My Goddes - Bab 540 Nami

"Abraham Lin, ada apa denganmu!?" Adelio terlihat marah sewaktu dia mengikutinya masuk ke dalam rumah karena merasa tidak puas dengan perbuatan Abraham Lin.

Ekspresi di wajahnya perlahan-lahan menjadi lembut sewaktu dia melihat Abraham Lin memegang sebuah kantong kecil berisi beras.

"Mereka tinggal di medan pertempuran. Kehidupan mereka memang sangat miskin……”

Sewaktu Abraham Lin dan Adelio keluar dari rumah, sekelompok besar pasukan mereka bergerak ke arah sungai, mereka mencuci wajahnya dengan air, sewaktu minum airnya, Abraham Lin baru tahu kondisi sebenarnya dari para warga.

Tiga panglima perang Golden Triangle saling berperang internal dan mereka semua ingin mengalahkan satu sama lain untuk berkuasa di sini. Maka ketiga panglima perang berusaha keras memperkuat pasukannya dan berusaha menanam bunga poppy untuk biaya peperangan. Tidak peduli di desa mana, mereka menginginkan semua pemudanya bahkan anak laki-laki di atas lima tahun akan ditangkap semuanya untuk dijadikan budak. Mereka sangat kasihan karena gajinya sangat rendah, setiap orang hanya mendapatkan seratus ribu setiap bulannya dan hanya ada seorang pebisnis yang datang untuk berdagang dan mereka bisa membeli beberapa garam, kain dan bahan hidup murah lainnya.

Banyak pemuda yang mati karena perang atau terkontaminasi narkoba dalam proses menanam bunga poppy dan mereka akan mati karena terlalu lama kena racun sehingga para orang tua ini tidak ada yang menghidupinya dan tidak ada yang mengirimkan uang untuk membeli bahan makanan juga kebutuhan hidup lainnya.

"Keluarga yang kamu lihat tadi termasuk keluarga yang lumayan kaya. Di rumah mereka masih ada beras sehingga ini membuktikan jika pemuda keluarga mereka masih belum mati dalam peperangan. Masih banyak rumah lain yang belum tentu ada beras." Adelio menghela napas sambil menjelaskan kepada Abraham Lin.

"Apakah mereka tidak bisa menanam padi atau jagung?" Abraham Lin bertanya.

"Untuk menanam padi dan jagung harus membuka hutan dan binatang buas di sini akan curi makan, selain itu, jika ketiga panglima besar menemukan mereka membuka hutan maka mereka akan mengambilnya untuk menanam bunga poppy. Berapa hasil yang didapatkan dari menanam bunga poppy? Berapa yang dihasilkan dari menanam padi? Mereka bisa menggunakan tanah subur untuk menanam bunga poppy, bagaimana mungkin mereka akan menggunakannya untuk menanam padi? Terutama setelah kedatangan Feri dan berubah menjadi lebih parah dari sebelumnya. Jika mereka tinggal beberapa puluh tahun di sini maka Golden Triangle akan menjadi hancur. Jadi ini adalah alasan kita membasmi Feri, kita harus melindungi rakyat kita juga rakyat yang ada di sini."

"Amerika Utara sangat egois, demi kekuatan internasional mereka, mereka telah menahan perkembangan kita. Keadilan bagi mereka hanya yang ada sangkutannya dengannya. Di dalam dunia ini seharusnya ada sebuah negara yang benar-benar menegakkan keadilan? Jika Feri dan ketiga panglima perang tidak dibasmi maka warga di sini dan warga kita tidak bisa keluar dari bahaya." Adelio berkata.

Sewaktu Adelio dan Abraham Lin berbicara, mereka melihat warga desa datang menghampiri mereka dengan bahan makanan yang mereka miliki.

Para warga ini sangat baik dan ramah, meskipun mereka miskin tapi mereka akan mengeluarkan semua yang mereka miliki untuk melayani para tamu yang terluka.

Abraham Lin menangis setelah melihat semua ini.

Dia tidak bisa menahan suasana hatinya yang tertekan sambil menutup wajahnya dan air mata turun dari tangannya.

"Kita makan serangga saja." Adelio melihat wajah semua orang tersenyum dan matanya mereka berair.

Ryna membuka mantelnya dan memakainya ke badan seorang gadis kecil yang compang-camping.

"Jangan kasih mereka barang!" Adelio segera merampas mantel Ryna.

"Mengapa?" Ryna bertanya.

"Pada saat ini pasukan Hansen telah kehilangan jejak kita dan sekarang kita juga tidak tahu berada di tempat Hansen, Jenderal Kahn atau Jenderal Blues, jika kita tidak bisa memusnahkan ketiga panglima perang maka ke depannya jika mereka tahu bahwa para warga sini menolong kita maka mereka akan menyusahkan para warga sehingga kamu akan mencelakai mereka." Adelio berkata.

"Maka ketiga panglima perang itu harus dibasmi." Ryna berkata setelah dia berpikir sejenak.

"Benar, itu harus dilakukan, warga menolong kita mencarikan obat untuk mengobati Rendra dan lainnya jika tidak maka nyawa mereka akan terancam. Kita akan meninggalkan desa ini setelah Rendra dan lainnya sembuh jika tidak kita akan menyusahkan mereka. Lebih baik jika kita mengganti baju safari kita supaya jika ada anak buah lawan yang lewat sini tidak akan bisa menemukan kita dengan mudah sehingga kita ada waktu untuk menyembuhkan Rendra dan lainnya." Adelio berkata.

"Baik." Ryna perlahan mengangguk.

"Gunakan korek api dan pisau untuk menggantinya dengan mereka, mereka sangat miskin sehingga setiap barang yang kita punyai adalah barang berharga bagi mereka." Adelio berkata.

"Apakah kalian punya obat-obatan? Bukan, bahannya juga tidak apa-apa, banyak di antara mereka yang terkena wabah maka harus diobati." Alaric mencoba menggunakan bahasa Inggris, bahasa Jepang dan bahasa Mandarin untuk berkomunikasi dengan mereka.

Warga menatap mereka dengan bingung.

"Mereka bisa mengerti bahasa Hmong untuk berkomunikasi dengan kita." Adelio berkata.

Dengan bantuan para warga mereka menemukan bahan obat sewaktu harinya mulai gelap, Ryna, Arrifin Han, Peniel dan beberapa orang lainnya sibuk sampai malam, mereka memberi Rendra, Erick dan orang lainnya minum obat dan pada malam ini, cacar di muka Rendra dan lainnya perlahan-lahan menghilang.

Dua hari selanjutnya, Adelio dan Arifin Han, Peniel, Arka dan lainnya terus mengumpulkan obat-obatan untuk mengobati wabah Rendra dan lainnya dan mereka terus berada di dekat desa itu selama dua hari ini, mereka bergerak dengan sangat hati-hati dan memakai baju penduduk setempat karena takut ditemukan oleh anak buah ketiga panglima perang.

Pada hari keempat, wabah penyakit yang ada di badan Rendra dan lainnya sudah hampir pulih tapi mereka kekurangan gizi yang berat.

Warga di sini sangat baik dan terus membantu Adelio untuk menjaga semua orang. Sewaktu Rendra berbaring di atas tikar jerami, dia melihat seorang gadis cantik yang merawatnya di antara warga.

Dalam banyak kasus, alasan seseorang menyukai orang lain sebenarnya sangat sederhana, sama seperti Jilson Lee yang setelah terhindar dari kematian pertama kali melihat Monika, dia juga jatuh cinta dengan gadis yang cantik itu.

Dia menatap gadis itu dengan penuh minat dan dia memanggil Adelio, "Tolong bantu aku tanya siapa nama gadis ini."

"Rendra, kamu jangan bertindak sembarangan." Meskipun Adelio baik terhadap Rendra dan bersikap seperti seoarang kakak yang baik tapi di hatinya dia masih memandang rendah Rendra dan lainnya.

"Bantu aku, aku tidak bermaksud sembarangan dan aku hanya ingin tahu siapa namanya saja." Rendra berkata dengan serius.

"Halo, siapa namamu?" Adelio tidak berdaya maka dia hanya bisa membantu Rendra menerjemahkannya sambil berjalan ke samping gadis itu dan dia menjelaskannya kepadanya karena takut gadis itu akan salah paham, "Dia yang ingin tahu namamu."

Gadis itu kaget sambil berbalik menatap Rendra dan dia melihat seorang pria tampan sedang tersenyum sambil menatapnya dengan tulus.

Rendra adalah seorang pria tampan juga anak orang kaya dan ada aura elegan di tubuhnya maka dia tentu saja menarik bagi wanita.

Gadis itu menatap Rendra dengan kaget dan berkata sambil tersenyum dengan murah hati, "Aku bernama Nami."

"Apakah kamu sudah punya pacar?" Abraham Lin menatap gadis itu dengan tajam.

"Brengsek, Abraham Lin, apa yang kamu lakukan!?" Rendra segera marah setelah melihatnya tiba-tiba menyapanya.

"Brengsek, apa yang kamu lakukan? Aku sudah memperhatikan gadis ini selama beberapa hari, kamu jangan merebutnya denganku!" Abraham Lin juga menatap Rendra dengan marah.

Novel Terkait

Jika bertemu lagi, aku akan melupakanmu

Jika bertemu lagi, aku akan melupakanmu

Summer
Romantis
4 tahun yang lalu
Thick Wallet

Thick Wallet

Tessa
Serangan Balik
4 tahun yang lalu
Penyucian Pernikahan

Penyucian Pernikahan

Glen Valora
Merayu Gadis
3 tahun yang lalu
Jalan Kembali Hidupku

Jalan Kembali Hidupku

Devan Hardi
Cerpen
4 tahun yang lalu
The Serpent King Affection

The Serpent King Affection

Lexy
Misteri
4 tahun yang lalu
Cinta Tak Biasa

Cinta Tak Biasa

Susanti
Cerpen
4 tahun yang lalu
See You Next Time

See You Next Time

Cherry Blossom
CEO
5 tahun yang lalu
Memori Yang Telah Dilupakan

Memori Yang Telah Dilupakan

Lauren
Cerpen
4 tahun yang lalu