My Goddes - Bab 1133 Raja Qing

perkataan Melvin tidaklah salah, dia sengaja mempersulit Jilson. negosiasi ini baru saja dimulai dan dia langsung menggunakan keselamatan nyawa Jilson sebagai bahan candaan.

"Melvin, kamu sedikit keterlaluan." kata raja Antartika dengan ekspresi wajah yang tidak berdaya.

"memang sedikit keterlaluan." kata raja Jing dengan sedikit malu.

meskipun dia sengaja ingin mempersulit Jilson, setidaknya dia harus mengatakan syarat yang lebih masuk akal. dia langsung menginginkan nyawa Jilson di awal negosiasi ini dan ini sangat jelas bukanlah merupakan sebuah negosiasi.

Jilson melihat jelas ekspresi dendam pada wajah Melvin dan dirinya hanya menatap Melvin menggunakan tatapan yang penuh kasihan sambil menghisap rokok. dia lalu tersenyum dan berkata, "ketua Melvin, aku tahu kalau kamu merasa begitu dendam padaku karena aku membunuh putramu, kamu juga dendam kepadaku karena aku mengalahkan keluargamu dan membakarnya. namun apakah kamu pernah memikirkannya? putramu melakukan begitu banyak hal jahat, dia bahkan membunuh putri dari raja dewa. meskipun raja dewa memiliki begitu banyak keturunan dan sang putri tidak begitu dipentingkan, namun sang raja dewa akan tetap membunuh putramu karena harga dirinya. intinya putramu akan tetap mati, baik itu mati ditangan raja Jing ataupun mati di tanganku. alangkah baiknya aku yang membunuhnya agar tidak ada dendam diantara kamu dan raja Jing. lagipula putramu yang membuat kesalahan kepadaku terlebih dahulu."

"logika seperti apa itu? berterimakasih kepadamu karena sudah membunuh putramu? aku tidak patut membencimu dan harus berterimakasih padamu?" amarah Melvin perlahan menghilang dan berkata kepada Jilson dengan nada yang datar.

"begini saja, berapa total putra yang kamu punyai?" tanya Jilson sambil tersenyum.

"13." kata Melvis.

"benar, kamu memiliki 13 putra dan hanya 1 dari mereka yang mati. hanya tersisa 12 putra lainnya. jika kita berdamai, kamu cukup kehilangan 1 putra saja. namun jika kita terus berperang, apakah kamu pernah membayangkan berapa putra yang harus kamu korbankan? setidaknya lebih dari satu bukan? mungkin saja empat, tujuh, ataupun delapan. oleh karena itu, aku menyarankan agar kita berdamai segera. tidak sepantasnya kita berperang lagi, putramu yang bernama Petrus itu merupakan orang yang patut untuk mati. mari berdamai selagi kamu masih kehilangan 1 putra." kata Jilson.

"logika seperti apa ini?" kata Melvin sambil memukul meja dan bangkit berdiri.

dia merupakan orang yang mampu mengendalikan emosi dnegan baik. dia tetap bisa bersikap tenang meskipun dia merasa begitu marah. jika Jilson mengatakan ini pada orang lain, mungkin Jilson sudah dipukuli.

"sepertinya ketua Jilson sangat percaya diri akan kemampuan yang ia miliki." kata raja Khu sambil tersenyum.

"sebagai seorang junior, aku tidak berani. hanya saja aku menyarankan agar kedua belah pihak bisa berdamai agar nantinya tidak kesulitan untuk menghentikan semua ini. aku mengerti akan segala amarah kalian. aku sendiri juga merasa begitu marah. 3000 orang dari total prajurit yang terkurung di Mengzhou itu merupakan prajurit keturunanku." kata Jilson sambil tersenyum.

"apa itu prajurit keturunan? mereka tidak hanya merupakan adikku, mereka juga merupakan anakku. bagiku, mereka semua merupakan bagian dari keluargaku. mereka mengikutiku dari China hingga Golden Triangle, lalu mengikutiku dari Golden Triangle hingga Afrika. awalnya aku mengira semua peperangan telah berakhir dan sudah bisa kembali ke negeri kami sendiri untuk berkumpul dengan keluarga kami. namun kami malah ditekan oleh orang licik pada dunia manusia. demi tidak merugikan warga di sana dan juga demi keamanan para bawahanku, aku pun membawa mereka masuk ke dunia dewa ini. aku mengira kalau masih ada sebuah tempat kosong yang bisa dijadikan sebagai tempat tinggal yang aman bagi kami semua."

"namun mereka belum sempat merasakan kebahagiaan bersamaku dan ratusan orang dari mereka sudah dibunuh oleh kalian. puluhan orang menjadi cacat dan tidak lagi bisa bekerja seumur hidup. aku sudah tua dan emosiku juga semakin membaik. kalau tidak, aku akan membalas semua dendam ini ketika aku masih muda. namun selagi kerugian dari kedua belah pihak belum begitu besar, mari berdamai. ini merupakan kali terakhir bagiku untuk memberi saran agar peperangan ini dihentikan. semoga kalian bisa memikirkannya dnegan jelas." kata Jilson.

