Love And Pain, Me And Her - Bab 306 Menunggu Kehadiran Isyana

Bong Casa masih tidak ingin mengatakan denganku. Dan aku juga bingung. Teman yang aku dan Bong Casa saling mengenal hanya beberapa saja. Mereka pada dasarnya berkaitan dengan pekerjaan. Bong Casa adalah pangkatan presdir, aku benar-benar tidak terpikir siapa yang dapat menyuruhnya mengirim keranjang bunga untukku.

Aku menggelengkan kepala dan berkata sambil tersenyum, "Pak Casa, Kamu katakan langsung saja. Aku benar-benar tidak bisa menebaknya!".

Bong Casa tertawa. Dia menatapku dan berkata dengan penuh pengetahuan, "Aku tahu kamu tidak bisa menebaknya. Baiklah, aku katakan denganmu, dua keranjang bunga ini merupakan Ketua CEO KIMFAR Pak Hartono yang meminta aku memberikan kepadamu. Dia menyuruh aku sampaikan kepada kamu, semoga sukses".

Aku benar-benar tertegun. Aku hanya melihatnya Pak Hartono ini sekali pada saat pertemuan proposal. Jika aku tidak salah mengingat, kami sepertinya hanya mengucapkan sepatah kata. Lagipula, KIMFAR juga menolak aku bergabung. Tidak terpikir ketika aku membuka bisnis, Pak Hartono akan menyuruh Bong untuk mengirimiku keranjang bunga. Meskipun dua keranjang bunga tidak banyak nilainya, tetapi indentitas orang yang memberi keranjang bunga adalah orang yang terkenal, hal ini benar di luar dugaan aku.

Aku segera berkata dengan Bong Casa, "Pak Casa, aku tidak memiliki nomor kontak Pak Hartono. Kamu bantu aku sampaikan kepada beliau, terima kasih. Aku juga berharap memiliki kesempatan untuk mengucapkan terima kasih kepadanya secara pribadi."

Begitu aku selesai mengatakan, Bong Casa segera tertawa. Dia menepuk pundakku dan tersenyum berkata, "Ugie, bagus kalau begini. Inilah pemikiran yang harus dimiliki oleh seorang pengusaha dewasa. Sekarang tidak ada kesempatan untuk bertemu beliau, kedepannya kamu harus menciptakan kesempatan untuk bertemu beliau. Meskipun dia tidak bisa membantumu sekarang. Tapi hal-hal terus berubah, mungkin suatu hari kalian akan bertemu. Mungkin saja suatu hari kalian akan bekerja sama, benarkah?".

Aku tersenyum dan segera mengangguk. Terakhir kali di kantor Bong Casa, dia telah memberikan sebuah pelajaran kepadaku. Pada saat itu, dia mengatakan kepadaku, aku mempunyai kesempatan, tetapi tidak ingin menangkapnya. Dan sekarang, dia mengatakan kepadaku jika tidak ada kesempatan, maka harus menciptakan sendiri. Sebenarnya, aku snagat berterima kasih kepada Bong Casa. Sejak mengenalnya, dia selalu mengajariku banyak hal.

Bong Casa dan aku berjalan masuk ke pintu, dia sambil berkata, "Ugie, sebenarnya, Pak Hartono masih sangat memperhatikanmu. Kali ini dia mendengar aku mengatakan bahwa kamu sudah keluar untuk memulai bisnis sendiri dan membuka sebuah perusahaan. Dia sangat tertarik, dan mengatakan jika memiliki kesempatan ingin berbicara denganmu".

Aku mengangguk, meskipun aku tidak tahu apa yang ingin disampaikan Pak Hartono kepadaku. Tetapi jika dapat berhubungan dengan para pendahulu bisnis ini merupakan suatu kemuliaan bagiku.

Ketika tiba di pintu, Bong Casa berhenti. Dia berkata dengan pelan, "Ugie, aku membocorkan kepadamu terlebih dahulu. Anak perusahaan Korea telah mengalami kemajuan dengan lancar, dan produknya telah keluar. Tetapi Pak Hartono tidak begitu puas dengan pemasaran. Sekarang anak perusahaan sana sudah mengeluarkan rencana pemasaran tetapi sudah ditolak oleh Pak Hartono. Ugie, ini adalah kesempatan bagi kamu. Argumen pemasaran yang tidak kamu sebutkan dalam proposal terakhir, Pak Hartono selalu mengingatnya".

Kata-kata Bong Casa membuat hatiku berdebar-debar. Jika dapat membuat proyek ini, kemungkinan perusahaan kami akan segera naik ke tingkatan yang tinggi. Terdapat dua alasan : Pertama, KIMFAR jelas merupakan perusahaan domestik yang besar, jika dapat membuat proyek pemasaran untuk perusahaan tersebut. Hal itu bisa menunjukkan kekuatan perusahaan kami. Di masa depan, ketika kita membahas pesanan dengan perusahaan lain, kita juga dapat mengambil KIMFAR sebagai contoh. Kedua, jumlah proyek ini tentu tidak sedikit. Meskipun kami tidak melakukan saluran, tidak melakukan eksekusi. Tetapi keuntungan dalam kasus pemasaran ini saja sudah dapat membuat aku merekrut tenaga kerja dan memperluas perusahaan.

