My Goddes - Bab 479 Jasper, Tak Terkalahkan dan Kuat!

Hujan deras membuat atap arena berderak, air mengalir, air mengalir di atas fiberglass yang licin, seluruh arena pertandingan tampak tergenang dan dikelilingi oleh air.

Jilson dan Jasper berdiri di bawah lampu pijar yang menyilaukan mata, seragam kamuflase mereka telah basah oleh keringatnya.

Pada saat ini, Jilson telah menyerah untuk menggunakan pedang awan merahnya, dan setelah Jasper juga melemparkan kapak raksasanya, kapak raksasa yang setinggi tiga meter itu juga tertanam dalam-dalam di atas arena.

Seluruh arena pertandingan dalam kondisi hancur, lubang besar di mana-mana, dan juga retakan-retakan.

Suasana seketika hening…………

Jilson dan Jasper berusaha mengatur napasnya sebaik mungkin, napas yang teratur dapat membantu mereka dalam mempertahankan kekuatan fisiknya, di waktu yang bersamaan, mereka juga menyebarkan seluruh energi Qi sejati lanjutan yang ada di dalam tubuh mereka.

Sambil meremas jarum perak yang ada di tangannya, Jilson dan Jasper saling bertatap muka untuk sesaat dan kemudian berkata, “Tak hanya layak disebut Jasper dari Organisasi Immortal, tapi juga tim penegak hukum yang paling hebat dan terkuat di China, entah itu dari segi kekuatan ataupun karakter orangnya, semua membuat orang-orang kagum dan bangga. Dan aku Jilson setelah mencapai batas puncak, selain dia, kamu adalah orang kedua yang membuatku mengeluarkan semua kekuatanku untuk menghadapi lawan.”

“Aku menghormati karaktermu, tapi demi menjadi seorang juara dalam pertandingan ini, aku tidak bisa tidak melukaimu, Jika aku Jilson Lee dalam kompetisi kali ini melakukan hal yang mungkin membuatmu merasa tersinggung, aku mohon ketua Jasper untuk memaafkanku.”

“Jilson, aku tahu dari awal sejak kompetisi seni bela dari ini dimulai, kamu telah banyak mencari jalan keluar, kamu keluarkan saja, aku Jasper akan menunggumu.” Kedua mata Jasper menatap lekat tangan kanan Jilson.

“Baiklah, aku akan menyerang.” Jilson mengangguk pelan.

Pada saat dia mengangguk, sebuah cahaya dingin langsung menusuk ke wajah Jasper.

Itu adalah serangan yang telah dikeluarkan oleh Jilson, dia telah mengeluarkan jurus melempar jarum yang telah dikuasainya.

Tak hanya Jasper dan juga para penonton yang ada di sini, mereka semua tidak bisa melihat bagaimana Jilson mengeluarkan gerakannya, hanya terlihat Jilson telah menerbangkan sebatang jarum perak ke arahnya.

“Menerbangkan jarum adalah kartu terakhir dari Jilson, ini adalah keahlian terbaik yang dia miliki, jika seandainya dia menerbangkan jarum ini lebih awal saat dia bertanding denganku, mungkin aku akan kalah lebih cepat di tangannya.” Ucap Turmalin yang duduk di belakang ibu suri.

“Hal yang begitu memalukan, apa tidak malu ditunjukkan seperti itu?” ibu suri menghina.

Hanya terlihat Jasper mengedipkan matanya di atas arena, sebuah jarum perak melewati tubuhnya dengan super cepat. Kemudian mata Jilson berbinar dan kembali menerbangkan tiga jarum perak ke arah Jasper.

Kali ini Jasper melihat dengan jelas bagaimana Jilson mengeluarkan gerakannya, dia tidak melambaikan tangannya, juga tidak menggerakkan pergelangan tangannya, melainkan hanya menjentikkan jarinya dengan pelan, lalu tiga jarum terbang ke arahnya.

Meskipun postur tubuh Jasper tinggi seperti sebuah menara besi, tapi gerakan tubuhnya sangat cepat. Begitu dia melihat tiga jarum muncul di hadapannya, dia segera membalikkan tubuhnya dan menghindari jarum perak Jilson.

