My Goddes - Bab 77 Ada Banyak Gadis di Rumah

dia juga merupakan salah satu orang yang tidak mengetahui identitas asli Jilson.

melihat sikap Beatrice yang meremehkan Jilson itu, ekspresi wajah Monika terlihat begitu canggung.

namun Jilson terlihat begitu rendah hari dan setelah dia menjadi kaya, dia tidak pernah memamerkan kekayaannya. sebelumnya Tommy tidak mengetahui identitas aslinya dan begitu juga dengan Betricia. bagaimana ekspresi wajahnya jikalau dia tahu kalau adik yang sering ia hina itu sudah menjadi orang terkaya dan juga artis ternama di kota ini.

dan Jilson juga sangatlah jarang berhubungan dengan wanita. wanita yang pernah ia sentuh hanyalah Monika. dia merasa sedikit tidak nyaman ketika melihat Beatrice yang menopangkan kaki kecilnya di atas kakinya sendiri.

postur tubuh Beatrica sangatlah kecil dan dia memiliki sepasang kaki yang kecil juga. dia terlihat sangat bersih dan terlihat begitu mudah untuk dirangkul. namun dia tidaklah sama dengan Monika yang terlahir putih. namun dia memiliki semangat yang tinggi dan juga menebarkan aura segarnya yang bisa membuat semua orang merasakannya.

sepertinya Beatrice tidak hanya menganggap Fendi sebagai adiknya, dia juga menganggapnya sebagai sahabat dekatnya. mungkin dia selalu melakukan ini kepada Fendi sebelumnya dan tidak heran kalau Fendi merasa jijik padanya.

jangankan Fendi, Jilson juga tidak tahu harus berkata apa ketika melihat aksi Beatrica ini.

ketika Beatrice sedang mengobrol dengan Monika, kakinya bahkan bergerak dengan asal di atas pahanya. Jilson tidak begitu sering bersentuhan dengan wanita dan kali ini dia malah bersentuhan dengan wanita yang asing baginya. dia seketika tidak tahu harus berkata apa.

setelah memikirkan hal itu, Jilson pun mengerutkan keningnya dan menggunakan jarinya untuk menyingkirkan kaki Beatrice. dia sengaja untuk berpura-pura menyingkirkan kakinya.

setelah beberapa saat, Beatrice kembali meletakkan kakinya di atas pahanya. dia lalu meletakkan kedua kakinya agar merasa lebih nyaman.

Jilson juga menganggap dirinya bukanlah orang yang sangat suci. namun dia berani memastikan kalau dia hanya akan bertanggung jawab kepada Monika saja.

meskipun wanita cantik merupakan sesuatu yang baik, namun dia tidak mungkin menikahi semua wanita cantik yang ada di dunia ini. jika dia sudah memilih Monika, maka dia harus memberi kebahagiaan kepadanya dan tidak boleh menyakiti perasaannya.

dia lalu melirik ke arah Monika dan Monika seperti sudah terbiasa akan aksi Beatrice itu. dia tidak begitu memperdulikan hal itu dan tetap mengobrol dengan Beatrice.

Monika tidak menghiraukannya dan Jilson tidak bisa menerima hal ini. orang yang dia sukai adalah Monika dan dia tidak mungkin melakukan hal yang bisa membuat Monika salah paham

setelah memikirkan itu, dia lalu berdiri dan mengeluarkan sebotol anggur merah dari dalam lemari. silahkan mengobrol, hari ini kalian berdua adalah tamu dan aku adalah tuan rumah. aku akan melayani kalian dalam mengobrol dan juga minum alkohol.

sejak kapan Fendi mengeri ini? Beatrice menatap Jilson dengan tatapan yang penuh kejutan.

masih begitu banyak perubahan pada dirinya yang tidak kamu ketahui. kata Monika sambil tersenyum.

apakah benar? aku malah ingin melihat apa perubahan padanya. Beatrice menatap Jilson layaknya seperti menatap orang asing.

