Love And Pain, Me And Her - Bab 390 Kecanggungan

Perkataanku ini terlihat jelas membuat Sutan tidak senang. Dia mematikan puntung rokoknya di asbak. Sambil tersenyum dia menggelengkan kepala dan berkata kepadaku,

" Ugie, Jangan bermain-main lagi! Nogo saat ini hanya tersisa nama saja dan workshop Boss mu hanyalah sebuah workshop kecil saja. Kalimat yang buruk dia hanyalah sebuah bengkel kecil saja. Kamu hanya membuang waktumu saja jika memikirkan untuk berpartisipasi di penawaran kami ini. Jika kamu ada waktu lebih baik kamu pergi mengunjungi pelanggan, siapa tahu bisa menandatangani beberapa proyek dengan mereka."

Perkataan Sutan ini membuatku sedikit tidak senang. Aku menatapnya dan membalas," Sutan, perkataanmu ini sangat tidak masuk akal. Jika kalian membuka penawaran secara terbuka dan aku memenuhi kriteria. Mengenai workshop ku hanyalah sebuah bengkel kecil, bukankah cukup jika sudah memenuhi kriteria. Kamu sama sekali tidak mempunyai alasan untuk menolaknya."

" Uang deposit adalah satu miliar, kamu bisa memberikannya?"

Ketika aku selesai berbicara, Sutan langsung menjawab. Mungkin dalam pandangannya, jangankan satu miliar, mungkin seratus juta pun aku tidak bisa memberikannya.

Aku hanya tersenyum, tanpa berpikir langsung mengangguk dan berkata," Tidak ada masalah dengan uang!"

Sutan terpana, dia dengan bodoh melihatku. Dia tidak tahu proyek kami dengan KIMFAR kali ini paling rendah bisa mendapatkan penghasilan di atas tiga milyar empat ratus hingga enam ratus juta.

Jawabanku ini jauh diluar ekspektasi Sutan. Dia mengerutkan kening, melihatku dan menganggukkan kepalanya dengan cepat," Baiklah, jika kamu bisa mengeluarkan uang satu miliar ini. Aku ingin bertanya kepadamu, bagaimana jika kamu mendapatkan penawaran ini? Saat ini kamu tidak mempunyai jalur, tidak mempunyai sumber daya iklan. bagaimana kamu bisa mengerjakan promosi bagi kami?"

Sutan adalah seorang ahli, semua ini dia mengerti. Selain itu yang dibicarakan adalah titik kelemahan. Aku menatapnya dan berkata dengan perlahan," Sutan, semua ini tidak perlu kamu khawatirkan! Asalkan aku memenangkan penawaran ini, semua ini secara otomatis akan aku selesaikan. Tidak usah pedulikan bagaimana cara aku melakukannya, aku memiliki jalan sendiri. Jika apa yang aku kerjakan tidak baik, kita laksanakan berdasarkan perjanjian kontrak!"

Ketegasanku terlihat jauh di luar pemikiran dari Sutan. Dia mengerutkan kening, terlihat tidak terlalu gembira, dia kembali bertanya kepadaku," Ugie, apakah kamu pernah memikirkan teman lamamu ini? Jika kamu memenangkan penawaran ini, bagaimana dunia luar akan melihatku? Mereka tahu hubungan kita, pasti mereka merasa ini adalah nepotisme dan menjagamu. Semua ini pasti akan mempengaruhi ku."

Perkataan Sutan ini sebenarnya sangat masuk akal. Namun jika didengarkan secara seksama, sebenarnya ada titik celah. Jika berdasarkan argumennya ini, dua orang dari perusahaan berbeda yang saling mengenal, semuanya akan menimbulkan kecurigaan, jika begitu tidak perlu bernegosiasi dan tidak perlu bekerja lagi.

Namun perkataan ini tidak aku katakan dan langsung bertanya kepadanya," Sutan, kalau begitu aku ingin bertanya kepadamu. Pada awal aku bergabung dengan Nogo, bukankah kamu juga membawa Deren ke kantorku secara aktif ingin memberiku proyek? Pada saat itu kamu masih secara sengaja berakting, ingin aku supaya bisa berdiri dengan stabil di Nogo. Pada saat itu kamu tidak takut pendapat dari orang lain, Saat ini aku tidak meminta apapun, mengapa kamu sudah sangat peduli?"

Perkataan panjangku ini membuat Sutan terdiam. Dia mengerutkan kening dan kembali menyalakan rokoknya. Sambil menyenderkan badan di kursi, sambil merokok dan sambil berpikir dalam.

Dan aku duduk di depannya dengan ekspresi yang seakan tidak ada masalah, namun hatiku sedang tidak nyaman. Walaupun dari luar terlihat hubunganku dan Sutan masih sama seperti sebelumnya dan tidak ada perubahan. Namun sesungguhnya kami perlahan mulai berubah. Kami sudah mulai belajar untuk menyembunyikan bahkan menghindar. Seperti kejadian barusan, apa yang dikatakannya kepadaku bukanlah hal yang sesungguhnya dan aku juga tidak mengatakan hal yang sesungguhnya kepadanya.

