My Goddes - Bab 770 Lown Datang Berkunjung

"Tuan Raja Perang, kamu seharusnya memberi tahuku indentitasmu dari awal. aku tidak tahu indentitasmu, itu sebabnya bisa menyebabkan begitu banyak kesalahpahaman. aku tahu kamu adalah seseorang yang baik, tapi dalam keadaan aku yang tidak tahu indentitasmu, aku selalu mengira kamu adalah anak orang kaya yang boros di dunia itu. kamu hanya tertarik sesaat dalam melakukan kebaikan, bahkan pada dasarnya itu adalah kebohongan. sebenarnya kamu seharusnya memberitahu indentitasmu dari awal, kalau tahu indentitasmu, aku pasti tidak akan begitu terhadapmu. membuat kesalahpahaman ini terlalu besar, memikirkan tentang hal yang aku lakukan padamu dulu, hatiku sangat sakit............"

Di desa, Jilson Lee sudah duduk bersama dengan Gisel, Kepala Desa, dan Franz saat ini, De Nero, Sudiro, Husen, Tuan Muda Ben, Convinus dan sekelompok besar orang lainnya mengelilingi di samping mereka.

Di atas meja, ada segelas minuman cokelat yang panas, itu adalah cokelat yang di temukan Sudiro di dalam mobil, dan di seduh dengan menggunakan air panas untuk Jilson Lee.

De Nero berdiri di depan Jilson Lee dan terus meminta maaf.

"Tidak apa-apa." Jilson Lee sedikit tersenyum dengan malu.

"Tuan Raja Perang, kamu benar-benar tidak seharusnya membohongi kami seperti ini. apalagi kamu adalah pahlawan kami yang terhormat, bahkan kalau kamu seorang penjahat, kemampuanmu bisa membunuh kami dengan sesuka hati. kenapa kamu tidak memberitahu kami dari awal? mungkinkah kamu merasa menyembunyikan indentitas untuk mempermainkan kami itu menyenangkan?" setelah De Nero merasa bersalah, dan memikirkan bahwa dirinya sudah melakukan banyak sekali hal yang salah kepada Jislon Lee, dia sedikit marah di dalam hatinya.

"Kalau aku langsung mengatakan bahwa aku adalah Jilson Lee, apakah kalian akan percaya?" kedua mata Jilson Lee berbinar.

"..............." setelah mendengar perkataan Jilson Lee, De Nero, Sissy dan para warga desa............

Mereka pasti tidak percaya.

"Tuan Raja Perang, sejak pertama kali aku bertemu denganmu, aku merasa kamu sangat keren, kamu memiliki semacam sifat yang sangat misterius, kelihatannya aku tidak menyukai orang yang salah, pandanganku benar-benar tidak bermasalah." Sissy berpikir sejenak sambil tersenyum.

"Tuan Raja Perang, sebenarnya aku terlalu iri padamu, pikiranku sempit, aku seharusnya tidak memperlakukanmu seperti ini karena seorang wanita, kalau kamu menyukai Sissy, aku rela memberikan Sissy untukmu!" kata De Nero dengan suara yang keras.

Sissy berdiri di samping, warna kulitnya hampir sebanding dengan Franz dan De Nero, bibirnya yang tebal sangat seksi, dia mengenakan sebuah rompi hitam putih, setelah mendengar perkataan De Nero, dia diam-diam melihat mata Jilson Lee. dia hampir menyatu dengan kegelapan ini, hanya bagian putih matanya yang sedikit mencolok.

"Aku hanya menjelaskannya sekali lagi untuk yang terakhir kali, aku sudah memiliki istri. selain istriku, aku tidak mungkin menyukai gadis manapun lagi." Jilson Lee berkata dengan tidak senang.

"Sebaliknya aku sangat tertarik menjadi selirmu." Elizabeth si pengantin hantu melihat Jilson Lee dengan tersenyum, dia melihat tatapan Jilson Lee yang menarik perhatian.

