My Goddes - Bab 50 Dia Adalah Jilson Lee

"Pria gendut, panggil temanmu ke sini." Kedua mata Dava memerah, dia terus menatap Tommy dengan erat, dia mengeluarkan ponsel dari sakunya dan melemparkannya ke Tommy.

"..." Melihat ponsel yang dilemparkan oleh Dava, tubuh gemuk Tommy tiba-tiba bergidik.

Dia langsung menatap Ethan yang di sebelah Dava dengan tatapan mata marah, lalu menatap ponsel di depannya dengan ekspresi wajah yang tidak enak dipandang. Ethan ini sangat rendahan, dia bahkan ingin menggunakan Dava untuk melawan Jilson Lee. Bagaimana kepribadian Tommy, dia paling memahaminya. Meskipun dia biasanya blak-blakkan dan saat melakukan sesuatu tidak mempedulikan hal-hal kecil, tetapi pada saat yang paling penting, dia juga merupakan orang yang bijaksana.

Tidak peduli apakah temannya adalah Fendi atau Jilson Lee, mereka berdua memperlakukannya dengan cukup baik, dia menyukai kedua temannya ini, bagaimanapun, dia tidak bisa mengkhianati temannya.

Meskipun Jilson Lee telah menunjukkan kekuatannya yang luar biasa kepadanya, tetapi dia masih tidak percaya bahwa Jilson Lee dapat melawan 20 lebih preman, dan juga dapat menang dari Dava yang memiliki pistol.

Setelah berpikir selama hampir satu menit, Tommy ingin mengambil ponsel di depannya, dia berjalan ke depan Dava sambil tersenyum, "Kak Dava, sebenarnya hubunganku dan Jilson Lee juga tidak baik, aku hari ini baru mengganti ponsel baru, aku tidak menyimpan nomor teleponnya. Namun Ethan, dia menyimpan nomor telepon Jilson Lee, namun takutnya meskipun dia dipukuli dia juga akan sengaja berpura-pura tidak mengenal Jilson Lee, lebih baik kamu memintanya untuk mencarinya. "

Setelah mengatakan itu, Tommy mengeluarkan ponsel baru yang dibelikan Jilson Lee untuknya sore tadi, itu merupakan ponsel mahal dengan harga 20 juta lebih. Dia sudah menjadi ajudan Jilson Lee, dia tidak hanya membeli kalung emas dan arloji emas untuknya, dia juga membelikannya sebuah ponsel yang bagus. Dia berpura-pura tidak menyimpan nomor telepon Jilson Lee, dia memainkan ponselnya sebentar di depan Dava lalu mematikannya.

Menyuruhnya melawan Dava, dia pasti tidak akan pernah berani. Reputasi kekejaman Dava di kota ini sangat terkenal, jika dia berani melakukan sesuatu pada Dava, mungkin Dava akan menembaknya dengan pistol.

Dia hanya bisa bertele-tele dengan Dava, dan mencoba agar Dava tidak memiliki kesempatan untuk melakukan sesuatu kepada Jilson Lee.

"Tommy, kamu jangan berpura-pura, aku dan Jilson Lee tidak akrab, bagaimana aku bisa memiliki nomor teleponnya? Kamu dan Jilson Lee adalah teman baik, jika kami ingin mencari Jilson Lee kami selalu menghubungimu. Kamu cepat telepon Jilson Lee, jika tidak kak Dava akan membunuhmu! "Ethan berteriak dengan marah ketika dia melihat Tommy memfitnah dirinya.

"Brengsek, Ethan, apakah kak Dava adalah ayah kandungmu? Nama kak Dava kamu panggil dengan begitu akrab, apakah kak Dava mengenalmu? Ethan, kamu jangan berpura-pura padaku, Jilson Lee dan aku tidak akrab sedikit pun, kamu yang bertanggung jawab untuk menghubunginya ketika kami ingin mencarinya. Apakah kamu takut Jilson Lee akan dipukuli, jadi kamu sengaja tidak menelpon Jilson Lee?" Tommy mencibir.

