My Goddes - Bab 1067 Liendro VS Fendi

Liendro sangat sombong akhir-akhir ini dan sering bolos sekolah untuk main-main dengan orang luar, merokok dan berkelahi di sekolah juga menindas teman-temannya.

Sekolah ini menjadi tidak tenang karena Liendro dan perlahan-lahan menjadi agak kacau.

Dia menyebabkan reputasi sekolah menjadi jelek.

Pemimpin bagian pengajaran mencari Fendi dan berkata, "Fendi, kamu bukan hanya seorang penjaga keamanan tapi kamu juga polisi dalam artian khusus, anak-anak ini tidak mematuhi peraturan dan tolong bantu aku memperhatikan mereka."

"Haha, bagaimana aku bisa memperhatikan mereka?" Fendi tersenyum.

"Kamu lakukan pekerjaanmu sebagai penjaga keamanan sekolah dan jaga setiap siswa mulai dari sekarang dan kamu harus memberitahuku jika ada siswa yang merokok atau bolos sekolah." Ketua berkata.

"Baik." Fendi tersenyum.

Sebagai seorang tokoh internasional, Fendi hanya ingin merasakan kehidupan sehingga menjadi penjaga keamanan di sekolah ini setelah pensiun. Dia tentu saja tidak akan peduli dengan perasaan Liendro, juga tidak akan peduli dengan perasaan siswa lainnya. Sewaktu dia melihat ada siswa yang bolos atau yang merokok maka dia tanpa ragu menangkap siswa-siswa itu dan membawa mereka bertemu ketua.

Setelah ketua berterima kasih kepada Fendi maka tentu saja dia akan menghukum para siswa ini dengan hukuman berat.

Fendi tidak melakukan apa-apa terhadap Liendro tapi Liendro sekarang sudah merupakan ketua geng di sekolah yang pengikutnya adalah para siswa yang suka bikin onar sehingga perbuatan Fendi menyentuh kekuasaan Liendro maka dia merasa sangat marah.

"Bos, penjaga pintu sekolah kita itu sombong sekali, dia tersenyum setiap hari seolah-olah dirinya adalah orang besar. Dia hanya seorang penjaga keamanan saja, gaji sebulannya tidak lebih banyak dari hasil yang kita dapatkan dari bermain game, aku ditangkap dan dibawa menghadap ketua karena merokok sehingga aku dihukum juga melaporkanku kepada ayah dan ibuku maka kita harus memberinya pelajaran." Ada anak buah yang berkata kepada Liendro.

"Bos, penjaga keamanan itu juga melaporkanku bolos kepada ketua sehingga aku dipukul oleh orang tuaku sewaktu pulang, penjaga keamanan ini menjijikkan sekali maka kita harus menghajarnya." Ada satu anak buah lagi yang berkata kepada Liendro.

"Aku juga." "Aku juga sama......"

Sewaktu semakin banyak siswa yang melapor kepada Liendro maka dia merasa kesal.

Dia melewati hari dengan sangat baik saat ini, Stefi setiap hari menempel padanya juga masih ada beberapa wanita cantik lainnya, dia dihormati oleh para preman, dia bukan lagi kutu buku aneh tapi kak Liendro yang terkenal di sekolah.

Semua ini diberikan Fendi, jika bukan Fendi maka dia bukan apa-apa.

Fendi adalah gurunya.

Meskipun dia mengkhianati Fendi tapi dia masih menghormatinya di dalam hatinya.

Tapi Fendi telah menyinggung anak buahnya yang dalam artian tertentu juga menyingungnya, ini sama juga dengan meremehkannya.

Dia harus menunjukkan kekuasaannya di sekolah, jika dia bahkan tidak bisa mengurus seorang penjaga keamanan maka apakah dia masih pantas untuk menjadi seorang ketua.

Dia memutuskan untuk bicara dengan Fendi.

Dia tidak pulang setelah sekolah selesai, dia bersama dua puluhan orang berada di sekitar gerbang sekolah. Mereka semua adalah anak buah Liendro yang mengeluh karena Fendi terlalu banyak ikut campur. Sekarang Liendro akan mencari Fendi untuk membicarakannya dan mereka tahu jika Liendro mau membalaskan dendam untuk mereka. Mereka sangat sombong saat ini karena berpikir akan menghajar Fendi sebentar lagi.

Mereka berteriak kencang sambil bermain di dekat gerbang sekolah, bahkan ada siswa yang sengaja melempar batu untuk mencoba batas toleransi Fendi.

"Pelan sedikit, kaca ini bukan milikku, kalian harus ganti jika memecahkan kacanya." Fendi tidak takut sama sekali, dia tersenyum jahat sambil merokok dan melihat ke arah para siswa itu.

"Sampah itu terlihat sangat sombong, sebentar lagi dia tidak akan bisa tersenyum lagi." Ada siswa yang tertawa sambil berbisik.

