My Goddes - Bab 1054 Harlvi Bangkit

China, kota Gambir.

"Bagaimana minggu ini? Sudah lakukan sesuai yang kukatakan?" dini hari, Fendi sedang merokok dan mencegah Harlvi.

"Minggu ini sungguh melelahkan." Harlvi berkata.

"Oh?" Fendi memakai seragam penjaga keamanan yang bersih, memakai topi dengan miring sambil tersenyum jahat kepada Harlvi.

"Aku sudah lakukan sesuai yang kamu katakan, setiap hari tidak berhenti membantu teman mengerjakan tugas, pagi mengerjakan tugas, malam juga mengerjakan tugas. Akhir pekan ini aku bantu mengerjakan tugas 7 orang, setiap hari hanya tidur 3 jam, aku merasa sangat lelah." Harlvi berkata dengan tidak semangat.

"Kemudian?" Fendi berkata.

"Aku sudah lakukan sesuai yang kamu katakan, tetapi tidak ada efek apapun. Sekarang tidak hanya Stefi meremehkan aku, bahkan semua teman di kelas sudah meremehkanku, kelas lain juga begitu. Mereka sengaja datang ke kelasku minta aku bantu kerjakan tugas dan menyindirku!" Harlvi sedikit marah.

"Fendi, kamu mencelakaiku. Minggu ini aku masih bantu beberapa teman preman mengerjakan tugas, mereka semua adalah teman sekolah yang lumayan hebat di angkatan kami. Mereka mengancamku setelah melihat aku bantu teman lain mengerjakan tugas, jika aku tidak bantu mereka mengerjakan maka mereka akan memukulku. Sekarang aku merasa diriku sedang dalam kesulitan dan tidak bisa mundur lagi. Jika begitu terus, aku tidak hanya mau membantu mereka mengerjakan tugas, bahkan nilaiku juga mau menurun!"

"Jadi, apakah kamu ada bantu teman dari perempuan itu mengerjakan tugas?" Fendi bertanya.

"Ada dua, satu laki-laki dan satu perempuan. Mereka memiliki hubungan lumayan baik dengan Stefi." Harlvi berkata.

"Bagus. Sekarang aku mau kamu melakukan tahap kedua." Fendi tersenyum dan menghisap rokok, lalu memuntahkan asap di wajah Harlvi.

"Apa tahap kedua? Fendi, kamu jangan permainkan aku lagi, aku sudah sangat rugi karena kamu, aku tidak akan percaya padamu lagi, kamu tidak mengerti apapun, tidak bisa apapun..." Harlvi dengan jijik mengibaskan asap di wajahnya dan melihat Fendi dengan emosi.

"Aku mau kamu mencari Guru kelas kalian untuk membahasnya, tekankan padanya tentang pentingnya mengerjakan tugas." Fendi tertawa jahat.

"Apa maksudmu?" Harlvi terdiam.

"Perempuan cantik yang kamu suka sekelas dengan kamu, kan?" Fendi bertanya.

"Betul." Harlvi menganggukkan kepala dengan ringan.

"Apakah dia tidak selalu mengerjakan tugas?" Fendi bertanya.

"Dia tidak pernah mengerjakan tugas, dia sama sekali tidak memedulikan Guru dan ketua kelas." Harlvi berkata.

"Maka itu kamu harus tegaskan kepentingan mengerjakan tugas kepada Guru, kamu begitu rajin mengerjakan tugas, bahkan berusaha membantu orang mengerjakan tugas. Namun, dia setiap hari tidak mengerjakan tugas, tapi dia malah menikmati pelayan seperti kalian, bukankah ini sedikit tidak adil?" Fendi tertawa jahat.

"Maksudmu..." Harlvi perlahan-lahan mengerti maksud Fendi, sepasang mata bersinar...

Harlvi adalah orang yang pintar, dia sudah mengerti maksud Fendi.

Hari ini dia belajar seperti biasa, ketika malam hari dia pergi ke kantor guru.

"Guru, ada yang mau kukatakan padamu." Harlvi dan Fendi sudah kenal satu minggu lebih, dia sering berbicara dengan Fendi jadi dia sudah terpengaruh dengan sifat jahat Fendi, sehingga membuat Harlvi sangat berani.

Dia dulu sama sama sekali tidak berani berinteraksi dengan wali kelas, meskipun dia pandai belajar, tetapi dia jarang pergi ke kantor guru. Biasanya juga tidak sering berbicara dengan guru di kantor, ini juga karena sifatnya yang rendah diri, ini membuat guru merasa dia tidak pandai dalam bertindak. Meskipun dia peringkat pertama di kelas, tetapi dia tidak memiliki pangkat apapun di kelas.

Kali ini dia sendirian datang ke kantor mencari wali kelas bicara membuat wali kelas sedikit terkejut.

"Apa maksudmu?" wali kelas tetap sangat menyukainya karena dia peringkat pertama di kelas, wali kelas memerlukan orang seperti ini untuk membuat dia bangga di angkatan.

"Aku setiap hari belajar dengan giat, malam hari mengerjakan tugas, tugas rumah juga tidak sedikit, setiap kali aku harus menggunakan 2 jam untuk mengerjakannya, namun aku menyadari jika banyak teman yang tidak mengerjakan tugas, tetapi kamu malah tidak mengkritik mereka, aku merasa tidak adil." Harlvi sangat tegang dan jantungnya berdetak dengan sangat cepat.

"Ini..." wali kelas menjadi sedikit canggung.