Sutan masih bersandar di kursinya dan bergoyang dengan perlahan. Setelah beberapa saat dia baru duduk dengan lurus, menatapku dan dengan tersenyum tanpa daya bertanya kepadaku," Ugie, apakah kamu yakin kamu ingin berpartisipasi dalam penawaran kali ini?"

Aku menganggukkan kepala dengan perlahan sambil menatap Sutan. Penawaran kali ini aku harus ikut di dalamnya, tujuanku sangat sederhana yaitu ingin menghadapi langsung Don Juan. Namun hal ini tidak aku ceritakan kepada Sutan.

Sutan menghela nafas, dia menatapku dan kembali berkata," Baiklah, aku akan secara singkat menjelaskan prosedur kali ini. Tahap pertama adalah bergabung, permintaannya tidak terlalu tinggi. Asalkan sudah menjadi perusahaan iklan yang berdiri secara mandiri dan memiliki dana awal tidak kurang dari satu miliar sudah bisa bergabung. Setengah bulan kemudian, kita akan memasuki fase penawaran. kali ini tidak ada perbedaan dengan penawaran yang biasa, kalian akan melakukan penilaian sendiri terhadap bisnis iklan dari perusahaan kami dan membuat penawaran harga. Kami akan menandatangani kerja sama dengan perusahaan yang melakukan penawaran terendah, Jangka waktu kontrak adalah tiga tahun. Dalam tiga tahun ini, perusahaan iklan harus memenuhi permintaan perusahaan kami untuk menyelesaikan pembangunan desain produk dan promosi iklan produk. Jika tidak bisa menyelesaikannya, kami mempunyai hak untuk menghentikan kontrak dan meminta uang ganti rugi yang sudah diinvestasikan."

Sutan menjelaskan dengan serius, aku juga mendengarkan dengan serius. Tidak bisa tidak untuk mengakui bahwa kontrak mereka ini sangat ketat, dapat melindungi keuntungan perusahaan mereka sendiri. Sementara bagi perusahaan iklan semua bergantung dari tiinggi rendahnya penawaran untuk menentukan berapa besar keuntungan.

Setelah Sutan selesai mengatakannya, dia menatapku dan kembali menambahkan," Ugie, apa yang perlu aku katakan sudah aku katakan. Namun aku akan mengatakannya di awal, jangan mengharapkan aku untuk menjagamu. Jika sampai saat itu kamu tidak mendapatkan proyek ini jangan salahkan aku ya."

Setelah mengatakan ini Sutan tersenyum. Aku juga tersenyum. Ketegangan yang sebelum nya terjadi pada saat ini sudah pudar.

Setelah semua sudah selesai dibicarakan, dan melihat waktu. Sudah menunjukan pukul lima, aku langsung berkata kepadanya,“ Sutan, kebetulan malam ini aku tidak ada acara. Nanti aku akan ikut pulang denganmu untuk mengunjungi Om dan Tante sekalian menemani Om minum sedikit.”

Sutan sambil tersenyum menggelengkan kepalanya," Boleh saja jika mau mengunjungi mereka. Tapi tidak usah minum, kamu lupa orang tuaku memiliki penyakit jantung, dia sudah tidak bisa minum?"

Ketika Sutan baru selesai berbicara, pintu kantor tiba-tiba terbuka, sebelum aku membalikkan kepala sudah mendengar suara yang manja,“ Sutan , malam ini kita makan....”

Ketika membalikkan kepala, aku melihat Wulandari yang berdandan sedang berdiri di depan pintu. Ketika dia melihatku, dia juga terkejut. Namun ekspresi ini segera menghilang dari wajahnya. Sambil tersenyum berkata kepadaku," Ada Ugie ya! Kalau begitu aku tidak mengganggu kalian, kalian lanjutkan pembicaraan kalian, sebentar lagi aku akan kembali lagi."

Sambil mengatakannya dan tidak menungguku berbicara, Wulandari langsung menutup pintu dan pergi.

Hatiku terasa berat, suara manja Wulandari yang memanggil nama Sutan barusan. Orang bodoh pun bisa merasakan hubungan kedua orang ini tidak mengalami perubahan dan masih saja penuh kehangatan.

Aku kembali menatap Sutan, wajahnya dipenuhi kecanggungan. Ketika aku bersiap untuk menanyakan kepadanya, telepon Sutan tiba-tiba berbunyi. Ketika dia melihatnya, dia memberitahuku sambil tersenyum berkata," Ini Veni!"

Novel Terkait

Meet By Chance

Meet By Chance

Lena Tan
Percintaan
3 tahun yang lalu
Predestined

Predestined

Carly
CEO
4 tahun yang lalu
Now Until Eternity

Now Until Eternity

Kiki
Percintaan
5 tahun yang lalu
The Break-up Guru

The Break-up Guru

Jose
18+
4 tahun yang lalu
Istri Yang Sombong

Istri Yang Sombong

Jessica
Pertikaian
4 tahun yang lalu
Satan's CEO  Gentle Mask

Satan's CEO Gentle Mask

Rise
CEO
4 tahun yang lalu
Your Ignorance

Your Ignorance

Yaya
Cerpen
4 tahun yang lalu
My Lifetime

My Lifetime

Devina
Percintaan
3 tahun yang lalu