My Goddes - Bab 61 Vicky

Sekali tendangan membuatnya terlempar ke lantai. Saat ayunan kaki lainnya dilayangkan, tubuh kekar laki laki di depannya terjatuh di depan Jilson Lee. Saat seseorang memukulkan kayu tongkat di tangannya ke arah Jilson Lee, Jilson Lee mengangkat tangan kanannya untuk menghalau serangan, sekaligus meraih tongkat di tangannya, memutar pergelangan tangannya, langsung terdengar erangan kesakitan dari mulutnya.

“Hei, tongkat bukan begini cara menggunakannya.” Jilson Lee tersenyum tipis.

Entah itu 93 murid Justin atau bawahan Angga yang jumlahnya ratusan lebih, tubuh mereka memang sangat kekar, kekuatannya melebihi orang orang pada umumnya dan memiliki kemampuan berkelahi yang diatas rata rata.

Tapi mereka tidak ada apa apanya di mata Jilson Lee.

Tangan yang sebelumnya memegang bilah di tangannya diputar oleh Jilson Lee, dan mendorongnya begitu saja. Belasan orang di depannya maju kedepannya, Jilson Lee melemparkan bilah pemukul di tangannya kedepan mereka, dan membuat mereka terdorong kebelakang. Tenaga yang dia miliki bahkan melebihi kekuatan belasan orang, mereka terdorong mundur, terkejut oleh tenaga yang Jilson Lee miliki. Bahkan mereka yang berada di belakang barisan yang terdorong kebelakang juga turut didorong mundur sekitar lima langkah kebelakang.

Setelah itu Jilson Lee menarik kembali kekuatannya, mereka yang lainnya kembali menyerangnya, Jilson Lee mundur kebelakang, mengibaskan tongkat pemukul di tangannya, membuat belasan orang terdorong kebelakang.

“Ini.......”

Setelah melihat kemampuan Jilson Lee, Justin dan Angga dibuat ketakutan, wajahnya mulai keringatan. Kemampuan yang dimiliki oleh Angga masih bisa dibilang cukup dangkal, hanya Grandmaster tingkat tengah, tidak bisa dibandingkan dengan Jilson Lee. Justin yang sudah mahir saja bisa merasakan kekuatan Jilson Lee yang setingkat Master Tingkat Dewa, tingkat yang dia miliki juga bukan kaleng kaleng. Kemampuannya benar benar Master Tingkat Dewa yang sebenarnya. Pengalaman tempurnya yang sebenarnya, sama seperti kekuatan besar dunia, setidaknya Master Tingkat Dunia.

Sebenarnya dia siapa?

Ketika sekelompok orang kuat lainnya mendekati Jilson Lee, Jilson Lee melemparkan tongkat di tangannya, dan kepala tongkat itu mengenai dada pria di depannya. Dia kembali mengarahkan tongkat di tangannya mengenai kepala lawan di depannya. Setelah itu terlihat belasan orang lainnya yang kembali mencoba untuk menyerangnya, membuat langkah kakinya sedikit mundur kebelakang, melayangkan tongkat di tangannya ke arah kaki mereka, membuat mereka mengerang kesakitan, terlempar kebelakang.

Kemampuan Jilson Lee sudah setingkat Master Tingkat Dewa, mereka hanyalah Master Elite. Jika dibandingkan dengannya, maka mereka bisa diibaratkan hanyalah anak anak kecil yang sedang belajar bertarung saja dengannya.

“Ayah mertuaku adalah mantan kepala polisi, karena pekerjaannya yang sangat melelahkan, jadi dia pensiun lebih awal. Dia adalah orang yang adil dan baik, jika melihat aku menghadiahinya penjahat paling merisaukan di kota, mungkin dia akan sangat senang. Keluarga Xuan tidak menyukai Fendi, aku melakukan ini juga karena ingin mereka lebih menganggap keberadaan fendi.” Jilson Lee tersenyum tipis, melangkahkan kakinya mendekati Angga dan Justin.

Di depan matanya, semua orang ini adalah hadiah yang akan dia berikan kepada ayah mertuanya, kedua matanya berbinar saat melihat mereka semua, bahkan di mata Jilson Lee mereka jauh lebih berharga dibandingkan dengan sarang burung walet dan gingseng yang harganya selangit.

“Sembrono!” tiba tiba suara dingin terdengar di telinganya.

Jilson Lee mundur kebelakang, kembali cahaya dingin melintas kepadanya. Dia mundur hingga 3 langkah kebelakang, terlihat kilatan cahaya itu semakin menekannya. Saat dia mengangkat tongkat di tangannya untuk menghalau serangan, kilatan cahaya itu langsung membelah tongkat di tangannya. Dia membuang tongkat itu dan mundur kebelakang dua langkah lagi, tatapannya terlihat tidak senang, tiba tiba melihat sosok laki laki muda yang sudah siap melakukan penyerangan kepadanya di depannya.

Itu Vicky, murid kebanggaan Justin, murid dari Organisasi Eagle Claw, seorang Grandmaster. Pada saat ini di tangan Vicky memegang Pedang Naga di tangannya, dia menggerakkan pedang di tangannya, menunjukkan kembali deretan gigi putihnya.

“Sembrono.....”

“Lumayan juga kamu.” Melihat wajah sombong Vicky, Jilson Lee menjadi tertarik.

“Hei kamu sembrono sekali.” Vicky menyeringai sekali lagi, menghentakkan kaki kanannya di lantai, mengarahkan pedang di tangannya kepada Jilson Lee.

Melihat Vicky yang mengarahkan pedang padanya, Jilson Lee langsung menghindar.

Pedang naga ini bukan pedang naga pada umumnya, bukan senjata yang digunakan oleh dewa perang kuno Guan Yunchang. Tapi teknik pedangnya sama persis dengan yang digunakan oleh Guan Yunchang, jenderal terkenal Dewa Perang kuno.

Pedang ini berfokus pada pertempuran yang sebenarnya, dengan desain khusus untuk pertempuran dan pertahanan, ringan untuk menangkis serangan. Vicky melakukan serangan dalam posisi berjalan, memegang pedang dan mengarahkannya ke arah Jilson Lee, gerakan dan serangan tiba tiba tidak akan mungkin bisa dihalau oleh Jilson Lee.

Jilson Lee masih terus mundur kebelakang, menghindari serangan yang dilancarkan oleh Vicky. Vicky masih melangkahkan kakinya kedepan, menggerakkan pedang di tangannya tanpa jeda.

Jilson Lee naik ke atas ring, Vicky mengibaskan pedang kepadanya. Pedang lebih dari tiga puluh kilogram di tangannya memukul ring, dan langsung meninggalkan lubang besar di atas ring. Sekali lagi, ring kembali mendapat serangan dari Vicky, lantai kayu satu demi satu dihancurkan olehnya menekan Jilson Lee tidak bisa melakukan serangan balik kepada Vicky.

Jilson Lee masih memundurkan langkahnya kebelakang, menggunakan kayu yang rusak untuk menghalau serangan Vicky, tapi Vicky tidak berhenti melakukan serangan, kembali membuat ring hancur karena serangannya yang meleset kepada Jilson Lee.

Saat Jilson Lee berjalan hingga kepinggiran, Vicky langsung mendekat ke pinggiran. Jilson Lee menghindar, dan pukulan Vicky ke pinggiran ring membuat ring hancur terbelah menjadi dua bagian.

Vicky selama ini membantu Angga untuk menuntaskan halangan yang menghentikannya, dia mengandalkan kemampuannya sendiri untuk membantu menghabisi musuh Angga. Kemampuannya semakin lama semakin hebat, bahkan bisa disandingkan dengan kemampuan Master Tingkat Dewa.

“Bagus!” Justin berteriak, wajahnya akhirnya terlihat lebih lega.

Meskipun Vicky adalah murid yang dia latih, tapi kemampuannya melebihi ekspektasinya, dan melebihi kemampuannya sendiri yang menjadi guru baginya. Sekarang dia merasa sedikit lega saat melihat Vicky bisa memukul Jilson Lee mundur tanpa berkutik.

“Habisi dia!” Angga juga turut berteriak, tangannya sudah mengeluarkan rokok, tatapannya perlahan berubah menjadi penuh kepuasan.

Kemampuan Vicky memang sangat luar biasa, tapi sifatnya benar benar sangat polos, dia hanya mendengarkan apa yang dikatakan oleh gurunya, dia tidak pernah mengambil keuntungan untuk dirinya sendiri. Bagi Angga Vicky adalah robot pembunuh, robot pembunuh yang dalam waktu tergenting mampu melindungi dirinya.

Ketika Jilson Lee melarikan diri ke sak tinju yang menggantung di dekatnya, Vicky mengejarnya. Dengan pedang di tangannya, sak tinju itu langsung ditebas olehnya tanpa ampun.

Ssrrraakkkkkk, semua pasir di dalamnya berhamburan, debu beterbangan mematukkan.

Jilson Lee perlahan mundur ke tembok, Vicky menyeringai, “masih lanjut?”

Dia melompat ke depan, dan pedang di tangannya menunjuk langsung ke arah Jilson Lee.

“Lanjut!” tiba tiba Jilson Lee mengeluarkan pistol di balik punggungnya, mengarahkannya tepat ke pinggang Vicky.

Vicky tidak menyangka jika Jilson Lee akan memiliki pistol di tangannya, dia tidak sempat untuk mengguankan pedangnya untuk menangkis tembakan yang diarahkan kepadanya, jadi hanya bisa membiarkan Jilson Lee menembak pinggangnya, darah langsung keluar dari pinggang dan mulutnya.

Kraaanggg, Pedang Naga terjatuh begitu saja terlepas dari genggamannya.

Novel Terkait

Memori Yang Telah Dilupakan

Memori Yang Telah Dilupakan

Lauren
Cerpen
4 tahun yang lalu

Villain's Giving Up

Axe Ashcielly
Romantis
3 tahun yang lalu

The Sixth Sense

Alexander
Adventure
3 tahun yang lalu

Love Is A War Zone

Qing Qing
Balas Dendam
5 tahun yang lalu

Dewa Perang Greget

Budi Ma
Pertikaian
3 tahun yang lalu

Predestined

Carly
CEO
4 tahun yang lalu

Akibat Pernikahan Dini

Cintia
CEO
4 tahun yang lalu

Lelaki Greget

Rudy Gold
Pertikaian
4 tahun yang lalu