"Tommy, kamu ingin berpura-pura!?" Tidak disangka, Tommy begitu licik, dan Ethan langsung marah.

"Ethan, kamu ingin berpura-pura?" Tommy juga meniru Ethan berteriak.

Dia berpikir dalam hati bagaimanapun hari ini dirinya tidak akan mengkhianati Jilson Lee, dia harus melindungi Jilson Lee. Karena Ethan berani mencelakai Jilson, kalau begitu dia akan mati bersamanya.

"Kak Dava, Tommy ini berpura-pura di depanmu, aku sama sekali tidak mengenal Jilson Lee, adikku mengenal Jilson Lee melalui Tommy, dia memiliki hubungan yang baik dengan Jilson Lee, dia tidak ingin mengkhianati Jilson Lee sehingga dia memfitnahku. Kalau tidak kamu pukuli dia, jika kamu memukulnya, maka dia akan menyuruh Jilson Lee untuk datang." Tommy terlalu licik, Ethan dibuat sangat marah olehnya dia berkata kepada Dava sambil menggertakkan giginya.

"Ethan, aku sama sekali tidak mengenal Jilson Lee, kamu ingin mencelakaiku." Ujar Tommy dengan dingin.

"Tidak, Tommy dan Jilson Lee adalah teman baik, kamu pukul saja dia, jika kamu memukulnya maka dia akan menyuruh Jilson Lee datang." Ethan membela diri dengan suara keras.

Setelah mengatakannya, dia melirik Tommy dengan tatapan sinis, dia berpikir dalam hati, aku adalah orang pertama yang mengkhianati Jilson Lee, tidak peduli apa pun yang kamu katakan, kak Dava akan percaya padaku.

Ingin mencelakaiku, kamu tunggu saja nanti!

Terdengar suara tamparan keras, Dava tiba-tiba menampar Ethan dengan keras.

Suara tamparan ini tiba-tiba terdengar sangat keras di ruangan.

Tidak disangka, Dava tiba-tiba akan memukul dirinya, Ethan menatapnya dengan terkejut, "Kak Dava, aku adalah orangmu, bagaimana kamu bisa memukulku?"

"Sampah, siapa yang ingin kamu menjadi orangku, apakah kamu memenuhi syarat untuk itu?" Dava menatapnya dengan dingin, tiba-tiba dia menampar wajahnya lagi, "Kalian berdua jangan bertele-tele, aku tidak peduli siapa yang mengenal Jilson Lee, aku hanya ingin bertemu dengan Jilson Lee. Jika kalian tidak membawa Jilson Lee kepadaku, hari ini kalian tidak akan baik-baik saja. "

"Telepon dia."

"Kak Dava, jangan lakukan itu!"

Ketika Dava berbalik dan berjongkok dengan dingin ke bawah, 20-an pria kekar di ruangan langsung menyerang Ethan dan Tommy. Karena mereka berdua adalah orang biasa, para pria kekar itu langsung menendang mereka, dan mereka menebas tubuh mereka dengan bagian belakang parang yang di tangan mereka. Meskipun Dava adalah orang jahat, di mata Dava, Tommy dan Ethan ini belum memenuhi syarat untuk membiarkannya membunuh mereka. Dia menyuruh anak buahnya untuk menebas mereka dengan bagian belakang parang, tetapi bagian belakang parang itu juga menyakitkan.

Ethan awalnya ingin menggunakan Dava untuk memberi pelajaran kepada Jilson Lee, tetapi dia tidak menyangka bahwa orang-orang di masyarakat ini tidak manusiawi, dia memandang rendah dirinya dan tidak ingin berteman dengan dirinya, dia ingin mencelakai Jilson Lee, namun malah mencelakai dirinya sendiri.

Ketika para pria kekar menebas tubuhnya dengan bagian belakang parang dan menendangnya terus-menerus, tubuhnya terasa sangat sakit, dan dia merasa sangat sedih, "Kak Dava, kamu sudah salah memukul orang, aku benar-benar tidak mengenal Jilson Lee. Kak Dava, aku sudah salah, tolong ampuni aku. "

"Rendahan." Tommy mengatainya dalam hati, sudah seharusnya dia mendapatkan perlakuan seperti itu, dia melindungi kepalanya dengan tangannya yang berisi dan membiarkan para pria kekar menendang dan memukulnya. Meskipun dia dipukuli hingga merasa sangat sakit, tetapi dia memiliki kulit dan daging yang tebal, jadi dia jauh lebih bisa bertahan daripada Ethan.

"Jika sadar diri maka segera panggil Jilson Lee ke sini, kalau tidak aku akan memukul kalian sepanjang malam." Ujar Dava.

"Kak Dava, aku tidak bersalah, aku benar-benar tidak mengenal Jilson Lee. Luna adalah adik perempuanku, dia bisa bersaksi untukku, dia dan Jilson Lee dikenalkan oleh Tommy, jika kamu tidak percaya maka tanyakan padanya?" Ethan berkata dengan suara keras.

"Apakah masih ada yang mengenal Jilson Lee?" Dava mengikuti arah mata Ethan dan melihat ke Luna.

Melihat Dava menatap dirinya dengan mata merah, wajah Luna tiba-tiba menjadi pucat. Ethan juga dipukuli hingga merasakan rasa sakit yang tak tertahankan, melihat dia secara tidak sengaja melibatkan gadis yang disukainya, wajahnya juga segera berubah menjadi pucat.

"Tarik dia ke sini juga." Dava berkata dengan melambai ke Luna.

"Oke." Dua pria kekar berjalan menuju Luna dan ingin menarik Luna.

"Kak Dava, Luna adalah adikku, dia juga tidak memiliki nomor telepon Jilson Lee, di dalam ruangan ini hanya Tommy yang memiliki nomor teleponnya, aku mohon padamu, jangan sentuh adikku." Ethan ketakutan dan berteriak pada Dava.

"Hehe, tidak peduli dia adikmu dan kakakmu, itu tidak ada urusannya denganku, aku hanya ingin segera bertemu dengan Jilson Lee, jika aku tidak bisa bertemu dengannya, maka jangan salahkan kami tidak sungkan pada gadis ini. Gadis ini terlihat sedikit cantik." Dava menatap kerah Luna, matanya mengungkapkan tatapan sembrono.

"Jangan!" Ethan menjerit.

Orang-orang seperti Dava sangat jahat, mereka bisa melakukan apa saja. Sekarang dia secara tidak sengaja melibatkan Luna, dia sudah memikirkan apa yang akan terjadi pada Luna.

Pada saat ini, dia merasa keputusasaan yang sulit diungkapkan.

Melihat Dava hendak menyentuh Luna, Tommy mengerutkan kening di bawah pukulan para pria kekar. Jika Dava benar-benar menyentuh Luna, apakah dia harus menelepon Jilson Lee untuk memintanya kembali?

Tiba-tiba, pintu ruangan didorong terbuka.

Ketika pemuda yang berwajah pucat itu melihat adegan di dalam ruangan, ia terlihat bingung.

"Kak Dava, dia adalah Jilson Lee!" Seorang pria kekar berjalan mendekati Dava dan berbisik kepada Dava.

Novel Terkait

Air Mata Cinta

Air Mata Cinta

Bella Ciao
Keburu Nikah
5 tahun yang lalu
Cinta Pada Istri Urakan

Cinta Pada Istri Urakan

Laras dan Gavin
Percintaan
4 tahun yang lalu
See You Next Time

See You Next Time

Cherry Blossom
CEO
5 tahun yang lalu
 Habis Cerai Nikah Lagi

Habis Cerai Nikah Lagi

Gibran
Pertikaian
5 tahun yang lalu
Cinta Yang Dalam

Cinta Yang Dalam

Kim Yongyi
Pernikahan
4 tahun yang lalu
1001Malam bersama pramugari cantik

1001Malam bersama pramugari cantik

andrian wijaya
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
My Perfect Lady

My Perfect Lady

Alicia
Misteri
4 tahun yang lalu
Love From Arrogant CEO

Love From Arrogant CEO

Melisa Stephanie
Dimanja
4 tahun yang lalu