My Goddes - Bab 321 Jilson Lee Menyelamatkan Orang

............ Angga dan anak buahnya merasa lega melihat Tommy yang pantang menyerah tadi, tiba-tiba berlutut untuk memohon ampun,.

Bahkan jika keterampilan seni bela diri Tommy sangat tinggi, dia juga takut dengan pistol.

Seni bela diri Tommy tidak sebagus Jilson Lee, dia tidak bisa menghindari tembakan puluhan peluru. Perasaan berbahaya saat diarahkan oleh puluhan pistol juga sulit untuk dilukiskan.

Seluruh tubuhnya menjadi lemas karena Angga, bahkan tidak menginginkan mukanya sebagai bos di Kota Gambir. Dia mengeluarkan ponselnya, melirik Angga dengan lingkaran mata hitamnya dan berbisik kepada Angga. Kak Angga, jangan tembak, kita bisa membicarakannya baik-baik. Kak Jilson menyukai Kak Monika dan memiliki hubungan yang baik denganku. Selama aku dalam bahaya, dia pasti datang menyelamatkanku. Aku juga seorang sandera, kalian tidak boleh melukaiku, aku juga sangat penting di mata Kak Jilson.

Tommy, bagaimana kamu bisa menelepon Jilson Lee? Ketika melihat Tommy begitu pantang menyerah, Monika sedikit mengaguminya, sekarang melihat Tommy berlutut di depan Angga dan dia ketakutan sampai seluruh tubuhnya gemetaran, ternyata dia akan mengkhianati Jilson Lee untuk menyelamatkan hidupnya sendiri, bahkan tidak ada rasa integritas sama sekali, dia sedikit mengernyit.

Kak Monika, tidak apa-apa, Kak Jilson adalah master seni bela diri sejati, bahkan jika kita mengkhianatinya, dia juga akan baik-baik saja. Tidak tahu seberapa tinggi seni bela dirinya, dia pasti bisa melindungi kita. Kita telah jatuh di tangan Kak Angga, lebih baik kita jangan keras kepala. Dengan patuh menelepon Kak Jilson saja, lihat apakah masalah ini dapat diselesaikan dengan uang atau yang lainnya. Tommy tidak berani menatap Monika, hanya menunduk menatap ponsel dan mencari nomor telepon Jilson Lee.

Aku ingin Jilson Lee mati! Angga berkata dengan kejam.

Baik, ingin dia mati, ingin dia mati…... Tommy menemukan nomor Jilson Lee dan menelepon Jilson Lee.

Dia sebagai bos Kota Gambir tidak seberani Angga, dia menundukkan kepala dan mengakui kekalahan kepada Angga. Dalam hatinya, Jilson Lee adalah dewa yang mahakuasa. Dia percaya bahwa Jilson Lee juga akan baik-baik saja bahkan jika dia mengkhianati Jilson Lee.

Untuk sesaat, Tommy mendongak dan menatap Angga.

Apa yang terjadi? Angga bertanya.

Kak Angga, ponsel Kak Jilson mati. Kata Tommy.

Sialan, kamu mempermainkanku!? Mata Angga berubah dan dengan suara keras, kakinya langsung menendang wajah Tommy dengan keras.

Setelah ditendang oleh Angga, Tommy jatuh langsung ke tanah.

Dengan kemampuannya sebagai master tingkat dewa menengah, tendangan Angga ini tidak bisa menyakitinya. Hanya saja tendangan di wajahnya, agak mati rasa dan sakit. Dia langsung terbaring di tanah sedikit memalukan, tapi dia tidak peduli. Pahlawan tidak masalah menerima sedikit penderitaan, selama Angga tidak memukulnya terlalu kejam, bahkan jika membuatnya malu juga tidak masalah.

Setelah Angga menendangnya, Angga segera mengepalkan pistol di tangannya dan mengarahkannya langsung ke kepalanya. Melihat Angga berniat untuk menembak, wajah Tommy berubah, lalu segera berteriak seperti babi, Kak Angga, jangan menembak! Aku sangat baik dengan orang di sekitar JIlson Lee, aku tidak bisa menghubunginya, aku masih bisa menelepon orang di sampingnya, aku bisa menemukannya!

Kalau begitu kamu carikan untukku! Angga juga berteriak pada Tommy.

Pada saat ini, ekspresi Angga sangat ganas, setelah dia melarikan diri dari Kota Gambir karena Jilson Lee, dia sudah menderita selama beberapa bulan, kondisi mentalnya agak tidak stabil.

Dia seperti anjing gila, seperti bom yang akan meledak kapan saja, Tommy tidak berani memprovokasinya, dia dengan cepat menelepon Leo, Susi, tuan muda Ben orang di samping Jilson Lee.

Tapi, dia terkejut setiap kali melakukan panggilan telepon, dia tidak tahu apa yang terjadi hari ini, apa yang dilakukan Jilson Lee dan Leo mereka, tidak hanya Jilson Lee yang mematikan ponsel, Leo, Susi, tuan muda Ben, Ardham, Roy juga mematikan ponsel mereka.

Setelah memikirkannya, Tommy yang terbaring di tanah diam-diam memandang Angga, lalu menelepon satu nomor telepon lagi.

Anak buah Angga memilik penglihatan yang tajam, dia melihat ada yang tidak beres dengan ekspresi Tommy, segera berlari ke arah Tommy untuk merebut ponselnya. Lalu melihat nomor yang dihubunginya, wajah anak buahnya berubah drastis.

Sialan, kamu berani menelepon polisi!