Pada saat ini, Jilson baru benar-benar turun tangan.

Dia menyembunyikan semua jarum perak di dalam sabuknya, mengulurkan tangan dan membelai dengan ringan ke sabuknya, dan sebuah jarum perak muncul di tangannya. Gerakannya sangat elegan, jari jemarinya sangat lentik, seperti seorang gadis yang sedang menjepit jarum sulam. Begitu dia menjentikkan jarinya, sebuah jarum perak terbang dengan cepat ke arah Jasper. Kemudian tangan kirinya kembali membelai area pinggangnya, lalu menjentikkannya, jarum kembali terbang ke arah Jasper.

Jasper sama sekali tidak bisa melihat berapa jumlah jarum yang disembunyikan Jilson di balik sabuknya, jarum perak yang ditembakkannya sangat tipis, jika bukan karena sinar lampu pijar yang begitu menyilaukan mata, sehingga membuatnya tidak bisa melihat dengan jelas, mungkin seorang master sepertinya bisa menyembunyikan sebanyak delapan ratus hingga seribu batang.

Setiap jarum perak yang ditembakkan Jilson sangat cepat, dan dia mengelak dengan sangat berbahaya. Jika hanya sebatang dua batang jarum perak yang menyerangnya, itu juga tidak akan bisa merusak energi Qi sejati pelindung tubuhnya, tapi jika dia diserang oleh jarum perak dalam jumlah yang banyak, maka ini akan sulit untuk dijelaskan.

Pertarungan jarak jauh dengan Jilson sangat merugikan, dia harus mendekatkan dirinya agar bisa memiliki sebuah kesempatan untuk menghentikan Jilson.

Dia menjulurkan kakinya ke atas arena, lalu lantai granit di atas arena ini hancur bagai tahu, kemudian kerikil-kerikil kecil dalam jumlah yang banyak mulai berterbangan. Dia melambaikan tangannya, lalu semua kerikil itu seperti peluru menembak ke arah Jilson.

Jilson tidak panik, sosok dirinya menghilang di udara, lalu muncul di sebelah kiri dengan jarak lima meter, kemudian terus menembakkan jarum perak ke arah Jasper. Di bawah injakan kaki Jasper muncul sebuah retakan dan mengalir ke arah Jilson, dia menghindar ke kiri dan ke kanan, terus menghindari serangan jarum dari Jilson. Sedangkan kecepatan Jilson juga perlahan mulai semakin meningkat, kedua tangannya tak berhenti menyentuh pinggangnya dan menembakkan jarum perak ke arah Jasper.

Satu atau dua batang jarum mungkin bisa dihindari, tiga atau empat juga mungkin dapat dihindari, tapi kecepatan menembak Jilson semkin cepat dan waktu yang didapat juga semakin pendek, perlahan dia mulai merasa panik.

Hanya berlari ke arah Jilson sejauh empat hingga lima meter, dia telah merasakan sakit kesemutan pada titik akupuntur lengan bagian kirinya, dan di saat dia tidak sadar dia telah tertembak oleh jarum perak milik Jilson.

Kemudian, titik akupuntur di pangkal kaki kanannya juga mulai terasa kesemutan, dan pada saat ini, dia segera melepaskan energi Qi sejati pelindung tubuhnya. Hanya terlihat energi Qi sejati pelindung tubuh dari luar dengan cepat mengeluarkan gelombang yang luar biasa, itu adalah karena Jilson menembakkan jarum peraknya terlalu cepat, selain itu jarum perak tersebut sangat sulit dilihat dengan mata telanjang, jika dia tidak mengeluarkan energi Qi sejati pelindung tubuhnya, mungkin dia tidak akan bisa melihat bagaimana jarum itu diam-diam mengenainya. Selain itu, kekuatan penembakan jarum Jilson sangatlah kuat, meskipun gerakannya begitu lembut, tapi sebenarnya tembakan dari setiap batang jarum itu bisa menembus dinding.

Dalam kurun waktu kurang dari dua detik, lusinan jarum perak terus menembaki lapisan energi Qi sejati pelindung tubuh. Dia hanya merasakan tubuhnya pegal-pegal dan kesemutan, otot tubuhnya perlahan menjadi lemah. Energi Qi sejati pelindung tubuh sebenarnya mengandalkan kekuatan otot alami yang ada di dalam tubuhnya, meskipun jarum perak Jilson tidak dapat dibandingkan dengan pistol khusus sebelumnya, tapi jika dia menyerangnya dalam jumlah yang banyak, maka dia juga tidak akan bisa menahannya.

Satu detik, satu lapisan dalam energi Qi sejati pelindung tubuhnya hancur…………

Dua detik, lapisan dalam kedua energi Qi sejati pelindung tubuhnya hancur…………

Diperkirakan Jilson masih memiliki satu lapisan energi Qi sejati pelindung tubuh, sebenarnya dia dan Susi sama-sama master penyerang, dia masih tersisa tiga lapis energi Qi sejati pelindung tubuh.

Pada detik ketiga, dia melihat Jilson tiba-tiba menyentuh area pinggangnya lagi, kedua tangannya menembak ke arahnya, dan pupil matanya seketika mengecil dalam waktu yang sangat cepat, dalam ketakutannya terdapat jarum perak yang padat dengan kilauan hitam dan dingin.

Jarak antara dia dan Jilson sekitar belasan meter, melihat dirinya yang tidak memiliki kesempatan untuk menyerang ke arah Jilson, dan juga tidak bisa menghindar tembakan jarum Jilson yang tak terhitung jumlahnya, dia segera menjerit dengan keras, meledakan energi hitam yang pekat dari dalam tubuhnya, serta mengencangkan semua otot-otot yang ada di dalam tubuhnya.

Sebuah raungan keras, ratusan jarum perak dengan cepat meluncur ke tubuh Jasper, dan Jasper dihantam dengan ratusan jarum perak dengan keras hingga terjungkal.

“Arg…………”

Setelah Jilson menembakkan ratusan jarum perak ke arahnya dalam satu tarikan napas, dia melihat energi Qi sejati pelindung tubuhnya telah hancur total. Pada saat ini dia terbaring di atas arena, tubuhnya tertancap ratusan jarum perak, seperti sedang meringis kesakitan, Jilson memandangnya tanpa mengeluarkan sepatah kata pun.

“…………” di arena utama, Rendra dan lainnya terbelalak tanpa berbicara.

“Jasper sepertinya telah dikalahkan oleh Jilson?” setelah terdiam beberapa saat, terdengar seseorang berkata demikian.

“Jilson, apakah dia benar-benar telah mengalahkan sosok yang paling hebat dari Organisasi Immortar, Jasper?” seseorang melihat Jilson dengan penuh kaget.

Setiap tembakan jarum perak yang diluncurkan oleh Jilson sangat kuat, selain itu, setiap jarum perak tersebut menancap dengan sangat tepat ke titik utama akupuntur Jasper. Titik akupuntur adalah tempat pembuluh darah dari setiap prajurit bertemu, dan di sanalah letak kelemahan dari setiap prajurit. Jika bagian terpenting telah berhasil disumbat oleh pihak lawan, maka tubuh tak hanya tidak bisa menyalurkan energi Qi sejati, tapi juga tidak bisa mengalirkan aliran darah dan juga menyebabkan penyumbatan, konsekuensinya sangat berat. Seperti titik akupuntur tangan kanan Jasper yang telah dilumpuhkan oleh Jilson, dia tidak bisa menyalurkan energi Qi sejati ke bagian di sana. Di saat yang sama, dia akan merasakan dinginnya tangan kanan yang telah dilumpuhkan oleh Jilson.

Tubuhnya telah disegel oleh titik akupuntur Jilson, dan dia tidak bisa mengeluarkan energi Qi sejatinya. Apalagi saat ini energi Qi sejati pelindung tubuhnya telah hancur, sekujur tubuhnya telah ditancap ratusan jarum perak Jilson, bahkan seorang yang tidak mengerti seni bela diri sekalipun bisa menilai bahwa Jasper telah dikalahkan oleh Jilson.

“Jasper, aku tidak ingin melukaimu, kita selesaikan sampai di sini saja, kamu mengalah saja.” Jilson menghormati karakter Jasper, dia memandang Jasper dengan tenang.

Dia selalu menjadi orang yang sopan, jika orang lain menghormatinya, dia bahkan akan lebih menghormatinya.

“Hehe, kamu pikir aku akan mengalah begitu saja?” Jasper masih terbaring di bawah, perlahan mengeluarkan darah segar dari mulutnya, tangan kanannya memeganggi tubuhnya, dan mulai merangkak bangun.

“Apa kamu masih memiliki kartu terakhir?” tanya Jilson.

“Kekuatan jarum perakmu ini lumayan bagus, hampir saja mengenai titik kunci akupunturku, jika orang biasa, mungkin untuk merangkak saja mereka akan kesusahan, dan dia mungkin akan tergeletak tak berdaya.” Jasper terluka parah oleh ratusan jarum perak milik Jilson, dia berdiri di hadapan Jilson, lalu menghembuskan napas dengan keras dan menatapnya dengan lekat.

“Kamu bukan orang biasa, kamu masih bisa merangkak bangun dari serangan ratusan jarum perakku, kamu sungguh membuatku terkejut.” Ucap Jilson.

“Iya, selain itu aku bahkan masih bisa mencabut jarum perak ini, jarum perakmu ini sama sekali tidak efektif untuk melawanku.” Jasper menatap Jilson dengan ganas sambil mengeluarkan senyum, lalu mengulurkan tangannya dan mencabut jarum-jarum yang ada di badannya, setumpuk jarum berserakan di lantai.

Melihat Jasper menarik jarum peraknya dengan kuat, Jilson sangat tercengang.

Jasper adalah master dengan kekuatan murni, dia tidak hanya dilahirkan dengan kekuatan supranatural, selain itu otot-otot di tubuhnya juga lebih kaku dari orang-orang biasa. Jarum peraknya memang telah menancap di titik akupuntur Jasper, tapi jarum peraknya hanya menembus setengah dari titik akupunturnya, sama sekali tidak mengunci titik akupunturnya, melainkan hanya tersangkut di jaringan otot Jasper.

Dan jika jarum peraknya tidak sepenuhnya menyegel titik akupuntur Jasper, sama seperti yang dikatakan Jasper, jarum peraknya sama sekali tidak efektif untuk melawannya!

“Jilson, kamu pasti akan kalah di pertandingan pertama ini!”

Dengan raungan keras, Jasper menghancurkan arena di bawah kakinya dan menyerang ke arah Jilson.

Ketika Jilson hendak menerbangkan kembali jarumnya ke arah Jasper, dia bergegas melawan jarum perak Jilson dan menghampirinya, lalu melepaskan satu tinjuan ganas ke wajah Jilson.

Saat Jilson tenggelam dalam kelinglungannya, dia telah terlempar oleh tinjuan yang dilayangkan oleh Jasper, semua mata penonton sangat terkejut melihatnya.

Jasper, dia pasti seorang master yang tak terkalahkan dan kuat!

Novel Terkait

Cinta Yang Dalam

Cinta Yang Dalam

Kim Yongyi
Pernikahan
3 tahun yang lalu

Lelah Terhadap Cinta Ini

Bella Cindy
Pernikahan
4 tahun yang lalu

The Campus Life of a Wealthy Son

Winston
Perkotaan
4 tahun yang lalu

See You Next Time

Cherry Blossom
CEO
5 tahun yang lalu

Pria Misteriusku

Lyly
Romantis
3 tahun yang lalu

Suami Misterius

Laura
Paman
3 tahun yang lalu

Pernikahan Tak Sempurna

Azalea_
Percintaan
3 tahun yang lalu

Cinta Pada Istri Urakan

Laras dan Gavin
Percintaan
4 tahun yang lalu