Love And Pain, Me And Her - Bab 607 Isyana Dipecat

Tapi aku tetap merasa aneh. Sutan hanyalah seorang Direktur baru, meskipun semua yang terjadi terkait erat dengannya. Tapi dia tidak seharusnya begitu terburu-buru dan melompat keluar dengan tidak sabar. Selain itu, dia juga mendorong Tyas ke depan menjadi perisainya. Aku masih merasa aneh, apa mungkin Tyas akan benar-benar menyinggung Direktur lain demi Sutan?

Pak Karman melirik Sutan, ada penghinaan di matanya, tapi tetap berkata dengan sabar, "Direktur Sutan, apa yang kamu katakan benar. CEO memang memiliki hak veto, tapi kalau CEO selalu menggunakan hak veto dalam segalanya, apa gunanya kami sebagai Direktur Perusahaan, cukup menjalankan perintah sesuai dengan apa yang dikatakan CEO. Menurutku, karena ini adalah dewan direksi, kita harus mempertimbangkan sepenuhnya pendapat masing-masing Direktur."

Pak Karman adalah orang yang berpengalaman. Kata-katanya tidak terlalu kasar, tapi sebenarnya sedang mengancam Tyas. Dia sedang memberitahu Tyas kalau CEO menggunakan hak veto dalam masalah ini, itu juga berarti menyinggung para Direktur.

Begitu Pak Karman selesai berkata, pandangan semua orang tertuju pada Tyas. Tyas mengerutkan kening, kedua lengannya berpelukan di depan dada dan tidak mengatakan apapun. Ada keheningan sesaat di ruang rapat. Semua orang menunggu Tyas membuat pernyataan. Bagaimanapun juga, masalah ini terkait erat dengan semua orang di sini.

Beberapa saat kemudian, aku mendengar Tyas berdeham. Lalu, meletakkan tangannya di atas meja rapat dan menatap semuanya, berkata "Mengenai masalah Presdir, aku tidak setuju untuk melakukan pemilihan!"

Begitu selesai berkata, ruang rapat langsung menjadi berisik. Sebenarnya, aku juga tidak menyangka Tyas akan berani mengambil risiko perselisihan dengan seluruh Direktur dan bertindak sesuka hati dan mengesampingkan semua pendapat para Direktur.

Setelah tertegun sejenak, Tyas berkata lagi "Karena saat ini aku adalah CEO, aku bertanggung jawab atas masa depan grup. Oleh karena itu, tidak perlu membahas pemilihan Presdir grup. Presdir Djarum Grup akan diserahkan pada Sutan!"

Selesai berkata, ruang rapat menjadi sunyi senyap. Kesewenang-wenangan Tyas membuat semua orang tercengang. Terutama para Direktur, ada yang memejamkan mata dan merenung, ada pula yang mengerutkan kening, karena hal ini terkait langsung dengan kepentingan mereka.

Tiba-tiba, Sutan berdiri lagi. Dia memandang semua orang, tersenyum dan mengangguk berkata "Semuanya, pertama-tama, aku ingin berterima kasih atas dukungan kalian. Meskipun aku hanya sebagai pendatang baru dalam Djarum Grup, tapi aku akan melakukan yang terbaik untuk grup."

Sutan mulai menyampaikan pidato pengangkatan. Harus diakui pidatonya sangat bagus. Sayangnya semua orang masih tertegun dan memiliki pikiran sendiri.

Setelah Sutan selesai berbicara. Tyas berdeham, memandang semua orang dan berkata "Selanjutnya, kita akan lanjut ke topik berikutnya, yaitu mengenai pengangkatan kembali beberapa wakil Presdir grup."

Setelah Tyas selesai berkata, beberapa wakil Presdir tanpa sadar duduk menegakkan tubuh. Aku duduk di belakang Isyana, meskipun tidak bisa melihat ekspresinya dengan jelas, tapi ketika Sutan diangkat sebagai Presdir, aku dapat merasakannya dengan jelas. Tubuh Isyana sedikit gemetar. Isyana tahu dia sudah kalah di babak paling kritis. Kalau dia gagal menjadi Presdir, posisinya sebagai wakil Presdir mungkin tidak dapat dipertahankan.

Tyas berkata dan mengambil laporan di atas meja. Dia mengangkat di tengah udara, kemudian berkata dengan dingin "Kinerja keseluruhan perusahaan telah menunjukkan tren penurunan dalam dua kuartal terakhir tahun ini. Baru-baru ini, aku juga berbicara dengan beberapa orang yang bertanggung jawab. Semua orang setuju bahwa masalahnya bukan sekedar masalah bisnis. Semua orang tahu bahwa CEO lama terlalu baik hati.

Terutama beberapa tahun terakhir sejak dia sakit, demi menjaga wajah semua orang, dia menolak untuk memecat siapa pun dan departemen mana pun. Hal ini juga menyebabkan organisasi manajemen grup kita menjadi semakin mepet. Orang-orang kewalahan di mana-mana. Meskipun aku sebagai wanita, tapi karena aku adalah CEO, aku tidak mengizinkan hal seperti ini terjadi lagi. Oleh karena itu, kita harus merampingkan pasukan dan administrasi, serta merampingkan institusi."

Selesai berkata, dia membuka laporan tersebut dan melanjutkan "Pertama-tama, kita akan mulai dari wakil Presdir senior perusahaan. Kita akan memotong tujuh menjadi lima. Dua lainnya tidak akan menduduki posisi apapun dalam grup di masa mendatang. Hanya sebagai Direktur independen grup."

Aku mendengarkan kata-kata Tyas sambil melihat Isyana. Tubuh Isyana bergetar semakin parah. Banyak orang di perusahaan telah mengalihkan perhatian mereka pada Isyana, semua orang tahu bahwa di antara dua orang ini, akan ada Isyana di dalamnya.

Benar saja, Tyas memutar kepala, tatapannya yang tajam tertuju pada Isyana, dia mengatakannya dengan dingin "Sekarang aku mengumumkan wakil pertama yang akan dihapuskan oleh grup adalah wakil Presdir Isyana, yang bertanggung jawab atas administrasi dan logistik."

Begitu kata-kata diucapkan, terjadi keributan di ruang rapat.

Pak Karman duluan berdiri, dia sangat marah dan suluruh tubuhnya bergetar, dia menatap Tyas dan berkata, "CEO Mikra, aku menentang! Isyana adalah satu-satunya putri dari CEO lama. Dia telah bekerja di grup selama lebih dari setahun, departemen administrasi dan departemen logistik selalu berjalan dengan lancar dan kemampuannya juga terlihat jelas. Kalau kamu memindahkannya dari posisinya saat ini, itu tidak akan mendapatkan keuntungan apapun, hanya akan merugikan grup!"

Begitu Pak Karman selesai berkata, Tyas memutar kepala menatap Pak Karman dengan dingin. Sebelumnya Tyas lumayan menghormatinya, tapi sekarang, dia benar-benar sangat kesal dengannya. Tidak heran Tyas melakukan ini, Pak Karman selalu tidak setuju dengan konten yang dia usulkan hari ini.

Tyas berkata dengan dingin "Pak Karman, usiamu sudah tua. Aku menyarankanmu untuk menjaga kesehatan dan jangan selalu tersinggung dengan hal kecil seperti ini!"

Kata-kata Tyas membuat Pak Karman semakin kesal. Dia menunjuk ke arah Tyas dengan tubuh gemetar. Tyas tidak peduli sama sekali, dia terus berkata "Pak Karman, kamu sebagai Direktur independen grup, cukup peduli terhadap laporan keuangan grup. Sedangkan pengoperasian dalam grup, tidak ada hubungannya denganmu. Aku berharap kamu dapat menempatkan dirimu pada posisi yang tepat, jangan mengandalkan pengalamanmu dan bersikap sewenang-wenang di sini.

Kata-kata Tyas semakin kasar. Pak Karman sangat marah dan tidak berhenti bergetar, untuk waktu yang lama, tidak dapat mengucapkan sepatah kata pun.

Tepat ketika semua orang menunggu Tyas mengumumkan daftar berikutnya, Djoko tiba-tiba duduk tegak. Dia memandang Tyas dan berkata dengan dingin "CEO Mikra, aku ingin mengatakan beberapa kata."

Tyas menatap Djoko, beberapa saat kemudian, dia berkata dengan ekspresi kosong “Silakan!”

Novel Terkait

Mendadak Kaya Raya

Mendadak Kaya Raya

Tirta Ardani
Menantu
4 tahun yang lalu
1001Malam bersama pramugari cantik

1001Malam bersama pramugari cantik

andrian wijaya
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
My Lady Boss

My Lady Boss

George
Dimanja
4 tahun yang lalu
My Secret Love

My Secret Love

Fang Fang
Romantis
5 tahun yang lalu
See You Next Time

See You Next Time

Cherry Blossom
CEO
5 tahun yang lalu
Cinta Tak Biasa

Cinta Tak Biasa

Susanti
Cerpen
4 tahun yang lalu
Asisten Bos Cantik

Asisten Bos Cantik

Boris Drey
Perkotaan
3 tahun yang lalu
Dewa Perang Greget

Dewa Perang Greget

Budi Ma
Pertikaian
3 tahun yang lalu