Dia melemparkan ponsel Tommy dengan ganas, lalu menendang wajah Tommy. Mendengar bahwa Tommy diam-diam menelepon polisi, semua anak buah Angga bergegas dan menendangnya.

Mereka tidak bisa menyakitinya, tetapi dia juga tidak bisa menahan dipukul oleh begitu banyak orang. Dia segera melindungi kepalanya, berbaring di tanah dan menjelaskan kepada Angga, Kak Angga, Kak Angga, kamu salah paham, ada seorang bernama Davis Lee di samping Kak Jilson, dia baru saja bergabung dengan kami, aku tidak terlalu akrab dengannya, tidak ada nomor teleponnya. Dia dari Organisasi Immortal, aku ingin menelepon polisi untuk menanyakan nomor teleponnya.

Organisasi Immortal? Sialan! Setelah mendengar perkataan Tommy, Angga juga bergegas dan menendangnya dengan ganas.

Angga adalah orang dunia persilatan, dia tahu seberapa tinggi kedudukan Organisasi Immortal di dunia persilatan. Ada tujuh orang master tingkat dewa lanjutan di Organisasi Immortal, semuanya adalah yang terbaik di dunia persilatan.

Mungkin kekuataan Jilson Lee sama seperti mereka, tetapi bagi mereka identitas Organisasi Immortal lebih kuat. Tidak menyangka, Tommy ingin menelepon Organisasi Immortal, dia terkejut dan takut saat ini.

Organisasi Immortal memiliki jet pribadi dan helikopter bersenjata. Selama terjadi hal serius di semua bagian China, Organisasi Immortal akan tiba dalam dua jam.

Tommy berani menelepon Organisasi Immortal, dia benar-benar cari mati!

Ketika Tommy dipukuli, Monika hanya berdiri di samping, sedikit mengernyit, dia berpikir apakah ini adalah karma dari pengkhianatan Tommy kepada teman?

Ketika Angga dan anak buahnya sudah cukup memukulnya, sudah cukup melampiaskan kepada Tommy, lalu mereka sedikit terengah-engah untuk berdiskusi.

Bos, bocah ini takut mati, dia sama sekali tidak memiliki aura seorang bos, apa yang dia katakan mungkin benar, mungkin nomor telepon Jilson Lee benaran tidak bisa dihubungi, bagaimana kalau kita membawa mereka pergi, lalu menyuruhnya terus menelepon Jilson Lee, kapan bisa dihubungi maka baru bereaksi saja?

Bisa juga. Angga mengangguk.

Untuk membalas dendam kepada Jilson Lee, Angga mengintai Kota Gambir selama setengah bulan. Dia meminta anak buahnya untuk mengawasi pergerakan Keluarga Xuan setiap harinya, ingin menyerang Keluarga Xuan dan menggunakannya untuk mengancam Jilson Lee. Tetapi latar belakang Keluarga Xuan spesial, jika menyentuh Keluarga Xuan, bahkan jika dia kembali menjadi Bos, dia juga sulit berada di Kota Gambir. Selain itu, hubungan Keluarga Xuan dan Jilson Lee tidak dekat, dia tidak yakin bahwa Jilson Lee dapat mengorbankan dirinya untuk Keluarga Xuan.

Dua hari ini, Monika kembali yang merupakan kesempatan langka baginya. Dia menangkap Monika, dia ingin segera mendengar suara Jilson Lee, mendengar suara Jilson Lee yang marah tapi tidak berdaya, ingin mendengar suara dia yang memohon padanya, tetapi tidak bisa menghubungi Jilson Lee, dia hanya bisa menahan keinginannya untuk bertemu dengan Jilson Lee.

Babi gemuk, sekarang kami akan kembali, kamu terus menelepon Jilson Lee. Jika tidak bisa menghubunginya dalam sepuluh menit, kami akan memotong satu jarimu, dua puluh menit tidak bisa menghubunginya, kami akan memotong dua jarimu. Jika dalam satu jam tidak bisa menghubunginya, sepuluh jarimu akan menghilang.

Kak Angga, jangan……. Wajah Tommy sangat sedih, dia dipukulinya dan anak buahnya sampai babak belur, terlihat sangat menyedihkan.

Ayo pergi!

Angga memanggil anak buahnya sekali dan ingin membawa pergi Tommy dan Monika.

Tapi, ketika mereka hendak akan pergi, berbalik ke arah mobil yang berhenti di samping, mereka melihat ada bayangan yang berdiri samar-samar di kegelapan di seberang.

Bayangan itu sedang merokok, puntung rokok di tangannya terang dan gelap.

Ketika Angga berusaha keras untuk melihat bayangan itu, dia perlahan keluar dari kegelapan.

Dia adalah Jilson Lee.

Novel Terkait

Predestined

Predestined

Carly
CEO
4 tahun yang lalu
Perjalanan Selingkuh

Perjalanan Selingkuh

Linda
Merayu Gadis
3 tahun yang lalu
CEO Daddy

CEO Daddy

Tanto
Direktur
4 tahun yang lalu
Penyucian Pernikahan

Penyucian Pernikahan

Glen Valora
Merayu Gadis
3 tahun yang lalu
Asisten Wanita Ndeso

Asisten Wanita Ndeso

Audy Marshanda
CEO
3 tahun yang lalu
Pria Misteriusku

Pria Misteriusku

Lyly
Romantis
3 tahun yang lalu
Gadis Penghancur Hidupku  Ternyata Jodohku

Gadis Penghancur Hidupku Ternyata Jodohku

Rio Saputra
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Kakak iparku Sangat menggoda

Kakak iparku Sangat menggoda

Santa
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu