My Goddes - Bab 510 Daffin Marah

“Leo lawan Daffin, akhirnya sudah mulai tertunjuk sisi lemahnya....” Melihat Leo yang akhirnya terluka karena Daffin, beserta memiliki luka yang semakin parah, William tidak tahan untuk menarik nafas dalam.

Pertandingan antar mereka berdua, Daffin ada dua kesalahan yang serius. Pertama, seharusnya ia tidak menggunakan senjata tingkat terendah. Kedua, seharusnya ia tidak menggunakan borgol biasa.

Hingga sekarang, Daffin dan Leo juga mengalami sedikit luka. Ada sebagian besar energi Qi sejatinya dihabiskan. Semua ini diakibatkan karena dirinya yang hemat dan menggunakan senjata biasa.

Meskipun Daffin ada dua kesalahan, tapi hal tersebut tidak mempengaruhinya untuk mengalahkan Leo. Meskipun penampilan Leo juga baik, dan penampilan kali ini jauh lebih baik dari sebelumnya dengan teknik pistol yang baik, menggunakan tombak untuk memecahkan selapis energi Qi sejati perlindungan tubuh, serta ia menggunakan bom asap untuk melindungi dirinya saat Daffin mendekatkan dirinya dan berhasil merebut pistolnya. Tapi kemampuannya dengan Daffin sangat jelas ada perbedaannya, ini adalah luka berat.

Sedangkan mereka berdua telah bertarung sangat lama, kelemahan dimana kemampuannya yang tidak sebanding Daffin pun tertunjuk pelan-pelan.

Tubuh Daffin terhitung lebih lincah darinya. Ini merupakan sebuah keunggulan saat seorang wanita melawan seorang pria. Tenaga dalam Daffin lebih dalam dari Leo, perbedaannya tidak hanya satu kali lipat.

Sedangkan pengalaman perperangan Daffin sama sekali tidak dikit darinya, bahkan kemampuan menempel tubuh lebih mantap darinya.

Semuanya berjalan sesuai tebakannya. Leo dan Ardham selaku dua anggota terakhir dari Tim Jilson, memang tidak memiliki kemampuan yang sebanding dengan Daffin dan Farel.

Pertandingan Leo dan Daffin ini masih terhitung lumayan. Mungkin saat Ardham dan Farel bertarung nanti, Ardham akan terus ditindas Farel sejak awal.

“Kepala Polisi, Daffin cukup baik dalam melawannya. Ia telah menjauhkan perbedaan kemampuan dengan Leo. Sekarang Leo terdapat dua luka, kemudian dihajar lagi oleh Daffin, bagai bencana demi bencana, sepertinya pihak kita yang akan memenangkan ronde ini.” ujar seorang polisi kepada Kepala Polisi.

“Andaikan kita sungguh menang. Tim Jilson dan Organisasi Immortal sudah memenangkan dua ronde. Meskipun Tim Jilson kehilangan seseorang, dan beruntung saat ronde ketujuh yang sama saja berarti bahwa Tim Jilson memiliki satu poin lebih unggul dari kita, tapi Tim Jilson mungkin saja bisa mengalahkan kita. Situasi Organisasi Immortal sekarang sangat bahaya. Sifat Daffin ini memang membuat orang merasa tak berdaya. Jika Daffin bisa menggunakan senjata yang lebih baik, ia tidak akan terluka. Ia bisa menggunakan borgol Organisasi Immortal untuk mengunci Leo, lalu menggunakan kemampuan menempel tubuhnya, dan mungkin saja sekarang ia sudah mengalahkan Leo.” Kepala Polisi mengeluh.

Melihat pertandingan ini, ia hanya merasa hatinya naik turun, bagai naik kereta luncur. Ia sudah mau menginjak usia lima puluh tahun ini. Jantungnya sungguh tidak kuat melihat pertandingan Daffin dan Leo ini.

“Leo, kamu masih tidak ingin mengalah?” Daffin memandang Leo dalam diam.

“Bagaimana mungkin aku mengalah?” Leo tertawa, lalu menyalakan sebatang rokok lagi, dan duduk di lantai sambil mengisapnya.

“Jika kamu masih merokok seperti itu, maka lukamu akan semakin parah.” Daffin mengerutkan dahinya.

“Hehe.....” Leo tertawa.

Melihat Leo yang sengaja tidak ingin mengalah, Daffin hanya bisa inisiatif menyerangnya.

Lalu saat Daffin berjalan langkah demi langkah kearahnya, Leo tiba-tiba mengisap habis rokok di tangannya. Ia mengisi energi Qi sejati ke dalam asap rokok, lalu menyemburkan asap itu kearah Daffin.

Terdengar suara asap kencang yang menerpa kearahnya.

Ini merupakan jurus Leo lagi!

Melihat asap tebal yang bergulir kearah sendiri, sepasang pupil mata Daffin yang cantik pun mengecil.

Ia hanya merasa matanya mengalirkan air mata karena desakan asap. Leo sudah mendekatinya lagi, lalu mendaratkan sebuah pukulan padanya.

Ia langsung mengangkat lengannya untuk menghalang. Setelah pukulan itu mendarat di lengannya, Leo mendaratkan pukulan lain lagi kearahnya.

Ia adalah orang yang tidak merokok, bahkan bisa merasa jijik jika mencium aroma rokok. Jurus Leo ini membuatnya terkejut. Saat pukulan Leo lain menyerang kearahnya, mata besarnya yang cantik itu terus mengeluarkan air mata dan dirinya hanya bisa menggunakan tangan lain untuk menghalangnya.

Sedangkan laju serangan Leo sangatlah cepat. Pukulan itu bagaikan hujan deras yang mendarat kearahnya. Ia langsung menghalanginya dengan kedua lengan, lalu membiarkan pukulan demi pukulan Leo mendarat diatas lengannya.

Leo tiba-tiba merubah arah pukulannya, lalu mendaratkan pukulan pada perutnya. Perut Daffin kesakitan, lalu ia segera menurunkan kedua tangannya. Tindakannya ini langsung menunjukkan celah. Leo langsung menyerang wajah Daffin dengan kedua tangannya. Daffin hanya merasa kedua kepalan Leo yang begitu keras, bagai sepasang palu besi, sehingga pandangannya menjadi kosong dan otaknya terus mendengung.

Setelah Leo terus menerus memukulnya sebanyak sepuluh kali, ia tiba-tiba menonjok Leo balik. Setiap kali Leo memukulnya, ia pun langsung membalasnya sekali kepada Leo.

Setelah saling hajar sebanyak sepuluh kali, saat Leo lagi-lagi menonjok wajahnya, ia pun langsung menangkap kepalan Leo, lalu mengeluarkan tenaga untuk memelintirnya.

Pergelangan tangan yang dipelintirnya, tubuh Leo pun ikut berputar, lalu digendong ke belakangnya. Setelah ia menekuk kaki Leo dengan lutut, lutut Leo yang seharusnya tertekuk pun ditekan hingga dirinya jatuh di lantai. Tapi ini merupakan salah satu dari jurus Chin Na, bagaimana mungkin Leo terjebak dengan jurus Chin Na-nya? Ia langsung berputar dengan tubuhnya yang bertumpu pada tangan Daffin, lalu dengan mudah menghilangkan tenaga Daffin yang memelintir pergelangan tangannya. Sedangkan jurus Chin Na Daffin memang sangat baik. Saat Leo berhasil membebaskan diri dari jurus Chin Na-nya.

Ia langsung memutar balik tubuhnya, lalu sekaligus mendekatkan Leo kepada dirinya. Saat Leo menjatuhkan tubuhnya kepada Daffin, ia pun menendang perut Leo dengan kakinya, sehingga Leo langsung terbang jauh keluar.

Setelah Leo mendarat di lantai, ia mengelap mata merahnya yang disebabkan asap, lalu mendekati Leo dan menangkap pergelangan tangan Leo. Kakinya menginjak dada Leo, lalu memutarkan tubuhnya diatas tubuh Leo. Tiba di lantai kemudian, ia pun menjepit tangan Leo dengan kedua kakinya, lalu menarik pinggangnya keatas, sehingga terdengar suara nyaring yang berasal dari lengan Leo.

Leo kesakitan hingga berteriak kencang. Ia hanya merasa sangat sakit karena otot lengannya yang ditarik Daffin. Daffin segera berdiri, lalu menarik lengan Leo, dan duduk keras diatas bagian persendian lengan Leo.

“Gerak!” Leo berteriak kencang, sambil menahan rasa sakit pada otot lengan kanannya, lalu mendorong Daffin sekuat mungkin.

Tenaganya lebih besar dari Daffin. Mau kemampuan pemisahan persendian dan tulang milik Daffin sangat tinggi, tapi dengan tenaganya yang kuat, ia masih bisa menahan kemampuan Daffin itu.

Setelah mendorong Daffin, Leo pun menarik keluar lengannya yang terluka. Melihat dirinya tidak dapat mematahkan lengannya, Daffin pun mengubah tangan kanannya menjadi pisau, lalu menebas kasar leher Leo.

Bagian leher belakangnya lah yang ditebas Daffin. Setelah Daffin melakukan itu, ia seketika merasa pandangannya menjadi gelap dan dirinya hampir saja jatuh pingsan di temapt.

Selanjutnya tanpa menunggu menyadari apa yang terjadi, ia pun langsung diangkat Daffin, lalu dilempar kasar ke lantai, dan ditendang lagi meluncur keluar.

“Keluarkan semua jurusmu. Jika tidak ada jurus yang bisa melukaiku, kamu segera mengalah lah.”

Saat Leo baru bangkit dari lantai, Daffin pun langsung mendekatinya dan memeluk tubuhnya, lalu membantingnya kasar di lantai. Sebelumnya Daffin masih memberi Leo kesempatan untuk bernafas setelah melukainya, tapi sekarang tidak lagi. Ia langsung menggunakan kesempatan ini untuk melakukan penyerangan, nadanya terdengar cuek, sangat jelas bahwa ia sungguh marah.

Setelah membantingnya keras ke lantai, ia lagi-lagi mendaratkan pukulan pada wajah Leo.

Terdengar suara dimana pukulan itu langsung membuat kulit wajah Leo pecah, dan meninggalkan sebuah goresan luka.

Novel Terkait

Harmless Lie

Harmless Lie

Baige
CEO
4 tahun yang lalu
Akibat Pernikahan Dini

Akibat Pernikahan Dini

Cintia
CEO
4 tahun yang lalu
Love at First Sight

Love at First Sight

Laura Vanessa
Percintaan
4 tahun yang lalu
Craving For Your Love

Craving For Your Love

Elsa
Aristocratic
3 tahun yang lalu
Husband Deeply Love

Husband Deeply Love

Naomi
Pernikahan
4 tahun yang lalu
1001Malam bersama pramugari cantik

1001Malam bersama pramugari cantik

andrian wijaya
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Jalan Kembali Hidupku

Jalan Kembali Hidupku

Devan Hardi
Cerpen
4 tahun yang lalu
This Isn't Love

This Isn't Love

Yuyu
Romantis
3 tahun yang lalu