"kami kehilangan dua puluh ribu pasukan dan kerugian yang kami alami lebih besar dari kamu. namun kami masih memiliki 80 ribu pasukan profesional dan juga ratusan ribu pasukan biasa. jika kami mau, kami bisa melatih lebih banyak pasukan profesional di dunia dewa ini. kami akan menyuruh para rakyat untuk ikut berperang. jangankan ratusan ribu pasukan, mungkin saja kami akan memiliki jutaan pasukan." kata raja Khu.

"kalian bisa mengajak para rakyat untuk berperang, apakah aku tidak bisa melakukan hal yang sama? pasukanku memanglah tidak sebanyak milik kalian, namun hal terpenting dari seorang pasukan adalah kemampuannya, bukan merupakan jumlah pasukan yang ada. di kota Haozhou terdapat 30 ribu penjahat, namun aku hanya membina 10 ribu dari total penjahat yang ada untuk menjadi pasukanku. jika aku mau, pasukan yang aku bina tidak akan lebih sedikit dari kalian." kata Jilson sambil tersenyum.

"apakah kamu lebih kaya dari kami dan bisa menghidupi orang yang lebih banyak dari kami?" tatapan raja Khu seketika berubah.

"kali ini, aku membawa 90 juta tael emas dari China. di dunia dewa ini tidak ada ATM ataupun dompet online. aku sedikit kesusahan untuk membawa seluruh uang milikku. aku berusaha menghabiskan uangku di kota Tianzhou dan aku bahkan malas untuk merebut uang yang kalian tinggalkan ketika kalian pergi dari Tianzhou. apakah kalian menganggap aku kekurangan uang? apakah aku tidak bisa menghidupi pasukan yang jumlahnya lebih banyak dari milik kalian?" kata Jison.

"jika dilihat dari kondisi saat ini, senapan yang kami miliki lebih banyak dari milik kamu. apakah kamu memiliki senjata lebih? teknik perangmu memanglah bagus, namun kami juga mengundang ahli perang yang tidak kalah darimu." kata raja Khu.

"senapan bisa dibentuk kapan saja jika ada cetakannya dan peluru juga bisa dirakit jika diperlukan. aku tidak perlu menghabiskan banyak waktu untuk mencetak senapan yang jumlahnya sama dengan milik kalian. jika ingin membahas teknik perang, teknik perang yang kalian kuasai sekarang memanglah semakin hebat, namun apakah pasukan kalian sudah pernah menembak secara asli? apakah kalian sudah mulai berperang dengan kami? aku sudah melalui begitu banyak rintangan dan para bawahanku sudah pernah berperang sebanyak lima hingga enam kali. kami bahkan sudah membunuh begitu banyak orang yang tak terhitung jumlahnya, apakah pengalam berperang kalian bisa menandingi pengalaman berperang kami?" kata Jilson.

".........." raja Khu.....

"Jilson sangat hebat dalam berbicara, kita bahkan tidak bisa menang darinya. lagipula semua perkataannya masuk akal dan sepertinya kita harus memikirkan ini terlebih dahulu." pemimpin keluarga Hotman sedikit goyah.

"perang memanglah seperti ini, bakar uang, bakar barang dan bahkan bakar orang. kalian bahkan merasa sakit hati jika ada yang meninggal. jika kita semua masih memiliki hati nurani, untuk apa kita saling melukai? lagipula kami tidak takut kepada kalian jika harus berperang. jika ingin berdamai, aku juga akan menyetujuinya." kata Jilson.

"apa yang kamu inginkan." kata raja Jing.

"yang aku inginkan? sebenarnya tidak ada yang aku inginkan. yang aku inginkan hanyalah hal yang adil, kalian bisa lebih menghormatiku dan bersikap ramah kepadaku. kita semua harus hidup di dunia dewa ini dengan damai. jika bisa, kita juga boleh berteman dengan damai. kita juga boleh memecahkan rekor dewa yang tidak pernah hidup lebih dari 100 tahun. teknologi di dunia manusia semakin hebat. suatu saat nanti, mereka akan membentuk sebuah dunia teknologi yang mampu mengalahkan kita. jika kita smeua tidak kompak, maka ribuan tahun ke depan, dunia dewa ini akan menjadi dunia yang sangat rusuh bukan?" kata Jilson.

"harapanmu ini terlalu besar, ini juga sangatlah abstrak, bagaimana kalau kamu meminta hal yang lebih nyata saja." kata raja Jing.

"baik, aku ingin menjadi salah satu dari tiga raja dewa terbesar di sini, yaitu raja Qing." kata Jilson dengan tatapan yang mengkilap.

Novel Terkait

Gadis Penghancur Hidupku  Ternyata Jodohku

Gadis Penghancur Hidupku Ternyata Jodohku

Rio Saputra
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Unperfect Wedding

Unperfect Wedding

Agnes Yu
Percintaan
4 tahun yang lalu
Siswi Yang Lembut

Siswi Yang Lembut

Purn. Kenzi Kusyadi
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Si Menantu Buta

Si Menantu Buta

Deddy
Menantu
4 tahun yang lalu
Adieu

Adieu

Shi Qi
Kejam
5 tahun yang lalu
Akibat Pernikahan Dini

Akibat Pernikahan Dini

Cintia
CEO
4 tahun yang lalu
My Cold Wedding

My Cold Wedding

Mevita
Menikah
4 tahun yang lalu
The Campus Life of a Wealthy Son

The Campus Life of a Wealthy Son

Winston
Perkotaan
4 tahun yang lalu