Tetapi aku masih sedikit ragu, aku bertanya kepada Bong Casa lagi, "Pak Casa, seingat aku kamu pernah mengatakan. Bukankah anak perusahaan Korea itu adalah operasi independen? Bagaimana mungkin Pak Hartono masih mengelola pemasaran mereka?".

Bong Casa tertawa. Dia melirik aku dan menjelaskan, "Perusahaan telah menghabiskan begitu banyak uang dan sumber daya material untuk membentuk anak perusahaan. Dapat dikatakan bahwa pengembangan anak perusahaan sepenuhnya berkaitan dengan nasib masa depan KIMFAR. Menurutmu, bisakah Pak Hartono tidak mengatur langsung?".

Aku mengangguk. Hatiku merasa lebih gugup. Tampaknya setelah pembukaan, aku harus menemukan cara untuk bertemu Pak Hartono.

Begitu Bong Casa memasuki pintu, aroma manis segera melayang, orang tersebut adalah Kalin! Aku melihat dia memutar pinggangnya dan berjalan menuju Bong Casa dalam tiga langkah. Dia berjalan dengan apik dan berkata, "Pak Casa, aku sudah lama tidak bertemu denganmu. Hari ini kita harus minum bersama".

Setelah mengatakan itu, Kalin melangkah maju dan meraih lengan Bong Casa. Gerakan Kalin mengejutkan semua orang yang berada di sekitar, dan semua orang menatapnya dengan linglung.

Sebenarnya, ini juga termasuk kekuatan Kalin. Dia tidak peduli berada di dalam kondisi apa pun, selama dia pikir orang tersebut berguna bagi dia, dia akan merendahkan diri, menurunkan harga diri seorang wanita, dan langsung menempel pada pihak tersebut. Ini adalah alasan utama mengapa dia dapat mencapai posisi hari ini, yang berawal dari bagian paling bawah posisi penjualan.

Dan Bong Casa tampaknya sudah terbiasa dengan semua ini. Dia tersenyum dan mengangguk, "Direktur Kalin telah mengatakan demikian, bagaimanapun aku harus menyerahkan diriku menemani wanita cantik ini."

Waktu untuk peresmian semakin dekat. Beberapa teman lama dan mantan kolega juga sudah hadir satu per satu. Tetapi tetap tidak melihat bayangan Isyana. Aku meminta Robi untuk membantuku melayani para tamu. Aku berdiri sendirian di pintu, melihat kejauhan dengan sedikit gugup.

Isyana telah berjanji padaku, dia bilang dia akan datang lebih awal. Tetapi sampai sekarang, dia belum muncul. Ini membuat aku merasa sedikit aneh.

"Sedang menunggu Isyana?".

Sebuah suara yang familier datang dari belakangku. Tanpa melihat ke belakang, aku sudah mengetahui orang tersebut merupakan Raisa.

Aku tersenyum dan menggelengkan kepalaku, pura-pura berkata dengan santai, "Tidak, aku ingin melihat mengapa Jane belum datang. Hari ini stasiun TV akan melakukan wawancara".

Raisa tertawa, dia menatapku dan berkata sambil mencibir, "Ugie, walaupun kamu sudah berubah banyak. Tapi terdapat beberapa kebiasaan yang tidak berubah. Misalnya, ketika kamu sedang berbohong, ekspresimu akan terlihat kaku."

Setelah dikatakan Raisa, ekspresiku semakin canggung. Sejenak itu, aku tidak tahu harus berkata apa.

Raisa tidak melanjutkan topik ini, dia tiba-tiba bertanya lagi, "Ugie, jika Isyana datang terlambat, apakah kamu akan mengundurkan waktu pembukaan?".

Tanpa memikirkannya, aku segera menggelengkan kepala. Jika sekarang adalah setengah tahun yang lalu, aku pasti akan melakukan hal seperti itu. Tetapi sekarang aku telah memilih untuk memulai bisnis, maka aku harus bertanggung jawab dengan perusahaan dan diriku sendiri.

Raisa tampak cukup puas dengan jawabanku, dia mengangguk sambil tersenyum.

Kami berdua mengobrol biasa, tiba-tiba sebuah mobil Lexus merah anggur muncul. Ketika aku melihat mobil tersebut, hatiku merasa gembira. Aku mengenal mobil ini, aku sudah duduk lebih dari sekali. Itu merupakan mobil Isyana.

Novel Terkait

Mr CEO's Seducing His Wife

Mr CEO's Seducing His Wife

Lexis
Percintaan
4 tahun yang lalu
Excellent Love

Excellent Love

RYE
CEO
4 tahun yang lalu
Cinta Dan Rahasia

Cinta Dan Rahasia

Jesslyn
Kesayangan
5 tahun yang lalu
Nikah Tanpa Cinta

Nikah Tanpa Cinta

Laura Wang
Romantis
4 tahun yang lalu
Pernikahan Kontrak

Pernikahan Kontrak

Jenny
Percintaan
5 tahun yang lalu
Someday Unexpected Love

Someday Unexpected Love

Alexander
Pernikahan
5 tahun yang lalu
King Of Red Sea

King Of Red Sea

Hideo Takashi
Pertikaian
4 tahun yang lalu
Thick Wallet

Thick Wallet

Tessa
Serangan Balik
4 tahun yang lalu