My Goddes - Bab 539 Abraham Lin Menangis

“Jika begini terus sepertinya kita akan mati di sini……”

Lima hari kemudian, Arifin Han dan Adelio melihat peta, ekspresi mereka berdua tidak enak dilihat dan bibirnya kering sambil melihat sekilas cacar air yang semakin parah di badan Rendra, Ica, Suchan, Ryan Liu juga George serta orang lainnya.

Tiga tahun yang lalu Arifin Han pernah datang ke Golden Triangle dan pernah disuntik antibodi beberapa virus berbahaya yang ada di Golden Triangle, maka sewaktu Rendra dan lainnya terjangkit maka virus ini tidak akan menyerang dirinya.

Adelio juga pernah bekeja sama dengan polisi internasional untuk melakukan beberapa kali tugas besar, dia dan badan Ryna juga lainnya pernah disuntik vaksin antibodi, Arka terlihat bersemangat mungkin karena dia penuh dendam. Dia sedang bersama Peniel, Alaric, Briani dan wanita lainnya memotong kulit kayu untuk mengeluarkan sedikit air dari kulit pohon dan memberikan air ini untuk diminum oleh orang-orang yang sedang sakit.

“Berikan pada Rendra dulu.” Sewaktu Arka memberikan air yang ditampungnya dalam daun kepada Erick dengan enggan, Erick tidak berhenti batuk dan mendorong daunnya supaya Arka yang memberikan airnya kepada Rendra.

Meskipun Arka sangat membenci Rendra dan Erick tapi dia adalah orang yang baik, dia tetap pergi merawat Rendra sewaktu dia sakit, dia menggendong Rendra dengan pelan dan memberikan air itu kepada Rendra.

“Di sini adalah hutan tropis dan kita juga asing dengan daerah ini maka kita bahkan tidak bisa menemukan satu sungai kecil pun.” Peniel duduk dan berkata kepada Arifin Han dan Adelio setelah dia memberikan minum kepada semua orang, “Selain itu kita sekarang juga sudah tersesat dan tidak tahu medan di sini, meskipun ada kompas tapi kita sama sekali tidak tahu sedang ada di mana dan juga tidak tahu sedang berjalan ke mana.”

“Peniel, aku tadi menangkap beberapa serangga yang sangat gemuk dan juga berkhasiat, kalian makan duluan dan kita masih bisa bertahan selama beberapa hari setelah makan semua ini.” Alaric memegang beberapa serangga sambil berbicara dengan pelan kepada Peniel.

“Serangga sialan ini lagi. Kita sudah beberapa hari makan serangga. Alaric, coba kamu lihat petanya baik-baik, jelas-jelas tertera banyak sungai kecil di atasnya, di mana sungai-sungai ini? Aku tidak bisa menahannya lagi karena aku ingin minum yang banyak juga mandi.” Mata Peniel memerah sambil menatap Alaric.

“Kak Peniel, aku benaran tidak tahu kita ada di mana?” Alaric tahu jika orang paling kuat di sini adalah Peniel maka dia segera melutut memohon ampunannya.

“Sudahlah, dia adalah orang tidak berguna yang sama sekali tidak bisa melihat peta, tidak berguna juga meskipun kamu membunuhnya, makan serangga saja dulu.” Arifin Han memungut serangga yang ada di tanah dan mengunyahnya.

Makan serangga hampir seperti makan rumput.

Bisa mendengar suara garing sewaktu mengunyah serangga eksotik yang ada di Golden Triangle, meskipun suara ini terdengar agak menjijikkan tapi air serangga ini terasa manis selain badannya yang berbau rumput yang tajam masih terasa seperti sedang memakan apel. Untung saja ada master seperti Alaric yang makan serangga jika tidak mereka bahkan serangga pun tidak bisa makan.

“Jika aku tidak salah tebak, seharusnya Golden Triangle memiliki banyak area tempat tinggal penduduk, kita sudah berjalan dan bertahan di sini selama lima hari tapi kita tidak melihat sungai dan tempat tinggal penduduk maka aku rasa penduduk lokal pasti tinggal di daerah sekitar aliran air, jika kita bisa menemukan rumah penduduk maka kita akan menemukan air dan makanan juga obat untuk mengobati virus.” Adelio meletakkan peta yang ada di tangannya.

“Tapi bagaimana kita bisa menemukan tempat tinggal penduduk?” Peniel bertanya.

“Arah kita salah, kita terus mencari air sebelumnya tapi kita tidak mengenal daerah ini sehingga kita bukan hanya tidak menemukan air dan kita juga kemungkinan tersesat di dalam hutan, kita berpikir kita sudah berjalan jauh tapi kita hanya berputar di tempat asal. Kita harus meninggalkan tanda di sepanjang jalan jika kita ingin menemukan tempat tinggal penduduk untuk memastikan apakah kita salah arah dan untuk memperbaiki kesalahan. Sangat mudah bagi kita untuk mencari tempat tinggal penduduk, kita hanya perlu mengikuti jejak yang ditinggalkan maka kita akan menemukannya.” Adelio berkata.

