Bab 125 Empat Lawan Empat

Elite Master, hanya kualitas kekuatan diri saja yang tergolong lebih ahli jika dibandingkan dengan orang biasa. Mereka juga tidak memiliki energy apapun, hanya tubuh nya yang terasa kuat.

Sekuat apapun mereka, tidak akan bisa mengalahkan kekuatan Susi yang mengangkat dua kendaraan roda empat dengan tangannya.

Ketika dengan cepat Susi menjentikkan kedua mobil di tangannya, beberapa tentara yang tepat berada di hadapannya itu terbang hanya dengan satu sentuhan saja. Meskipun tentara itu berlatih dengan kesungguhan mereka, tetap saja tidak mampu menahan teriakan saat melihat situasi seperti itu.

Sungguh tak disangka wanita lugu ini ternyata sungguh galak, keempat pembunuh andalan itu bergegas mengambil senjata mereka. Mereka baru pertama kali melihat kekuatan Susi, seakan memberikan kejutan yang luar biasa, mereka pun segera berlari keluar.

Begitu mendarat, tubuhnya berlumuran darah, nyaris melumuri tubuh Susi.

Grandmaster Fendi selanjutnya segera mempersiapkan segala sesuatunya, memberikan aba-aba dengan keras, “Tembak!”

Tiba-tiba, prajurit yang akan maju berikutnya mengarahkan pistol kea rah Susi, kegelapan di tempat itu dipenuhi dengan cahaya api.

“Hati-hati!” Pandangan Leo sedikit membidik ketika melihat para prajurit itu mengarahkan tembakan kea rah Susi.

“Dia tidak apa-apa.” Leo mengeluarkan senyuman menggoda.

Saat para prajurit itu mengarahkan senjatanya ke arah Susi, Leo dan Tommy terkejut, tubuh mungil Susi dipenuhi banyak pelindung eman, di saat yang bersamaan, ia telah menjadi gadis emas mungil, seluruh tubuhnya berbalut keemasan, dan mengeluarkan naga emas.

Naga emas ini mengaum ke hadapan para prajurit, mengelilingi tubuh Susi, melindungi tubuh Susi dari bagian luar, dengan sigap menimpal seluruh peluru yang mengarah pada Susi.

Level Master tingkat dewa lanjutan, sungguh terlindungi.

Melihat kejadian itu, Leo sesaat gemetar tercengang melihat ke arah Jilson.

“Dia bukan master tingkat dewa, dia memang terlahir menjadi dwa, kualitas tubuhnya sejak kecil sudah merupakan Elite Master, karena dia tidak hanya memiliki kekuatan spiritual, dia juga memiliki kekuatan tubuh, Pamanku melatihnya menjadi seorang master, dia hanya master tingkat dewa dasar tapi sudah memiliki kemampuan tingkat dewa lanjutan, maka dari itu bisa memiliki pelindung tubuh, dan ini adalah kelebihannya sejak lahir. Berlatih seni bela diri, dia jauh lebih memahaminya dibandingkan kita, kemampuan dan bakat tidak akan pernah kalah dengan putri dari Klan Yehenara. Dengar-dengar, putri klen Yehenara baru berusia 18 tahun sudah memiliki level master tingkat dewa lanjutan. Kalau saja Susi tidak lebih mementingkan untuk bermain dan bersenang-senang, tidak menutup kemungkinan akan sebanding dengan Putri Turmalin.” Jilson menjelaskan.

“Susi tidak tertarik dengan latihan bela diri?” Leo terkejut.

“Dia? Dalam waktu satu tahun bisa berlatih tujuh hingga delapan kali sudah merupakan prestasi bagus baginya. Dia hanya memiliki bakat dari lahir, tidak perlu berlaith, maka kemampuannya pun akan terasah dengan sendirinya.” Jilson menghela nafas diikuti gelengan kepalanya.

“Tapi, meskipun Susi memiliki kekebalan tubuh yang kuat itu karena dia memiliki master tingkat dewa lanjutan, tubuh nya sebenarnya juga tidak mampu menahan begitu banyak peluru. Semakin banyak peluru yang ada di pelindung dirinya, maka dalam tubuhnya akan semakin terasa berat, dan parah. Beberapa prajurit yang menyerangnya dari depan, ssaat dia menggerakkan mobil, itu demi menghindari beberapa peluru. Tapi jikalau prajurit itu langsung menembaknya, pelindung tubuhnya akan keluar, maka dia seperti menjadi manusia biasa.”