makanlah nasimu! Jilson seketika merasa malu dan langsung mendorong wajahnya menggunakan tangannya yang besar itu.

ah! Beatrice berpura-pura kesakitan dan menjulurkan lidahnya sambil menolehkan kepalanya.

kenapa Fendi masih tidak mengakui dirinya? semua aksinya masih sama seperti dulu. dia juga bersikap seperti ini kepada Beatrie.

setelah melihat sikap Jilson yang begitu baik kepada Beatrice, Monika pun tersenyum di dalam hati.

dia masih tidak percaya kalau ada dua pria yang sama di dunia ini. kenapa hal yang kebetulan seperti ini bisa terjadi padanya.

Beatrice ketika kamu baru tiba, kamu berkata kalau kamu merasa sedikit tidak puas atas pekerjaanmu dan rencana mengganti pekerjaan? kenapa? aku merasa kalau perusahaanmu itu lumayan bagus dan juga memberikan gaji yang tinggi. seharusnya kamu akan mendapatkan puluhan juta perbulannya setelah kamu mendapatkan ijazah nanti. apakah kamu terlalu lelah bekerja? kata Monika kepada Beatrice.

kak Monika, bos perusahaan kami sangatlah genit dan dia menyuruhku untuk menemaninya pergi bekerja ke luar kota. dia pastilah ingin memanfaatkan aku. Beatrice lalu mengangkat gelasnya sambil mengeluk pada Monika.

ada hal seperti ini? kenapa kamu tidak melapor kepada polisi? tanya Monika.

lapor polisi? itu tidak akan berguna. bos kami merupakan seorang pria tua yang hampir mencapai 50 tahun. dia selalu berkata kalau aku seperti putrinya sendiri dan dia mencintaiku seperti dia mencintai putrinya. terkadang dia juga menyentuhku. perkataannya itu juga tidak bisa membuktikan apapun, bagaimana caraku melapor pada polisi? jikalau aku membesarkan masalah ini, mungkin aku akan diremehkan oleh rekan kerjaku. aku akan dianggap begitu manja. aku terpaksa mengganti pekerjaanku saja. Beatrice kembali meminum satu gelas anggur merah.

aku sedikit iri padamu karena bisa bersekolah di sekolah kepolisian. kamu memiliki pemimpin yang baik dan juga rekan kerja yang baik. kalau tahu begini, aku juga akan masuk ke dalam sekolah kepolisian waktu itu. namun penyesalan selalu datang terlambat. siapa menyuruhku untuk jatuh cinta kepada pemandangan di kota Gangnam ini. oleh karena itu, aku memaksakan diri untuk kuliah di universitas Gangnam. aku hanya bisa mencari pekerjaan lain sekarang.

universitas Gangnam merupakan satu dari empat universitas terbesar di China. kamu merupakan alumni dari universitas ternama dan jikalau kamu pergi melamar ke perusahaan milik Stella, dia pastilah akan menyambutmu dengan gembira. kata Monika.

sepertinya tidak, aku tidak ingin mengandalkan relasiku. aku ingin berusaha. aku memiliki niat yang kuat untuk mencari pekerjaan yang memiliki gaji ratusan juta per tahunnya. aku ingin menjadi seorang pekerja kantoran. kata Beatrice sambil tersenyum nakal.

perusahaan milik Stella juga akan memberimu gaji seperti ini. Monika tersenyum.

tidak, tidak, aku ingin berusaha. Beatrice melambaikan tangannya. Kak Monika, kamu adalah kakak yang paling aku cintai. aku bisa lolos di universitas ku karena bantuanmu. aku ingin bersulang denganmu.