“Inspektur Adelio, apa yang kamu katakan benar, bagaimana jika kita langsung mencari area tempat tinggal penduduk. Aku sudah tidak tahan karena hanya makan serangga selama beberapa hari ini. aku ingin makan nasi, roti……” Ketua partai Iron Gun berkata.

“Baik, kita teruskan mencarinya.” Adelio memimpin semua orang untuk berdiri.

Semua orang terus melakukan pencarian sambil menggendong Rendra, George, Ryan Kiu, Erick, Ica, Duke dan orang lainnya.

Daerah Golden Triangle adalah hutan tropis, sepanjang jalan ditutupi pohon besar dan tinggi, selain itu pasukan mereka hanya tinggal sedikit dan bagi lawan mereka adalah target yang kecil, selama lima hari ini mereka tidak diserang oleh pasukan Hansen, mereka sedang berusaha untuk bertahan hidup.

Mereka lebih bersemangat setelah ada target baru dan target utamanya adalah mencari tempat tinggal penduduk.

Mereka juga terus meninggalkan tanda di dalam hutan sambil mencari jejak yang ada kehidupannya dan akhirnya menemukan sebuah perkampungan setelah sore hari.

“Orang, ada orang, kita sudah menemukan orang!” Pasukan Rendra segera berteriak gembira sewaktu menemukan tempat tinggalnya. Mereka berjalan ke arah itu sambil memegang senjata dan baju yang compang camping.

Sewaktu mereka semakin dekat dengan perkampungannya, mereka bisa melihat ada orang tua dan wanita yang sedang bekerja dan ada orang yang lebih tua lagi sedang duduk termenung di bawah pohon. Tempat tinggal penduduk lokal kurang lebih sama seperti yang mereka pikirkan yang semuanya orang berkulit kuning tapi kulit mereka sedikit lebih gelap. Sewaktu semua orang berlari ke arah perkampungan, Abraham Lin yang selalu tertinggal di belakang dengan putus asa memimpin pasukan bahkan dia meninggalkan pasukan sekitar belasan meter.

“Brengsek, kamu jadi bersemangat setelah melihat makanan, kamu tidak sekuat ini sewaktu menggendong orang.” Arka melihat Abraham Lin dengan dingin sambil menggendong George.

“Abraham Lin kamu hati-hati, jangan menakuti mereka.” Adelio mengikuti Abraham Lin sambil mengingatkannya dengan suara yang keras.

Abraham Lin adalah tuan muda gunung Excalibur dari empat keluarga besar yang ada di China dan keluarganya sangat kaya, setiap tahun banyak sekali master yang datang mencari pedang di gunung Excalibur dan kekuatan mereka sebanding dengan keluarga Lu. Dia adalah anak orang kaya yang merupakan pelanggan tetap di tempat hiburan paling terkenal di kota Gangnam yang semalam menghabiskan ratusan juta per malam, dia memakai Ferrari dan tinggal di rumah mewah, dia sudah hampir gila selama beberapa hari ini dan lapar, mana mungkin dia mempedulikan hidup mati penduduk itu?

Sewaktu dia masuk ke dalam desa itu, dia melihat kebanyakan mereka adalah orang tua dan wanita dan di samping desa ini ada sebuah sungai yang mengalir.

Dia sangat gembira sambil masuk dan mencari makanan di dalam salah satu rumah penduduk, dia membuka semua lacinya dan matanya memerah.

Dia hampir mati kelaparan dalam beberapa hari ini dan kurus beberapa kilo, alangkah baiknya jika dia bisa menemukan setengah potong roti, bahkan sepertiganya juga tidak apa-apa.

Dia menangis sewaktu membuka sebuah kantong kain.

Dia menemukan jika keluarga ini sangat miskin dan dia sudah mencari lama tapi hanya menemukan hanya ada setengah mangkuk beras……

Novel Terkait

Balas Dendam Malah Cinta

Balas Dendam Malah Cinta

Sweeties
Motivasi
4 tahun yang lalu

Cintaku Yang Dipenuhi Dendam

Renita
Balas Dendam
5 tahun yang lalu

Demanding Husband

Marshall
CEO
4 tahun yang lalu

Cinta Tak Biasa

Susanti
Cerpen
4 tahun yang lalu

Eternal Love

Regina Wang
CEO
3 tahun yang lalu

Istri Yang Sombong

Jessica
Pertikaian
4 tahun yang lalu

More Than Words

Hanny
Misteri
4 tahun yang lalu

Jika bertemu lagi, aku akan melupakanmu

Summer
Romantis
4 tahun yang lalu