My Goddes - Bab 735 Menyerang Kota

Pada malam ini, Ardham memimpin seribu orang untuk memproduksi bom yang bisa dikendalikan jarak jauh dan pergi mencari Hito ke Afrika Tengah untuk membeli senjata. Bom yang dia produksi sangat sederhana itu karena waktunya terbatas. Dia menyuruh pasukan palsu memilih setiap ketua dalam ikatan tali mereka dan setelah itu dia menyuruh Roy mengirim orang untuk mengikatkan bom di kakinya. Karena kondisi yang terbatas maka jika ada orang yang memberontak maka seluruh ketua ini akan mati!

Seorang pemuda pirang baru saja mengalahkan anggota lainnya karena mendapat dua suara dan dia merasa sombong, setelah orang-orang Roy memasangkan bom pengendali di kakinya dan mendengar peraturan Roy, mata pria pirang ini....

Setelah satu pemuda kulit hitam menjadi ketua dan dia sedang berpikir untuk membawa anak buahnya kabur dan dia juga tertegun setelah mendengarkan peraturan dari Roy.

Juga banyak ketua tali lainnya mengeluarkan keringat dingin setelah mendengarkan kata-kata Roy.

Satu orang memberontak maka semua orang akan mati?

Ini terlalu kejam.

Roy memang kejam sehingga bayangan kematian hadir di hati semua ketua ikatan tali, banyak ketua yang sedang mengamati anggotanya masing-masing juga memperingati ketua tali lain karena jika salah satu dari mereka memberontak maka semua orang akan mati. Mereka perlahan-lahan percayai dengan cara kerja Roy, demi hidup dan demi melindungi lima ribu pasukannya maka Roy tidak akan ragu meledakkan mereka.

Siang keesokan harinya, Roy dan pasukan palsunya sudah di luar Kota Taka.

Kota Taka adalah kota paling besar di Afrika Timur, di dalam kota itu ada dua ratus ribu penduduk dan ada tiga puluh ribu pasukan enam bintang biduk, jenderal utama yang berada di sana merupakan salah satu jenderal penting Attar, kota ini didukung oleh gunung di satu sisinya dan ada tiga tembok tinggi yang mengelilinginya dan kota ini terlihat sangat sulit ditaklukkan, tiga puluh ribu pasukan enam bintang biduk bisa menggantikan seratus ribu pasukan biasa.

Setelah pasukan Roy tiba di luarKota Taka, Jenderal Acun yang menjaga kota langsung membelalakkan mata.

Hanya terlihat pasukan lawan yang padat dan semuanya dilengkapi dengan senjata canggih, berdasarkan kabar yang dia dapatkan, Roy sepertinya hanya memiliki lima ribu pasukan dan setelah lama berperang di Afrika Timur, dia juga banyak kehilangan pasukan, tapi kenapa sekarang ada banyak anak buah, tidak hanya lima puluh ribu, berdasarkan pengalamannya, itu kurang lebih ada seratus ribu pasukan.

Dia merekrut pasukan baru?

Wajah Acun perlahan-lahan tersenyum.

Banyak orang di Afrika, Timur, Selatan, Barat, Utara dan Tengah ada lima wilayah, ada kurang lebih seratus juta orang di satu kawasan dan sebagian besar merupakan orang miskin, tidak cukup pakaian dan makanan, selama Roy memberikan mereka makanan maka para warga ini bisa membantunya berperang, sehingga tidak sulit bagi Roy untuk merekrut seratus ribu pasukan, bahkan tidak masalah untuk merekrut prajurit sebanyak sejuta atau sepuluh juta prajurit.

Tapi bagaimana dia menghidupi begitu banyak pasukan? Setiap tahun, musim hujan tiga bulan di Afrika dan ada sembilan bulan musim panas, jangankan warga yang tidak punya makanan, bahkan banyak negara lokal yang tidak bisa punya banyak makanan, sebuah negara besar hanya bisa menghidupi seratus ribu prajurit, negara kecil bahkan tidak sanggup menafkahi tiga puluh ribu prajurit, Roy harus menghidupi begitu banyak anak buah, takutnya makanan di Afrika tidak sebanyak itu sehingga dia harus mendapatkan makanan dari luar Afrika.

