My Goddes - Bab 532 Masuk Ke Area Ranjau

Dalam pertempuran ini, pasukan Rendra dan pasukan Hansen bertarung selama 7 jam, tidak hanya Axel dan Farel dua master yang menghilang dalam pertempuran sebelumnya, Jasper, ​​Gavin, Daffin, Dragon, serta tim Yifan, tim Sharp Sword, tim Raja Elang dan tim master lainnya keberadaan mereka juga tidak diketahui karena melindungi mereka dan ditinggalkan di area pertempuran.

Rendra dan Erick melarikan diri sejauh lebih dari 30 mil dengan 2.000 orang yang tersisa, setelah menyingkirkan pengejaran pasukan Hansen, mereka tersesat di hutan Golden Triangle, mereka tidak hanya kehilangan banyak anggota pasukan, bahkan beberapa cadangan air dan makanan juga hilang.

Saat semua orang sedang beristirahat, keadaannya sangat sunyi.

Dalam dua pertempuran ini, mereka dihajar habis-habisan oleh Hansen, melihat area pertempuran yang kejam, mereka juga sudah merasa mati rasa. Banyak orang meninggal tragis, bagi mereka bisa menyelamatkan hidup sendiri itu sudah merupakan hal yang patut disyukuri, mereka yang selamat tidak berniat untuk bersedih, menangis, atau menyalahkan, mereka hanya duduk di tanah seperti kerang kosong.

Abraham Lin melirik ke arah Arka kapten Tim Five Animal yang bertengkar dengan mereka tadi, ketika melihat Arka tidak menyalahkan mereka, dan hanya duduk di tanah dengan melamun, dia diam-diam merasa lega.

Setelah berpikir sejenak, dia bangkit dan berkata kepada Rendra: "Kak Rendra, aku selalu merasa tidak tenang, kalau tidak ayo kita pergi saja, jika tinggal terlalu lama, nanti akan diikuti oleh Hansen dan diserang secara diam-diam seperti sebelumnya. "

"Meskipun kita semua adalah master seni bela diri, dan orang-orang yang bertahan ini adalah para elit, tetapi kita tidak dapat mengalahkan tank pesawat, rudal dan bom mereka, tidak peduli seberapa tinggi kemampuan seni bela diri kita, bahkan jika kemampuan seni bela diri fisik dilatih hingga di level tertinggi, namun energi Qi sejati juga akan hancur oleh satu bom mereka, kita benar-benar bukan lawan mereka."

Ketika Abraham Lin berbicara, kapten tim Phoenix sedang membalut luka George. Dia tidak mati, karena dia memblokir satu bom lawan dengan seluruh kekuatannya. Namun, seluruh energi Qi sejatinya telah habis, dan dia tidak dapat lagi menggunakan seni bela dirinya untuk sementara waktu, dia telah menjadi tidak berbeda dari orang biasa.

Ketika Ryna membungkus kain kasa di sekitar tubuhnya yang kekar, dia menundukkan kepalanya dan tidak mengatakan apa-apa, dia tidak memiliki ketangguhan seperti ketika dia datang lagi.

Selain George, semua partner di sekitar Rendra juga terlihat sangat menyedihkan.

Tubuh semua orang penuh dengan debu, wajah mereka semua hitam karena terkena asap bubuk mesiu, Duke tidak tahu kapan ditembak satu tembakan oleh orang, tubuh Ica berlumuran darah yang sudah kering, tidak tahu apakah itu darah musuh atau darahnya sendiri. Peniel terlihat paling bersih, setelah beberapa saat Suchan tiba-tiba menangis, "Kak Rendra, ayo kita kembali ke China saja. Setan-setan ini terlalu kejam, kita bukan lawan mereka, aku tidak ingin mati dan tidak ingin tinggal tempat seperti ini ..."

Ketika Suchan berbicara, burung gagak di kejauhan mengeluarkan suara, mereka seolah-olah sudah mencium aroma orang mati di antara sisa anggota mereka.

Beberapa master seni bela diri yang terluka parah saat ini perlahan-lahan menutup mata mereka.