“Meskipun dia sedikit ceroboh, tapi dia pintar. Saat prajurit itu ingin menembaknya, badannya kemudian langsung berputar menjentikkan mobil yang ada di sekitarnya.”

“Sama halnya seperti bermain boling, langsung menyambar semua prajurit. Dan begitu mobil-mobil itu dilempar, tak terhitung jumlah prajurit yang berguguran.”

“Setelah itu mobil-mobil itu mengchancurkan pertahanan prajurit, satu per satu terus dilemparnya. Mana mungkin prajurit itu bisa menahannya.”

“Terlebih lagi disusul denga jurus api yang menyambarnya..”

“Dalam dua hari ini Susi telah mengalahkan kurang lebih dua ratus prajurit. Dia segera bersembunyi di balik mobil yang berhenti di nahu jalan untuk menghindari peluru.”

Melihat dia kembali ingin menjentikkan beberapa mobil yang ada, wajah beberapa prajurit yang diutus oleh Fendi tiba-tiba raut mukanya berubah.

Kedatangannya di bawah perintah Fendi, dia mengira bahwa Jilson yang ada di hadapannya ini hanya sebuah penyamaran yang ingin menyamar dan mengambil kemamppuan saja, saat ini ketika melihat sosok Jilson yang begitu tangguh, terlebih lagi banyak master yang mengelilinginya, tiba-tiba hatinya merasa tak tenang. Jilson palsu ini, kekuatannya sungguh sudah menyamai kakak tertua. Dan gadis yang tiba-tiba datang membantunya, kemampuannya sungguh tak dapat terelakkan, kemampuan kuat bisa bertarung dengan empat pekerja.

“Tidak cukup dua ribu orang, paling sedikit harus ada enam ribu orang.”

“Tidak, jika diteruskan seperti ini, khawatirnya mereka akan terkalahkan semua, dia pun akan bertanggung jawab pada prajuritnya.”

“Barusan dia hanya ingin mencari tempat peristirahatan, kemudian melihat beberapa prajurit. Mereka hanya tentara biasa, yang juga demi mendapatkan sejumlah uang, bahkan tidak bisa dibandingkan dengan prajurit china yang tidak memiliki kepercayaan.”

“Apa yang mau dipukul? Pekerjaan ini , sudah tidak mau mereka kerjakan, tidak masalah tidak mendapatkan uang, karena bisa melanjutkan hidup adalah yang terpenting.”

Kekalahan itu seperti gunung yang runtuh, beberapa prajurit tersebut lari terberit-birit, prajurit yang diutus Fendi untuk memata-matai sedikit kegiatan Jilsonpun ikut lari terbirit-birit.

Begitu Susi turun tangan sekali saja, sudah berhasil mengusir ribuan prajurit, dan hanya menyisakan empat pembunuh andalan.

Saat empat pembunuh andalah itu membawa orang lain untuk membunuh Jilson, jalan ini nyaris seperti sedang di obral oleh mereka, hanya tersisa pelayan wanita cantik di beberapa kafe yang bersembunyi di pojokan dan tidak berani keluar melihat keadaan.

“Kakak, empat lawan empat kira-kira kita bisa menang tidak? Kekuatan Tommy memang masih belum terlalu bagus, tapi ada adik sepupumu, aku dan kamu, seharusnya kita bisa mengalahkan mereka, bukan?” Leo pucat dikejutkan oleh Susi, segera mengambil punting rokoknya. Sepertinya hanya sebuah lorong waktu, kedatangan Susi menerangkan segalanya.

“Sekarang, mereka pasti bisa mengalahkan empat pembunuh andalan.”

