My Goddes - Bab 557 Tidak beraksi

Lalu berpikir lagi, ekspresi Erick memburuk perlahan.

Membicarakan umur, Erick tahun ini sudah 40 tahun lebih, merupakan senior Jilson, bahkan bisa menjadi papa Jilson. Sedangkan dia sebagai senior, bisa-bisanya dipuji oleh Jilson dengan gampang.

"Jilson, kamu ini siapa? Berani-beraninya menghinaku seperti itu?" Semakin Erick memikirkannya, dia semakin marah, langsung dengan wajah suram melihat Jilson dengan marah.

"Amber, barakmu harusnya disekitar sini bukan?" Jilson seperti tidak mendengar perkataa Erick, melihat remaja yang belum dewasa di tangan Erick dan berkata.

"Ehn, barak kami berjarak 20 mil dari Selatan." Amber mengangguk pelan.

"Bagus sekali, bawa aku pergi ke barak kalian." Ucap Jilson.

"Jilson, senior Erick sedang berbicara denganmu, apakah kamu tidak mendengarnya?" Yansen yang selalu benci dengan Jilson, karena umur Jilson dengannya tidak begitu berbeda jauh, tapi status di Wulin malah lebih tinggi daripada murid teladannya. Sebelumnya waktu Jilson membawa orang menyergap Shaolin, gurunya Jack sudah keluar tapi tidak memberi muka, terlebih membiarkan Gina memukul kakak seniornya Miguel sampai luka berat, saat ini hanya bisa memulihkan luka di China.

Sekarang melihat Erick mempunyai niat untuk marah dengan Jilson, dia menggunakan kesempatan ini menyebabkan masalah kepada Jilson.

"......" Jilson tidak mengatakan apapun, hanya menggunakan tatapan dingin melihatnya, lalu mengulurkan tangan menarik Amber yang dicengkram Erick.

Saat Jilson menarik Amber, Erick mencengkram baju Amber dengan kuat, tidak melepaskan Amber, ekspresi wajahnya suram, mempunyai maksud bertengkar dengan Jilson bahkan berkompetisi.

Tapi melihat gerombolan orang organisasi immortal melihatnya, dia berpikir sebentar, lalu melepaskan Amber.

Alasan dia mengambil Amber karena ingin mempertegas bahwa dialah yang mengambil Amber, dia ingin membuktikan kekuatan kelompok Rendra. Karena organisasi immortal adalah orang resmi, tidak peduli di kemiliteran atau di kepolisian, kekuasaan Jasper tidaklah kecil, dia ada memuji kekuasaan mereka di depan atasan, membuat mereka dihargai atasan.

Tapi saat ini kalau dia tidak menyerahkan Amber, sengaja menahan Amber dan ribut dengan Jilson, sengaja menunda pekerjaan semua orang, dia pasti akan dikritik oleh organisasi immortal, orang yang tersisa di pasukan Rendra hanya tinggal sebagian besar junior paling elit di sekolah Wulin di China, pada dasarnya orang-orang selaat nantinya akan menjadi kepala dan geng berbagai faksi, sekarang orang-orang ini semakin menghormati Jilson, sudah ada maksud diam-diam mendukung Jilson dan berdiri di pihak Jilson, kalau dia sengaja mempersulit Jilson, maka tampaknya mereka keluarga Shangguan pelit, menjadi musuh publik di Wulin.

Membiarkan Jilson membawa Amber kesebelah, Jilson membiarkan Amber membawa semua orang mencari baraknya, kedua matanya dengan dingin melihat Jilson.

"Senior Erick, Jilson hanya memenangkan sekali pertarungan saja, langsung sombong sekali." Yansen menggunakan tatapan iri melihat Jilson, menggunakan kesempatan ini menghasut Erick.

"Aku tidak percaya dia akan selalu memenangkan pertarungan." Wajah Erick tidak enak dilihat sekali, baru mengatakannya.

Ratusan tentara tersisa membersihkan area pertarungan, Jilson membawa sebagian besar kelompok dengan Amber berjalan ke arah baraknya. Di perjalanan, Jasper berpikir lalu bertanya Jilson, "Semua prajurit ditangan Amber itu, bagaimana kamu berencana membuangnya?"

Yang dia maksud adalah prajurit tawanan Jilson, totalnya ada 1700 orang lebih.