"Kak Liendro akan beraksi, dia ada dukungan dari kak Davin, meskipun penjaga keamanan ini orang dewasa tapi kita bisa membuatnya merasakan kehebatan kita." Ada siswa yang tersenyum jahat.

Siswa yang lewat terlihat kagum melihat Liendro yang punya kekuatan besar seperti itu lalu pergi dengan buru-buru.

Ada guru yang menemani Fendi ketika tahu Fendi akan menghadapi bahaya, "Kamu baik-baik saja bukan, kamu lebih baik pulang lebih awal saja karena sekolah kita punya kamera pemantau maka tidak perlu takut kehilangan."

"Aku baik-baik saja, aku adalah setengah polisi, mana mungkin aku ada masalah, anak-anak ini hanya bermain-main saja dan tidak mungkin ada masalah." Fendi berkata.

"Hati-hati, anak-anak sekarang lebih cepat dewasa dan mereka bukan anak-anak biasa lagi." Para guru mengingatkan Fendi sebelum pergi.

Orang di sekolah semakin lama semakin berkurang, setelah guru terakhir pergi buru-buru maka seluruh sekolah hanya tinggal Fendi dan kelompok Liendro saja.

Liendro membawa kelompoknya ke ruang penjaga keamanan setelah melihat para guru pergi dengan sepeda mereka dan mereka menutup kamera pemantau sekolah.

"Kamu bahkan mengerti mematikan kameranya dan semakin pintar sekarang, sepertinya ajaranku berhasil." Fendi berkata sambil tersenyum kepada Liendro.

"Aku bisa seperti hari ini semua berkat dirimu, kamu adalah guruku." Mata Liendro terlihat kejam dan tersenyum jahat kepada Fendi.

"Bagus, aku menyukainya." Fendi menyalakan sebatang rokok.

Liendro segera merebut rokok Fendi dan membuangnya ketika dia melihatnya, setelah itu menyodorkan rokok Zhonghwa, "Isap rokokku."

Anak buah Liendro tersenyum karena mereka berpikir jika Liendro mau mempermalukan Fendi.

"Kamu kaya sekali, mulai merokok merek Zhonghwa sekarang." Fendi berkata setelah melihat merek rokoknya.

"Tentu saja, aku adalah orang kak Davin sekarang dan bekerja untuk kak Davin yang sangat kaya sehingga aku punya banyak rokok bagus, aku akan mencarikan orang jika dia kekurangan orang dan kak Davin akan memberikanku uang sebanyak 4 juta, bahkan mobil sport ini juga dipinjamkan oleh kak Davin kepadaku dan dia akan mengisikan bahan bakarnya juga." Liendro berkata.

"Kamu bertemu dengan bos yang baik, bagus sekali." Fendi berkata.

"Selain itu, dia tidak akan memukulku atau memarahiku, meskipun dia banyak mengajariku tapi dia tidak akan sepertimu yang tiba-tiba mengait tulang rusukku yang membuatku kesakitan." Liendro berkata.

"Ya, lumayan bagus." Fendi berkata.

"Fendi, tidak peduli apa yang terjadi, kamu tetap guruku, kamu yang telah menbuatku seperti hari ini, meskipun aku membencimu tapi aku tetap sangat berterima kasih kepadamu. Aku hari ini memperingatimu secara serius, kamu telah berlebihan sebagai seorang penjaga keamanan, semua itu adalah urusan pihak sekolah yang bukan urusan penjaga keamanan sepertimu. Kamu lebih baik jangan banyak ikut campur mulai sekarang juga jangan menyentuh orang-orangku dan kamu mungkin tahu apa yang akan aku lakukan jika kamu membuatku kesal." Liendro menghela napas lalu menatap Fendi dengan tajam.

"Bagaimana jika aku terus melakukannya?" Fendi tersenyum.

"Anak buahku mungkin akan memukulmu, meskipun aku ketua mereka tapi aku juga tidak berdaya jika mereka mau beraksi." Liendro berkata.

"Kamu hebat sekali." Senyum di wajah Fendi lebih dalam lagi.

Novel Terkait

Half a Heart

Half a Heart

Romansa Universe
Romantis
4 tahun yang lalu
Rahasia Istriku

Rahasia Istriku

Mahardika
Cerpen
5 tahun yang lalu
Ternyata Suamiku CEO Misterius

Ternyata Suamiku CEO Misterius

Vinta
Bodoh
4 tahun yang lalu
This Isn't Love

This Isn't Love

Yuyu
Romantis
4 tahun yang lalu
My Goddes

My Goddes

Riski saputro
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Love and Trouble

Love and Trouble

Mimi Xu
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Cinta Seumur Hidup Presdir Gu

Cinta Seumur Hidup Presdir Gu

Shuran
Pernikahan
4 tahun yang lalu
 Istri Pengkhianat

Istri Pengkhianat

Subardi
18+
4 tahun yang lalu