Beatrice lalu mengangkat gelasnya untuk bersulang dengan Monika.

kamu adalah teman Fendi dan aku juga tumbuh besar bersamamu. ini tidak ada apa-apanya. Monika juga mengangkat gelasnya.

di sisi lain, Jilson menatap mereka berdua dengan perasaan yang gembira.

dia melihat kadar alkohol anggur merah tersebut, 18derajat. jikalau mereka menghabiskan satu botol ini, apakah mereka bisa tetap bertahan?

minumlah, Beatrice datang di waktu yang tepat. jikalau dia bisa membuat Monika mabuk, maka aku bisa memiliki kesempatan untuk memanfaatkan Monika.

dua jam telah terlewati.

ketika jam sudah menunjukkan pukul 8 malam, mereka berdua telah menghabiskan 3 botol anggur merah dan kedua wanita itu tidak terlihat mabuk.

Jilson bahkan sudah merasa pegal pada kakinya. dia menatap ke arah jam dengan sedikit lelah. Angel yang duduk di meja makan itu sudah mulai mengusap matanya dan mengulurkan tangan ke arah Jilson, Fendi, aku mulai ngantuk.

baiklah, aku akan menemanimu tidur. Jilson sangat mencintai putrinya dan dia langsung menggendong putrinya itu.

ketika berjalan, dia melirik ke arah wajah Monika yang memerah itu. dia juga berpikir kenapa dia sangat hebat dalam mengonsumsi alkohol.

sekitar pukul 9.30, Jilson pun berhasil membujuk Angel untuk tidur. setelah itu, dia juga merasa sangatlah ngantuk.

tidak tahu kenapa, dia biasanya tidak merasa lelah meskipun dia berlatih keras selama seharian. membuat pil adalah pekerjaan yang paling sulit. dia bahkan sanggup untuk duduk di dalam laboratorium selama satu bulan. namun ketika menjaga putrinya, dia malah merasa lebih lelah dibandingkan dengan membuat pil.

dia berpikir kalau dia tidak memiliki kesempatan untuk memanfaatkan Monika lagi hari ini. mungkin saja nantinya kedua wanita itu akan tertidur di dalam satu kamar karena terlalu lelah mengobrol.

dia lalu berjalan memasuki toilet dan membersihkan dirinya lalu bersiap untuk tidur.

tiba-tiba Beatrice masuk ke dalam toilet.

ngapain kamu? tanya Jilson dengan terkejut.

buang air kecil! dia tidak bisa menahan dirinya lagi setelah menghabiskan 5 botol anggur merah bersama Monika. Beatrice juga tidak menghiraukan Jilson dan langsung mendorongnya ke sisi lain. setelah itu, ia pun membuka celana pendek yang ia kenakan.

mungkin Beatrice telah mabuk dan dia sangatlah ingin buang air kecil sekarang. dia lalu mendorong Jilson agar Jilson tidak bisa melihatnya. namun dia tidak menyangka kalau di depan Jilson ada sebuah kaca. Jilson bisa melihat jelas ketika dia membuka celananya.

tidak lama kemudian, terdengar suara di dalam toilet tersebut. wajah Jilson yang tengah berdiri di depan kaca itu mulai memerah..

dia mendapatkan begitu banyak bonus ketika bersama Beatrice ini........

Novel Terkait

King Of Red Sea

King Of Red Sea

Hideo Takashi
Pertikaian
3 tahun yang lalu
Hello! My 100 Days Wife

Hello! My 100 Days Wife

Gwen
Pernikahan
3 tahun yang lalu
Pria Misteriusku

Pria Misteriusku

Lyly
Romantis
3 tahun yang lalu
Dark Love

Dark Love

Angel Veronica
Percintaan
5 tahun yang lalu
Harmless Lie

Harmless Lie

Baige
CEO
4 tahun yang lalu
Mendadak Kaya Raya

Mendadak Kaya Raya

Tirta Ardani
Menantu
4 tahun yang lalu
His Second Chance

His Second Chance

Derick Ho
Practice
3 tahun yang lalu
Antara Dendam Dan Cinta

Antara Dendam Dan Cinta

Siti
Pernikahan
4 tahun yang lalu