"Jika kita ingin pergi, kita juga harus tahu di mana posisi kita sekarang." Setelah melamun beberapa saat, Rendra akhirnya membangkitkan semangat dan membuka peta di hadapannya.

Peta ini sangat jelas, seluruh area Golden Triangle ada di depan mata, termasuk pembagian pasukan Kahn, Jenderal Blues, dan Hansen yang ditandai dengan jelas di peta.

Tetapi dimana mereka? Dimana posisi mereka sekarang?

Dia tidak tahu sama sekali ...

"Alaric, tolong bantu kami lihat peta ini, di mana kita sekarang?" Erick memanggil Alaric, pada saat ini Alaric sedang membasuh wajahnya dengan air bersih, jika dibandingkan dengan semua orang yang sedang bersedih, dia terlihat sangat energik dan terlihat seperti tentara bayaran yang cukup profesional.

Seragam kamuflase Alaric terlihat paling bersih, dan wajahnya juga sangat bersih. Dia memiliki potongan rambut pendek, dia menyeka tetesan air di rambut pendeknya dan mengambil peta di tangan Rendra kemudian melihatnya dengan saksama.

"Kak Rendra, ayo kita kembali ke China saja, aku sudah tidak tahan lagi, aku ingin pulang, aku takut aku akan mati di sini ..." Ketika Alaric melihat peta dengan saksama, Suchan merangkak mendekatinya dan menangis, dia mengeluh kepada Rendra.

"Brengsek, kita sudah jauh-jauh datang ke sini karena ingin mengalahkan Feri dan menjadi pemimpin seni bela diri, sekarang sebagian besar teman-teman kita sudah tiada, bagaimana bisa kita pergi begitu saja? Feri selain memiliki anak buahnya dan tiga panglima militer yang cukup hebat, dia sebenarnya bukan lawan kita. Kita tidak bisa pergi, kita harus mengalahkan Feri dulu kemudian baru kembali!" Mata Rendra tiba-tiba menjadi cerah, dia menendang Suchan sambil memarahinya.

"Aku tahu kita harus pergi ke arah mana, kita akan pergi dari sini!" Alaric tiba-tiba menunjuk ke peta dan berkata kepada semua orang.

"Oke, penasehat militer kita telah melihat peta, mari kita bangkitkan semangat. Kalian seharusnya tahu sepatah kata yang menyebutkan keberhasilan membutuhkan pengorbanan, teman-teman yang kemampuannya tidak terlalu baik sudah meninggal, dan kita yang selamat, semuanya adalah master yang cukup berkemampuan di China, dan merupakan harapan China, jika kita bisa mengalahkan Feri, dan kak Rendra menjadi pemimpin seni bela diri, kita semua juga akan mendapatkan keuntungan, kita semua adalah rekan seperjuangan. Dan harta dari tiga panglima militer juga dapat membuat kita bisa makmur seumur hidup!" Abraham Lin menyemangati semua orang, dia berkata sambil berdiri dan bertepuk tangan.

Pada saat ini, Ryna dan Briani sedang membawa gadis-gadis dari Tim Phoenix untuk membalut luka orang-orang yang terluka, mereka tidak berniat mempedulikan Rendra dan rombongannya. Ryan Liu sedang melamun, dia berpikir dalam hati apakah dia sudah salah menyalahkan Jilson Lee, apakah dia mendukung Rendra merupakan hal yang benar?

Arifin Han sedang memikirkan sesuatu, dan dia berdiri lebih dulu setelah mendengar perkataan Abraham Lin.

Rendra, Suchan, dan Abraham Lin bukanlah tentara sungguhan, wajar jika Suchan ingin pergi ketika menghadapi kesulitan di area pertempuran.

Sedangkan dia adalah seorang tentara sesungguhnya, dia adalah kapten Tim Sirius, salah satu tim pasukan khusus terbaik di China, dia tidak akan pernah meninggalkan area pertempuran Golden Triangle kecuali dia sudah menyelesaikan misinya.