"Guru, aku tidak ada maksud menyalahkan kamu. Aku hanya ingin mengatakan pendapatku sendiri, dan juga aku merasa tugas sangat penting, tugas adalah untuk meringkas yang kami pelajari dalam satu hari, dan bisa mengulang kembali pengetahuan yang setiap hari kami dapatkan. Bersamaan juga sebuah cara bagi kalian memeriksa apakah kami setelah pulang sekolah ada meringkas dengan serius semua pengetahuan yang dipelajari di pagi hari. Menurutku aku harus melakukan sesuatu, aku tidak seharusnya membiarkan diriku sendiri belajar dengan baik saja, aku seharusnya membawa semua orang belajar dengan baik." Harlvi mengatakan.

"Kenapa kamu tiba-tiba mengatakan seperti ini?" wali kelas melihatnya dengan terkejut.

Dia tidak tahu sudah berapa lama Harlvi menyimpan dalam hati.

"Karena aku mendengar ada orang yang mengatakan keburukan kelas kami." Harlvi berkata.

"Siapa?" wali kelas mengerutkan kening.

"Guru dari kelas dua dan kelas tiga, bahkan ada beberapa murid teladan di kelas." Harlvi berkata.

"Bagaimana mereka mengatakannya?" wali kelas semakin serius.

Meskipun malam ini adalah hari ulang tahun Ibunya wali kelas, dia bahkan sudah memesan restoran dan sedang buru-buru mau bersama keluarga merayakan untuk Ibunya, tetapi setelah mendengar perkataan Harlvi, dia menjadi tidak begitu memedulikan waktu.

"Aku tidak tahu bagaimana mengatakannya. Guru, aku bukan pertama kali mendengarnya, aku sudah sering mendengarnya, aku tidak hanya satu kali mendengar mereka mengatakan, Guru dari kelas lima kami adalah orang muda, dia sama sekali tidak tahu bagaimana mengatur satu kelas dengan baik, dia tidak mengerti bagaimana menaikkan nilai satu kelas, bahkan mengatakan beberapa perkataan yang tidak kumengerti. Dia katakan jika Guru yang tidak resmi, Guru yang tidak ada sertifikat kualifikasi mengajar, Guru seperti ini tidak bagus, dia tidak akan lama di posisi ini, setiap bulan wali kelas bisa mendapatkan upah 1,6 juta lebih banyak." Harlvi berkata.

"Lalu, apa yang masih kamu dengar?" ekspresi waki kelas menjadi sedikit buruk.

"Sisanya aku sudah tidak ingat jelas lagi, karena aku tidak mengerti omongan mereka. Mereka bilang jika akhir tahun ada pemilihan, Guru yang tidak sesuai standar akan dipecat, dia tidak akan lama di posisi wali kelas, dia tidak bisa mendapatkan biaya wali kelas sebanyak 1,6 juta, Guru yang tidak ada kualifikasi akan dipecat setiap saat." Harlvi berkata.

“…………” ekspresi wali kelas menjadi buruk.

Dia adalah guru baru yang sangat muda, meskipun dia adalah wali kelas Harlvi, tetapi dia tidak punya sertifikat kualifikasi mengajar, karena sertifikat kualifikasi mengajar didapatkan dari ujian, dan juga ujiannya sangat sulit. Meskipun setelah tamat kuliah dia terbagi di sekolah ini bahkan menjadi wali kelas, tetapi dia sampai sekarang belum mendapatkan sertifikat kualifikasi mengajar.

"Guru, siapapun yang mendengar perkataan jahat dari mereka tentang kelas kita pasti akan merasa tidak nyaman. Aku sudah terlalu sering mendengarnya, jadi aku sudah tidak tahan lagi dan memutuskan untuk membicarakan dengan kamu. Menurutku kita seharusnya menaikkan nilai kelas kita dan menjadi peringkat satu umum, tunjukkan kemampuan kita pada mereka. Tapi jika kita ingin menaikkan nilai, maka harus dimulai dari tugas rumah, membiasakan semua murid terbiasa untuk belajar dan mengurus kembali suasana kelas. Bagaimana menurutmu?" nada bicara Harlvi berubah menjadi sangat tinggi, dia mencoba meniru gaya Fendi berteriak padanya ketika sedang marah.

"Saranmu lumayan bagus, aku akan menggunakannya. Kita mulai dari belajar dan tugas rumah kelas. Kamu tenang saja, aku tidak akan merugikan murid teladan seperti kamu, dan juga tidak akan membiarkan murid malas mengambil keuntungan apapun. Mulai dari besok, aku akan mengatur keadaan tugas kelas dengan tegas, asalkan ada yang tidak mengerjakan tugas, tak peduli siapapun itu juga tidak akan kuampuni!" wali kelas sudah mengamuk.

Novel Terkait

Cinta Dan Rahasia

Cinta Dan Rahasia

Jesslyn
Kesayangan
5 tahun yang lalu
Waiting For Love

Waiting For Love

Snow
Pernikahan
4 tahun yang lalu
The Gravity between Us

The Gravity between Us

Vella Pinky
Percintaan
5 tahun yang lalu
Spoiled Wife, Bad President

Spoiled Wife, Bad President

Sandra
Kisah Cinta
4 tahun yang lalu
Now Until Eternity

Now Until Eternity

Kiki
Percintaan
5 tahun yang lalu
Menunggumu Kembali

Menunggumu Kembali

Novan
Menantu
4 tahun yang lalu
Precious Moment

Precious Moment

Louise Lee
CEO
3 tahun yang lalu
Cinta Seorang CEO Arogan

Cinta Seorang CEO Arogan

Medelline
CEO
4 tahun yang lalu