My Goddes - Bab 703 Dewa Mabuk Wren

Orang yang membawa Jilson Lee pergi sangat cepat, orang itu menunggangi labu berukuran besar dalam kegelapan dengan membawa Jilson Lee, Tuan Muda Ben dan Tredo bertiga sambil minum anggur dari botol labu berukuran kecil sambil menunggangi labu raksasa yang ada di bawahnya sehingga bau anggur yang pekat tercium melewati sinar lampu menuju ke atas langit yang semakin tinggi.

"Gila, apa-apaan itu!?" Sewaktu melihat botol labu terbang semakin tinggi yang lama kelamaan hanya menjadi titik hitam, Lown, Darn, Yongki dan lainnya melototkan mata mereka dan kaget dengan wajah pucat.

"Itu adalah Dewa Mabuk Wren!" Wajah Hito membiru ketika melihat botol labu terbang semakin tinggi.

"Dewa Mabuk Wren? Salah satu dari tiga master terkuat di seluruh dunia? Satu-satunya master kultivasi lanjutan di dunia sejak Dewa Iblis Kelima mati dan Medea dipenjara oleh Fendi?" Ekspresi Hean berubah.

"Benar, itu dia." Hito tersenyum.

"Selama ini kita dan Dewa Mabuk Wren tidak saling menyinggung dan tidak pernah bertemu dengannya selama ini karena hanya mendengar namanya saja. Ada apa ini? Kenapa dia tiba-tiba muncul?" Lown mengerutkan keningnya erat-erat.

"Bos, kita semua tahu kekuatan master kultivasi lanjutan, sewaktu Dewa Iblis Kelima masih hidup maka dia bisa langsung membunuh orang hanya dengan mengeluarkan sebuah napas. Jika orang itu adalah master kultivasi lanjutan maka aku takut kita sepertinya bukan lawan baginya......" Darn menggigil, dia pernah melihat Dewa Iblis Kelima membunuh orang dengan hanya menghembuskan napas.

Seorang master tingkat dewa lanjutan bisa membunuh grandmaster tingkat lanjutan dengan satu jari. Jika master kultivasi lanjutan mau membunuh mereka maka dia hanya perlu menggerakkan tangannya saja.

"Memangnya kenapa jika ilmu Dewa Mabuk Wren sangat tinggi? Apakah dia bisa melawan tiga ratus ribu pasukan kita? Jika tiga ratus ribu langsung menyerangnya maka dia akan mati kelelahan. Bagus juga dia datang, jika Dewa Mabuk Wren mati maka di dunia ini tidak akan ada orang yang berani melawan kita lagi. Kejar, kita rebut Jilson Lee kembali sekalian membunuh Dewa Mabuk Wren ini!" Hito terlihat tidak takut sama sekali.

Dia melambaikan tangannya untuk menggerakkan puluhan helikopter bersenjata dan ribuan kendaraan off road untuk bergerak ke arah perginya Dewa Mabuk Wren.

Dan pada saat ini Jilson Lee dan yang lainnya sedang duduk di atas botol labu Dewa Mabuk Wren.

Langit semakin gelap dan suara angin terdengar di telinga mereka. Di depannya Jilson Lee melihat sesosok orang tua bertubuh kecil, rambut putih dan pakaian yang kotor dan duduk di bagian depan botol labu. Tangannya memegang sebuah botol labu kecil sambil meminumnya dan aroma alkohol yang tercium itu setidaknya setingkat anggur maotai yang berumur dua puluh tahun.

"Dingin, dingin sekali....." Seluruh badan Tredo menggigil kedinginan sewaktu orang tua itu menunggangi botol labunya dengan kecepatan tinggi di udara.

Tuan Muda Ben melebarkan kedua matanya sambil melihat orang tua di depan dan terlihat seperti teringat sesuatu, "Senior Dewa Mabuk Wren?"

"Bocah dari keluarga Zhu, pintar juga kamu." Orang tua itu minum seteguk anggur putih dan tertawa terbahak-bahak.

"Aku pernah melihat Dewa Mabuk Wren."

Jilson Lee dan Tuan Muda Ben hanya pernah mendengar nama Dewa Mabuk dan tahu bahwa dia merupakan orang baik yang jarang kelihatan, dia hanya suka minum dan makanan enak karena keberadaannya maka keluarga Kelima terlihat sangat ramah di dunia internasional yang hanya mengontrol Bisma, Winni dan Hito untuk melakukan bisnis mafia, dia tidak pernah ikut dengan dunia mafia juga tidak pernah punya niat untuk menguasai dunia.

Mereka langsung terlihat kagum setelah memastikan jika orang yang ada di depan mereka adalah Dewa Mabuk Wren, Jilson Lee langsung menyapanya dan Tuan Muda Ben berusaha bangun.

"Dewa, Dewa Minum....." Tredo sama sekali tidak menyangka jika dia akan bertemu orang besar seperti Dewa Mabuk Wren, matanya terlihat kaget dan hatinya merasa takut.

"Aku berumur 143 tahun dan cukup layak untuk menjadi kakek dari kakek kalian tapi kalian tidak perlu sungkan pada keadaan luar biasa, aku juga tidak pernah ingin menjadi kakek siapa pun dan kalian panggil aku Senior Dewa Mabuk Wren saja." Wren minum anggurnya lagi sambil memalingkan wajahnya dan tersenyum kepada Jilson Lee dan lainnya, "Bocah sekalian, kalian telah bekerja keras dan telah bertahan sampai tahap ini demi apa yang disebut keadilan."

"Ya....." Jilson Lee mengerutkan keningnya sambil mengangguk pelan.

"Aku tanya kepada kalian, apa itu keadilan?" Wren bertanya sambil tersenyum.

"Di hatiku tidak pernah ada keadilan, demi kesuksesan aku bisa menggunakan segala cara. Aku hanya berusaha melakukan sedikit yang tidak melawan hati nuraniku dan tidak bisa melihat rakyat menderita dan juga tidak bisa melihat para mafia itu melukai orang lain demi keuntungan mereka sendiri." Jilson Lee berkata.

"Kamu lumayan jujur juga, aku baru bertindak sekarang karena aku tidak percaya dengan panglima perang seperti kalian. Haha, tidak ada tentara bayaran yang baik dan kamu Jilson Lee juga sama. Tapi kamu berbeda dengan mereka karena tidak pernah melakukan hal yang berlawanan dengan hati nurani, tidak pernah menindas rakyat dan merugikan rakyat."

Wren tertawa sambil menatap Jilson Lee.

Tiba-tiba, Wren menghela napas dan berkata, "Fendi hampir menaklukkan dunia dan di sisinya ada bantuan dari Kaisar Zein, Bisma, Jiko dan Kiyoshi yang merupakan orang yang sulit dihadapi, meskipun kita bergerak tetap akan susah menghadapi mereka....."

"Tidak ada orang yang bisa menghadapi pasukan besarnya." Jilson Lee berkata.

"Tapi kamu sering membawa pasukan untuk berperang, apakah kamu mau bergabung denganku?" Wren berkata.

"Aku tentu saja bersedia sekali jika ada bantuan dari orang besar seperti Senior Dewa Mabuk." Jilson Lee berkata.

"Baiklah, aku akan mengantarkan kalian ke sebuah tempat tersembunyi. Aku akan mengelabui pasukan Hito jika mereka datang dan akan bergabung dengan kalian lagi nanti." Wren perlahan-lahan mengangguk sambil mengarahkan botol labu ke bawah dan langsung membawa Jilson Lee dan lainnya ke sebuah tempat.

Di bawah mereka adalah sebuah negara Afrika Tengah, meskipun tidak sebanding dengan bangunan tinggi di China tapi bangunannya padat yang dapat menyembunyikan keberadaan Jilson Lee dan lainnya.

Wren bergerak di langit dengan botol labunya setelah melemparkan Jilson Lee dan lainnya ke bawah.

Dan pada saat ini sudah ada lima pesawat tempur yang mengejarnya dan langsung menembak ke arah Wren setelah dia melihat bayangannya. Wren bergerak ke kanan kiri dengan botol labunya dan segera menghilang dalam kegelapan.

"Bos, Jilson Lee dan lainnya sepertinya sudah berada di tengah sebuah negara dan akan sulit untuk menangkapnya lagi." Pada sisi lain, pemimpin pasukan Hito mengejarnya dan melihat Wren hanya seorang diri dan dia langsung menebak jika Wren telah melempar Jilson Lee dan lainnya di sebuah kota yang ada di Afrika.

"Takut apa? Negara kecil ini hanya memiliki seratus lima puluh ribu pasukan yang hanya setengah dari pasukan kita. Tidak perlu takut dengan mereka dan langsung bawa pasukan untuk mencari mereka." Mata Hito terlihat dingin sambil membawa pasukan masuk ke dalam kota.

Novel Terkait

Hidden Son-in-Law

Hidden Son-in-Law

Andy Lee
Menjadi Kaya
4 tahun yang lalu
Jalan Kembali Hidupku

Jalan Kembali Hidupku

Devan Hardi
Cerpen
5 tahun yang lalu
1001Malam bersama pramugari cantik

1001Malam bersama pramugari cantik

andrian wijaya
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
My Lady Boss

My Lady Boss

George
Dimanja
4 tahun yang lalu
Cintaku Pada Presdir

Cintaku Pada Presdir

Ningsi
Romantis
4 tahun yang lalu
My Beautiful Teacher

My Beautiful Teacher

Haikal Chandra
Adventure
4 tahun yang lalu
Pengantin Baruku

Pengantin Baruku

Febi
Percintaan
4 tahun yang lalu
Kamu Baik Banget

Kamu Baik Banget

Jeselin Velani
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu