Love And Pain, Me And Her - Bab 195 Kolam Yang Dalam

Manajer Gao langsung berkata terus terang, "Kalin, aku berkata dengan jujur saja. Kalau untuk hal lain, aku pasti bisa membantu kamu. Untuk hal ini, kami telah menandatangani perjanjian eksklusif dengan perusahaan lain. Jadi aku benar-benar tidak bisa berbuat apa-apa untuk hal ini. Kamu tidak bisa melihat aku dituntut ke pengadilan karena melanggar kontrak juga kan?"

Setelah itu, Manajer Gao pun tersenyum dengan bersalah.

Kalin menoleh ke aku dengan wajah tidak berdaya. Karena Sutan ada menjelaskan beberapa hal kepada aku sebelumnya, aku pun langsung bertanya kepada Manajer Gao, "Manajer Gao, aku mendengar masa kontrak perusahaan itu sudah kedaluwarsa. Apakah anda bisa mempertimbangkan Indoma ?"

Manajer Gao menatap ke aku dengan senyuman, "Kontrak memang telah tiba di masa kedaluwarsa, tetapi mereka memilik hak prioritas untuk mempebarui kontrak. Aku tidak mau menyembunyikan juga, kami baru-baru ini sedang bernegosiasi untuk membahas rincian kontrak. Diperkirakan akan menandatangani kontrak baru dalam waktu beberapa hari"

Mendengar sudah mau tanda tangan kontrak, aku pun merasa semakin cemas, "Manajer Gao, kalau Indoma memberikan Nirami poin pengembalian yang lebih tinggi daripada perusahaan lain, apakah Nirami bisa mengutamakan Indoma terlebih dahulu?"

Sesuai dengan peraturan biasa, perusahaan pasti harus mengutamakan poin pengembalian terlebih dahulu. Sutan juga ada memberi tahu aku poin pengembalian tertinggi yang bisa diberikan oleh perusahaan mereka itu berapa.

Setelah aku berkata, Manajer Gao langsung menggelengkan kepalanya. Dia berkata, "Ugie, mungkin ada beberapa hal yang kamu kurang tahu. aku tahu Indoma bisa memberikan poin pengembalian yang tertinggi, manajer mereka sudah memberi tahu aku mengenai hal ini. Poin pengembalian mereka hampir sama dengan poin pengembalian perusahaan yang bekerja sama dengan kami sekarang. Di bawah penawaran yang sama, kita tentu saja harus mengutamakan penandatanganan dengan perusahaan sekarang"

Aku sudah merasakan seberapa ribet masalah ini. Kecuali Sutan mereka bisa menaikkan poin pengembalian lagi, kalau tidak kontrak ini pasti tidak akan sukses ditandatangani.

Melihat aku dan Kalin tidak berbicara, Manajer Gao pun melihat ke kami dengan wajah kesulitan, "Bukan aku tidak mau membantu kalian, aku hanya bisa bekerja sesuai dengan kontrak. Kalian yang berada di industri bisnis ini juga pasti mengerti hal ini tanpa harus aku jelaskan"

Aku dan Kalin saling menatap dan ketawa dengan tidak berdaya. Tetapi Kalin masih belum menyerah, dia bertanya kepada Manajer Gao lagi, "Bang Gao, apakah masalah ini sudah benar-benar tidak ada kesempatan memiliki perubahan?"

Manajer Gao menggelengkan kepalanya. Selanjutnya dia melihat ke aku dan tiba-tiba tertawa, kemudian dia pun berkata dengan santai, "Solusi bukan tidak ada! Hanya saja harus melihat apakah kalian bisa melakukannya"

Awalnya aku sudah merasa pasrah total, tetapi kata-kata Manajer Gao membuat aku langsung mengangkat kepala aku dan bertanya dengan cemas, "Manajer Gao, coba anda menjelaskan lebih lanjut"

Manajer Gao tertawa dengan misterius sebelum berkata dengan lembut, "Sebenarnya kalian bisa pergi mencari Presdir Mirani. Asal dia mau membantu, masalah ini bisa diselesikan dengan mudah"

Aku melamun sejenak, apakah Manajer Gao sudah bisa melanggar kontrak kalau Isyana bersuara? Melihat wajahku yang bingung, Manajer Gao pun menjelaskan, "Asal Isyana mau bersuara, perusahaan kami pasti akan mengatur aku untuk mengurus masalah ini. Asal perusahaan bersuara, aku pasti bisa membiarkan produk Indoma masuk. Tetapi aku harus berkata terlebih dahulu, bukan aku tidak mau membantu kalian, sekarang aku mau mengatur produk Indoma masuk, kalau seandainya terjadi masalah, aku yang harus tanggung jawab. Tetapi kalau misalnya yang meminta aku untuk membuat masalah ini, maka kalau terjadi masalah pun tidak berhubungan dengan aku"

Gao Le ini benar-benar adalah senior tua dalam industri bisnis. Belum apa-apa lagi dia sudah memikirkan jalan mundurnya.

sayangnya, ide dia bukanlah ide yang bagus. Kalau bisa mencari Isyana, aku tidak perlu mencari Kalin lagi. Masalah ini sama sekali tidak bisa meminta bantuan Isyana.

Kalin pun terus berusaha, dia berkata dengan suara manja, "Bang Gao ! Kamu bukan tidak tahu, nona besar Mirani kami memiliki pendapat lain kepada perusahaan kalian. Dia tidak akan mau pergi mencari Presiden Mirani"

Setelah Kalin berkata, sudut bibir Gao Le pun terangkat, dia melihat kepada aku sambil tersenyum, "Tidak tentu! Kalau masalah dia sendiri, belum tentu dia akan meminta bantu perusahaan. Tetapi kalau masalah Asisten Ugie, bisa jadi dia mau"

Kata-kata Gao Le membuat aku merasa terkejut. Tadi dia bisa memanggil namaku tanpa perkenalan dari Kalin sudah membuat aku merasa sangat kaget. Sementara kata-kata dia jelas sedang menyatakan bahwa dia tahu hubungan masrah aku dan Isyana.

Menghadapi Gao Le yang aku sama sekali tidak pernah lihat sebelumnya, tiba-tiba aku merasa hawa dingin di belakang. Aku tidak tahu, apakah dia selalu mmperhatikan aku dan Isyana, atau perusahaan ini mengatur orang untuk memperhatikan kami? Tiba-tiba aku merasa diriku hidup di bawah pengwasan orang lain tanpa memiliki privasi sedikit pun. Perasaaan ini terlalu buruk! Aku sama sekali tidak menyukainya!

Melihat aku tidak berbicara, Kalin pun menoleh kepadaku dengan wajah tidak berdaya, "Ugie, Manajer Gao sudah berkata begitu. Sepertinya kamu hanya bisa pergi mencari Presdir Mirani"

Aku hanya tertawa tanpa berkata apa pun. Aku sangat jelas, masalah ini tidak akan bisa meminta bantuan Isyana.

Setelah berbicara beberapa saat dengan Gao Le . Aku dan Kalin hanya bisa kembali ke kantor.

Di tengah jalan pulang ke kantor, aku bertanya kepada Kalin, "Kalin, mengapa Manajer Gao itu sepertinya sangat jelas dengan masalah PT. Nogo Internasional? Bahkan aku---"

Berkata sampai sini, aku pun berhenti bersuara.

Kalin yang mengerti maksudku tertawa dengan dingin, melirik aku sebelum melihat ke arah depan lagi, "Tentu saja, dulu aku sudah pernah memberi tahu kamu, kolam PT. Nogo sangat dalam. Kamu mengira PT. Nogo yang aku katakan hanya tertuju kepada PT. Nogo sendiri saja? Orang dan masalah yang terlibat di dalam ini sangat banyak. Yang kamu lihat sekarang hanya sebagian kecil saja, kau akan mengetahui lebih banyak nanti"

Aku menggelengkan kepalaku dengan senyuman pahit.

Melihat aku tidak berbicara, Kalin pun bercanda, "Pemuda, kamu belajar saja secara perlahan. Segala sesuatu yang kamu belajar itu semuanya pengetahuan"

Setelah kembali ke kantor, aku bermaksud untuk menelpon ke Sutan dan memberi tahu dia masalah hari ini. Yang bisa aku lakukan hanya sampai sini saja. sayangnya aku tidak berhasil membantu dia. Pada saat aku baru mengeluarkan ponselku, Lulu sudah mengetuk pintu dan masuk ke dalam ruangan, "Ugie, kenapa kamu baru pulang sekarang?"

Aku tertawa dan bertanya, "Kenapa?"

Lulu berkata dengan tidak senang, "Presdir Mirani meminta kamu untuk pergi ke ruangannya setelah kembali"

Aku meletakkan ponselku dan bertanya sambil berjalan keluar, "Kenapa tidak menelponku saja?"

Lulu menggembangkan bibirnya, "Hais, aku takut kalau menelpon bisa menganggu masalah kamu dan Direktur cantik"

Lulu itu sengaja membuat aku marah. Aku menoleh ke belakang dan melirik kepadnaya, "Presdir Mirani yang berkata tidak perlu menelpon, dia bilang tunggu kamu pulang baru beri tahu kamu saja"

Setelah berkata Lulu pun langsung kembali ke riuangannya

Novel Terkait

Wanita Pengganti Idaman William

Wanita Pengganti Idaman William

Jeanne
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
See You Next Time

See You Next Time

Cherry Blossom
CEO
5 tahun yang lalu
My Cold Wedding

My Cold Wedding

Mevita
Menikah
4 tahun yang lalu
Blooming at that time

Blooming at that time

White Rose
Percintaan
4 tahun yang lalu
Istri Yang Sombong

Istri Yang Sombong

Jessica
Pertikaian
4 tahun yang lalu
Cinta Yang Berpaling

Cinta Yang Berpaling

Najokurata
Pertumbuhan
4 tahun yang lalu
Jika bertemu lagi, aku akan melupakanmu

Jika bertemu lagi, aku akan melupakanmu

Summer
Romantis
4 tahun yang lalu
Istri ke-7

Istri ke-7

Sweety Girl
Percintaan
4 tahun yang lalu