Jika dia mengirim makanan dari luar Afrika maka membutuhkan waktu yang lama untuk sampai dan mematuhi peraturan negara juga harus mengeluarkan biaya pengiriman yang mahal. Yang paling penting adalah jika Roy merekrut pasukan maka semua pasukan itu adalah orang baru yang hanya warga biasa saja.

Pistol bukan hal yang gampang dan tidak semua orang akan menjadi penembak jitu dan berhasil membunuh, membutuhkan persediaan peluru yang banyak jika ingin melatih sebuah pasukan yang bagus, setiap penembak jitu dilatih dari banyak mengorbankan peluru. Selain itu pasukan yang dibawa oleh Roy bahkan tidak sampai tiga hari memegang senjata, mereka tidak hanya menembak musuh setelah tiba di area pertempuran dan akan menghadapi seluruh peluru yang tidak terbatas jumlahnya, orang bisa akan menjadi lemas setelah mendengar suara peluru dan akan membeku setelah melihat rekannya mati, Roy bahkan sembarang merekrut beberapa puluh ribu orang dan dia bahkan berani menyerang tiga puluh ribu pasukan elit dan tembok yang kokoh?

“Bodoh!” Acun menyalakan sebatang rokok dan berdiri di atas tembok sambil tertawa dan mengumpat.

Roy sembarang membawa warga biasa menyerang mereka, mereka bukan hanya cari mati tapi akan menyebabkan kerugian banyak peluru dan bom. Jika pasukan mereka dihancurkan sebanyak dua kali, bukan hanya tenaga pasukan dan uang yang akan terkuras tapi namanya di Afrika juga perlahan-lahan akan jelek, warga tahu dia tidak bisa berperang, mereka tidak akan berperang untuknya meskipun memberikan mereka gaji yang tinggi.

Bukan semua orang yang ada uang bisa menjadi panglima perang.

Acun mengisap rokoknya dalam-dalam.

“Ketua, pasukan Roy itu memakai baju tentara dan sepertinya itu seragam pasukan enam bintang biduk kita dan juga memakai tanda di lengan milik kita. Sepertinya bawahannya itu bukan warga biasa tapi itu adalah orang-orang kita!” Tiba-tiba ajudan di samping Acun berkata.

“Apa!?” Wajah Acun segera berubah dan segera mengambil teleskop untuk melihatnya.

Di udara yang panas, anak buah Roy bergerak dan bibir mereka terlihat kering dan tampangnya kotor sedangkan seragam dan tanda di lengan mereka adalah benar-benar tanda milik mereka.

Apakah mereka itu bukan prajurit baru Roy tapi pasukan enam bintang biduk yang ditangkap olehnya?

Wajah Acun perlahan-lahan menjadi pucat.....

“Kita kekurangan beberapa pembantu.” Di pihak Roy, mereka sudak melakukan persiapan untuk menyerang kota.

Ardham sudah pergi mencari Hito di Afrika Tengah tapi ini tidak mempengaruhi mereka untuk menyerang Kota Taka. Mereka telah menghancurkan sepuluh ribu pasukan Peter dan mereka tentu saja akan membangkitkan amarah ketua pasukan enam bintang biduk, Attar. Tidak butuh waktu lama Attar pasti akan mengirim pasukan besar untuk menyerang mereka dan mereka harus merebut Kota Taka sebelum gelombangan serangan berikutnya.

“Kamu memerlukan pembantu yang seperti apa?” Turmalin bertanya.

“Tuan Muda Ben tidak ada di sini, Susi untuk sementara bisa menjadi pengintai, Leo tidak ada tapi aku untuk sementara bisa menjadi penembak jitu, Davis Lee tidak ada tapi nona Turmalin dan Ryna untuk sementara bisa menjadi dokter militer, Jilson Lee tidak ada tapi aku untuk sementara juga bisa bertindak sebagai panglima perang tapi kata-kata kita tidak cukup tajam dan kejam dan kita membutuhkan seorang yang seperti Tommy atau orang seperti Tuan Muda Ben. Kita sudah mau menyerang kota dan membutuhkan seseorang yang kata-kata kejam untuk menakuti para pasukan palsu itu.” Roy berkata.