"Setelah sampai di barak Amber, ucapkan beberapa patah kata lalu biarkan mereka pergi semua, yang terluka biarkan tinggal di barak untuk diobati, tunggu luka mereka sudah sembuh baru lepaskan, orang-orang ini semuanya adalah orang kasihan, warga yang dipaksa oleh jendral blues, aku tidak ingin mempersulit mereka, aku akan membiarkan mereka pulang berkumpul dengan keluarga." Ucap Jilson.

"Apakah mereka tidak akan berkumpul bersama jendral blues ataupun pasukan lainnya?" Tanya Jasper.

"Ketua Jasper, kamu sudah tinggal di area pertarungan golden triangle selama puluhan hari, kamu juga sudah melihat kondisi area pertarungan golden triangle." Jilson naik di atas kuda, tersenyum saat membawa kelompok besar berjalan kaki, "Hampir setiap tahun makanan yang dipanen masyarakat, sebagian besar dari mereka diminta tiga panglima militer menjadi jatah makanan tentara, para masyarakat tidak makan kenyang. Ada puluhan ribu desa dan kota di area pertarungan golden triangle ini, berapa banyak keluarga yang mempunyai orang kuat? Pertempuran membawakan penderitaan amat mendalam kepada mereka, kalau kita melepaskan mereka, mereka tidak akan bergabung dengan pasukan jendral blues lagi, hanya akan langsung pulang kembali dengan orang keluarga. Tenang saja, mereka tidak akan membawakan masalah untuk kita."

"Kamu sungguh mengerti pertempuran luar negri." Jasper mengangguk.

"Sudah menjadi tentara selama 7 tahun, semua negara yang bertemput, yang menderita selalu masyarakatnya, aku tidak bisa melihat masyarakat menderita." Ucap Jilson sambil tersenyum.

Sambil berjalandi sepanjang jalan, Jilson dengan Jasper mengobrol setiap saat, setelah satu jam, Jilson membawa tentara masuk ke barak Amber.

Masternya sudah ditangkap, dan juga merupakan putra jendral blues, tentara yang tinggal di barak ini tidak ada perlawanan apapun dan melepaskan tentara Jilson masuk ke dalam barak.

Dibandingkan dengan barak sederhana Jilson yang berisi ratusan ribu tentara, barak Amber tampak lebih bagus. Dia mempunyai delapan ribu tentara, luas baraknya memakan 15 hektar, mempunyai parit yang dalam, menara pengawas yang menjulang tinggi dan benteng yang kuat, dan juga tersimpan makanan, amuinisi dan dana untuk gaji militer yang banyak.

Jilson menyuruh orang langsung langsung melepaskan seragam tentara Amber, membubarkan semua tentara Amber yang tidak terluka, menyuruh mereka sudah boleh pulang.

Saat tentara Amber dengan tatapan senang melihat Jilson, lalu pergi dengan bersorak ria, Amber hanya merasakan hatinya sedang berdarah.

"Mulai sekarang, disini resmi menjadi bagian dari garis depan kita, markas besar Boy dibiarkan seperti semula jangan disentuh, setiap hari berlatih dan berpatroli. tuan muda Ben, kamu bawa intel untuk mengawasi area terdekat dan gerak-gerik pasukan musuh, kalau bertemu pasukan yang berkuasa harus melapor padaku, tapi tidak perlu meminta arahan dariku, perang atau mundur kamu pilih sendiri." Setelah berjalan masuk ke dalam ruangan perang, Jilson berkata kepada tuan muda Ben.

"Baik!" Tuan muda Ben langsung mengangguk.

"Ehn, tadi pertempuran besar pastinya semua orang sudah lelah, biarkan mereka istirahat dulu." Jilson memejamkan matanya dengan santai.

"Kak Jilson, apakah intel kami juga istirahat?" Tanya tuan muda Ben.

"Ehn." Jilson mengangguk pelan.

Jilson adalah master dari ratusan ribu tentara, gerak-gerik tuan muda Ben, Leo, Susi, Ardham, Boy, dan Tommy harus mendengar perintahnya. Saat dia tidak berbicara, ruang perang ini pun tidak bersuara, dia memberitahu semua orang istirahat, semua orang juga tidak ingin mengatakan apapun.

Malah pasukan Rendra disini, Erick dan Abraham, George, Peniel beberapa orang ini saling melihat, ekspresi Erick langsung berubah, "Jilson, kita jam 3 berangkat, kami sudah memenangkan pasukan Amber dan barak Amber, sekarang baru jam 11 siang, kita masih ada sangat banyak waktu, sepenuhnya bisa menang dari jendral blues di pertempuran kedua bukan? Apakah kamu ingin terus menempati barak Amber, tidak bertarung lagi?"

