My Goddes - Bab 401 Persiapan Kedua Belah Pihak

"Tuan Muda Ben dari tim Jilson Lee Komando Palagan Utara menang!" Ketika wasit melihat tangan Sandra memukul lantai yang berarti dia mengaku kalah.

Dia segera kembali ke arena pertandingan untuk membantu melepaskan Tuan Muda Ben dan Sandra.

Setelah Tuan Muda Ben mendengar dirinya menang, matanya yang merah segera memudar, gigi tajamnya juga menghilang dan tubuhnya perlahan-lahan berubah ke bentuk aslinya.

Ketika wasit mendorong tubuhnya dari Sandra, napasnya terengah-engah. Ilmunya ini hampir sama seperti ilmu yang digunakan oleh Jessy yang bisa merangsang kekuatan diri dalam waktu singkat tapi energi qi sejati dalam tubuhnya akan tersedot.

Dia sudah tidak punya tenaga untuk bergerak lagi dan hanya bisa berbaarena di lantai. Sandra dipukulnya dengan keras, dia merasa badannya saat ini seperti hancur.

Dia dan Sandra berbaarena bersama di lantai, dia melihat layar besar yang ada di atas kepalanya juga ada mikrofon siaran langsung yang mengarah padanya.

Wajahnya langsung terlihat gembira, dia memegang tangan Sandra dan mengangkatnya tinggi-tinggi, "Sandra, kita sudah menang!"

"Kamu yang menang, bukan aku yang menang........." Sandra juga sudah lumayan sadar, dia segera menarik tangannya dari Tuan Muda Ben dan duduk sambil melihat Tuan Muda Ben dengan marah.

Dia menyeka lehernya, selain darah juga ada air liur Tuan Muda Ben.

"Tidak mudah, aku bahkan bisa mengalahkan seorang master sepertimu, sial, aku hampir mati olehmu, wasit, cepat panggilkan ambulans untukku karena aku sangat menderita dan harus segera dibawa ke rumah sakit, juga sekalian panggilkan ambulans untuk adik Sandra ini..........." Tuan Muda Ben berkata dengan murah hati.

"Ambulansnya sudah menunggu, setelah kalian merasa agak baikan baru membawa kalian pergi." Wasit berkata tanpa daya.

Pada saat ini, Tuan Muda Ben mendapatkan dua skor untuk tim Jilson Lee, tim Jilson Lee yang berjumlah enam orang melawan tim pendekar wanita Gangnam yang berjumlah tujuh orang, skornya sekarang adalah dua banding satu.

Karena pertandingan ketujuh yang diwakili Cheary tidak ada lawan maka tim pendekar wanita Gangnam mendapatkan satu poin.

Setelah Tuan Muda Ben dan Sandra diangkat ke atas tandu, kamera arena utama segera beralih ke bagian arena ketiga, pertandingan ketiga adalah Susi melawan Jessy dan mereka berdua sudah berdiri di arena dan pertandingannya akan dimulai sepuluh menit kemudian.

Setelah selesai melihat pertandingan antara Tuan Muda Ben dan Sandra, arena utamanya langsung terkejut. Setelah layar besarnya berganti ke arena pertandingan ketiga, seluruh penonton baru ingat untuk memberikan tepuk tangan.

Keenam belas juri segera berdiri untuk memberikan tepuk tangan kepada Tuan Muda Ben dan Sandra dan seluruh arena pertandingan utama tiba-tiba terdengar tepuk tangan yang meriah.

"Sandra kalah?" Wajah pemimpin keluarga Murong yang duduk di kursi VIP terlihat sangat jelek.

Keluarga Murong hanya memiliki putri tunggal Sandra maka dia mendidik Sandra dengan hati-hati dan memperlakukananya sebagai anak laki-laki dan mereka sangat kaget sewaktu melihat Sandra dikalahkan.

"Ketua, Sandra sudah kalah." Anggota keluarga Murong berbisik.

"Ayah, Sandra sudah kalah, dia adalah master paling kuat di tim pendekar wanita Gangnam jika dia saja kalah maka keluarga Murong akan memiliki harapan." Ayah Janita berkata.

"Sandra, dia bukan master paling tangguh dari tim pendekar wanita Gangnam, apakah kamu tahu bahwa master paling tangguh di tim pendekar wanita Gangnam sebenarnya adalah Jessy." Jimmy Lu berkata.

"Jessy? Putri ketua Ma?" Ayah Janita terlihat kaget.

"Benar, ilmu Jessy sama seperti Tuan Muda Ben, bahkan lebih kuat, jika dia beraksi maka semua master di bawah master tingkat dewa akan langsung terbunuh. Hanya saja jika kekuatan Jessy terbuka maka akan merusak meridiannya dengan serius dan akan menjadi seperti orang biasa dalam sebulan dan tidak bisa menggunakan ilmunya lagi." Jimmy Lu berkata.

"Jika Jessy benar-benar ada kemampuan ini, meskipun dia bisa mengalahkan tim Jilson Lee tapi dia tidak bisa mengikuti pertandingan berikutnya lagi sehingga akan tereliminasi oleh master lainnya?" Ayah Janita berkata.

"Benar, pertandingan Tuan Muda Ben dan Sandra memang seru tapi aku lebih mengkhawatirkan pertandingan ini. Susi melawan Jessy dan tidak tahu siapa yang akan menang." Jimmy Lu menghela napas perlahan-lahan.

"Wasit mohon sampaikan sesuatu kepada arena pertandingan ketiga." Jilson Lee duduk di samping arena pertandingan sambil melihat Susi dan Jessy yang akan bertarung.

"Halo, apa yang ingin kamu sampaikan?" Wasit bertanya.

Jilson Lee mengatakan kata yang ingin dia sampaikan.

"Apa!?" Wasit dan Zoony melihat Jilson Lee dengan kaget, selanjutnya wajah wasit terlihat canggung, "Jilson Lee, sepertinya kurang pantas jika aku membantumu menyampaikan kata-kata ini kan? Ini membuat ada kecurigaan memanipulasi pertandingan............"

"Jessy dan Susi adalah adik kandungku, hubungan keluarga Murong dengan keluarga Lu di kota Gangnam baik selama tiga generasi, tidak peduli itu tim pendekar wanita Gangnam atau tim Jilson Lee, kedua tim ini adalah orangku sendiri, aku ingin kamu membantuku menyampaikan kata-kata ini untuk memikirkan kedua adikku, apakah ini akan diduga memanipulasi pertandingan ini?" Mata Jilson Lee terlihat tajam.

"Baik, aku akan membantumu menyampaikannya." Wasit mengangguk.

Ketika pertandingan, Jilson Lee dan lainnya dilarang membawa ponsel, hanya wasit yang punya ponsel sehingga bisa menghubungi wasit lainnya, Jilson Lee sebagai ketua tim dapat berkomunikasi dengan pemain di setiap arena untuk melakukan strategi pertandingan.

Kata-kata yang ingin disampaikan oleh Jilson Lee segera diteruskan ke arena pertandingan ketiga.

Setelah pertandingannya resmi dimulai dan Susi dan Jessy telah melakukan pemanasan, wasit menyatakan pertandingannya dimulai dan turun dari arena.

"Aku mengaku kalah." Tiba-tiba, Susi mengangkat tangan kanannya.

"Kamu mengaku kalah?" Jessy melihat Susi dengan kaget.

Wasit juga kaget sambil membalikkan badannya ke arah Susi. Meskipun dia sudah tahu bahwa Susi akan mengaku kalah tapi dia tidak berpikir seperti itu, Susi bahkan begitu mendengarkan kata-kata Jilson Lee.

Pertandingan ini tidak hanya berkaitan dengan berbagai perang besar tapi terkait langsung dengan kepentingan pribadi masing-masing pejuang. Karena jika penampilan mereka bagus maka mereka akan dihormati oleh semua pejuang dan dihormati oleh perwakilan dari zona perang, bahkan jika mereka bukan pemenangnya maka mereka akan ditarik ke setiap zona perang setelah pertandingan karena penampilan bagus mereka, mereka akan dihargai sehingga akan berjalan lancar di dalam dewa sejati di departemen militer.