Seorang wanita cantik dan putih ini, dia berusia sekitar dua puluh satu tahun, bentuk tubuhnya mungil, dan terbiasa mengenakan sebuah gaun panjang seputih salju, terdapat riasan bergaya Jerman yang tebal di wajahnya yang cantik.

"Persediaan para bawahan Sudiro di perkirakan akan segera datang." Jilson Lee malas bercanda dengannya, dan melihat ke arah luar desa.

Dia mengenal Franz, Franz adalah pahlawan orang miskin di Afrika, sebelum Franz bangkit, dia hanya seorang pemuda biasa yang seumuran dengannya, tujuh tahun sudah berlalu dalam sekejap, Franz sudah tumbuh dewasa, dia sudah mengumpulkan jutaan rekan Orang Hitam, yang dapat melawan Pasukan Tentara Bayaran di sini.

Indentitasnya sudah terbongkar, dia yakin tidak akan lama lagi Hito akan mengirimkan pasukannya untuk menangkapnya, Fendi juga akan mengirimkan bawahannya untuk membunuhnya, dia tidak bisa melibatkan warga di sini, dia harus pergi dari sini.

Ada Franz yang berjaga di sini, dia juga tenang untuk pergi dari sini.

Sama dengan yang dia pikirkan, beberapa saat kemudian terlihat mobil pasukan Sudiro yang melaju kembali. yang datang adalah satu persatu dari truk besar yang di tutupi terpal, di semua jip terbuka itu masih ada semua Pasukan Sudiro. di bawah cahaya lampu mobil yang redup, mereka bisa melihat persediaan yang penuh di dalam satu persatu mobil jip terbuka itu.

"Tuan Raja Perang, aku sudah berada di Afrika selama lebih dari sepuluh tahun, aku tahu kelaparan yang mengerikan, jadi aku terbiasa dengan persiapan ke depannya, dan selalu menyimpan banyak sekali makanan. makanan Pasukan Sudiro kami, cukup untuk makan mewah sepuluh ribu orang selama setahun. kalau menghemat sedikit makanan, tidak masalah untuk mempertahankan makanan selama tiga tahun." Sudiro segera berkata kepada Jilson Lee.

"Sudah dengar kah?" kalian memiliki makanan yang bisa di makan selama enam tahun, kalau di tambahkan dengan hasil panen pada saat musim hujan, dan masih ada makanan yang kalian biasa kumpulkan, para warga desa tidak akan kelaparan dalam waktu sepuluh tahun." Jilson Lee berkata kepada semua orang dengan sedikit tersenyum.

Pasukan Sudiro memiliki sembilan ribu orang tentara, dan hanya ada kurang dari lima ribu warga di desa ini. setelah semua orang mendengar perkataan Jilson Lee, mereka segera bersorak.

Franz merasa bahagia untuk semua orang, dia sudah mengumpulkan satu juta bawahan sekarang, ketika kelaparan setiap tahunnya mereka akan terus beredar di Afrika, dan merampok para pencatut untuk menjadi kaya, pasukan mereka memiliki makanan, mereka tidak perlu Jilson Lee khawatir.

"Ayo kita pindahkan makanannya." ketika mobilnya melaju masuk ke desa, Jilson Lee segera berjalan ke arah mobil.

"Tuan Raja Perang, biarkan aku yang melakukan pekerjaan kasar seperti ini, bagaimana aku bisa membiarkanmu melakukannya sendiri!?" De Nero segera menyingkirkan Jilson Lee, dan berlari untuk pergi membawa makanannya dengan langkah yang cepat.

"............" Jilson Lee tertegun sejenak, dia juga ingin pergi membantu melakukan pekerjaan.