"Ehn, tidak mau lagi." Jilson menutup matanya beristirahat.

"Sungguh tidak mau lagi!" Ekspresi Abraham berubah.

Dia dengan sangat akurat menebak pemikiran Jilson, saat dia dengan Erick saling bertatapan, dia pun menebak Jilson sepertinya tidak ingin bertarung lagi, ingin seperti ini bermalas-malasan di barak Amber, tidak disangka tebakannya benar, Jilson tidak mau bertarung lagi.

Meskipun mereka selalu tidak senang dengan Jilson, tapi tadi Jilson membawa mereka memenangkan pertarungan ini, dalam hati mereka masih sangat mengakui kemampuan Jilson.

Pertarungan besar tadi, pasukan Amber sudah membunuh centaur kecil, sedangkan pasukan Jilson baru membunuh dua ratusan orang, jelas-jelas dia bisa membawa pasukannya lanjut berperang, lalu pergi menyerang jendral blues di garis pertahanan kedua, tapi sekarang dia malah menyuruh semua orang istirahat, tidak mau bertarung lagi, dan juga dilihat dari maksudnya, sepertinya beberapa hari ini juga tidak berencana menyerang kekuasaan jendral blues, apa maksudnya ini?

Apakah karena dia mempunyai cara untuk mengalahkan jendral blues, sengaja tidak mau mengatakannya, sengaja bermain tebak-tebakan, atau dia sudah memenangkan pertarungan ini langsung menjadi sombong, pamer kepada mereka?

"Jilson, bukankah cara bertarungmu ini tidak benar? Menurutku menyelesaikan masalah harus cepat, kami semua tidak mengerti area pertempuran golden triangle, semakin lama tinggal disini, perubahan semakin banyak, mungkin juga akan bertemu lebih banyak bahaya. Aku percaya tidak hanya kita yang berharap bisa cepat memenangkan Feri, orangmu juga berharap bisa dengan cepat memenangkan Feri dan pulang bukan? Kamu seperti ini tidak mau bertarung maksudnya apa?" Ryan tau Jilson sekarang sangat meremehkannya, akhir-akhir ini saat Jilson berbicara, dia juga jarang sekali ikut campur, tapi saat ini dia tidak bisa menahan mulutnya.

"Kalian merasa disini area pertarungan, disini bahaya, ingin cepat mengakhiri pertarungan dan pulang, sedangkan bagiku, disini adalah rumahku yang sebenarnya, aku tidak pernah merasa disini sangat bahaya, hanya merasa disini hangat, membuatku tenang. Ini juga perbedaan kalian denganku, Tommy, orang yang tidak berkepentingan dengan pasukan Jilson, silahkan antar mereka keluar saja......." Saat ini cuaca siang hari di area pertempuran golden triangle panas sekali, Jilson dari pagi sampai sekarang hanya merasakan lelah.

Di ruang perang ada kipas angin, angin sejuk menerpa wajah orang membuat orang merasa nyaman, dia langsung duduk di kursi memejamkan matanya dan tertidur.

"Semua orang, kami ada rapat penting yang harus di adakan, silahkan kalian keliar." Tommy juga sangat pintar beradaptasi, cepat sekali terbiasa dengan perannya sebagai ajudan.

"................" Melihat Jilson seperti ini, Erick dan orang lainnya hanya merasa hatinya tidak senang sekali.

Novel Terkait

Cinta Presdir Pada Wanita Gila

Cinta Presdir Pada Wanita Gila

Tiffany
Pernikahan
4 tahun yang lalu
The Gravity between Us

The Gravity between Us

Vella Pinky
Percintaan
5 tahun yang lalu
 Istri Pengkhianat

Istri Pengkhianat

Subardi
18+
4 tahun yang lalu
Sang Pendosa

Sang Pendosa

Doni
Adventure
5 tahun yang lalu
Terpikat Sang Playboy

Terpikat Sang Playboy

Suxi
Balas Dendam
5 tahun yang lalu
Menantu Hebat

Menantu Hebat

Alwi Go
Menantu
4 tahun yang lalu
Beautiful Love

Beautiful Love

Stefen Lee
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Cinta Seorang CEO Arogan

Cinta Seorang CEO Arogan

Medelline
CEO
4 tahun yang lalu