Susi adalah putri Kaisar Zein, dia tetap akan pejuang yang akan memandang dirinya meskipun jika seni bela dirinya tidak baik, dia pasti bisa mengalahkan Jessy dalam pertandingan ini karena Jessy hanyalah putri dari sebuah partai kecil.

Susi pasti akan dipandang rendah karena dia sudah mengaku kalah yang pertarungannya bahkan belum dimulai.

Dia tentu saja merasa malu karena banyak orang yang menonton kompetisi seni bela diri militer ini. Tapi Jilson Lee adalah kakak yang paling dia cintai, meskipun Susi tidak terima tapi dia akan tetap mendengarkannya.

"Kakak, aku sangat membencimu!" Dia berdiri di atas arena pertandingan, Susi tiba-tiba menginjak kakinya melempar sepasang kapak raksasa ukuran 400 kg ke lantai sambil berjalan keluar dari arena.

Terdengar suara prak, kapak itu menghancurkan arena itu menjadi dua retakan.

"Ada apa?" Arena utama gempar.

Kata-kata yang ingin disampaikan oleh wasit kepada Susi adalah meminta Susi langsung mengaku kalah.

Karena Jessy ada ilmu yang sangat mengerikan, jika terbuka maka seluruh master di bawah tingkat dewa akan terbunuh. Jangankan Susi bahkan Jilson Lee saja belum tentu menjadi lawannya. Setelah Jessy membuka ilmunya jika tim pendekar wanita Gangnam menang dua pertandingan lagi maka akan menyingkirkan tim Jilson Lee dan akan merebut gelar pemenang bersama tim lainnya sedangkan Jessy akan menjadi orang biasa dan tidak bisa menghadapi lawan lagi.

Setelah menyaksikan pertandingan Tuan Muda Ben dengan Sandra, Jilson Lee menebak bahwa tim pendekar wanita Gangnam masih ada master tangguh lainnya dan mereka mungkin tidak bisa mengalahkan tim pendekar wanita Gangnam dengan mudah.

Jadi dia menyuruh Susi mengaku kalah, alasan pertama karena ini bisa melindungi Susi untuk menyimpan kekuatannya supaya bisa bertanding dalam pertandingan berikutnya, alasan kedua adalah jika tim pendekar wanita Gangnam menang maka itu juga bisa mempertahankan kekuatan Jessy untuk mengikuti pertandingan berikutnya.

Dia melihat layar besar di belakang yang sedang memperlihatkan gambar lain, ada gambar penonton dari arena utama juga ada gambar orang-orang sedang menonton di stadion lain.

Setelah Susi mengaku kalah masih tersisa Gina dan Linda Tao, Navier dan Ardham, Janita dan Leo, tiga pertandingan lagi, pertandingan Gina dan Linda Tao sudah pasti menang, tapi pertandingan Navier dan Janita sulit diprediksi. Kompetisi seni bela diri militer diadakan setiap empat tahun, bukan hanya mereka yang berusaha keras sebelum kompetisi tapi yang lain juga berkembang pesat pada tahap ini.

Novel Terkait

Pengantin Baruku

Pengantin Baruku

Febi
Percintaan
3 tahun yang lalu
Wanita Pengganti Idaman William

Wanita Pengganti Idaman William

Jeanne
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Wonderful Son-in-Law

Wonderful Son-in-Law

Edrick
Menantu
3 tahun yang lalu
Kisah Si Dewa Perang

Kisah Si Dewa Perang

Daron Jay
Serangan Balik
3 tahun yang lalu
Loving Handsome

Loving Handsome

Glen Valora
Dimanja
3 tahun yang lalu
My Cute Wife

My Cute Wife

Dessy
Percintaan
4 tahun yang lalu
The Serpent King Affection

The Serpent King Affection

Lexy
Misteri
4 tahun yang lalu
Suami Misterius

Suami Misterius

Laura
Paman
3 tahun yang lalu