Bahkan jika dia memiliki sedikit dendam pribadi dengan Jilson Lee sebelumnya, itu juga tidak mempengaruhi statusnya sebagai prajurit khusus yang hebat.

Segera, 2.000 lebih sisa pasukan Rendra berdiri, dan di bawah kepemimpinan Rendra, Erick, Abraham Lin, dan Alaric, mereka terus berjalan menuju ke bagian dalam Golden Triangle.

"Kak Rendra, kita harus berhemat minum air, setelah minum sebotol air ini, kita tidak memiliki banyak air lagi." Ketika mereka hendak berangkat, Rendra meminum seteguk air, Abraham Lin menjilat bibir keringnya dan berkata kepada Rendra.

"Jangan khawatir, aku bisa membawa kalian untuk mencari sumber air, lihat peta ini, sepertinya ada sumber air yang bagus di dekat sini, aku akan membawa kalian mencari air dulu." Ujar Alaric dengan percaya diri sambil memegang peta.

Setelah dua pertempuran berturut-turut, semua senjata, peralatan, makanan, dan air dari pasukan Rendra hilang, Alaric menyadari bahwa sebelum mereka menemukan pasukan utama Feri, hal utama yang harus mereka lakukan adalah menemukan sumber air yang baik. Bagaimanapun, air dan makanan adalah sumber kehidupan mereka, mereka akan membutuhkan setidaknya beberapa hari sebelum mereka bisa menemukan pasukan utama Feri. Jika tidak ada air dan makanan, takutnya mereka akan mati kelaparan dan mati kehausan sebelum menemukan pasukan utama Feri.

Meskipun kemampuan seni bela diri mereka hebat, namun mereka tetaplah sekelompok orang biasa, mereka tetap perlu minum air, makan, dan beristirahat.

Setengah jam kemudian, ketika mereka berjalan masuk ke daerah suram, terdengar suara ledakan, seorang master seni bela diri tiba-tiba hancur berkeping-keping.

"Gawat! Ada musuh! Pasukan Hansen menyerang kita lagi!" Ketika melihat seorang master bela diri tewas secara tragis, 2.000 lebih orang pasukan Rendra langsung ribut.

Beberapa dari mereka segera tengkurap di tanah, ada beberapa melarikan diri ke sekitar dengan menggunakan jurus meringankan diri, namun, ketika beberapa orang melarikan diri, mereka seperti terkena sesuatu secara akurat, terdengar suara ledakan, mereka langsung dibom sampai mati di tempat.

"Gawat, kita masuk perangkap musuh lagi. Maaf, kak Rendra, kali ini apapun yang kamu katakan aku tidak mau mengikutimu lagi, aku ingin kembali ke China!" Suchan segera mengeluarkan jurus meringankan diri dan melarikan diri, tetapi tiba-tiba kakinya ditarik oleh sebuah tangan dan langsung terjatuh ke tanah.

Setelah dia terjatuh ke tanah, dia mendengar ada suara di bawah tubuhnya, seolah-olah dia menekan sesuatu.

Dia bergerak-gerak, dan Ryna berkata dengan suara kecil kepadanya: "Jangan bergerak, tidak ada musuh yang menyerang kita di sekitar sini, kita telah masuk ke area ranjau musuh, sepertinya ada banyak ranjau yang terkubur di sini."

"............" Setelah mendengar perkataan Ryna, Suchan langsung melebarkan matanya dengan terkejut, dia membuka mulutnya dan melihat ke arahnya ............

Novel Terkait

You Are My Soft Spot

You Are My Soft Spot

Ella
CEO
4 tahun yang lalu

Istri Direktur Kemarilah

Helen
Romantis
3 tahun yang lalu

Wanita Pengganti Idaman William

Jeanne
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu

Istri Yang Sombong

Jessica
Pertikaian
4 tahun yang lalu

Uangku Ya Milikku

Raditya Dika
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu

Menantu Bodoh yang Hebat

Brandon Li
Karir
3 tahun yang lalu

Half a Heart

Romansa Universe
Romantis
3 tahun yang lalu

Cinta Yang Dalam

Kim Yongyi
Pernikahan
3 tahun yang lalu