“Bagaimana kalau kita PK satu lawan satu saja? Barusan kamu melatih gerakan menembak Liaoyuan, tapi tetap masih membutuhkan pengalaman. Susi meskipun kekuatannya tangguh, tapi dia sedikit ceroboh, perang semakin berlangsung lama, dia belum tentu bisa mengalahkan lawan. Hanya dengan sedikit kepintaran lawan dibandingkan dirinya, bisa memanfaatkan hal ini. Tommy pun tidak mungkin menang, tapi setidaknya jika pertarungan kali iini bisa diselesaikannya, dia seharusnya bisa naik level menjadi elite master tingkat lanjutan. Aku sekarang sudah tidak mempedulikan kekuatan diriku sendiri, yang aku butuhkan adalah melatih kekuatan tim.” Jelas Jilson.

“PK, bagaimana menurut kalian?”

“Kalian mau PK dengan kita?” empat pembunuh andalan yang mendengar tawaran Jilson berteriak.

Seluruh jalanan sudah lengang oleh ulah emapt pembunuh andalan itu, sepi tanpa suara, semua prajuritnya pun lari dibuatnya, sekarang pas tersisa empat, Jilson, Susi, Leo dan Tommy.

Mereka berempat saling bertatapan, Jilson terlihat sedikit pucat, sepertinya bagian tubuhnya mengalami cidera yang cukup dalam, dia bukan Jilson yang asli, seharusnya lebih mudah untuk dikalahkan. Sementara itu, Leo dan Susi kekuatannya juga tidak terlalu stabil, jelas sudah bahwa Susi baru naik level, tidak memiliki kekuatan dasar, dan wanita itu hanya saat berkelahi saja terlihat ceroboh, jika benar-benar mulai berperang dengan mereka, belum tentu juga akan menjadi musuh mereka. Kekuatan Leo pun tidak sebanding dengan mereka, seni bela diri mereka sudah terbilang tak bisa diragukan lagi, perlahan sudah memasuki tingkat master dewa lanjutan, gairah dalam tubuh mulai melonjak, membuat mereka tak sabar lagi untuk melakukan perubahan waktu.

Kekuatan Leo, kurang lebih hanya di tingkat master dewa dasar, sementara mereka menuju tingkat lanjutan.

Dan Tommy, hanya sebuah sampah yang tidak ternilai.

Mereka adalah bagian dari sepuluh pembunuh andalan, jika tidak dapat mengalahkan sekelompok orang-orang palsu ini, mungkin saat mereka kembali nanti akan mendapat penghinaan.

Saat ini, mereka sudah berada di urutan terbawah sepuluh pembunuh andalan, jika misi ini pun tidak berhasil, bisa jadi mereka akan dikeluarkan dari urutan pembunuh andalan itu.

Dan Fendi sudah menyiapkan uang miliaran dollar untuk melenyapkan mereka yang palsu.

“Baiklah, aku terima tawaran PK dari kalian.” Empat pembunuh andalan itu akhirnya memutuskan melakukan PK ini.

“Silahkan kalian terlebih dahulu mengutus perwakilan PK.” Empat pembunuh andalan itu bertanya.

“Pukulan adik sepupuku barusan juga tidak kalah menarik, aku pun sudah tujuh delapan tahun ini tidak berjumpa, ingin sekali melihat kemampuannya sekarang, perwakilan pertama dari kelompok kita, aku serahkan untuknya.” Jilson tertawa.

………………….Melihat Susi yang tiba-tiba menghilang, mereka semua terkejut.

Novel Terkait

Dipungut Oleh CEO Arogan

Dipungut Oleh CEO Arogan

Bella
Dikasihi
4 tahun yang lalu
Gue Jadi Kaya

Gue Jadi Kaya

Faya Saitama
Karir
3 tahun yang lalu
Yama's Wife

Yama's Wife

Clark
Percintaan
3 tahun yang lalu
Cinta Yang Terlarang

Cinta Yang Terlarang

Minnie
Cerpen
4 tahun yang lalu
Mi Amor

Mi Amor

Takashi
CEO
4 tahun yang lalu
Asisten Wanita Ndeso

Asisten Wanita Ndeso

Audy Marshanda
CEO
3 tahun yang lalu
Ternyata Suamiku Seorang Sultan

Ternyata Suamiku Seorang Sultan

Tito Arbani
Menantu
4 tahun yang lalu
After The End

After The End

Selena Bee
Cerpen
4 tahun yang lalu