“.....” Turmalin dan Ryna segera melihat ke arah Susi.

“Mengapa kalian melihatku?” Mata Susi terlihat bingung.

Roy tidak berbicara, Turmalin dan Ryna juga tidak berbicara.

Perlahan-lahan mata besar Susi terlihat marah dan terlihat sangat tidak terima, “Apakah aku orang seperti itu di mata kalian? Apakah aku orang yang kejam? Aku biasanya jarang bicara, aku sangat jarang bicara kan?”

“Butuh bantuan nona besar sepertimu untuk mengucapkan kata-kata kejam, kami tidak bisa mempelajarinya.” Roy berkata sambil menghela napas.

“Baiklah.” Susi terlihat marah, tapi dia memikirkan kepentingan orang banyak dan memutuskan untuk sementara tidak perhitungan dengan Roy.

Dia berdiri di atas sebuah mobil tentara, dia menggunakan energi qi sejati dan berkata dengan keras, “Pasukan palsu, kalian semuanya binatang dan kalian seperti semut di mataku, kalian telah membunuh rekan kami dan menyebabkan pasukan kami yang berjumlah lima puluh ribu orang menjadi lima ribu orang, kami benci dengan kalian dan ingin menembak kalian semua. Tapi sekarang adalah waktu utnuk menunjukkan prestasi kalian, selama kalian membantu kami berperang dan membantu kami untuk menaklukkan Kota Taka dan memusnahkan semua pasukan enam bintang biduk yang ada di Afrika Timur serta membunuh Attar maka kami akan mengampuni kalian. Peraturannya telah disebutkan, orang yang bisa memotong tiga puluh telinga musuh maka bisa memilih uang yang banyak dan pergi meninggalkan kami atau juga bisa memilih untuk bergabung bersama kami. Tapi jika salah satu dari kalian memberontak maka aku akan membunuh semua ketua ikatan tali!”

Ketika Susi berkata, pasukan Roy telah membagikan senjata kepada setiap pasukan palsu.

Ketika mendapatkan senjata, hati pasukan palsu itu sangat galau.

Ketua tali mengawasi anggota mereka dengan hati-hati, mereka akan langsung membunuh orang yang berani berbuat sembarangan.

Dor.

Tiba-tiba, sebuah peluru ditembakkan ke arah Susi dari Kota Taka.

Susi melambaikan tangannya dan menangkap peluru itu.

Dia menggigit bibirnya sambil melihat orang yang menembaknya dari atas tembok, dia langsung mengepengkan peluru itu.

“Tembak dia!”

Ryna yang berdiri di samping Roy menarik busur merahnya dan sebuah panah merah segera mengarah ke arah Kota Taka.

Bruk, prajurit yang menembak Susi langsung jatuh ke tanah.

Selanjutnya, pasukan Roy mengeluarkan pasukan palsu untuk menyerang Kota Taka.

Novel Terkait

Air Mata Cinta

Air Mata Cinta

Bella Ciao
Keburu Nikah
4 tahun yang lalu
Excellent Love

Excellent Love

RYE
CEO
4 tahun yang lalu
Kembali Dari Kematian

Kembali Dari Kematian

Yeon Kyeong
Terlahir Kembali
3 tahun yang lalu
Cinta Di Balik Awan

Cinta Di Balik Awan

Kelly
Menjadi Kaya
4 tahun yang lalu
Awesome Guy

Awesome Guy

Robin
Perkotaan
3 tahun yang lalu
Evan's Life As Son-in-law

Evan's Life As Son-in-law

Alexia
Raja Tentara
3 tahun yang lalu
Rahasia Istriku

Rahasia Istriku

Mahardika
Cerpen
4 tahun yang lalu
Mi Amor

Mi Amor

Takashi
CEO
4 tahun yang lalu