"Kalian bertanggung jawab untuk mengawasi Tuan Raja Perang, pastikan jangan biarkan Tuan Raja Perang melakukan pekerjaan yang sama seperti kita. Tuan Raja Perang sudah mendapatkan banyak sekali penderitaan di tempat kita ini, kita benar-benar tidak bisa membiarkan Tuan Raja Perang menderita lagi, mengerti? mata De Nero menyipit, dan segera memerintahkan kedua pemuda itu untuk mengawasi Jilson Lee.

Melihat De Nero begitu baik kepada dirinya, dan Jilson Lee hanya bisa melihat semua orang bekerja............

Segera, makanan di mobil di turunkan oleh semua orang, ketika musim kemarau semua orang desa yang bekerja keras selama sebulan mungkin tidak bisa mengumpulkan setengah kantong plastik makanan, sekarang mereka terus membawa segerobak makanan ke gudang, jangan bahas betapa indahnya itu di dalam hati. para bawahan Sudiro tidak hanya mengantarkan makanan, masih ada banyak obat-obatan, pakaian, kebutuhan sehari-hari, dan selimut, di daerah yang paling miskin saat kemarau, sebotol air mineral bisa mendapatkan seorang gadis, sekarang mereka memiliki begitu banyak persediaan, dan hampir langsung menjadi orang kaya di antara semua suku.

Dan ketika semua orang terus memasukkan persediaan makanan ke gudang, seorang prajurit Pasukan Sudiro berjalan ke tempat duduk yang Jilson Lee barusan duduki, lalu duduk di kursi yang pernah Jilson Lee duduki, dan menyalakan sebatang rokok.

Semua orang sedang bekerja, dan semua tentara sedang bekerja.

Melihat tentara ini ternyata berani bermalas-malasan, dan masih duduk di kursi yang Jilson Lee pernah duduki dengan begitu lancang, wajah Sudiro langsung tidak senang, "hei, yang merokok itu? apakah ada masalah dengan otakmu? yang lain sedang bekerja dan kamu merokok? masih berani duduk di kursi Tuan Raja Perang, kamu cari mati?"

"Kak Jilson Lee, anak ini bermasalah." Tuan Muda Ben menyadari bahwa sifat tentara itu tidak beres, dia berjalan ke samping Jilson Lee dan berbisik.

"Benarkah, kamu juga memiliki hak untuk menduduki kursi Tuan Raja Perang? cepat menyingkir dariku dan tampar dirimu sendiri sepuluh kali, berlutut dan minta maaf kepada Tuan Raja Perang!" Sudiro terus berteriak.

Tentara itu sedikit tersenyum, dia menurunkan pinggiran topinya, dan terus menghisap rokok di tangannya.

Ketika Sudiro melihatnya masih tidak bergerak, tanpa sadar dia marah, dia berjalan ke arah tentara itu dengan cepat, "kamu benar-benar cari mati!"

"Sudiro, kamu sedang berbicara denganku?" ketika tentara itu sedikit tersenyum dan mengangkat wajahnya.

Sudiro ketakutan sampai terduduk di tanah dengan suara yang keras.

Bos patroli Afrika Tengah, Lown berada di peringkat kedua di antara Enam Iblis bawahan Hito.............

Novel Terkait

More Than Words

More Than Words

Hanny
Misteri
4 tahun yang lalu
Sang Pendosa

Sang Pendosa

Doni
Adventure
4 tahun yang lalu
Spoiled Wife, Bad President

Spoiled Wife, Bad President

Sandra
Kisah Cinta
4 tahun yang lalu
Istri ke-7

Istri ke-7

Sweety Girl
Percintaan
4 tahun yang lalu
My Cold Wedding

My Cold Wedding

Mevita
Menikah
4 tahun yang lalu
Menaklukkan Suami CEO

Menaklukkan Suami CEO

Red Maple
Romantis
3 tahun yang lalu
Innocent Kid

Innocent Kid

Fella
Anak Lucu
4 tahun yang lalu
The Gravity between Us

The Gravity between Us

Vella Pinky
Percintaan
5 tahun yang lalu